|| Tittle : Sweetest
Sin Chapter 5||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Baekhyun EXO|
Jung Shena (oc/you)| Park Yoon so(oc) ||
|| Genre :Romance, Sad, Agust||
|| Rating : PG17||
|| Lenght : Chapter ||
Mianhe headers, ternyata ini belum jadi chapter terakhir
di FF ini, masih ada satu chapter lagi, jika harus di jadikan satu, akan
puanjang seperti kereta, hehehe
Yuk langsung ke TKP,
100% ide dari imajinasi liar autor,
Kamu Plagiat? Tukang copy? Mending ke laut ajha.....
*Sory For Typo*
Happy Reading***
.
.
.
==Baekhyun POV==
Suara
Yoon so! Benar!
Kini
ia memaku melihat apa yang terjadi di hadapannya, kulepas pelukan shena, kami
hanya saling memandang,,
Yoon
so berjalan kearah kami dengan wajah tanpa ekspresi.
“apa
yang kalian lakukan, inikah sikap kalian di belakangku? Shena~~ inikah yang
kuanggap sebagai teman ?”
PLAAAAK..........
Dengan
emosi Yoon so menampar pipi shena, lalu berlari meninggalkan kami berdua.
“Shena
mianhe...”
Aku
berlari mengejar yoon so, walau aku tau perasaan shena akan sangat terluka,
namun aku juga tidak bisa membiarkan yoon so dengan kesalah pahaman ini.
Ku
cari keberadaan yoon so di setiap sudut kampus,, hingga akhirnya pencarianku
berhenti ketika aku melihat yoon so menangis di sebuah bangku dekat ruang
perpustakaan.
Aku
menghela nafas dalam, ku mendekat kearahnya dan duduk tepat di sebelahnya.
“Yoon
so,, jebal jangan menangis lagi, aku mohon, aku bisa menjelaskan semuanya
padamu”
“jadi
dugaanku selama ini benar? Dimasa lalu, kalian pernah pacaran?”
Yoon
so masih dengan isak tanginya
“aku
akan menjelaskan semuanya, tapi beri aku waktu sebentar lagi, hubunganku dan
shena tidak seperti apa yang kamu bayangkan, tak ada niatan aku untuk selingkuh
atau meninggalkanmu, percaya padaku, aku mencintaimu yoon so,,, percaya padaku
sekali ini saja, beri aku waktu, “
Yoon
so menatapku sayu, aku tau jika yoon so adalah yeoja yang sangat pengertian,
yeoja yang akan percaya dengan apa yang aku katakan.
“jinjja?
Kamu tak akan pernah meninggalkanku? Kamu benar-benar mencintaiku?”
“Nde,
aku tak akan meninggalkan kamu, saranghae yoon so”
Ku
peluk tubuh yoon so dengan sangat erat.
.
.
.
.
Hari
ini juga aku ingin menemui luhan, aku cari di kampus ternyata ia tak masuk,
terpaksa aku melaju dengan cepat menuju ke rumahnya
.
.
Ting
tong....
Pintu
rumah di buka oleh luhan dan..
BUK...
BUK...
Ku
pukul dia dengan semua kekuatan yang aku miliki
“WAE???”
Ia
berdentak kaget.
Aku
biarkan dia meringis kesakitan, dan menutup pintu!
Aku
berjaln duduk diatas sofa,
“kebiasaan
buruk, kapan kamu menghilangkanya? Setiap aku punya kesalahan langsung saja
pipi ini jadi sasaran, untung kamu saudaraku, coba tidak, udah habis kamu....!!
kali ini, aku buat kesalahan apa? Hingga kamu begitu emosi”
Aku
tatap lekat kearah luhan
“Palli
katakan, aku tidak takut dengan tatapanmu” lanjut luhan sambil tersenyum kecut.
“ceritakan
semuanya tentang shena?”
Tergambar
di wajahnya, begitu kaget ketika aku menyebut nama shena.
“aku
sudah mengetahui semuanya, aku tau jika hyun so adalah anaku, dan sampai saat
ini aku belum berani untuk bertemu dan memeluknya”
Luhan
menarik nafas begitu dalam...
“Arraso~~~saat
kamu kembali ke london, shena mencarimu, dia hamil, namun kamu sama sekali tak
bisa di hubungi, akhirnya dia menyerah mencrimu, sungguh dia yeoja yang sangat hebat,
tak ada terbesit difikirannya untuk menggugurkan kandungan itu.
Setelah
2 bulan usia kehamilannya, orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan,
akhirnya dia ikut kakeknya, tapi aku tidak tau di kota mana ia tinggal, hingga
beberapa bulan yang lalu dia meneleponku, bahwa dia di mapo dan mau kembali ke seoul untuk kuliah”
“kamu
tau alasanku kembali kekorea? sebenarnya demi shena, aku ingin menikahinya,
karna pada saat itu aku mencintai dia, setidaknya kalau kami menikah setelah
lulus, aku bisa selalu ada di sampingnya, namun aku juga gagal mencarinya,
tapi~~~
mengapa kamu tidak memberitahuku waktu shena menghubungi dari mapo”
“aku
bukan orang gila yang harus memberitahumu, jika aku memberitahumu, bagaimana
dengan yoon so? Sebenarnya, shena juga tidak tau kamu di korea, dia sempat
kaget dan marah kepadaku, karna tidak memberitahukanya tentang keberadaanmu
disini”
“Apa
kamu masih mencintainya?”
Bagaimana
bisa aku menjawab pertanyaan luhan, jika aku sendiri tak tau dengan apa yang
aku rasakan, yang aku tau sekarang shena dan yoon so sama-sama ada dihatiku.
.
.
“Molla~~”
Aku
beranjak mau meninggalkan rumah luhan, namun luhan memberi tahunkanku, alasan
sebenarnya mengapa shena pindah ke seoul.
.
.
“Baekhyun
sepertinya kamu harus tau, tujuan sebenarnya shena ke seoul”
“maksutmu”
tanyaku penuh selidik
.
.
“Shena
mencari obat untuk hyun joon, hyun joon sekarang lagi sakit, aku tak tau pasti,
apa sakitnya, namun saat kemarin aku bertemu mereka, hidung hyun joon keluar
darah, tubuhnya bergetar dengan sangat hebat, selama ini shena berjuang
sendiri, demi kehidupan yang layak untuk hyun joon dan dirinya, kerja part time
kesana kemari ia jalani, saat aku mengatakan akan memberi tahukanmuu, ia
mencegahku, karna dia tau kamu sudah bahagia bersama yoon so, dan menurutku,
sekarnglah saatnya kamu memeluk darah dagingmu”
.
.
Airmataku
tak mampu aku tahan lagi, jadi selama ini begitu keras kehidupan yang mereka
jalani, dan aku?? Aku rasa dibunuh, berkali-kalipun tak bisa membayar dosa yang
telah aku perbuat
.
.
.
.
Aku
melaju dengan sangat cepat menuju kerumah shena, sebelumnya aku membelikan berapa
mainan dan makanan utuk hyun joon.
.
.
“Anyyeong,,”
“anyyeong~~~bukanya
paman teman eomma ne?”
Ku
tatap lekat wajah hyun joon, dadaku serasa sesak, membayangkan betapa
menderitanya malaikat kecil ini, air mata dengan lancar membasahi lagi dikedua
pipiku.
.
.
“hyun
joon..sini peluk paman”
Tubuh
mungil itu mendekatiku, memeluk tubuhku dengan begitu erat, nafasku seakan
berhenti, kuciumi seluruh sengkal tubuh mungil ini, aku semakin terisak dengan
tangisku
.
.
“paman
menangis?”
.
“ani,,
paman hanya bahagia bisa memeluk hyun joon”
“kata
eomma, laki-laki tak boleh menangis paman, karna laki-laki harus kuat”
“jinjja?
Benarkah eomma berkata seperti itu”
.
.
“nde..”
ia hanya mengangguk dengan kepolosannya.
“hyun
joon, paman belikan banyak mainan,,”
“Hooreeee,,,,,waaaooo
bagus sekali paman, hyun joon belum pernah punya mainan sebagus ini”
Sakitku
kian melilit saat melihat ekspresi yang hyun joon tunjukan padaku saat memegang
mainan-mainan ini.
.
.
“Hyun
joon...”
Kami
menatap ke arah suara, ternyata shena berdiri mematung melihat kami.
.
“eomma,
lihat paman membawa begitu banyak mainan, kita tak perlu menunggu appa pulang
untuk membeli mainan eomma”
.
.
Tiba-tiba
shena menarik tanganku .
.
.
==Jung
Shena POV==
Aku
menarik tangan baekhyun, menjauhi hyun joon, aku tak mau jika pembicaraan kami
di dengar oleh hyun joon, aku tak mau jika hyun joon tau jika baekhyun adalah
appanya.
.
“Apa
maksut kedatangmu kesini”
.
“aku
hanya ingin ketemu dengan hyun joon”
.
“hentikan
semuanya, sebelum kamu bertindak lebih jauh, tolong jauhi aku dan hyun joon,
setelah kamu tahu dia anakmu, apakah itu belum cukup?”
.
“aku
akan bertanggung jawab shena, hyun joon adalah darah dagingku”
.
“tanggung
jawab? Tangung jawab seperti apa yang kamu bicarakan?------- Arraso, jika itu
yang kamu mau, apakah kamu bisa meninggalkan Yoon so, dan hidup bersamaku dan
hyun joon, jelas-jelas aku masih mencintaimu dan hyun joon membutuhkanmu?”
.
Baekhyun
hanya terdiam, menatap lekat ke arahku, batapa sakitnya saat melihat dia
seperti ini, menunjukan betapa pengecutnya dia di hadapanku.
.
“jika
kamu tak bisa, jangan pernah datang kesini dan menemui hyun joon, karna kamu
tak kuasa atas diri hyun joon, aku yang mengandungnya, aku melahirkan dan
membesarkanya sendirian, aku kerja mati-matian demi kehidupan yang layak untuk
hyun joon,,, jebaaal jangan hancurkan kebahagian kecilku bersama hyun joon dan
jauhilah hidup kami, jebaalll...”
.
.
Aku
melangkah meninggalkan baekhyun yang masih mematung, mungkin sedang bergulat
dengan semua fikiran pengecutnya, hatiku benar-benar perih, sakit mendera sekujur tubuhku, jika bisa memilih aku
tak ingin selamanya bertemu lagi dengan baekhyun.
.
.
==Baekhyun
POV==
.
Aku
masuk kedalam apartement, kulihat sepasang sepatu tertata rapi di depan pintu.
“kamu
sudah datang, dari mana saja? Aku sudah membuat makan malam untukmu”
Aku
berjalan menuju meja makan, yoon so berjalan kearahku, dan mencium mesra
bibirku, aku hanya tersenyum menanggapinya.
.
“Yoon
so...”
“jangan
katakan apapun cepat makanlah dulu”
Entah
hanya perasaanku atau apa, aku merasa yoon so mengetahui apa yang ingin aku
katakan.
.
“Baekki,
bsok hari jadi kita yang ke dua tahun, aku ingin merayakannya, di hellendho
resto” lanjutnya
.
.
Terdiam
hanya itu yang bisa aku lakukan.
.
“aku
sudah tau masa lalumu bersama shena, tadi aku menemui luhan, setelah kamu
menemuainya”
.
DEG!!!
Yoon
so tau smuanya?
“Baekki
sampai detik ini, aku percaya semua cinta yang kau miliki untukku, kamu
berjanji tak akan pernah meninggalkanku, dan aku tak akan mungkin bisa hidup
tanpamu, terlepas dari semua masa lalumu, aku sangat mencintaimu, biarkan saja
egois, yang pasti aku membutuhkanmu untuk selalu bersamaku”
Butiran
bening menetes pada pipi indah yoon so.
.
.
“Haruskah
aku mengorbankan perasaan Yoon so demi masa laluku?, atau aku harus melepas
shena, yang jelas-jelas kehidupannya hancur karna kesalahanku?”
Perang
batin terjadi di dalam hatiku, jalan mana yang harus aku ambil, haruskah aku
tetap berdiam diri seperti ini, seperti pengecut yang tak bisa menentukan
sebuah keputusan??
.
Dan
berharap keputusan yang akan aku ambil, tidak akan melukai perasaan salah satu dari
mereka.
Tetapi
mungkinkah itu?
To
be contineu........
*Seperti
biasa jika ingin di tag di next chapter Jebaal coment...
*Yang
hanya menulis “NEXT” autor sarankan, tidak usah di tulis di colom comentar
ne....
*karna tanpa ada tulisan “NEXT” nie FF bakal di lanjut demi headers yang baik n setia,,,
*karna tanpa ada tulisan “NEXT” nie FF bakal di lanjut demi headers yang baik n setia,,,
Gumawo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar