Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Senin, 09 Februari 2015

Black Rose’s chapter 1

|| Tittle : Black Rose’s chapter 1 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Kim Jong in EXO| Park Ji hyun (oc/you)| Tao EXO||
|| Genre : Sad, Scoollife, Agust, Kekerasan, Yadong ||
|| Rating : NC21 ||
|| Lenght : Chapter ||


Anyyeong headers, autor kembali lagi dengan FF yadong, xixixi
Baru pertama kali autor bikin FF dengan rating NC21++, mianhe klu masih jelek, ikuti terus next chapternya ne, semakin lama akan semakin hot, menguras hati, airmata dan emosi.
Jika kamu headers setia autor, pasti sudah tau bagaimana cara autor membuat alurnya biar headers makin penasaran, hehe
Langsung ke TKP. Sory for typo, gag typo gag gaul.....
Plagiat, copy,,, mending ke laut ajha,,, ^.^


Happy reading***
.
.

.
==Park Ji Hyun POV==
.
“Akkhhhggg, oppa lepaskan sakit” toa masih saja mencengkeram kuat tanganku.
“makanya, jadi dongsaeng harus nurut apa yang oppa katakan, ara?”
Suara tao berbidik di telingaku.
.
“Ne oppa, aku janji gag bakal mengulanginya lagi, aku janji bakal bangun lebih pagi untuk mencuci semua baju oppa, mianhe oppa, aakhhg”
.
Bagaimana mungkin, aku punya oppa segalak dia, hanya menganggapku sebagai seorang pembantu. Sungguh sangat menyakitkan!
.
.
---***---
Ini adalah hari pertamaku masuk di sekolah baru, dulu aku tinggal di kota busan, karna eomma menikah lagi dengan appa yang sekarang, jadi mengharuskanku ikut pindah dengan mereka.
.
.
“Anyyeong, namaku park ji hyun imida, mohon bimbingannya“
Ku anggukan badanku di depan kelas, ini adalah cara siswa baru untuk memperkenalkan diri.
.
“Arraso, ji hyun silahkan duduk di bangku kosong itu”
Seonsaengnim menunjuk sebuah bangku yang hanya di tempati seorang namja, namja itu terlihat begitu tampan dengan kacamata berbingkai hitam menhias wajahnya.
.
“ji hyun”
Ku ulurkan tangan kearahnya, berharap sambut ulur darinya.
.
“lay” jawabnya singkat, Kami saling berjabat tangan.
.
Sebelum di mulai pelajaran, segerombolan namja masuk kedalam kelas dan membuat sedikit kegaduhan, dari penampilan mereka, terlihat jika mereka adalah siswa yang nakal, dan tidak punya sopan santun sedikitpun! jelas saja, masuk kedalam kelas tanpa ketuk pintu maupun permisi, parahnya, ada seonsaengnim di depan kelas, tidak di hiraukan sama sekali, justru membuat balon dari perment karet yang di kunyaknya. Tanpa sadar,aku menatap tajam ke arah mereka,
.
“ah dasar,, masih aja anak seperti mereka” gerutuku kesal
.
“jangan berurusan dengan mereka, mereka yang punya kuasa sekolah ini” kata lay seperti memperingatkanku.
.
“liat yang jalan paling belakang? Dia memang terlihat paling santai dan cuek diantara yang lainya, tapi sebenarnya, dialah  pemimpin semua namja brutal di sekolah ini, namanya kim jong in, ia adalah cucu dari pemilik sekolah ini, dan sekarng menjadi satu-satunya ahli waris keluarga kim.”
.
“apa maksutnya?” tanyaku penuh selidik
“ke dua orang tuanya sudah meninggal, dia dan noonanya tinggal bersama kakeknya, namun na’as, noonanya meninggal 3 bulan yang lalu, jadi dia satu-satunya ahli waris keluaga kim, sudahlah, yang penting jangan berurusan dengannya, kalau tidak habis riwayatmu”
.
“ooh... arraso, gumawo sudah memberi tahuku”
Aku masih belum percaya, mengapa sekolah di kota besar seperti ini masih ada namja yang berlagak seperti mereka. Aku hanya bisa menghela nafas yang begitu dalam.
.
. 
Teeet teeeeet
Tanda bell istirahat.
Semua siswa berhamburan keluar kelas, begitu juga denganku dan lay, bersiap-siap untuk keluar.
.
“ji hyun apa kamu mau kekantin?”
“anii.. aku ingin berkeliling sekolah lay, ingin melihat-lihat ke adaan sekolah disini”
“hmm... kalau gitu, aku duluan ne”
“ne..” lay meninggalkan kelas, sekarng tinggal aku satu-satunya siswa yang ada di kelas ini
.
.
Aku beranjak dari dudukku, sebelum aku berkeliling sekolah, aku putuskan untuk membeli minuman kaleng yang tersedia di depan kelas 3B,  mencari uang receh, dan memasukkanya pada mesin, 10detik kemudian minuman itu sudah bisa aku nikmati.
.
“Ah segarnya...”
Setelah ku teguk air pelepas dahagaku. Kakiku terus saja berjalan, bukan hanya di depan sekolah, namun berkeliling sampai ujung belakang sekolah ini.
.
Tanpa sengaja mataku menangkap segerombolan namja yang sedang berkelahi. Ah ani~~ lebih tepatnya penggeroyokan! karena beberapa namja , memukuli satu namja saja.
.
“Bukankah itu kim jon in? Dasar, beraninya main keroyok”
Tak ada niat terbesit untuk mengganggu aktifitas mereka, aku biarkan saja, karna aku manganggap itu bukan urusanku, aku coba berbalik. Tiba tiba~~~
.
“tunggu,,” sepertinya aku mengenal namja itu, ku coba melihat kearah mereka, dan memperhatikan dengan seksama.
.
.
“KYAAA,,, hentikaaaan,,,,,,,,”
Aku berlari dengan begitu cepat kearah mereka. aku dapati tao sedang di hajar oleh kim jong in dan juga teman-temannya.
.
“oppa, gwenjana”
Ku coba mendekat ke arah tao.
.
“Oppa? Hahaha,,,,,, Oh ternyata kamu punya saudara juga? Baguslah..... kajja”
kim jong in tersenyum sarkis ke arah tao, dan begitu saja meninggalkan tao yang berlumuran darah di tempat ini.
.
PLAAAAAK!!
“aaagcch,,,”
Tao menampar pipi kiriku dengan begitu keras, rasa perih akhibat tamparan ini, membuat mataku terlihat nanar.
.
“Ji hyun, kamu datang disaat yang sangat tidak tepat, pabo..”
.
“Oppa~~~”
.
Airmata meleleh, tanpa bisa aku bendung lagi, bagaimana mungkin tao memperlakukanku begitu kejam, bukankah aku sudah mencoba menolongnya? Hatiku sakit terus-terusan menerima perlakuan darinya.
.
.
.
“Wae? Ada apa dengan wajahmu ji hyun?”
Tanya lay saat melihat memar di pipi kiriku.
.
‘oh tadi aku terbentur tembok saat di toilet lay”
“jinjja? Apa kamu sekarang coba berbohong”
“An~ani,,, aku tidak berbohong, aku serius lay”
“itu bekas tamparan ji hyun, anak kecil saja tau hanya dengan melihatnya”
Aku hanya terdiam mendengar apa yang di katakan lay.
.
“Kajja, aku antar ke ruang kesehatan, setidaknya di beri cream anti nyeri”
.
“ini tidak sakit kok lay”
“apa kamu coba berbohong lagi? Dari tadi kamu nyengir kesakitan ji hyun...”
“hmm... Arraso, tapi biarkan aku sendiri kesana ne, sangat lucu jika hanya luka seperti ini, harus diantar seseorang ke ruang kesehatan.”
.
“Nde, sudah taukan dimana ruang kesehatan?”
Aku mengangguk pada lay, keluar kelas dan berjalan menyusuri lorong sekolah yang sangat sepi.
Hampir tidak ada satu siswapun yang berada di luar kelas, semua telah kembali kekelas setelah beristirahat dan menerima pelajaran di dalam kelas masing-masing.
.
.
Ruang kesehatan begitu jauh dari kelasku, harus melewati ruang perpustakaan dan juga toilet. Terlihat kim jong in, dan juga tiga temannya berdiri tepat di depan toilet.
.
“Mau kemana cantik?” tanya salah satu dari mereka, aku hanya tersenyum simpul ke arahnya. Namun sebuah tangan menyeretku masuk kedalam ruangan di samping toilet, jika ku perhatikan ruangan ini adalah ruang penyimpanan alat-alat olahraga.
.
“kim jong in?” tersentak kaget ketika aku melihat jong in, dialah yang menyeretku ke dalam ruangan ini. Tiga temannya tetep berada di luar.
.
“Wae? Apa maumu?”
.
Jong in hanya mendekatiku tanpa ekspresi. Ia bergerak maju tanpa berkata, sepatah katapun. Reflek! Akupun terus mundur untuk menghindarinya.
.
“wae?  Wae? ap,, apa maumu”
Ia semakin dekat denganku.
.
Sial! Tubuhku kini sudah menempel pada tembok, tubuh jong in kini mengunci tubuhku, dan tangannya mencengkeram kasar daguku.
.
“aaghggg,,, lepaskan”
Aku terus memberontak, berusaha menjauh dari tubuh kim jong in.

“apa masalahmu denganku? Kenapa kamu seperti ini”
Diam!! Yah, Dia masih saja terdiam.
“minggir aku akan pergi” aku mencoba menangkisnya, tapi gagal.
.
.
DEG!!!
Bibir jong in kini berusaha mencium bibirku dengan kasar, aku menoleh menghindari perlakuaannya, namun tenaganya begitu besar, hingga ia berhasil melumatnya, lidahnya berusaha masuk kedalam mulutku, namun aku lebih berusaha menutup rapat agar mulutku tidak terbuka.
.
“Agggccchhhh.”
Tiba-tiba lutut jong in menekan keras misVku, sungguh sangat sakit menjalar di setiap jenggal tubuhku, sepertinya ini tak ting jong in agar mulutku terbuka, tidak menyia-nyiakan kesempatan, lidahnya mulai bermain didalam mulutku, mengabses semua gigiku, lidahnya terus saja bergerliya, tak tinggal diam, tangannya mulai meremas kasar payudaraku.
.
Ketakutan merasuki fikiranku, apa maksutnya jong in melakukan pelacehan kepadaku? aku dorong dadanya sekuat tenaga, namun percuma, sedikitpun ia tidak bergerak, justru semakin brutal perlakuaanya terhadapku.
.
“aaaghhhhggghhh lepaskan”
Ku gigit lidahnya dengan sisa kekuatan yang aku miliki.
.
“Ach...” ia memekik kesakitan.
.
PLAAAAk,,,,,,,,,,,,
Sebuah tamparan mendarat pada pipiku, hingga tubuhku oleng jatuh tersungkur kelantai.
.
Jong in masih meringis kesakitan, ia berjongkok menatap lekat ke arahku.
.
“aaagcch...lepaskan”
Tangisku pecah,  ketika tangan jong in menjambak rambutku dengan keras.
.
“jebaaal lepaskan jong in,, agghcch sakit, jeebaal”
.
.
“Yeoja jalan, kamu bertanya apa masalahku denganmu? Hah? Aku memang tak punya masalah denganmu, namun masalahku dengan oppamu, aku ingin DIA merasakan apa yang aku rasakan, kehilangan saudara yang sangat disayanginya, ARA”
.
Tubuhku gemetar mendengar apa yang jong in katakan,,, aku semakin terisak, mendapati tubuhku yang sama sekali tidak berdaya di depan lelaki bejat seperti jong in.
.
“Dan apa yang kamu lakukan barusan, adalah awal masalahku denganmu, ini masih permulaan chagi,,, kita akan bermain dengan permainan yang lebih seru lagi, apakah kamu mau???!”
.
“Ah~~sepertinya aku tertarik dengan yeoja sepertimu, ikuti semua mauku, atau~~~bukan hanya oppamu, tapi semua keluargamu, tidak akan aku jamin keselamatannya, saat kau menolakku, BUUUUFHH rumahmu akan hancur dalam hitungan detik, ARACHI!!!”
Lanjut jong in, sambil menunjukkan senyum seduktifnya, Lalu keluar dari ruangan ini.
.
Bagaimana mungkin aku sekarang bisa berurusan dengan bajingan gila seperti dia? Bagaimana bisa ia mengambil ciuman pertamaku dengan cara seperti ini?
Bagaimana bisa dia memperlakukanku dengan sangat kasar, bahkan aku yeoja yang baru iya kenal, mungkinkah ancaman pada keluargaku bukan sekedar main-main?
Apa hubungan tao dan kim jong in? Otakku masih saja berputar mencari beribu jawaban dari semua pertanyaan yang ada di fikiranku?
.
.
Beberapa bagian tubuhku terasa sakit akibat cengkraman kim jong in begitu kuat, bahkan pipi yang lebam di tampar tao, kini semakin menganga karna tamparan darinya.
Jika mengingat, bukan kebahagian yang aku dapati setelah pindah ke seoul, hatiku terasa begitu sakit, perih semakin mendera batinku.....
“eomma aku ingin kembali ke busan” aku terisak dalam ke tidak berdayaan ini........
.
.
To be contineu....                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar