|| Tittle : Black
Rose’s chapter 1 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Kim Jong in EXO| Park Ji hyun (oc/you)| Tao EXO||
|| Genre : Sad, Scoollife, Agust, Kekerasan, Yadong ||
|| Rating : NC21 ||
|| Lenght : Chapter ||
Anyyeong headers, autor kembali lagi dengan FF yadong, xixixi
Baru pertama kali autor bikin FF dengan rating NC21++, mianhe
klu masih jelek, ikuti terus next chapternya ne, semakin lama akan semakin hot,
menguras hati, airmata dan emosi.
Jika kamu headers setia autor, pasti sudah tau bagaimana cara
autor membuat alurnya biar headers makin penasaran, hehe
Langsung ke TKP. Sory for typo, gag typo gag gaul.....
Plagiat, copy,,, mending ke laut ajha,,, ^.^
Happy reading***
.
.
.
==Park Ji Hyun POV==
.
“Akkhhhggg, oppa
lepaskan sakit” toa masih saja mencengkeram kuat tanganku.
“makanya, jadi
dongsaeng harus nurut apa yang oppa katakan, ara?”
Suara tao berbidik
di telingaku.
.
“Ne oppa, aku
janji gag bakal mengulanginya lagi, aku janji bakal bangun lebih pagi untuk
mencuci semua baju oppa, mianhe oppa, aakhhg”
.
Bagaimana mungkin,
aku punya oppa segalak dia, hanya menganggapku sebagai seorang pembantu.
Sungguh sangat menyakitkan!
.
.
---***---
Ini adalah hari
pertamaku masuk di sekolah baru, dulu aku tinggal di kota busan, karna eomma
menikah lagi dengan appa yang sekarang, jadi mengharuskanku ikut pindah dengan
mereka.
.
.
“Anyyeong, namaku
park ji hyun imida, mohon bimbingannya“
Ku anggukan badanku
di depan kelas, ini adalah cara siswa baru untuk memperkenalkan diri.
.
“Arraso,
ji hyun silahkan duduk di bangku kosong itu”
Seonsaengnim
menunjuk sebuah bangku yang hanya di tempati seorang namja, namja itu terlihat
begitu tampan dengan kacamata berbingkai hitam menhias wajahnya.
.
“ji hyun”
Ku ulurkan tangan
kearahnya, berharap sambut ulur darinya.
.
“lay” jawabnya
singkat, Kami saling berjabat tangan.
.
Sebelum di mulai
pelajaran, segerombolan namja masuk kedalam kelas dan membuat sedikit kegaduhan,
dari penampilan mereka, terlihat jika mereka adalah siswa yang nakal, dan tidak
punya sopan santun sedikitpun! jelas saja, masuk kedalam kelas tanpa ketuk
pintu maupun permisi, parahnya, ada seonsaengnim di depan kelas, tidak di
hiraukan sama sekali, justru membuat balon dari perment karet yang di
kunyaknya. Tanpa sadar,aku menatap tajam ke arah mereka,
.
“ah dasar,, masih
aja anak seperti mereka” gerutuku kesal
.
“jangan berurusan
dengan mereka, mereka yang punya kuasa sekolah ini” kata lay seperti
memperingatkanku.
.
“liat yang jalan
paling belakang? Dia memang terlihat paling santai dan cuek diantara yang
lainya, tapi sebenarnya, dialah pemimpin
semua namja brutal di sekolah ini, namanya kim jong in, ia adalah cucu dari
pemilik sekolah ini, dan sekarng menjadi satu-satunya ahli waris keluarga kim.”
.
“apa maksutnya?”
tanyaku penuh selidik
“ke dua orang
tuanya sudah meninggal, dia dan noonanya tinggal bersama kakeknya, namun na’as,
noonanya meninggal 3 bulan yang lalu, jadi dia satu-satunya ahli waris keluaga
kim, sudahlah, yang penting jangan berurusan dengannya, kalau tidak habis
riwayatmu”
.
“ooh... arraso,
gumawo sudah memberi tahuku”
Aku masih belum
percaya, mengapa sekolah di kota besar seperti ini masih ada namja yang
berlagak seperti mereka. Aku hanya bisa menghela nafas yang begitu dalam.
.
.
Teeet teeeeet
Tanda bell
istirahat.
Semua siswa
berhamburan keluar kelas, begitu juga denganku dan lay, bersiap-siap untuk
keluar.
.
“ji hyun apa kamu
mau kekantin?”
“anii.. aku ingin berkeliling sekolah lay, ingin melihat-lihat ke adaan sekolah disini”
“anii.. aku ingin berkeliling sekolah lay, ingin melihat-lihat ke adaan sekolah disini”
“hmm... kalau
gitu, aku duluan ne”
“ne..” lay
meninggalkan kelas, sekarng tinggal aku satu-satunya siswa yang ada di kelas
ini
.
.
Aku beranjak dari
dudukku, sebelum aku berkeliling sekolah, aku putuskan untuk membeli minuman
kaleng yang tersedia di depan kelas 3B, mencari
uang receh, dan memasukkanya pada mesin, 10detik kemudian minuman itu sudah
bisa aku nikmati.
.
“Ah segarnya...”
Setelah ku teguk
air pelepas dahagaku. Kakiku terus saja berjalan, bukan hanya di depan sekolah,
namun berkeliling sampai ujung belakang sekolah ini.
.
Tanpa sengaja
mataku menangkap segerombolan namja yang sedang berkelahi. Ah ani~~ lebih
tepatnya penggeroyokan! karena beberapa namja , memukuli satu namja saja.
.
“Bukankah itu kim
jon in? Dasar, beraninya main keroyok”
Tak ada niat
terbesit untuk mengganggu aktifitas mereka, aku biarkan saja, karna aku
manganggap itu bukan urusanku, aku coba berbalik. Tiba tiba~~~
.
“tunggu,,” sepertinya aku mengenal namja itu, ku coba melihat kearah mereka, dan memperhatikan dengan seksama.
.
“tunggu,,” sepertinya aku mengenal namja itu, ku coba melihat kearah mereka, dan memperhatikan dengan seksama.
.
.
“KYAAA,,,
hentikaaaan,,,,,,,,”
Aku berlari dengan
begitu cepat kearah mereka. aku dapati tao sedang di hajar oleh kim jong in dan
juga teman-temannya.
.
“oppa, gwenjana”
Ku coba mendekat
ke arah tao.
.
“Oppa? Hahaha,,,,,,
Oh ternyata kamu punya saudara juga? Baguslah..... kajja”
kim jong in
tersenyum sarkis ke arah tao, dan begitu saja meninggalkan tao yang berlumuran
darah di tempat ini.
.
PLAAAAAK!!
“aaagcch,,,”
Tao menampar pipi
kiriku dengan begitu keras, rasa perih akhibat tamparan ini, membuat mataku
terlihat nanar.
.
“Ji hyun, kamu datang
disaat yang sangat tidak tepat, pabo..”
.
“Oppa~~~”
.
Airmata meleleh, tanpa
bisa aku bendung lagi, bagaimana mungkin tao memperlakukanku begitu kejam, bukankah
aku sudah mencoba menolongnya? Hatiku sakit terus-terusan menerima perlakuan
darinya.
.
.
.
“Wae? Ada apa
dengan wajahmu ji hyun?”
Tanya lay saat
melihat memar di pipi kiriku.
.
‘oh tadi aku
terbentur tembok saat di toilet lay”
“jinjja? Apa kamu
sekarang coba berbohong”
“An~ani,,, aku
tidak berbohong, aku serius lay”
“itu bekas
tamparan ji hyun, anak kecil saja tau hanya dengan melihatnya”
Aku hanya terdiam
mendengar apa yang di katakan lay.
.
“Kajja, aku antar
ke ruang kesehatan, setidaknya di beri cream anti nyeri”
.
“ini tidak sakit
kok lay”
“apa kamu coba
berbohong lagi? Dari tadi kamu nyengir kesakitan ji hyun...”
“hmm... Arraso,
tapi biarkan aku sendiri kesana ne, sangat lucu jika hanya luka seperti ini,
harus diantar seseorang ke ruang kesehatan.”
.
“Nde, sudah taukan
dimana ruang kesehatan?”
Aku mengangguk
pada lay, keluar kelas dan berjalan menyusuri lorong sekolah yang sangat sepi.
Hampir tidak ada
satu siswapun yang berada di luar kelas, semua telah kembali kekelas setelah
beristirahat dan menerima pelajaran di dalam kelas masing-masing.
.
.
Ruang kesehatan
begitu jauh dari kelasku, harus melewati ruang perpustakaan dan juga toilet.
Terlihat kim jong in, dan juga tiga temannya berdiri tepat di depan toilet.
.
“Mau kemana
cantik?” tanya salah satu dari mereka, aku hanya tersenyum simpul ke arahnya.
Namun sebuah tangan menyeretku masuk kedalam ruangan di samping toilet, jika ku
perhatikan ruangan ini adalah ruang penyimpanan alat-alat olahraga.
.
“kim jong in?”
tersentak kaget ketika aku melihat jong in, dialah yang menyeretku ke dalam
ruangan ini. Tiga temannya tetep berada di luar.
.
“Wae? Apa maumu?”
.
Jong in hanya
mendekatiku tanpa ekspresi. Ia bergerak maju tanpa berkata, sepatah katapun. Reflek!
Akupun terus mundur untuk menghindarinya.
.
“wae? Wae? ap,, apa maumu”
Ia semakin dekat
denganku.
.
Sial! Tubuhku kini
sudah menempel pada tembok, tubuh jong in kini mengunci tubuhku, dan tangannya
mencengkeram kasar daguku.
.
“aaghggg,,,
lepaskan”
Aku terus
memberontak, berusaha menjauh dari tubuh kim jong in.
“apa masalahmu
denganku? Kenapa kamu seperti ini”
Diam!! Yah, Dia
masih saja terdiam.
“minggir aku akan
pergi” aku mencoba menangkisnya, tapi gagal.
.
.
DEG!!!
Bibir jong in kini
berusaha mencium bibirku dengan kasar, aku menoleh menghindari perlakuaannya,
namun tenaganya begitu besar, hingga ia berhasil melumatnya, lidahnya berusaha
masuk kedalam mulutku, namun aku lebih berusaha menutup rapat agar mulutku
tidak terbuka.
.
“Agggccchhhh.”
Tiba-tiba lutut
jong in menekan keras misVku, sungguh sangat sakit menjalar di setiap jenggal
tubuhku, sepertinya ini tak ting jong in agar mulutku terbuka, tidak
menyia-nyiakan kesempatan, lidahnya mulai bermain didalam mulutku, mengabses
semua gigiku, lidahnya terus saja bergerliya, tak tinggal diam, tangannya mulai
meremas kasar payudaraku.
.
Ketakutan merasuki
fikiranku, apa maksutnya jong in melakukan pelacehan kepadaku? aku dorong
dadanya sekuat tenaga, namun percuma, sedikitpun ia tidak bergerak, justru
semakin brutal perlakuaanya terhadapku.
.
“aaaghhhhggghhh
lepaskan”
Ku gigit lidahnya
dengan sisa kekuatan yang aku miliki.
.
“Ach...” ia
memekik kesakitan.
.
PLAAAAk,,,,,,,,,,,,
Sebuah tamparan
mendarat pada pipiku, hingga tubuhku oleng jatuh tersungkur kelantai.
.
Jong in masih
meringis kesakitan, ia berjongkok menatap lekat ke arahku.
.
“aaagcch...lepaskan”
Tangisku pecah, ketika tangan jong in menjambak rambutku
dengan keras.
.
“jebaaal lepaskan
jong in,, agghcch sakit, jeebaal”
.
.
“Yeoja jalan, kamu
bertanya apa masalahku denganmu? Hah? Aku memang tak punya masalah denganmu,
namun masalahku dengan oppamu, aku ingin DIA merasakan apa yang aku rasakan, kehilangan
saudara yang sangat disayanginya, ARA”
.
Tubuhku gemetar
mendengar apa yang jong in katakan,,, aku semakin terisak, mendapati tubuhku
yang sama sekali tidak berdaya di depan lelaki bejat seperti jong in.
.
“Dan apa yang kamu
lakukan barusan, adalah awal masalahku denganmu, ini masih permulaan chagi,,,
kita akan bermain dengan permainan yang lebih seru lagi, apakah kamu mau???!”
.
“Ah~~sepertinya
aku tertarik dengan yeoja sepertimu, ikuti semua mauku, atau~~~bukan hanya oppamu,
tapi semua keluargamu, tidak akan aku jamin keselamatannya, saat kau menolakku,
BUUUUFHH rumahmu akan hancur dalam hitungan detik, ARACHI!!!”
Lanjut jong in, sambil
menunjukkan senyum seduktifnya, Lalu keluar dari ruangan ini.
.
Bagaimana mungkin
aku sekarang bisa berurusan dengan bajingan gila seperti dia? Bagaimana bisa ia
mengambil ciuman pertamaku dengan cara seperti ini?
Bagaimana bisa dia
memperlakukanku dengan sangat kasar, bahkan aku yeoja yang baru iya kenal,
mungkinkah ancaman pada keluargaku bukan sekedar main-main?
Apa hubungan tao
dan kim jong in? Otakku masih saja berputar mencari beribu jawaban dari semua pertanyaan
yang ada di fikiranku?
.
.
.
Beberapa bagian
tubuhku terasa sakit akibat cengkraman kim jong in begitu kuat, bahkan pipi
yang lebam di tampar tao, kini semakin menganga karna tamparan darinya.
Jika mengingat, bukan
kebahagian yang aku dapati setelah pindah ke seoul, hatiku terasa begitu sakit,
perih semakin mendera batinku.....
“eomma aku ingin
kembali ke busan” aku terisak dalam ke tidak berdayaan ini........
.
.
To
be contineu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar