Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Sabtu, 21 Februari 2015

Love Rain chapter 1



|| Tittle : Love Rain chapter 1 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : DO kyunsoo EXO| Choi Min ah (oc/you)| Oh sehun EXO||
|| Genre : Meridelife, schoollife, sad, romance||
|| Rating : PG ||
|| Lenght : Chapter ||


Anyyeong headers, autor kembali lagi dengan FF Sad, romance, xixixi
Walau chapter pertama masih perkenalan, tapi pada next chap akan lebih mengharu biru, menguras hati, airmata dan emosi. Mungkin???
Jika kamu headers setia autor, pasti sudah tau bagaimana cara autor membuat alurnya biar headers makin penasaran, dan banyak kejutan di setiap chapternya,,,hehe
Langsung ke TKP. Sory for typo, gag typo gag gaul.....
Plagiat, copy,,, mending ke laut ajha,,, ^.^

.
.
Happy Reading***
.
.


==Autor POV==
Cahaya matahari mulai memeluk bumi dengan keindahan sinarnya, cuaca dingin sedikit hangat, saat pelukan itu semakin erat, burung mulai berkicau menandakan pagi sudah menyabut. Percikan embun kian memudar di sela-sela dedaunan.
.
.
Dok...dok...dok....
“Nona bangun....nona....ini sudah pagi, nona bisa terlambat kesekolah”
Suara pembantu rumah tangga yang berteriak di depan kamar choi min ah, choi min ah adalah anak tunggal dari pemilik perusahaan terbesar seasia dengan label Hyundai cross. Dengan kekuasaan dan materi yang berlimpah menjadikan iya seorang yeoja yang sedikit bandel dibanding remaja seusiannya.
.
“Berisik ajjuma,,,,, aku masih ngantuk, bangunkan aku 15menit lagi” suara min ah terdengar masih serak, kini iya menarik selimut dan tidur lagi.
Dari balik pintu, ajjuma terlihat kebingungan, bagaimana cara agar anak majikanya bisa segera bangun, sekarang jam sudah menunjukan pukul 6.30 sedangkan jam 7.00 min ah sudah harus berada di sekolah.
.
“Ada apa ajjuma”
“Tuan~~ tuan baru datang,,,, noona tidak mau dibangukan tuan” ajjuma nampak kaget dengan kedatangan majikanya. tuan choi adalah appa dari min ah, iya baru saja sampai setelah menjalankan bisnis 3 minggu di jepang.
.
“kamu pergilah, biar aku yang membangunkan min ah” perintah tuan choi
“Nde tuan” ajjuma menganggukan badan dan segera berlalu dari depan kamar min ah.
.
==Choi Min ah POV==
“Ajjuma kenapa berisik sekali” gerutuku kesal, aku tutup telingaku dengan bantal kesayanganku, berharap tak mendengar lagi suara teriakan yang membangunkanku.
.
.
“Min ah~~ bangun , ini sudah siang”
.
DEG!
“appa? Bukankah itu suara appa?” aku terduduk dan berkata dengan lirih, mungkinkah appa sudah kembali, segera aku turun dari ranjang dan berlari membuka pintu.
.
Aku melihat appa berdiri tegap di depan pintu masih berpakaian dengan rapi.
.
“APPA~~~~” segera aku peluk appa yang masih berdiri sambil tersenyum.
“anak appa, kenapa tambah bandel?” appa mencium keningku dengan lembut.
“cepat mandi, appa tunggu dimeja makan, arachi?”
.
.
.
Pagi ini tak seperti biasanya, jika biasanya harus sarapan sendirian, kini appa dan eomma sudah dirumah, aku berjalan gontai menuju meja makan, terlihat appa dan eomma sedang menungguku.
“Min ah sayang, kenapa sekarang tambah kurus” kata eomma dengan wajah yang begitu mengkhawatirkan aku.
“ani~~ berat aku tetap kok eomma, aku juga makan dengan baik” aku mencium ke dua pipi eomma dan memeuluknya, kini kami menikmati sarapan dengan mengobrol dan sesekali bercanda.
.
.
.
-----------********------------
Aku bersekolah  di Namcheon internasional school, sekolah swasta  terbesar di kota seoul, hanya orang menengah keatas yang mampu bersekolah disini, banyak artis dan juga anak pejabat bersekolah di sini, kalaupun ada anak yang dari kalangan menengah ke bawah palingan juga mendapatkan beasiswa dari sekolah ini, itupun bisa di hitung dengan jari.
.
Aku tercatat sebagai siswa kelas 2 SMA, walau aku bukan anak yang pandai, namun aku salah satu yeoja paling terkenal di sekolah ini, karna wajahku yang memang cantik, bodyku yang sexy dan karena namjacinguku. Yup benar! Oh sehun adalah namja tampan, idaman para yeoja, dan anak pemilik sekolah ini adalah namjacinguku, ini adalah alasan utama kenapa aku populer di sekolah ini. jika di hitung-hitung hubungan kami sudah berjalan cukup lama, dari kelas 1 smester awal sampai sekarang kelas 2 smester akhir.
.
.
Aku melihat sehun baru saja masuk ke dalam kelas, aku memanggil dan juga aku berlari mengejarnya namun sama sekali dia tidak bergeming.
.
“chagiya,, ada apa dengan nafasmu” tanya sehun melihat aku yang sedang ngos-ngosan mengatur  kembali nafasku.
“KYAAA,,,,,,,,, apakah kamu tuli? Aku meneriakimu, dan mengejarmu, tapi kamu tidak memperdulikanku, pabo...”
.
“Jinjja,,, hehehe aku menggukan headset cahagiya” jawab sehun terkekeh, aku manyun karena kesal, sehun mendekatiku dan mencium bibirku dengan lembut, bahkan kini ia melumat bibirku, ku kalungkan tanganku pada lehernya, aku menikmati setiap perlakuan yang ia berikan kepadaku. Sekilas aku melihat sepasang mata sedang memperhatikan aktifitas kami di depan pintu masuk, aku mendorong tubuh sehun, sedikit kaget sehun menatapku dan seolah bertanya “ada apa?”
.
“Wae? Apakah kita sebuah tontonan buatmu” aku menegur namja yang dari tadi melihat kearah kami, ia adalah kyungsoo, DO kyungsoo, teman satu kelasku, namja terpandai di sekolah ini, dia cuek, namun juga ramah, aku dengar keluarganya sangat kaya, appanya pemilik salah satu brand telephone seluler terbesar di korea selatan.
.
“Ani~ aku hanya ingin masuk, karna kalian sedang asyik, tak ada salahnya aku menunggu disini, dari pada aku mendekat kalian tidak bisa menikmatinya” iya mulai berjalan masuk kelas dan melewati kami begitu saja.
“Dasar menyebalkan..” gerutuku kesal.
“sudahlah chagiya,,, aku lapar, apa kamu mau kekantin?” ajak sehun
“Appa dan eomma sudah kembali dari jepang, aku sudah sarapan dirumah, malas kalau harus kekantin lagi”
.
Setelah meletakkan tas aku melihat kyunsoo keluar lagi dari kelas, walau aku tidak berniat memperhatikannya, namun secara tak sengaja aku mengetahuinya, karna dia melewatiku dan juga sehun.
.
.
“Aku mau ke toilet chagiya, kamu ke kantin duluan ne, nanti aku susul, ara?”
“Nde..”
Sehun berjalan keluar dari kelas, sedangkan aku beranjak dan pergi ketoilet, setelah buang air kecil dan membasuh wajahku dengan air dingin sepertinya aku merasa lebih segar kembali.  Aku melangkah keluar dari toilet..
.
Brukkk....
“aakggh....” pekikku kesakitan saat sebuah bahu bertubrukan dengan bahuku.
“Ah,, kamu lagi, sial banget sih hari ini masih pagi terus-terusan kamu buat jengkel” gerutuku kesal, saat aku melihat kyunsoo yang baru saja bertabrakan denganku.
.
“Bukanya kamu yang jalan tak pakai mata? Kenapa marah” kata kyunsoo dengan santainya.
“aiish..... namja gila...” aku pergi begitu saja.
“tunggu..” kyungoo mengentikanku, aku tau, dia pasti mau minta maaf kepadaku, aku menoleh kearahnya dengan sedikit senyuman.

.
“Benerin dulu resletingmu “
.
DEG!!!
.
Aku meraba resleting bagian belakang rokku, aigoo ini benar-benar belum aku benerin, wajahku tiba-tiba saja memerah karena malu.

“Ah~ oah ini, ini styleku,,, sengaja memang tidak aku benerin, kerenkan?”
Aku berbalik dan berjalan secepat kilat agar secepatnya enyah dari hadapan kyunsoo.
 karna harga diri, sengaja tidak aku benarkan resletingku, ku biarkan tetap terbuka, hingga aku tak terlihat lagi olehnya
“pabo, pabo, pabo...ah,... kenapa juga ini rerleting pakek acara lupa segala,,, aaaahahhhhhkg” sesalku ketika teringat wajah kyunsoo yang seakan menyejekku.
.
.
.
Bel masuk telah berbunyi, seperti biasa kami menerima pelajaran dari seonseonim, smua siswa menulis dan sibuk memperhatikan, tapi tidk denganku dan sehun, kepala kami berada diatas meja, saling memandang, dan telinga kami terpasang headseat, satu headseat dipakai  berdua, musik melangun dengan begitu indah, tangan kami di bawah meja saling memegang, romantisme yang selalu aku lakukan dengan sehun setiap kali jam pelajaran dimulai.
Tidak ada satu seonseonimpun yang berani menegur kami, lebih tepatnya menegur sehun, jika ada yang menegur dan membuat sehun marah, sama dengan hari terakhir seonseonim itu mengajar di sekolah ini, karna apa yang diminta sehun, appanya selalu memberikannya,walaupun itu memecat seonseonim yang ada di sekolah ini.
.
.                                                                                                   
.
.
-----------------****------------------
Teeet,,,,,,,teeeeeeetttttt
Bel pulang telah berbunyi, yang biasanya aku masih main bersama sehun, tidak untuk hari ini, karna eomma dan appa ada dirumah jadi aku harus segera kembali kerumah, jarang bisa ngumpul bersama mereka, aku hanya bertemu dengan mereka 2-3 hari saja setiap 4bulan sekali.

.
==Autor POV==
Choi min ah berjalan, memasuki kamar, berganti baju dan langsung pergi kekamar eomma dan appanya, untuk sekedar bermanja-manja melepas kerinduan.

“ANNYYEONG,,,” min ah membuka pintu dan sengaja mengagetkan eomma dan appanya.
“Min ha,,, gimana kalau eomma jantungan” kata nyonya choi, mengimbangi candaan min ah.
“min ah kamu disini, kebetulan eomma dan appa ingin membicarakan sesuatu denganmu”lanjut nyonya choi.
.
“wae? Wajah eomma dan appa kenapa begitu serius?”
“begini min ah” tuan choi memulai pembicaraan, min ah duduk tepat di sebelah eommanya.
.
“Min ah,, appa rasa min ah sekarang sudah dewasa, appa dan eomma minggu depan ingin ke london karna appa harus mengembangkan jaringan appa disna” lanjut tuan choi yang sengaja memutar-mutar kalimat agar bisa dimengerti min ah.
“bukankah appa dan eomma sering ke luar negri, kenapa seserius ini klau hanya sekedar berpamitan”
.
“gini min ah, biasanya eomma dan appa kan hanya sebentar ke luar negri, ini eomma dan appa akan cukup lama tinggal disana mungkin 1 atau 2 tahun” tambah nyonya choi
.
“tidak apa-apa eomma, nanti kalau aku kangen, aku kan bisa datang ke london, sekalian jalan-jalan”
“maksut eomma, eomma mau menitipkanmu pada keluarga sahabat appa” lanjut nyanya choi dengan sedikit bemetar.
“menitipkan? Eomma pikir aku barang, ani~~ aku sudah terbiasa di tinggal kalian, aku tidak mau hidup dengan orang asing” nada min ah yang mulai terlihat marah.

“Tapi sayang,,,, akhir-akhir ini sikapmu begitu buruk, appa jadi kwatir,”
“anii~~ aku tidak mau, aku tidak mau TITIK”
“bukan appa mau menitipkanmu pada orang asing min ah, sebenarnya, appa ingin menjodohkanmu dengan anak sahabat appa”
.
DEG!!!
Mata min ah membulat seakan tak percya dengan apa yang tuan choi katakan.
.
“appa? Apakah appa mau menikahkanku? diusia yang sangat muda ini? Anii, aku sudah mempunyai namjacingu, aku tak mau appa jodohkan” airmata mulai jatuh bergulir di atas pipi indah min ah, dadanya terasa sesak, mendengar permintaan kedua orangtuanya, bagaimana mungkin dia bisa di jodohkan dengan orang lain, sedangkan dia sangat mencintai sehun, dan ingin hidup bersama sehun selamanya.
.
.
.
Choi min ah, masih menangis sesegukan di dalam kamar, teringat appa yang dikatakan nyonya choi padanya.
“Min ah,, liat surat dari dokter, jika appa terus-terusan berfikir yang berat, hidup appa tidak bisa bertahan lama sayang”
.
Kata-kata itu seakan menari dalam otak min ah, bagaimana mungkin dia bisa meninggalkan sehun, mungkinkah sehun juga akan merelakannya untuk namja lain?
.
.
----------***********---------
==Choi min ah POV==
.
“Chagiya... ottekke?” aku menangis dalam dekapan sehun, sehun hanya terdiam.
“bawa aku pergi dari seoul, jebal,,,” pintaku di sela isak tangisku.
“Ani,,, aku tak akan melakukan itu min ah”
“Wae? Kita berjanji akan selamanya bersama, dan sekarnag,,, appa menginginkanku menikah dengan namja lain, apakah aku akan rela melepaskan aku” aku menatap lekat kearah sehun.
“Molla~~” jawabnya tanpa bisa menatapku.

Tangisku meledak, hatiku merasakan sakit yang begitu melilit mendengar jawaban sehun, mana mungkin satu kata untuk memperjuangkanku sama sekali tidak keluar dari bibirnya?
.
.
==Oh Sehun POV==
Aku Tak bisa melihat orng yang aku cintai menangis dan merasa terpuruk karena keadaan, namun apa dayaku, aku memang mencintainya, bahkan sangat mencintintainya, namun selain itu apalagi alasanku untuk bisa mempertahaannya, kami masih remaja, kehidupan kami masih panjang, haruskah aku perjuangkan min ah,, untuk apa? Jika ternyata dia bukan jodohku.
.
“Mianhe min-ah... mungkin keputusan orang tuamu, yang terbaik untukmu”
“Itu bukan jawaban yang aku inginkan sehun, aku ingin kamu mempertahankan hubungan kita”
“tapi aku belum siap jika ini menyangkut pernikahan”
“chaginya~~~” min ah semakin tenggelam dalam tangisnya.
“Arraso,, aku akan terima perjodohan ini, tapi jangan pernah putuskan aku, sampai kamu siap, aku akan menunggumu memperjuangkanku, aku janji tak akan pernah di sentuh nmja yang kelak menjadi suamiku, jebaal, aku mencintai kamu, aku tak ingin berpisah denganmu sehun”

Apakah ini suatu keputus asaan seorang min ah? Ada apa dengan hatiku, mengapa terlalu sakit mendengar perkataannya? Aku mencintainya, namun jika masalah pernikahan, aku tak punya alasan untuk memperjuangkannya, karna aku tak ingin menikah sekarang.
.
Aku raih tubuh min ah, aku peluk ia dengan erat, tak terasa airmataku kini jatuh, mana mungkin aku sanggup jika tanpa dia? Haruskah aku perjuangkan min ah dan menikah muda? Atau aku relakan dia untuk namja lain, yang sama sekali tidak min ah cintai?
.
To Be Contineu......
.
*Seperti biasa tinggalkan jejak yang masih ingin di tag di next chapter.... jadi TIDAK MELAYANI INBOX dgn asalan LUPA COMMENT,,
helloooow outor juga bisa lupa ngeTAG lho.......kita sama2 manusia yang sering lupa kan??? FIX!!!
.
 *Coment satu kata, ‘NEXT’ dan “TAG ME’ tenang,,, sudah pasti bakal autor UNTAG.
.
Warning : Autor songgong, sombong, peliit,,, haha #biarin (weeksss)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar