|| Tittle : Black
Rose’s chapter 2 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Kim Jong in EXO| Park Ji hyun (oc/you)| Tao EXO||
|| Genre : Sad, Schoollife, Agust, Kekerasan, Yadong ||
|| Rating : NC21 ||
|| Lenght : Chapter ||
Annyeong... chapter 2 akhirnya meluncur juga. Ini
adalah FF terLIAR yang pernah autor kerjakan, aaaisssh... rasanya merinding
disco saat mengerjakannya #curhat
.
WARNING
: NC21++, Yadong akut dan kekerasan.
STOP!!!
Jangan dilanjut jika gak mau baca.
NO
BASH, BASH TINDAS! Karna autor sudah memberi peringatan exstra.
*nah_Lho_galaknya_keluar_pan??!
.
Bagi
autor ini adalah bagian dari seni, jika ada headers yang menganggap ini tabu,
tidak pantas dan menjijikan! Maka jangan dilanjutkan.........
NO
Plagiat, NO Copy, NO, NO, NO!!!
Sory
For typo, gag typo gag gaul ^.^
.
Happy Reading***
.
==Autor
POV==
.
Park
Ji hyun mencoba memepejamkan kedua mata, nyeri masih menjadi rasa dominan yang
ji hyun rasakan di setiap sengkal tubuhnya. Jika mengingat kejadian tadi siang,
otak ji hyun seakan berhenti berfikir, ingin berkemas dan meninggalkan rumah
ini, rumah yang baru ia tempati bersama keluarganya 1 minggu yang lalu.
.
Appa
tiri ji hyun begitu baik, melunasi semua hutang keluarganya, memberi kehidupan
yang layak pada eommanya, dan berjanji akan menanggung biaya pendidikan ji hyun
sampai kelak ia kuliah. Tapi tidak
dengan tao, oppa tiri ji hyun, yang selalu bertindak kasar terhadap dirinya,
walau di rumah ada pembantu, namun tao masih memperlakukan ji hyun seperti
pembantu. Sejak 1 minggu di rumah ini ji hyun belum pernah sama sekali melihat
senyun dari tao.
.
“Ji
hyun,, makan malam sudah siap, ayo cepat keluar” teriak eomma, memanggil ji
hyun yang berada di dalam kamar.
“nde
oemma”
Ji
hyun berjalan dengan lunglai, terlihat appa, eomma dan juga tao sudah berada di
meja makan.
.
.
-----------------***------------------
==Park
Ji hyun POV==
Aku
berjalan ke arah keluargaku yang sedang berkumpul di meja makan, entah mengapa
aku sedikit takut, saat melihat sorot mata tao yang tidak suka dengan
kehadiranku, kami memulai makan malam ini, dengan ngobrol dan sesekali appa mencairkan
suasana dengan sedikit bercanda.
.
“ji
hyun, coba angkat rambutmu, sekilas appa lihat pipimu benggak ne?”
Semua
mata tertuju kepadaku, aku melirik kearah tao, ia hanya menatapku dengan tajam.
“Nde
appa, tadi di sekolah aku terjatuh di toilet dan terbentur closet”
“Aigooo,,, kenapa gak hati-hati ji hyun” sambung eomma kwatir
“Aigooo,,, kenapa gak hati-hati ji hyun” sambung eomma kwatir
“Gwenjana
eomma, udah aku kasih obat kok”
.
“Tao
dan ji hyun, kalian sudah jadi saudara sekarang, jadi harus rukun dan saling
membantu satu dan lainnya, (appa menghela nafas dalam) ehh,,,, gini, sebenarnya
appa dan eomma mau pergi ke itali untuk dua sampai tiga bulan ke depan, jadi
kalian dirumah harus saling menghargai, ajjusi dan ajjuma(supir+pembantu)
tinggal disini selama appa dan eomma ke italia, biarkan paviliun yang mereka
tempati kosong”
.
“Italia?
Kenapa mendadak sekali appa?”
“mianhe
ji hyun, karna appa harus mengawasi pabrik yang sebentar lagi akan grand
opening”
Sebenarnya
bukan masalah kapan appa dan eomma akan berangkat, tapi yang jadi masalah saat
aku tinggal hanya bersama dengan tao. Ada mereka di rumah saja tao selalu
menyiksaku, bagaimana jika tak ada.
.
“
Baguslah, aku jadi bisa lebih akrab dengan dongsaengku”
Tao
menatapku sambil tersenyum seduktif. Kemudian kami melanjutkan makan dengan
suasana yang sangat hening seketika.
.
.
.
-----------------***-------------------
==Kim
Jong in POV==
Cahaya
matahari menyapu lembut wajahku, silaunya membangunkanku dari tidur yang
nyenyak.
Tanganku
sepertinya meraba sesuatu yang kenyal dan berisi, aku coba perlahan membuka
mata, jelas saja, yeoja yang semalam ‘bermain’ denganku masih terlelap dalam
tidurnya.
Dan
tanganku masih menempel pada payudaranya, rasanya nanggung sekali jika aku
anggurin begitu saja. Aku remas perlahan dua buah bukit kembar yang kini
terpampang di depanku, sesekali ku mainkan niple yang berwarna coklat kemerahan
ini.
.
“Auuuchhhh,,,,”
lengkuhnya menerima perlakuan yang aku berikan. Matanya langsung terbuka lebar,
dan tersenyum manja kearahku
“kamu
udah bangn chagi?” ia bertanya sambil tubuhnya menghadap ke arahku.
“pagi-pagi
kenapa tanganmu begitu nakal hah?”
.
“Karna
kamu begitu sexy chagiya” ucapku bebisik di telinganya. Segera ku lumat bibir
merahnya, aku mencoba menerobos masuk pada mulutnya, lidah kami saling bertemu,
tanganya melingkar pada leherku, sedangkan tanganku terus bermain pada kedua
payudaranya.
“aaauccchhh,,
hmmmm,,, jong in,, teeerrrruuusss,,, aaaachhhhg” rancaunya menerima kenikmatan
yang aku berikan. Ciumanku turun ke leher jenjangnya, ku ciptakan kismark
dileher putih bersih ini, jika dilihat sangat kontras dengan tubuhku yang hitam
dibandingkan dengannya.
.
Ciumanku
turun pada payudaranya, aku sedot layaknya bayi yang sedang menyusu pada ibunya.
“aaouccch,
teruuuuuuusss chagi.......... aaaaouuugcccchh......” kepalaku semakin di tekan
oleh yeoja ini.
.
Tak
ingin kulakukan roleplay yang terlalu panjang, langsung ku arahkan juniorku ke
mis Vnya,,
Jleeeb
“achhk”
kami melengkuh bersama, mengespresikan kenikmatan yang menjalar setiap tubuh
kami.
.
Semakin
lama, semakin aku percepat gerakanku
“jong in,,,, aaaahhhccccchh,, hmmmm aaakkkkuuuuuuuuuu,,,,,,, mau keluar”
“jong in,,,, aaaahhhccccchh,, hmmmm aaakkkkuuuuuuuuuu,,,,,,, mau keluar”
“sabar
chagiyaaa,,,,,,,,,,,, kita keluar bersamaaaaaaaa”
Yeoja
ini begitu lihai dalam mengimbangi permainanku, aku seseprti seseorang yang
kemasukan setan, ku genjot trus tiada henti, sesekali kucium bibirnya dan ku
remas payudaranya begitu kasar.
“aaahcch
aku kelll-luu-aar....”
“aachghh”
Crooot
croooot...
Aku
mencapai puncak bersama yeoja yang sekarang ada di bawahku.
.
aku
bersihkan tubuhku di dalam kamar mandi, dan berganti pakaian sekolah, tidak
lupa aku mengambil uang di dalam lemari.
.
“kha,,,”
Ku
lempar uangnya tepar diatas tubuhnya, uang itu imbalan karna dia mau menemaniku
‘bermain’ semalaman.
.
.
------------***---------------
Sebenarnya
hari ini aku malas untuk berangkat sekolah dan berkutat pada pelajaran, walau
kenyataanya aku tak pernah belajar di sekolah, namun tetap saja melihat
buku-buku itu membuatku kesal. Apalagi kepalaku sedikit pusing karena semalam
minum terlalu banyak. Untung saja di sekolah ada mainan baru, setidaknya bisa
menemaniku saat aku bosan nanti.
.
Aku
berdiri di depan kelas untuk menunggu seseorang yang akan menemaniku bermain.
“kamu
sudah datang?”
Kulihat
seorang yeoja itu berjalan sambil menundukan kepalanya.
.
.
==Park
Ji hyun POV==
Sekolah!
Rasanya aku tak ingin lagi menginjak tempat ini, trus berjalan tanpa
memperdulikan siswa yang berlalu lalang disekitarku, rasa pipiku masih nyeri
akibat perlakuan tao dan kai kemarin. Saat mendekati kelas, aku di kejutkan
dengan sebuah suara.
“Kamu
sudah datang?”
“Jong
in” ku lihat ia tersenyum evil
“mau
apa lagi kamu?” lanjutku
“Ah,,
bukanya aku kemarin sudah aku katakan, kalau kita akan sering ‘bermain’
bersama”
“mianhe,,
aku sedang tak ingin bermain denganmu”
‘DAEBAAK,,,,,,,,apakah
kamu sekarng menolakku?”
“kajja..”
ia menarik tanganku tanpa memperdulikan aku terus berusaha melepaskannya.
“lepaskan
aku jong in,, jeball,,,”
.
Aku
tak berani berteriak keras, jika aku melakukanya, maka semua siswa akan
menatapku dan akan jadi pusat perhatian, aku tak mau sampai itu terjaadi.
.
.
Bruuk...
“acchk..”
Jong
in melempar tubuhku di tumpukan matras di ruangan ini, ruangan yang sama,
ruangan yang digunakan saat jong in melecehkanku.
.
“Wae?
Mau apa kamu bawa aku kemari?” tubuhku bergetar, merasakan ketakutan yang menjalar di setiap darah yang mengalir di
tubuhku.
“kita
bermain chagiya..”
.
.
==Kim
Jong in POV==
Begitu
puas ketika aku melihat wajah ketakutan yeoja yang ada di depanku ini. Wajahnya
tergolong cukup cantik, beda sekali dengan oppanya, yang berwajah mirip panda,
tubuhnya sexy, putih dan cukup menggairahkan.
.
“Kita
bermain chagiya”
“mak-maksutmu
apa?”
Aku
mendekat kearahnya, dan ku raih bibirnya dengan kasar,
“eehhhmmm,,,
hentikan aggrhhh”
.
“kamu
melawanpun akan percuma, cantiikk,,,”
Dan
tak kalah kasar ku remas payudaranya.
“ouhh,
namamu park ji hyun?”
Mataku
melihat, nama dada yang menempel rapi di bajunya. Saat aku mulai terangsang
dengan keadaan, tiba-tiba....
.
“accchk..”
Ia
menggigit tanganku sampai mengeluarkan darah.
.
PLAAAAK
Tanpa
basa-basi, ku tampar pipinya hingga ia tergolek ke matras yang berada
dibawanya.
“Oke,
jika itu maumu.”
.
.
==Park
ji hyun POV==
Tangisku
meledak, saat pipiku di tampar jong in dengan begitu kuat, aku berteriak sekuat
tenagaku, namun tidak satu orangpun yang mendengarnya dan menolongku. Haruskah
aku tunduk pada bajingan gila ini? Ani~ aku tak akan mau menjadi mainannya, namun,
tubuhku begitu lemah ketika berhadapan denganya...
.
.
Aku
lihat ia mengambil ponsel di dalam sakunya, dan menelephone seseoraang, entah siapa yang ia
telephone, aku sangat tidak perduli. Ia duduk di sebuah kursi yang berada di
ruangan ini. Mengambil satu batang rokok dan ia mulai menikmatinya.
.
Aku
segera bangkit dan belari dari tempat ini, tempat terkutuk yang setiap saat aku
bisa mati disini
.
Brak
braaak braak,,,,
Kutarik
sekuat tenaga pintu ini, namun NIHIL!!!
“ah
sial” gerutuku kesal
“Jong
in,, biarkan aku keluar jebaal,,,, rasanya sudah cukup kamu perlakukan aku
seperti binatang,, hiks,, hikss,, aku ingin keluar jong in, aku ingin keluar,
hiks hiks”
Tak
ada sedikitpun respon darinya, ia sibuk bermain game di dalam ponsel dan juga
menikmati rokoknya, ia membiarkanku seperti tawanan, yang tidak bisa berbuat
apapun..
.
.
Saju
jam lebih aku dan jong in berada di tempat ini, tanpa ada sesuatu yang ia
lakukan.
“jong
in? Apa maumu? Hah? aku ingin kembali kekelas, jangan diam saja aaaggghhhh,
biarkan aku kekelas,, jeebaaall,,, JONG IN”
Habis
sudah kesabaranku, bersamaan dengan aku berteriak, suara ponsel jong in
berdering, ku urungkan niatku untuk melanjutkan amarahku.
.
“Okke..”
Hanya
satu kata yang aku dengar ketika iya mengangkat panggilan masuk itu, lalu ia
coba berdiri, dan berjalan kearahku.
.
“Arraso,,,
aku akan membebaskanmu sekarng, tapi,,,,”
“wae?
Tapi apa?”
“telephone
dulu eommamu,,, tanya sekarng ia ada dimana”
Perkataan
jong in seperti sebuah perintah untukku. Aku bendiri dan mengambil ponsel
didalam tasku.
Aku
coba menekan nomor telephone eomma.
.
“eomma,,
eomma dimana”
Ku
coba sekuat tenaga menahan isak tangisku, agar eomma tidak mendengarnya, dan
tidak kwatir akan keadaannku.
.
“noona,
ini ajjuma, kata nyonya, saya suruh mengangkat telephone, nyonya barusan
mendapatkan luka kecil di serempet sebuah motor, sekarang masih dalam perawatn”
.
DEG!!
Ku
matikan telephone. Aku menagis sekencang-kencangnya, takut terjadi sesuatu pada
eomma.
.
“Ji
hyun,, aku masih berbaik hati padamu, membiarkan eommamu msih dalam keadaan
hidup, apa kamu menginginkan yang lebih kepada eommamu, mungkin kematian untuknya?”
.
“hentikan
jong in,, aku akan menuruti semua
kemauanmu, tpi jangan sekali-kali kau sentuh eommaku, jebaall,,,”
Aku
sepertinya harus pasrah pada bajingan seperti jong in,, tapi apa boleh buat,
ini demi eomma.
.
Aku
beranjak dari tempatku dan mendekat ke arah jong in, ku ambil tanganya,
kuletakan tepat di atas payudaraku.
“Apakah
ini yang kamu mau? Lakukan sesukamu,,”
Kepasrahan
sudah menjadi pondasi keputus asaanku saat ini, ia mulai meremas lembut
payudaraku, aku hanya diam atas perlakuannya
.
.
.
Ia
mulai mencium dam melumat bibirku yang mungil, sengaja aku membalas ciuman itu
dengan tak kalah lembut, ciumannya turun pada keher jenjangku, tanganya mulai
membuka satu-persatu kancing bajuku, diangkat bra yang membungkus payudaraku,
hingga kini terekspos begitu jelas, ku gigit bibir bawahku, menahan desahan
yang ingin keluar dari mulutku, saat bibirnya menempel pada payudaraku, sensasi
yang belum pernah aku rasakan seperti listrik yang menyengat tubuhku..
.
‘aauuhhhch..”
‘aauuhhhch..”
SIAL!
Bagaimana mungkin bibirku merancau begitu saja, apakah aku menimati pemerkosaan
ini? Entahlah..........
.
Tiba-tiba
jong in menghentikan aktifitasnya, membuatku sedikit terkejut dan bingung
dengan situasi ini.
.
“Ah~~~
tidak lagi nikmat,,,, hari ini ayo kita sudahi sampai dsini” ia tersenyum di
sudut bibirnya, dan meninggalkanku begitu saja. Apa yang ia lakukan sangat melukai
harga diriku.
.
.
---------------***----------------
Jika
menyangkut eomma, tidak ada lagi didunia ini yang aku takutkan! aku berjalan
terus mencari keberadaan tao, karna sekarng jam istirahat, aku sedikit
kebingungan mencari dimana dia, aku tanya siswa kesana kemari namun belum juga
aku menemukannya.
“OPPA~~~”
Ketika
aku lihat ia berbaring disebuah bangku dekat dengan gedung olahraga, aku
semakin mendekatinya, ia hanya melirikku sekilas tanpa ekspresi.
.
“Oppa
sebenarnya apa masalahmu dengan jong in, jebaal cepat selesaikan, dia
terus-terusan menggaguku, bahkan ia melukai eomma oppa?”
Ia
terduduk, “apa masalahnya denganku? Aku tak perduli denganmu taupun eommamu,
mau kalian mati aku tak akan perduli, justru aku akan ucapkan terima kasih pada
jong in yang mau membunuh kalian”
Plaaaak...
Emosiku
kini menguasahi otakku. Tanganku tanpa sadar menampar pipinya.
“jaga
omongan oppa ne,,,, jika oppa tidak suka dengan kami, kami akan pergi dari
rumah oppa”
.
Bukan
marah, kini iya tertawa dengan lantang...
“hahaha~~~
itu kamu, apakah pelacur itu mau? Pelacur yang kini jadi eomma TI-RI-KU”
.
“Oppa
keterlaluan”
.
Bruuuk....
“aaaccchkkk”
aku memekik kesakitan Dan kini tubuhku tersungkur ke tanah, tao menendang
perutku dengan tenaganya yang begitu besar, hingga aku terlempar kurang lebih 1
meter dari tempatnya berdiri.
.
.
------------***--------------
Airmataku
tak bisa aku bendung lagi, dadaku terasa sesak menahan semua perlakuan gila
orang yang ada di kota seoul ini, dengan nyeri hebat di bagian perutku aku coba
untuk terus berjalan menuju rumah, walau sepertinya aku sekolah, namun tak
satupun pelajaran yang aku ikuti di kelas, mengapa nasibku bisa seperti ini,
haruskah aku katakan pada eomma? Tapi bagaimana jika eomma kuatir dengan
keadaanku, sedangkan aku merasakan eomma begitu bahagia dengan keluarga barunya.
Masih bergulat dengan kebingungan fikiranku, namun tiba-tiba sebuah tangan
membekap mulutku,
“aaaahk,,,,,”
aku mencoba meronta sekuat tenaga, namun pandanganku memudar, tubuhku lemas,
dan semua terlihat gelaaaaaaaapppp......
.
.
.
To
be contineu.....
.
Entahlah,,
nie FF menurutku jelek dan berantakan, apa mungkin karna NC21 jadi gag
konsentrasi :( hikzzz hikzzz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar