|| Tittle : Sweetest
Sin Chapter 6||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Baekhyun EXO|
Jung Shena (oc/you)| Park Yoon so(oc) ||
|| Genre :Romance, Sad, Agust||
|| Rating : PG17||
||
Lenght : Chapter ||
Inilah
akhir dari cerita byun baaekhyun, jung shena dan juga park yoon so, mianhe jika
endingnya tidak seperti apa yang di harapkan hehehe,,, Yuhu,, langsung ke
TKP!!!
100% ide dari imajinasi liar autor,
Kamu Plagiat? Tukang copy? Mending ke laut ajha.....
*Sory For Typo*
Happy Reading***
.
.
==Baekhyun
POV==
.
Bimbang!!
Itulah
satu kata yang terus terusan menari dalam otakku, mana mungkin aku bisa memilih
salah satu dari mereka. Jika akhirnya salah satu dari mereka harus ada yang
terluka.
.
.
“Bagaimana
jika kamu lepas yoon so?”
Kata
luhan sambil menatapku seduktif. Hari ini sengaja aku menemuinya, karna dialah
satu-satunya manusia yang bisa aku ajak bisara saat ada masalah seperti ini.
.
“menurutku,
shena dan hyun joon lebih membutuhkanmu, mereka hidup sengsara dan berjuang terus-terusan
karena kesalahanmu, tak bisakah kau melepas yoon so?” lanjut luhan
.
.
“entahlah~~
tapi lu, aku akan melukai perasaan yoon so, mana mungkin dia juga menjadi
korban dari kesalahanku. Bukankah kamu juga tau, bagaimana kondisi eommaku saat
ini, eomma begitu bahagia karna keberadaan yoon so disampingku”
.
Yup
benar!
.
Hubunganku
dan yoon so adalah hasil perjodohan eommaku dan nyonya park, setelah bercerai
dengan appa, eomma depresi karna keadaan, pada saat itu eomma di london, kebetulan aku pas kembali ke korea untuk mencari
shena. Akhirnya nyonya park menyuruh anaknya untuk selalu menemani dan menghibur
eomma, anak dari nyonya park itu adalah yoon
so.
karna eomma sangat menyayangi yoon so, eomma
ingin yoon so menjadi menantunya.
.
Pada
akhirnya yoon so datang ke korea, dan mencoba menjalin hubungan denganku.
Niatku
pada awalnya, hanya ingin melihat eomma tidak depresi dan dapat tersenyum
dengan lebar. karna perhatian dan kasih sayang
yoon so, aku mulai bisa membuka hati untuknya, walau sebenarnya cinta
dan rasa bersalah pada shena, tidak begitu saja hilang di dalam hatiku.
.
.
“haruskah
aku tidak memilih dua-duanya?”
Ku
jatuhkan tubuhku di atas sofa
“maksutmu”
tanya luhan penuh selidik
“sepertinya
aku hanya ingin hidup bersama hyun joon, membahagiakan hyun joon dan hanya
untuk hyun joon”
“apa
kamu gila? Mungkinkah shena mau menyerahkan hyun joon padamu?”
“entahlah~~,
kesalahanku terlalu besar pada mereka”
.
.
.
Hari
ini adalah tepat dua tahun aku bersama yoon so, aku bersiap-siap untuk berangkat
merayakannya. Selama ini aku belum pernah membahas mengenai hyun joon dengan
yoon so, mungkin saat inilah adalah waktu yang tepat.
.
“Chagiya,,,
apakah sudah siap?”
Yoon
so terlihat begitu anggun dengan balutan dres berwarna cream menempel pada tubuhnya.
.
“Nde
baekki, aku sudah siap, kajja”
Kami
bergegas menuju hellendho resto, kami memesan sebuah VVIP room dengan hiasan
yang begitu mewah.
.
.
“baekki,
saranghae”
“Nado
saranghae yoon so”
.
Dan
inilah waktu yang pas, untuk aku mengatakan semuanya, namun gugup! saat akan
memulai semua pembicaraan yang sangat sensitif ini.
.
“yoon
so, aku mau ke toilet sebentar ne”
Aku
bediri, setelah yoon so mengijinkan aku untuk beanjak dari tempat ini.
.
.
==Park Yoon so POV==
Tidak
seperti tahun kemarin, baekhyun sekarang lebih tidak perduli lagi di hari special
seperti ini, kalau bukan karna shena, tak mungkin baekhyun berubah.
.
Aku
egois! Iya.
Karna
aku terlalu mencintai baaekhyun
.
.
Kriiing,,,
kring,,,,
Telephone
terdengar masuk pada hanphone baekhyun, terbaca di layar, bahwa shena
menghubunginya.
“Ngapain
malam-malam dia harus telephone baekhyun?” tanyaku dalam hati, sengaja tak aku
angkat telephone yang sudah lebih dari tiga kali berdering.
.
.
Triit
tit
Sebuah
sms masuk.
Aku
menatap kearah pintu, berharap baekhyun belum kembali dari toilet, dan ku buka
sms itu
.
Shena
:
“Baekhyun,,
bisakah kamu datang kerumah sekarng? Jebal, hyun joon membutuhkan dirimu saat
ini, hyun soo harus dibawa ke rumah sakit”
.
.
“ah
mungkin ini Cuma alasan shena untuk bisa bertemu dengan baekhyun”
Tanpa
sepengetahuan baekhyun aku balas sms ini.
.
“Shena,
bawa sendiri hyun joon ke rumah sakit, aku lagi bersama yoon so, dia akan
bersedih jika aku tinggal begitu saja, mianhe”
.
Langsung
ku hapus riwayat obrolan ini, karna aku yakin ini adalah tak tik shena untuk
dekat lagi dengan baekhyun.
.
.
==Jung
Shena POV==
‘Aggggrrrrrrhhgggg....
dasar namja bajingan, bagaimana mungkin dia bisa berkata seperti ini, hyun joon
sayang, bertahanlah sebentar lagi,, eomma mohon sayang”
Aku
korbankan harga diriku untuk meminta bantuan demi hyunn joon, namun apa
balasanya? Menyakitkan!
.
Aku
hanya bisa menangis dengan keadaan hyun joon yang sepeti ini, haruskah aku
berlari menerobos derasnya hujan diluar sana, Tuhan jika aku boleh meminta, pindahkan
rasa sakit hyun joon, ke dalam tubuhku,.
Darah
mengalir terus pada hidung hyun joon, tubuhnya semakin lemas menahan kesakitan
ini.
.
“hyun
joon sayang bertahanlah”
Sepertinya
aku tak bisa untuk menunggu terlalu lama, namun hujan diluar begitu deras,
cuaca juga begitu dingin menusuk kulit, jika harus membawa hyun joon menerobos
cuaca ini, aku takut ia akan tambah kesakitan, hati ini seakan mati melihat
keadaan tubuh mungil ini menggigil hebat. Hanya tangis yang menemani kepanikan
ini.
.
Luhan!
Benar,
aku harus menggubungi luhan.
.
.
“mengapa
luhan juga tak kunjung datang?”
Ku
tatap wajah hyun joon, tak bisa aku melakukan apapun selain memeluknya dengan
erat, tubuh ini begitu dingin,, dan...
“hyun
joon.... bangun sayang, hyun joon bangun, jeebbbbaaaal banguuuuuuuuuuuun”
Ku
goyang-goyang tubuh hyun joon yang sudah tak sadarkan diri, ketakutan mengusai
diriku,
Ku
tarik selimut tebal untuk untuk menutupi tubuhnya.
.
Pada
akhirnya ku terobos hujan selebat ini, tak aku hiraukan cuaca dingin menyerang kulit
tubuhku. Berharap hyun joon cepat mendapatkan pertolongan.
.
.
“hyun
joon, dengar eomma, hyun joon harus bertahan, hah? Hyun joon sayang eomma
kan... hyun joon eomma janji kita akan jalan-jalan setelah hyun joon sembuh,
hyun joon bertahan ne,,,” aku terus belari, menapaki jalan sunyi ini, banyak
genangan air di jalan yang aku lalaui, tanpa aku sadari aku menginjak sebuah
lubang di pinngir jalan,
.
“aakhhhh,,,”
.
Buuuk
,,,,,,,
Hyun
joon terjatuh dari gendonganku, wajah pucat itu kini bermandikan air hujan yang
begitu dingin.
.
“hikss,,
hikss,,,,, hyun joon mianhe sayang, “
Ku
peluk hyun joon dalam pelukanku, aku berusaha menggendongnya lagi di
punggungku.
.
“aakhhhk,...”
Sepertinya
kakiku, begitu sakit untuk terus berjalan, namun demi hyun joon rasa sakit ini
harus aku tahan sekuat yang aku bisa. Tapi nihil, aku tak bisa berlari, dengan
kaki pincang aku terus merusan berjalan mencari kendaraan yang bisa cepat
membawaku kerumah sakit.
Ketakutan
ini sungguh sangat melilit hatiku,
bukankah aku eomma telah gagal menjaga hyun joon?
.
.
Tin,,,
tiin
Ku
toleh mobil yang membunyikan klakson di smpingku.
“shena,
cepat naik”
“luhan”
Aku
bergegas untuk naik ke dalam mobil luhan
.
“luhan
palli,,,,,,, hyun joon bertahan sayang, paman luhan sudah disini, hyun joon gak
boleh takut ne” aku terus memeluk tubuh mungil yang sekarang berasa seperti es,
.
“hiksss,,,
hiksss.... luhan palli”
.
.
.
.
Aku
dan luhan mengunggu diluar ruang perawatan, serasa otakku tak mampu untuk
berfikir, hatiku sudah kaku dengan keadaan ini.
.
“shena,
kajja kita di UGD”
“hah?”
“kakimu
berdarah dan perlu di obati”
“anii,,
aku tak akan meninggalkan hyun joon di sini sendirian, aku akan disini dan tak
akan kemana-mana lu”
“hyun joon akan baik-baik saja, percayalah
shena”
“hikss
hikss,,, cua? Benarkah hyun joon akan akan baik-baik saja? Masih bisakah aku
melihat senyumnya”
“percayalah”
Luhan
memeluk tubuhku, aku tau jika ia ingin sedikit memberi rasa ketenangan pada
hatiku, walau aku tau itu percuma.
.
.
==Baekhyun
POV==
Krinng...
kriiing
Belum
aku mulai pembicaraan yang serius mengenai shena dengan yoon so, sebuah
telphone masuk dalam handphoneku
.
“Luhan”
bisiku, setelah membaca id yang tertera pada layar
.
“wae?”
.
“datanglah
ke rumah sakit ‘Helty moon’ hyun joon dalam keadaan kritis”
.
DEG!!!
.
Airmataku
jatuh seketika, mana mungkin aku sekarang duduk bahagia disini, ketika darah
dagingku berada di rumah sakit.
.
“yoon
so mianhe sepetinya aku harus kerumah sakit sekarang”
Tidak
aku perdulikan lagi yoon so yang masih terdian di tempat ini, aku berlari
dengan cepat menuju keparkiran, dan melajukan mobil secepat kilat.
.
Setelah
sampai ke rumah sakit aku mencari informasi, dimana hyun joon di rawat, trus
berjalan mancari keberadaan hyun joon.
Kakiku
berhenti ketika melihat shena yang duduk di sebuah bangku menangis sesegukan,
terlihat juga luhan yang duduk di samping shena begitu cemas. Aku mendekat
kearahnya. Luhan menyadari keberadaanku, ia mendekatiku
.
.
BUKG...BUKG...
Luhan
memukuli wajahku, aku hanya diam menerima semuanya, karna aku sadar pantas
mendapatkannya.
.
“Appa
macam apa yang berkencan ketika darah dagingnya sedang sekarat hah”
.
Shena
mendekat kearhku, dengan kaki terpincang, airmata trus mengucur dari bola
matanya, betapa sakitnya melihat keadaanya, yang terlihat basah dengan mata
sembab seperti ini.
.
“inikah
yang kamu katakan ingin bertanggung jawab? Kamu adalah bajingan gila yang tak
pernah sekalipun mengerti tentang kasih sayang, kamu gila hikss,,hiksss...
bagaimana kamu bisa mengatakan tanggung jawab, ketika aku katakan hyun joon
sedang membutuhkanmu, sama sekali kamu tidak perduli!!? “ shena meledak dengan
tangisnya sampai menggema di dalam rumah sakit ini.
.
“shena
mianhe, aku tak tau jika hyun joon harus dibawa ke rumah sakit”
.
“apakah
kamu harus berpura-pura lagi”
Shena
mengambil ponsel di sakunya dan di tunjukan kearahku, aku terperanjat kaget
ketika ku lihat balasan yang jelas itu dari nomorku, tapi aku tak pernah merasa
membalas sms itu.
.
Shena
beranjak menjauhiku, ku tarik tangannya dengan cepat
“shena
dengarkan aku”
.
PLAAAK...
ia menampar keras pipiku.
ia menampar keras pipiku.
“pergi,,,
pergi dari sini, aku tak ingin melihat wajahmu lagi, pergi sekarang juga”
“Shena
dengarkan ak...”
Belum
selesai aku berbicara, pintu perawatan di buka oleh seorang dokter yang
berpakaian operasi lengkap dan sebuah masker menutupi wajahnya, perlahan masker
itu ia buka,, kami semua lari kearahnya.
.
“Dokter
bagaimana ke adaan anak saya” tanya shena begitu panik
“Nyonya,,,
andai pasien tidak terkena air hujan, mungkin akan lain hasilnya, kami sudah
berusaha semampu kami, tapi Tuhan berkehendak lain, pasien tidak bisa kami
selamatkan”
.
.
==Autor
POV==
Seperti
sebuah BOM yang menghantam hati baekhyun shena dan juga luhan ketika mereka
menerima khabar kepergian hyun joon.
“AAAAAGGGGGGGGGGGRRRRRRRRhhhhhhhhhhh,,,,
hiks,,, hikss......” tubuh baekhyun terduduk dilantai karna merasa tak kuasa
mendengar berita ini
.
Shena
terdiam tanpa ekspresi, airmata mengucur deras membasahi kedua pipinya,
tubuhnya lemas, dengan sigap luhan menahan tubuh shena, jika tidak mungkin ia
akan terjatuh ke lantai.
.
Dengan
perlahan shena masuk ke dalam kamar, melihat tubuh hyun joon yang terlihat
sangat pucat,
.
“Hyun
joon sayang, ini eomma, kenapa tubuh kamu pucat hyun joon? Apakah hyun joon kedinginan?”
Shena
memeluk hyun joon, masih tanpa ekspresi, namun airmata tetap mengucur membasahi
pipinya.
.
“hyun
joon bangun sayang, ayo kita pulang, eomma akan masak makanan kesukaan kamu,
biasanya eomma tidak sempat karena harus bekerja, ayo sayang bangun,,,,hyun
joon,,,, hyun joon,, bangun sayang,, HYUN JOON”
Tangis
shena pecah seketika, melihat kenyataan bahwa hyun joon telah pergi
selama-lamanya, luhan masih terus di belakang shena, karna ia tahu,
sewaktu-waktu shena bisa jatuh karena lemas menahan kenyataan yang sangat
memukul hatinya.
.
Baekhyun
terlihat berjalan mendekat, dimana hyun joon tertidur dengan damai.
Ia
mulai meraba wajah pucat hyun joon, baekhyun tenggelam dalam isak tangisnya..
.
“Mianhe
hyun joon, mianhe,,, mianhe, hyun joon mengapa kamu menghukum appa seperti ini,
bahkan appa belum pernah mendengar suaramu memanggilku dengan sebuatan “appa’
Inikah
hukuman untuk appamu, hah?..hyun joon appa sangat menyayangimu, bahkan appa
berencana mengajak hyun joon jalan-jalan bersama eomma, hyun joon minta apapun
akan appa berikan, appa janji hyun joon, bangunlah, panggil dan peluk appa,,
hyun jooooooooooon hikss hikss,,,,,,,,,,”
.
“ottekee,
hyun joon bangun sayang, appa belum sempat membahagiakanmu, kasih appa
kesempatan hyun joon jebaaaaalll, jangan siksa appa seperti ini, bangun sayang”
.
Tangis
menggema disemua sudut ruangan, mereka terhanyut oleh rasa sedih yang begitu
menyayat, terpukul atas kepergian hyun joon yang sangat berarti di dalam hidup
mereka.
.
.
.
Di
rumah penghormatan, terlihat baekhyun dan shena duduk berdampingan, dengan mata
sembab mereka berusaha untuk tegar, walau shena tau ini adalah pukulan terberat
di hidupnya, satu-satunya semangat hidup yang ia miliki telah pergi, ia tak tau
lagi kemana tujuan hidup ia kelak.
.
Shena
terlihat mengambil sesuatu di dalam tas berwarna hitam, sebuah handphone ia
berikan ke pada baekhyun yang sedang mematung melihat foto hyun joon terpajang
diantara bunga-bunga berwarna merah muda.
.
.
==Baekhyun
POV==
“wae”
“di
situ ada rekaman hyun joon, untuk dirimu, bukankah dirimu appanya?”
Kata-kata
shena sungguh sangat melukai perasaanku, kata-kata itu seperti pisau yang
menyayat dalm jantungku, begitu perih dan menyakitkan.
.
Aku
keluar,, aku mencari tempat yang tenang, akhirnya menemukan sebuah bangku di
luar gedung penghormatan ini, dibawah pohon yang begitu rindang.
.
Gementar
saat tangan ini mulai membuka rekaman yang di tunjukan oleh shena
“annyeong,
appa,,,,,appa sehat? Hyun joon disini begitu sehat appa. Apakah appa sudah makan?
Hyun joon baru saja makan ramen yang dibuatkan kakek, eomma jarang pulang, jadi
hyun joon jarang makan masakan eomma, appa..... setiap kangen appa, hyun joon
selalu bercermin, kata eomma, wajah appa sama dengan wajah hyun joon,, jadi
hyun joon tidak kangen lagi,,,,,tapi appa (suara hyun joon menangis) hyun joon
ingin bermain bersama appa, hyun joon ingin memeluk appa,,,,, hiks hiks hiks.
appa, kata eomma, hyun joon tidak boleh menangis, tapi eomma tiap hari menangis,
kapan appa pulang? Belikan hyun joon mobil-mobilan ya appa,,,,”
Nada
suara hyun joon, khas suara anak kecil itu ,seperti petir yang menyambar
tubuhku, terasa kaku sekujur tubuhku, airmata meledak ketika mengingat betapa
menyesalnya aku saat tak bisa memegang tangan mungilnya, saat tak bisa lagi
mendekap tubuh kecilnya,, nafasku seakan habis menerima kesakitan ini.
.
.
“Baekki,,,”
Aku
menoleh dari sumber suara,,,terlihat yoon so berdiri di depanku
“baaekki
mianhe, aku membuat kesalahan yang begitu fatal, mungkin seumur hidup tak akan
pernah mampu untuk menghapus kesalahan itu”
.
Yoon
so menangis sambil memandang lekat kearahku
.
“mungkin
ini balasan untukku, dari awal aku sudah tidak tulus menyayangi eommamu,
keluargaku hanya menginginkan harta keluargamu, eommaku sengaja menyuruhku,
mendekatimu, karna eoammaku ingin seperti eommamu yang bisa masuk dalam
sosialita di london, itulah mengapa aku tiba-tiba mengikutimu tinggal di
korea,, tapi baekki, jujur, dengan berjalanya waktu aku tulus mencintaimu, aku
benar-benar mencintai kamu,,,sungguh!!
Dan
baekki~~~aku baru saja, meminta maaf dengan shena, dia yeoja yang sangat baik.
dibanding
aku, dia lebih membutuhkan kamu, aku tau kamu mencintaiku, tapi cintamu padaku,
tidak sebesar cintamu pada shena baekki, aku rela melepasmu,, aku akn kembali
ke london, semoga kamu bahagia bersama shena”
.
Kupeluk
erat tubuh yoon so, seharusnya aku memarahinya, namun sebelum itu terjadi, ia
telah mengakui kesalahannya. Aku hanya bisa menangis.
“Baekki
saranghae” di kecup lembut bibirku... dan ia melangkah semakin menjauhiku.
.
.
.
@3
tahun kemudian
.
“cangiya,,,
baguuuun,,,” shena berbisik mesra di telingaku.
“sebentar
lagi chagi,,,aku masih ingin terus seperti ini”
Tanganku
memeluk mesra pinggang shena didalam selimut tebal yang menutupi tubuh kami.
.
.
Setelah
lulus kuliah kami putuskan untuk menikah, shena mendapat predikat coumlod pada
angkatan kami, tapi aku melarangnya untuk bekerja, sedangkan aku bekerja di
perusahaan eomma yang berdiri di korea. Dua hari yang lalu, kami mendapat kabar
jika yoon so akan menikah dg namja asal korea yang menetap di london, sedangkan
luhan, sudah mempunyai anak berumur 2tahun, ia menikah dengan yuri karena MBA,
dan yang paling membahagiakan saat ini adalah, shena mengandung buah cinta
kita, adik dari hyun joon dan sekarang memasuki usia kandungan 6 bulan,
.
.
“Hyun
joon sayang, apakah hyun joon melihat appa dan eomma? appa janji akan selamanya
membahagiakan eomma dan adik-adik hyun joon, hyun joon juga bahagia disyurga ne
sayang,, peluk cium dari appa dan eomma, muuuuuuaccch”
.
THE
AND
.
.
Sekian
headers, dan gumawo yang selalu setia dengan FF sejelek ini
Walau
ini chapter terakir, jangan lupa tinggalkan jejak ne,, agar jadi motivator
autor untuk membuat FF yang lebih bagus lagi amiin...
“Gamsamida”
“Gamsamida”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar