|| Tittle : Love Rain
chapter 1 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : DO kyunsoo EXO| Choi Min ah (oc/you)| Oh sehun
EXO||
|| Genre : Meridelife, schoollife, sad, romance||
|| Rating : PG ||
|| Lenght : Chapter ||
Anyyeong headers, autor kembali lagi dengan FF Sad, romance,
xixixi
Walau chapter pertama masih perkenalan, tapi pada next chap
akan lebih mengharu biru, menguras hati, airmata dan emosi. Mungkin???
Jika kamu headers setia autor, pasti sudah tau bagaimana cara
autor membuat alurnya biar headers makin penasaran, dan banyak kejutan di
setiap chapternya,,,hehe
Langsung ke TKP. Sory for typo, gag typo gag gaul.....
Plagiat, copy,,, mending ke laut ajha,,, ^.^
.
.
Happy Reading***
.
.
==Autor
POV==
Cahaya
matahari mulai memeluk bumi dengan keindahan sinarnya, cuaca dingin sedikit
hangat, saat pelukan itu semakin erat, burung mulai berkicau menandakan pagi
sudah menyabut. Percikan embun kian memudar di sela-sela dedaunan.
.
.
Dok...dok...dok....
“Nona
bangun....nona....ini sudah pagi, nona bisa terlambat kesekolah”
Suara
pembantu rumah tangga yang berteriak di depan kamar choi min ah, choi min ah
adalah anak tunggal dari pemilik perusahaan terbesar seasia dengan label
Hyundai cross. Dengan kekuasaan dan materi yang berlimpah menjadikan iya
seorang yeoja yang sedikit bandel dibanding remaja seusiannya.
.
“Berisik
ajjuma,,,,, aku masih ngantuk, bangunkan aku 15menit lagi” suara min ah
terdengar masih serak, kini iya menarik selimut dan tidur lagi.
Dari
balik pintu, ajjuma terlihat kebingungan, bagaimana cara agar anak majikanya
bisa segera bangun, sekarang jam sudah menunjukan pukul 6.30 sedangkan jam 7.00
min ah sudah harus berada di sekolah.
.
“Ada
apa ajjuma”
“Tuan~~
tuan baru datang,,,, noona tidak mau dibangukan tuan” ajjuma nampak kaget
dengan kedatangan majikanya. tuan choi adalah appa dari min ah, iya baru saja
sampai setelah menjalankan bisnis 3 minggu di jepang.
.
“kamu
pergilah, biar aku yang membangunkan min ah” perintah tuan choi
“Nde
tuan” ajjuma menganggukan badan dan segera berlalu dari depan kamar min ah.
.
==Choi
Min ah POV==
“Ajjuma
kenapa berisik sekali” gerutuku kesal, aku tutup telingaku dengan bantal
kesayanganku, berharap tak mendengar lagi suara teriakan yang membangunkanku.
.
.
“Min
ah~~ bangun , ini sudah siang”
.
DEG!
“appa?
Bukankah itu suara appa?” aku terduduk dan berkata dengan lirih, mungkinkah
appa sudah kembali, segera aku turun dari ranjang dan berlari membuka pintu.
.
Aku
melihat appa berdiri tegap di depan pintu masih berpakaian dengan rapi.
.
“APPA~~~~”
segera aku peluk appa yang masih berdiri sambil tersenyum.
“anak
appa, kenapa tambah bandel?” appa mencium keningku dengan lembut.
“cepat
mandi, appa tunggu dimeja makan, arachi?”
.
.
.
Pagi
ini tak seperti biasanya, jika biasanya harus sarapan sendirian, kini appa dan
eomma sudah dirumah, aku berjalan gontai menuju meja makan, terlihat appa dan
eomma sedang menungguku.
“Min
ah sayang, kenapa sekarang tambah kurus” kata eomma dengan wajah yang begitu
mengkhawatirkan aku.
“ani~~
berat aku tetap kok eomma, aku juga makan dengan baik” aku mencium ke dua pipi
eomma dan memeuluknya, kini kami menikmati sarapan dengan mengobrol dan
sesekali bercanda.
.
.
.
-----------********------------
Aku
bersekolah di Namcheon internasional school,
sekolah swasta terbesar di kota seoul,
hanya orang menengah keatas yang mampu bersekolah disini, banyak artis dan juga
anak pejabat bersekolah di sini, kalaupun ada anak yang dari kalangan menengah
ke bawah palingan juga mendapatkan beasiswa dari sekolah ini, itupun bisa di
hitung dengan jari.
.
Aku
tercatat sebagai siswa kelas 2 SMA, walau aku bukan anak yang pandai, namun aku
salah satu yeoja paling terkenal di sekolah ini, karna wajahku yang memang
cantik, bodyku yang sexy dan karena namjacinguku. Yup benar! Oh sehun adalah
namja tampan, idaman para yeoja, dan anak pemilik sekolah ini adalah
namjacinguku, ini adalah alasan utama kenapa aku populer di sekolah ini. jika
di hitung-hitung hubungan kami sudah berjalan cukup lama, dari kelas 1 smester
awal sampai sekarang kelas 2 smester akhir.
.
.
Aku
melihat sehun baru saja masuk ke dalam kelas, aku memanggil dan juga aku
berlari mengejarnya namun sama sekali dia tidak bergeming.
.
“chagiya,,
ada apa dengan nafasmu” tanya sehun melihat aku yang sedang ngos-ngosan mengatur
kembali nafasku.
“KYAAA,,,,,,,,,
apakah kamu tuli? Aku meneriakimu, dan mengejarmu, tapi kamu tidak
memperdulikanku, pabo...”
.
“Jinjja,,,
hehehe aku menggukan headset cahagiya” jawab sehun terkekeh, aku manyun karena
kesal, sehun mendekatiku dan mencium bibirku dengan lembut, bahkan kini ia
melumat bibirku, ku kalungkan tanganku pada lehernya, aku menikmati setiap
perlakuan yang ia berikan kepadaku. Sekilas aku melihat sepasang mata sedang
memperhatikan aktifitas kami di depan pintu masuk, aku mendorong tubuh sehun,
sedikit kaget sehun menatapku dan seolah bertanya “ada apa?”
.
“Wae?
Apakah kita sebuah tontonan buatmu” aku menegur namja yang dari tadi melihat
kearah kami, ia adalah kyungsoo, DO kyungsoo, teman satu kelasku, namja
terpandai di sekolah ini, dia cuek, namun juga ramah, aku dengar keluarganya
sangat kaya, appanya pemilik salah satu brand telephone seluler terbesar di
korea selatan.
.
“Ani~
aku hanya ingin masuk, karna kalian sedang asyik, tak ada salahnya aku menunggu
disini, dari pada aku mendekat kalian tidak bisa menikmatinya” iya mulai
berjalan masuk kelas dan melewati kami begitu saja.
“Dasar
menyebalkan..” gerutuku kesal.
“sudahlah
chagiya,,, aku lapar, apa kamu mau kekantin?” ajak sehun
“Appa
dan eomma sudah kembali dari jepang, aku sudah sarapan dirumah, malas kalau
harus kekantin lagi”
.
Setelah
meletakkan tas aku melihat kyunsoo keluar lagi dari kelas, walau aku tidak
berniat memperhatikannya, namun secara tak sengaja aku mengetahuinya, karna dia
melewatiku dan juga sehun.
.
.
“Aku
mau ke toilet chagiya, kamu ke kantin duluan ne, nanti aku susul, ara?”
“Nde..”
Sehun
berjalan keluar dari kelas, sedangkan aku beranjak dan pergi ketoilet, setelah
buang air kecil dan membasuh wajahku dengan air dingin sepertinya aku merasa
lebih segar kembali. Aku melangkah
keluar dari toilet..
.
Brukkk....
“aakggh....”
pekikku kesakitan saat sebuah bahu bertubrukan dengan bahuku.
“Ah,,
kamu lagi, sial banget sih hari ini masih pagi terus-terusan kamu buat jengkel”
gerutuku kesal, saat aku melihat kyunsoo yang baru saja bertabrakan denganku.
.
“Bukanya
kamu yang jalan tak pakai mata? Kenapa marah” kata kyunsoo dengan santainya.
“aiish.....
namja gila...” aku pergi begitu saja.
“tunggu..”
kyungoo mengentikanku, aku tau, dia pasti mau minta maaf kepadaku, aku menoleh
kearahnya dengan sedikit senyuman.
.
“Benerin
dulu resletingmu “
.
DEG!!!
.
Aku
meraba resleting bagian belakang rokku, aigoo ini benar-benar belum aku
benerin, wajahku tiba-tiba saja memerah karena malu.
“Ah~
oah ini, ini styleku,,, sengaja memang tidak aku benerin, kerenkan?”
Aku
berbalik dan berjalan secepat kilat agar secepatnya enyah dari hadapan kyunsoo.
karna harga diri, sengaja tidak aku benarkan
resletingku, ku biarkan tetap terbuka, hingga aku tak terlihat lagi olehnya
“pabo,
pabo, pabo...ah,... kenapa juga ini rerleting pakek acara lupa segala,,,
aaaahahhhhhkg” sesalku ketika teringat wajah kyunsoo yang seakan menyejekku.
.
.
.
Bel
masuk telah berbunyi, seperti biasa kami menerima pelajaran dari seonseonim,
smua siswa menulis dan sibuk memperhatikan, tapi tidk denganku dan sehun,
kepala kami berada diatas meja, saling memandang, dan telinga kami terpasang
headseat, satu headseat dipakai berdua, musik
melangun dengan begitu indah, tangan kami di bawah meja saling memegang,
romantisme yang selalu aku lakukan dengan sehun setiap kali jam pelajaran
dimulai.
Tidak
ada satu seonseonimpun yang berani menegur kami, lebih tepatnya menegur sehun, jika
ada yang menegur dan membuat sehun marah, sama dengan hari terakhir seonseonim
itu mengajar di sekolah ini, karna apa yang diminta sehun, appanya selalu
memberikannya,walaupun itu memecat seonseonim yang ada di sekolah ini.
.
.
.
.
-----------------****------------------
Teeet,,,,,,,teeeeeeetttttt
Bel
pulang telah berbunyi, yang biasanya aku masih main bersama sehun, tidak untuk
hari ini, karna eomma dan appa ada dirumah jadi aku harus segera kembali
kerumah, jarang bisa ngumpul bersama mereka, aku hanya bertemu dengan mereka
2-3 hari saja setiap 4bulan sekali.
.
==Autor
POV==
Choi
min ah berjalan, memasuki kamar, berganti baju dan langsung pergi kekamar eomma
dan appanya, untuk sekedar bermanja-manja melepas kerinduan.
“ANNYYEONG,,,”
min ah membuka pintu dan sengaja mengagetkan eomma dan appanya.
“Min
ha,,, gimana kalau eomma jantungan” kata nyonya choi, mengimbangi candaan min
ah.
“min
ah kamu disini, kebetulan eomma dan appa ingin membicarakan sesuatu denganmu”lanjut
nyonya choi.
.
“wae?
Wajah eomma dan appa kenapa begitu serius?”
“begini
min ah” tuan choi memulai pembicaraan, min ah duduk tepat di sebelah eommanya.
.
“Min
ah,, appa rasa min ah sekarang sudah dewasa, appa dan eomma minggu depan ingin
ke london karna appa harus mengembangkan jaringan appa disna” lanjut tuan choi
yang sengaja memutar-mutar kalimat agar bisa dimengerti min ah.
“bukankah
appa dan eomma sering ke luar negri, kenapa seserius ini klau hanya sekedar
berpamitan”
.
“gini
min ah, biasanya eomma dan appa kan hanya sebentar ke luar negri, ini eomma dan
appa akan cukup lama tinggal disana mungkin 1 atau 2 tahun” tambah nyonya choi
.
“tidak
apa-apa eomma, nanti kalau aku kangen, aku kan bisa datang ke london, sekalian
jalan-jalan”
“maksut
eomma, eomma mau menitipkanmu pada keluarga sahabat appa” lanjut nyanya choi
dengan sedikit bemetar.
“menitipkan?
Eomma pikir aku barang, ani~~ aku sudah terbiasa di tinggal kalian, aku tidak
mau hidup dengan orang asing” nada min ah yang mulai terlihat marah.
“Tapi
sayang,,,, akhir-akhir ini sikapmu begitu buruk, appa jadi kwatir,”
“anii~~
aku tidak mau, aku tidak mau TITIK”
“bukan
appa mau menitipkanmu pada orang asing min ah, sebenarnya, appa ingin
menjodohkanmu dengan anak sahabat appa”
.
DEG!!!
Mata
min ah membulat seakan tak percya dengan apa yang tuan choi katakan.
.
“appa?
Apakah appa mau menikahkanku? diusia yang sangat muda ini? Anii, aku sudah
mempunyai namjacingu, aku tak mau appa jodohkan” airmata mulai jatuh bergulir
di atas pipi indah min ah, dadanya terasa sesak, mendengar permintaan kedua orangtuanya,
bagaimana mungkin dia bisa di jodohkan dengan orang lain, sedangkan dia sangat
mencintai sehun, dan ingin hidup bersama sehun selamanya.
.
.
.
Choi
min ah, masih menangis sesegukan di dalam kamar, teringat appa yang dikatakan
nyonya choi padanya.
“Min
ah,, liat surat dari dokter, jika appa terus-terusan berfikir yang berat, hidup
appa tidak bisa bertahan lama sayang”
.
Kata-kata
itu seakan menari dalam otak min ah, bagaimana mungkin dia bisa meninggalkan
sehun, mungkinkah sehun juga akan merelakannya untuk namja lain?
.
.
----------***********---------
==Choi
min ah POV==
.
“Chagiya...
ottekke?” aku menangis dalam dekapan sehun, sehun hanya terdiam.
“bawa
aku pergi dari seoul, jebal,,,” pintaku di sela isak tangisku.
“Ani,,,
aku tak akan melakukan itu min ah”
“Wae?
Kita berjanji akan selamanya bersama, dan sekarnag,,, appa menginginkanku
menikah dengan namja lain, apakah aku akan rela melepaskan aku” aku menatap
lekat kearah sehun.
“Molla~~”
jawabnya tanpa bisa menatapku.
Tangisku
meledak, hatiku merasakan sakit yang begitu melilit mendengar jawaban sehun,
mana mungkin satu kata untuk memperjuangkanku sama sekali tidak keluar dari
bibirnya?
.
.
==Oh
Sehun POV==
Aku
Tak bisa melihat orng yang aku cintai menangis dan merasa terpuruk karena keadaan,
namun apa dayaku, aku memang mencintainya, bahkan sangat mencintintainya, namun
selain itu apalagi alasanku untuk bisa mempertahaannya, kami masih remaja,
kehidupan kami masih panjang, haruskah aku perjuangkan min ah,, untuk apa? Jika
ternyata dia bukan jodohku.
.
“Mianhe
min-ah... mungkin keputusan orang tuamu, yang terbaik untukmu”
“Itu
bukan jawaban yang aku inginkan sehun, aku ingin kamu mempertahankan hubungan
kita”
“tapi
aku belum siap jika ini menyangkut pernikahan”
“chaginya~~~”
min ah semakin tenggelam dalam tangisnya.
“Arraso,,
aku akan terima perjodohan ini, tapi jangan pernah putuskan aku, sampai kamu
siap, aku akan menunggumu memperjuangkanku, aku janji tak akan pernah di sentuh
nmja yang kelak menjadi suamiku, jebaal, aku mencintai kamu, aku tak ingin
berpisah denganmu sehun”
Apakah
ini suatu keputus asaan seorang min ah? Ada apa dengan hatiku, mengapa terlalu
sakit mendengar perkataannya? Aku mencintainya, namun jika masalah pernikahan,
aku tak punya alasan untuk memperjuangkannya, karna aku tak ingin menikah
sekarang.
.
Aku
raih tubuh min ah, aku peluk ia dengan erat, tak terasa airmataku kini jatuh,
mana mungkin aku sanggup jika tanpa dia? Haruskah aku perjuangkan min ah dan
menikah muda? Atau aku relakan dia untuk namja lain, yang sama sekali tidak min
ah cintai?
.
To
Be Contineu......
.
*Seperti
biasa tinggalkan jejak yang masih ingin di tag di next chapter.... jadi TIDAK
MELAYANI INBOX dgn asalan LUPA COMMENT,,
helloooow outor juga bisa lupa ngeTAG lho.......kita sama2 manusia yang sering lupa kan??? FIX!!!
helloooow outor juga bisa lupa ngeTAG lho.......kita sama2 manusia yang sering lupa kan??? FIX!!!
.
*Coment satu kata, ‘NEXT’ dan “TAG ME’
tenang,,, sudah pasti bakal autor UNTAG.
.
Warning
: Autor songgong, sombong, peliit,,, haha #biarin (weeksss)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar