Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Senin, 09 Februari 2015

Black Rose’s chapter 2



|| Tittle : Black Rose’s chapter 2 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Kim Jong in EXO| Park Ji hyun (oc/you)| Tao EXO||
|| Genre : Sad, Schoollife, Agust, Kekerasan, Yadong ||
|| Rating : NC21 ||
|| Lenght : Chapter ||

Annyeong... chapter 2 akhirnya meluncur juga. Ini adalah FF terLIAR yang pernah autor kerjakan, aaaisssh... rasanya merinding disco saat mengerjakannya #curhat
.
WARNING : NC21++, Yadong akut dan kekerasan.
STOP!!! Jangan dilanjut jika gak mau baca.
NO BASH, BASH TINDAS! Karna autor sudah memberi peringatan exstra.
*nah_Lho_galaknya_keluar_pan??!
.
Bagi autor ini adalah bagian dari seni, jika ada headers yang menganggap ini tabu, tidak pantas dan menjijikan! Maka jangan dilanjutkan.........
NO Plagiat, NO Copy, NO, NO, NO!!!
Sory For typo, gag typo gag gaul ^.^
.
Happy Reading***
.

==Autor POV==
.
Park Ji hyun mencoba memepejamkan kedua mata, nyeri masih menjadi rasa dominan yang ji hyun rasakan di setiap sengkal tubuhnya. Jika mengingat kejadian tadi siang, otak ji hyun seakan berhenti berfikir, ingin berkemas dan meninggalkan rumah ini, rumah yang baru ia tempati bersama keluarganya 1 minggu yang lalu.
.
Appa tiri ji hyun begitu baik, melunasi semua hutang keluarganya, memberi kehidupan yang layak pada eommanya, dan berjanji akan menanggung biaya pendidikan ji hyun sampai  kelak ia kuliah. Tapi tidak dengan tao, oppa tiri ji hyun, yang selalu bertindak kasar terhadap dirinya, walau di rumah ada pembantu, namun tao masih memperlakukan ji hyun seperti pembantu. Sejak 1 minggu di rumah ini ji hyun belum pernah sama sekali melihat senyun dari tao.
.
“Ji hyun,, makan malam sudah siap, ayo cepat keluar” teriak eomma, memanggil ji hyun yang berada di dalam kamar.
“nde oemma”
Ji hyun berjalan dengan lunglai, terlihat appa, eomma dan juga tao sudah berada di meja makan.
.
.
-----------------***------------------
==Park Ji hyun POV==
Aku berjalan ke arah keluargaku yang sedang berkumpul di meja makan, entah mengapa aku sedikit takut, saat melihat sorot mata tao yang tidak suka dengan kehadiranku, kami memulai makan malam ini, dengan ngobrol dan sesekali appa mencairkan suasana dengan sedikit bercanda.
.
“ji hyun, coba angkat rambutmu, sekilas appa lihat pipimu benggak ne?”
Semua mata tertuju kepadaku, aku melirik kearah tao, ia hanya menatapku dengan tajam.

“Nde appa, tadi di sekolah aku terjatuh di toilet dan terbentur closet”
“Aigooo,,, kenapa gak hati-hati ji hyun” sambung eomma kwatir
“Gwenjana eomma, udah aku kasih obat kok”
.
“Tao dan ji hyun, kalian sudah jadi saudara sekarang, jadi harus rukun dan saling membantu satu dan lainnya, (appa menghela nafas dalam) ehh,,,, gini, sebenarnya appa dan eomma mau pergi ke itali untuk dua sampai tiga bulan ke depan, jadi kalian dirumah harus saling menghargai, ajjusi dan ajjuma(supir+pembantu) tinggal disini selama appa dan eomma ke italia, biarkan paviliun yang mereka tempati kosong”
.
“Italia? Kenapa mendadak sekali appa?”
“mianhe ji hyun, karna appa harus mengawasi pabrik yang sebentar lagi akan grand opening”
Sebenarnya bukan masalah kapan appa dan eomma akan berangkat, tapi yang jadi masalah saat aku tinggal hanya bersama dengan tao. Ada mereka di rumah saja tao selalu menyiksaku, bagaimana jika tak ada.
.
“ Baguslah, aku jadi bisa lebih akrab dengan dongsaengku”
Tao menatapku sambil tersenyum seduktif. Kemudian kami melanjutkan makan dengan suasana yang sangat hening seketika.
.
.
.
-----------------***-------------------
==Kim Jong in POV==
Cahaya matahari menyapu lembut wajahku, silaunya membangunkanku dari tidur yang nyenyak.
Tanganku sepertinya meraba sesuatu yang kenyal dan berisi, aku coba perlahan membuka mata, jelas saja, yeoja yang semalam ‘bermain’ denganku masih terlelap dalam tidurnya.
Dan tanganku masih menempel pada payudaranya, rasanya nanggung sekali jika aku anggurin begitu saja. Aku remas perlahan dua buah bukit kembar yang kini terpampang di depanku, sesekali ku mainkan niple yang berwarna coklat kemerahan ini.
.
“Auuuchhhh,,,,” lengkuhnya menerima perlakuan yang aku berikan. Matanya langsung terbuka lebar, dan tersenyum manja kearahku
“kamu udah bangn chagi?” ia bertanya sambil tubuhnya menghadap ke arahku.
“pagi-pagi kenapa tanganmu begitu nakal hah?”
.
“Karna kamu begitu sexy chagiya” ucapku bebisik di telinganya. Segera ku lumat bibir merahnya, aku mencoba menerobos masuk pada mulutnya, lidah kami saling bertemu, tanganya melingkar pada leherku, sedangkan tanganku terus bermain pada kedua payudaranya.
“aaauccchhh,, hmmmm,,, jong in,, teeerrrruuusss,,, aaaachhhhg” rancaunya menerima kenikmatan yang aku berikan. Ciumanku turun ke leher jenjangnya, ku ciptakan kismark dileher putih bersih ini, jika dilihat sangat kontras dengan tubuhku yang hitam dibandingkan dengannya.
.
Ciumanku turun pada payudaranya, aku sedot layaknya bayi yang sedang menyusu pada ibunya.
“aaouccch, teruuuuuuusss chagi.......... aaaaouuugcccchh......” kepalaku semakin di tekan oleh yeoja ini.
.
Tak ingin kulakukan roleplay yang terlalu panjang, langsung ku arahkan juniorku ke mis Vnya,,

Jleeeb
“achhk” kami melengkuh bersama, mengespresikan kenikmatan yang menjalar setiap tubuh kami.
.
Semakin lama, semakin aku percepat gerakanku
“jong in,,,, aaaahhhccccchh,, hmmmm aaakkkkuuuuuuuuuu,,,,,,, mau keluar”
“sabar chagiyaaa,,,,,,,,,,,, kita keluar bersamaaaaaaaa”
Yeoja ini begitu lihai dalam mengimbangi permainanku, aku seseprti seseorang yang kemasukan setan, ku genjot trus tiada henti, sesekali kucium bibirnya dan ku remas payudaranya begitu kasar.

“aaahcch aku kelll-luu-aar....”

“aachghh”

Crooot croooot...
Aku mencapai puncak bersama yeoja yang sekarang ada di bawahku.
.
aku bersihkan tubuhku di dalam kamar mandi, dan berganti pakaian sekolah, tidak lupa aku mengambil uang di dalam lemari.
.
“kha,,,”
Ku lempar uangnya tepar diatas tubuhnya, uang itu imbalan karna dia mau menemaniku ‘bermain’ semalaman.
.
.
------------***---------------
Sebenarnya hari ini aku malas untuk berangkat sekolah dan berkutat pada pelajaran, walau kenyataanya aku tak pernah belajar di sekolah, namun tetap saja melihat buku-buku itu membuatku kesal. Apalagi kepalaku sedikit pusing karena semalam minum terlalu banyak. Untung saja di sekolah ada mainan baru, setidaknya bisa menemaniku saat aku bosan nanti.
.
Aku berdiri di depan kelas untuk menunggu seseorang yang akan menemaniku bermain.
“kamu sudah datang?”
Kulihat seorang yeoja itu berjalan sambil menundukan kepalanya.
.
.
==Park Ji hyun POV==
Sekolah! Rasanya aku tak ingin lagi menginjak tempat ini, trus berjalan tanpa memperdulikan siswa yang berlalu lalang disekitarku, rasa pipiku masih nyeri akibat perlakuan tao dan kai kemarin. Saat mendekati kelas, aku di kejutkan dengan sebuah suara.

“Kamu sudah datang?”
“Jong in” ku lihat ia tersenyum evil
“mau apa lagi kamu?” lanjutku
“Ah,, bukanya aku kemarin sudah aku katakan, kalau kita akan sering ‘bermain’ bersama”
“mianhe,, aku sedang tak ingin bermain denganmu”
‘DAEBAAK,,,,,,,,apakah kamu sekarng menolakku?”
“kajja..” ia menarik tanganku tanpa memperdulikan aku terus berusaha melepaskannya.
“lepaskan aku jong in,, jeball,,,”
.
Aku tak berani berteriak keras, jika aku melakukanya, maka semua siswa akan menatapku dan akan jadi pusat perhatian, aku tak mau sampai itu terjaadi.
.
.
Bruuk...
“acchk..”
Jong in melempar tubuhku di tumpukan matras di ruangan ini, ruangan yang sama, ruangan yang digunakan saat jong in melecehkanku.
.
“Wae? Mau apa kamu bawa aku kemari?” tubuhku bergetar, merasakan ketakutan yang  menjalar di setiap darah yang mengalir di tubuhku.
“kita bermain chagiya..”
.
.
==Kim Jong in POV==
Begitu puas ketika aku melihat wajah ketakutan yeoja yang ada di depanku ini. Wajahnya tergolong cukup cantik, beda sekali dengan oppanya, yang berwajah mirip panda, tubuhnya sexy, putih dan cukup menggairahkan.
.
“Kita bermain chagiya”
“mak-maksutmu apa?”
Aku mendekat kearahnya, dan ku raih bibirnya dengan kasar,
“eehhhmmm,,, hentikan aggrhhh”
.
“kamu melawanpun akan percuma, cantiikk,,,”
Dan  tak kalah kasar ku remas payudaranya.

“ouhh, namamu park ji hyun?”
Mataku melihat, nama dada yang menempel rapi di bajunya. Saat aku mulai terangsang dengan keadaan, tiba-tiba....
.
“accchk..”
Ia menggigit tanganku sampai mengeluarkan darah.
.
PLAAAAK                                                                                                                                  
Tanpa basa-basi, ku tampar pipinya hingga ia tergolek ke matras yang berada dibawanya.
“Oke, jika itu maumu.”
.
.
==Park ji hyun POV==
Tangisku meledak, saat pipiku di tampar jong in dengan begitu kuat, aku berteriak sekuat tenagaku, namun tidak satu orangpun yang mendengarnya dan menolongku. Haruskah aku tunduk pada bajingan gila ini? Ani~ aku tak akan mau menjadi mainannya, namun, tubuhku begitu lemah ketika berhadapan denganya...
.
Aku lihat ia mengambil ponsel di dalam sakunya, dan  menelephone seseoraang, entah siapa yang ia telephone, aku sangat tidak perduli. Ia duduk di sebuah kursi yang berada di ruangan ini. Mengambil satu batang rokok dan ia mulai menikmatinya.
.
Aku segera bangkit dan belari dari tempat ini, tempat terkutuk yang setiap saat aku bisa mati disini
.
Brak braaak braak,,,,
Kutarik sekuat tenaga pintu ini, namun NIHIL!!!

“ah sial” gerutuku kesal
“Jong in,, biarkan aku keluar jebaal,,,, rasanya sudah cukup kamu perlakukan aku seperti binatang,, hiks,, hikss,, aku ingin keluar jong in, aku ingin keluar, hiks hiks”
Tak ada sedikitpun respon darinya, ia sibuk bermain game di dalam ponsel dan juga menikmati rokoknya, ia membiarkanku seperti tawanan, yang tidak bisa berbuat apapun..
.
.
Saju jam lebih aku dan jong in berada di tempat ini, tanpa ada sesuatu yang ia lakukan.
“jong in? Apa maumu? Hah? aku ingin kembali kekelas, jangan diam saja aaaggghhhh, biarkan aku kekelas,, jeebaaall,,, JONG IN”
Habis sudah kesabaranku, bersamaan dengan aku berteriak, suara ponsel jong in berdering, ku urungkan niatku untuk melanjutkan amarahku.
.
“Okke..”
Hanya satu kata yang aku dengar ketika iya mengangkat panggilan masuk itu, lalu ia coba berdiri, dan berjalan kearahku.
.
“Arraso,,, aku akan membebaskanmu sekarng, tapi,,,,”
“wae? Tapi apa?”
“telephone dulu eommamu,,, tanya sekarng ia ada dimana”
Perkataan jong in seperti sebuah perintah untukku. Aku bendiri dan mengambil ponsel didalam tasku.
Aku coba menekan nomor telephone eomma.
.
“eomma,, eomma dimana”
Ku coba sekuat tenaga menahan isak tangisku, agar eomma tidak mendengarnya, dan tidak kwatir akan keadaannku.
.
“noona, ini ajjuma, kata nyonya, saya suruh mengangkat telephone, nyonya barusan mendapatkan luka kecil di serempet sebuah motor, sekarang masih dalam perawatn”
.
DEG!!
Ku matikan telephone. Aku menagis sekencang-kencangnya, takut terjadi sesuatu pada eomma.
.
“Ji hyun,, aku masih berbaik hati padamu, membiarkan eommamu msih dalam keadaan hidup, apa kamu menginginkan yang lebih kepada eommamu, mungkin kematian untuknya?”
.
“hentikan jong in,,  aku akan menuruti semua kemauanmu, tpi jangan sekali-kali kau sentuh eommaku, jebaall,,,”
Aku sepertinya harus pasrah pada bajingan seperti jong in,, tapi apa boleh buat, ini demi eomma.
.
Aku beranjak dari tempatku dan mendekat ke arah jong in, ku ambil tanganya, kuletakan tepat di atas payudaraku.
“Apakah ini yang kamu mau? Lakukan sesukamu,,”
Kepasrahan sudah menjadi pondasi keputus asaanku saat ini, ia mulai meremas lembut payudaraku, aku hanya diam atas perlakuannya
.
.
.
Ia mulai mencium dam melumat bibirku yang mungil, sengaja aku membalas ciuman itu dengan tak kalah lembut, ciumannya turun pada keher jenjangku, tanganya mulai membuka satu-persatu kancing bajuku, diangkat bra yang membungkus payudaraku, hingga kini terekspos begitu jelas, ku gigit bibir bawahku, menahan desahan yang ingin keluar dari mulutku, saat bibirnya menempel pada payudaraku, sensasi yang belum pernah aku rasakan seperti listrik yang menyengat tubuhku..
.
‘aauuhhhch..”
SIAL! Bagaimana mungkin bibirku merancau begitu saja, apakah aku menimati pemerkosaan ini? Entahlah..........
.
Tiba-tiba jong in menghentikan aktifitasnya, membuatku sedikit terkejut dan bingung dengan situasi ini.
.
“Ah~~~ tidak lagi nikmat,,,, hari ini ayo kita sudahi sampai dsini” ia tersenyum di sudut bibirnya, dan meninggalkanku begitu saja. Apa yang ia lakukan sangat melukai harga diriku.
.
.
---------------***----------------
Jika menyangkut eomma, tidak ada lagi didunia ini yang aku takutkan! aku berjalan terus mencari keberadaan tao, karna sekarng jam istirahat, aku sedikit kebingungan mencari dimana dia, aku tanya siswa kesana kemari namun belum juga aku menemukannya.

“OPPA~~~”
Ketika aku lihat ia berbaring disebuah bangku dekat dengan gedung olahraga, aku semakin mendekatinya, ia hanya melirikku sekilas tanpa ekspresi.
.
“Oppa sebenarnya apa masalahmu dengan jong in, jebaal cepat selesaikan, dia terus-terusan menggaguku, bahkan ia melukai eomma oppa?”

Ia terduduk, “apa masalahnya denganku? Aku tak perduli denganmu taupun eommamu, mau kalian mati aku tak akan perduli, justru aku akan ucapkan terima kasih pada jong in yang mau membunuh kalian”

Plaaaak...
Emosiku kini menguasahi otakku. Tanganku tanpa sadar menampar pipinya.
“jaga omongan oppa ne,,,, jika oppa tidak suka dengan kami, kami akan pergi dari rumah oppa”
.
Bukan marah, kini iya tertawa dengan lantang...
“hahaha~~~ itu kamu, apakah pelacur itu mau? Pelacur yang kini jadi eomma TI-RI-KU”
.
“Oppa keterlaluan”
.
Bruuuk....
“aaaccchkkk” aku memekik kesakitan Dan kini tubuhku tersungkur ke tanah, tao menendang perutku dengan tenaganya yang begitu besar, hingga aku terlempar kurang lebih 1 meter dari tempatnya berdiri.
.
.
------------***--------------
Airmataku tak bisa aku bendung lagi, dadaku terasa sesak menahan semua perlakuan gila orang yang ada di kota seoul ini, dengan nyeri hebat di bagian perutku aku coba untuk terus berjalan menuju rumah, walau sepertinya aku sekolah, namun tak satupun pelajaran yang aku ikuti di kelas, mengapa nasibku bisa seperti ini, haruskah aku katakan pada eomma? Tapi bagaimana jika eomma kuatir dengan keadaanku, sedangkan aku merasakan eomma begitu bahagia dengan keluarga barunya. Masih bergulat dengan kebingungan fikiranku, namun tiba-tiba sebuah tangan membekap mulutku,

“aaaahk,,,,,” aku mencoba meronta sekuat tenaga, namun pandanganku memudar, tubuhku lemas, dan semua terlihat gelaaaaaaaapppp......
.
.
.
To be contineu.....
.
Entahlah,, nie FF menurutku jelek dan berantakan, apa mungkin karna NC21 jadi gag konsentrasi :( hikzzz hikzzz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar