|| Tittle : Love Rain
chapter 2||
|| Author : Park Nayya//Nayyara sho ||
|| Cast : DO kyunsoo EXO| Choi Min ah (oc/you)| Oh sehun
EXO||
|| Genre : Meridelife, schoollife, sad, romance||
|| Rating : PG ||
|| Lenght : Chapter ||
Annyeong,, akhirnya Chapter 2 meluncur juga, pembuatan di
tengah terhimpitnya hati autor yang sedang sedih karena kehilangan FB yang lama
#plak_lebay
Hehehe... okey Dumdum, yuhuuu.... langsung ke TKP ne...
NO Plagiat, NO copy, NO, NO, NO!!!
Warning : Typo gentayangan, gak typo? Gag gaul brow :)
.
.
Happy Reading***
.
.
==Oh
sehun POV==
Melepasnya
bukan sesuatu yang bisa aku lakukan, namun aku harus membiarkan dia bersama
namja lain. Sungguh ini keputusan yang sangat berat.
.
“Arraso,, aku akan terima perjodohan
ini, tapi jangan pernah putuskan aku, sampai kamu siap, aku akan menunggumu
memperjuangkanku, aku janji tak akan pernah di sentuh namja yang kelak menjadi
suamiku, jebaal, aku mencintai kamu, aku tak ingin berpisah denganmu sehun”
“baiklah chagi terima
perjodohannya, setelah aku sudah siap, ceraikan dia dan kembali padaku, arraso??...saranghae”
.
Kalimat-kalimat
itu masih saja bergelayut dalam otakku, apakah aku mengambil keputusan yang
salah? Apakah aku seorang pengecut, melepaskan seseorang yang aku cintai untuk
bahagia dengan namja lain? Walau aku belum yakin Min ah bisa bahagia atau tidak
bersama suaminya kelak, dan benarkah aku bisa percaya dengan kekuatan cinta
yang bisa membawa Min ah dipelukanku lagi ? Entahlah~~
.
.
.
==Choi
min ah POV==
Langit
sore memantulkan cahaya jingga yang begitu indah, senja kini menyapa di
peraduan sang malam. Airmata terus saja menetes di pipiku, malam ini aku ingin
sekali berada dalam pelukan sehun, ingin aku mencium harum tubuhnya, aku ingin
mencium bibir mungilnya, aku ingin berada di samping sehun, padahal baru sehari
aku tak bertemu dengannya, namun kerinduan yang aku rasakan seakan di puncak
muara yang siap terbang menembus gumpalan rasa ini.
.
“Min
ah apakah kamu sudah siap” suara eomma menyadarkanku dari lamunanku.
Aku
usap airmata yang tersisa di pipiku, “nde eomma, aku sudah siap”
.
Malam
ini adalah pertemuan pertamaku dengan calon suamiku, aku terima perjodohan
karna orang tuaku, dan ini bukan perjodohan yang seperti terjadi di film-film,
karena ekonomi ataupun wasiat, namun perjodohan ini di atasnamakan karna
persahabatan, appa ingin menjadi saudara dengan sahabatnya. Menolakpun percuma,
karna akan membuat hidupku lebih menderita, dan kesehatan appa... ah inilah
satu-satunya alasan terkuatku menerima perjodohan ini, selama aku masih bisa menjalin hubungan dengan
sehun, kurasa semua akan baik-baik saja.
.
Sebuah
hotel berbintang milik keluargaku, adalah tempat dimana keluarga kami janjian
bertemu untuk makan malam dan juga perkenalan. Kami melangkah memasuki sebuah
Ruang VVIP yang kami miliki di hotel ini. Masih sepi. Ternyata mereka belum
datang. Tidak menunggu lama 10menit kemudian akhirnya mereka datang.
.
DEG!!
“Kyungsoo?”
ketika kulihat seorang namja berada di tengah-tengah keluarga yang baru datang.
Ia melihatku tanpa ekspresi sama sekali.
.
“Mungkinkah
dia namja yang di jodohkan denganku? Bisikku dalam hati.
“Anyyeong..”sapa
kyunsoo kepada kedua orang tuaku dengan senyum yang sangat ramah.
Mereka
menempati tempat yang telah disediakan, entah apa yang mereka obrolkan, aku
sangat tidak berminat untuk mengikutinya.
.
“Min
ah.. ini Kyunsoo, dan Kyunsoo ini Min ah” eomma saling memperkenalkan kami.
“Aku
sudah mengenalnya ajjuma, Min ah teman ku satu kelas” jawab kyunsoo dengan
senyum yang begitu lebar, membuatku muak melihatnya berlama-lama.
.
“jinjja..,
wah kalian memang benar-benar jodoh, sebentar lagi kalian akan menjadi suami
istri, eomma jadi tidak sabar” timpal kyunsoo eomma.
kami
hanya saling memandang tanpa ekpresi.
.
“cih
kenapa dia santai sekali, apa mungkin dia sangat senang di jodohkan denganku”
gerutuku dalam diam.
.
Kami
menikmati makan malam ini , orang tua kami saling mengobrol, sedangkan aku
menikmati makananku sambil sesekali, melirik kearah Kyungsoo, tapi entah
mengapa dia terlihat sangat tenang dalam menikmati makanannya, bahkan sama
sekali tidak nampak melihat kearahku.
.
“ah
sepertinya dalam perjohohan ini, aku yang amat sangat di rugikan” lagi! aku
bicara dalam diam.
“Kyunsoo,
Min ah,, kami telah menentukan tanggal pernikahan kalian, dalam 4hari kedepan
kalian akan menikah, cukup di gereja kita melakukan upacara pernikahan, dan
resepsi dilakukan saat kalian lulus sekolah, arachi?” Ucap kyunsoo appa dengan
begitu antusias.
.
“WAE???
Cepat sekali?” aku kaget mendengar kalimat yang baru saja meluncur dari mulut Kyunsoo
appa.
“ada
apa Min ah? apa kamu merasa belum mengenal Kyunsoo lebih dalam? Nanti setelah
menikah kamu bisa mengenalnya secara lebih kok sayang” ucap eomma
menenangkanku, karna eomma sangat mengerti jika hatiku menolak perjodohan ini.
.
“Saya
rasa lebih cepat, lebih baik” jawab Kyunsoo dengan tersenyum kearah kluargaku,
tanpa menoleh maupun meliriku sedekitpun.
.
“Min
ah jika makannya sudah,, ajaklah Kyunsoo jalan melihat-lihat dari hotel ini,
agar kalian semakin akrab” kata appa yang seakan-akan mengusirku dari ruangan ini.
.
“Wah
ide yang bagus, gumawo ajjusi, Min ah,, palli aku ingin melihat-lihat daerah
sini,”
Ucap
Kyunsoo sambil berdiri, dan berjalan keluar ruangan.
“nde
,,,” dengan senyum yang sangat terpaksa aku berdiri mengikuti langkahnya.
.
.
Malas
untukku berjalan-jalan diarea hotel, kami berdiri mematung di salah satu
ruangan terbuka yang berada di hotel ini.
“Apakah
kamu menerima perjodohan ini?” tanyaku ketus pada kyunsoo
“Seperti
yang kamu lihat, aku sekarng berada di sini, sudah jelas aku menerimanya” Kyunsoo
menatap keindahan kota seoul tanpa menoleh kearahku, ada apa dengannya? Kenapa
dari tadi tidak tertarik sama sekali untuk menatapku?
.
“Bukankah
kamu juga menerima perjodohan ini?” lanjutnya
“Aku
menerimanya karna appa,bukan yang lain, dan kebetulan karna kamu calon suamiku,
setidaknya aku lebih gampang untuk membuat kesepakatan”
.
“kesepakatan?”
.
“Ini
keinginan orang tua kita, bukan berarti kita akan cocokkan? Kita jalani saja
pernikahan ini,,, yah untuk beberapa bulan saja, sampai sekarang aku masih
pacaran dengan sehun, aku sangat mencintai sehun, begitu juga sehun, aku berharap
pernikahan ini tidak akan menjadi kendala hubunganku dan dia
.
Terlihat
Kyunsoo menarik nafas dalam, apa mungkin dia marah karena perkataanku?
Jantungku kenapa berdetuk begitu cepat, mungkinkah dia akan memberi tau orang
tuaku, tentang kesepakatan ini? Aku bisa mati jika itu benar-benar terjadi
“aaaiiisssh pabo, pabo, pabo” aku ngomel dalam hati.
.
“Arraso,
aku setuju”
“hah?”
“Wae?
Kenapa kaget, bukankah hanya itu kesepakatannya?”
“Nde,,,
tapi kenapa begitu mudah kau menyetujuinya”
“karna
kamu mencintai sehun,”
Jawaban
Kyunsoo sungguh sangat mengejutkan, membuat kedua mataku membelalak tak percaya.
Kenapa dia tidak menjawab karna dia tidak mencintaiku atau yang lain, kenapa
cintaku kepada sehun menjadi jadi alasan? Dasar namja aneh.
.
“Tapi
jika kamu mencintaiku?” lanjutnya sambil menatapku tajam
“hahahaha,,,,apakah
itu sebuah pertanyaan? Tidak akan mungkin aku mencintaimu, namja yaaaaaaaaaaang,,,
jauh di banding kan namjacinguku,”
“Jinjja?
oke kalau begitu” terlihat kyunsoo melangkah mau meninggalkanku
.
“tunggu”
aku menghentikan langkah kakinya
“apa
lagi” dia berhenti dan menolehku
“ak-aku
tidak ingin ada sentuhan fisik” ah kenapa aku sedikit gugup, hufh
“hahahaha,,,,
apakah itu sebuah permintaan?” dia menduplikat apa yang aku katakan. Matanya
melihatku dari ujung rambut sampai ujung kakiku.
“tidak
akan mungkin aku tertarik padamu Min ah, kamu yeoja yaaaaaaaaaaaang....jauh
dari tipeku”
Iya
tersenyum evil dan meninggalkanku betigu saja.
“Namja
gilaa..........” atiku seperti dibakar api yang begitu besar karena ucapannya,
mana mungkin dia membalik semua apa yang aku katakan, awas saja kamu kyunsoo!
.
.
.
==Autor
POV==
Sepoi
angin berhembus, meniupkan hawa dingin bagi setiap jengkal tubuh manusia,
pergantian musim tahun ini di korea selatan memang cukup ekstrem, musim gugur
sudah mulai berakhir, musim hujan sebentar lagi akan menghiasi kota seoul.
Semua siswa di Namcheon internasional school terlihat menggunakan jaket karena
ingin menutupi tubuhnya dari hawa dingin yang memeluk tubuh mereka.
.
“Bagaimana
pertemuanmu dengan namja itu semalam? apa dia menerima kesepakatanmu?”
Tanya
sehun kepada Min ah.
Mereka
duduk di sebuah bangku taman yang ada di samping sekolah. Tangan sehun memegang
erat tangan Min ah, sepertinya mereka tak ingin jika pegangan tangan itu
terlepas sampai kapanpun.
.
“Chagiya,,
apakah kamu tau siapa namja itu? dia adalah Kyunsoo, teman satu kelas kita” Min
ah menunduk, butiran halus menetes tanpa bisa ia tahan.
“Kyunsoo?
Jinjja?” Sehun seakan belum percaya apa yang Min ah katakan.
.
“Changiya,,,
apakah keputusan kita salah, ayo kita keluar negri atau kemana saja terserah,
agar aku tidak dijodohkan, aku tidak ingin berpisah denganmu” isak tangis Min ah
semakin menggema di telinga Oh Sehun.
.
“Mianhae
chagiya,,, aku mencintai kamu, namun aku menjadi namja pengecut, yang belum berani
mengambil satu keputusan, maafkan aku kali ini saja, arachi? Suatu saat aku
akan mengambilmu dari namja itu, aku janji chagi”
.
“Aku
benar-benar butuh perjuanganmu,,, hiks hiks..” hati Min ah sungguh sakit berada
di tengah keadaan yang membuatnya ingin lari sejauh mungkin, keputusan terbesar
dalam hidupnya harus dia ambil, sedangkan dia tidak bisa meninggalkan namja
pengecut yang kini memeluknya, karna Min ah terlalu mencintainya.
.
“Min
ah”
Sebuah
suara mengagetkan Min ah dan juga Sehun. Mereka menoleh pada sumber suara
.
“Kyunsoo?”
bibir Min ah berkata lirih sambil menghapus sisa airmata dipipinya.
“ini,,,”
kyunsoo sodorkan kartu nama sebuah butik terkenal yang ada di kota seoul.
“eomma
menginginkanmu datang nanti sore ke alamat itu, untuk fiting baju.” kyunsoo
sama sekali tidak menoleh ke arah Sehun yang berada di sebelah Min ah, ia
berjalan meninggalkan mereka, namun sehun mengejarnya dengan cepat, memegang
krah baju Kyunsoo, dengan mata memerah menahan amarah yang mendominasi otaknya.
.
“Sopan
dengan min ah, apakah begitu cara bicaramu dengan yeoja?”
“kamu
siapa?” bukan kyunsoo lupa siapa Sehun, namun ia bertanya apa status antara
dirinya dan juga Min ah.
“Aku
namjacingunya, bukankah kamu sudah tau akan hal itu”
“Tapi
aku CA-LON SUAMINYA, jadi lepaskan tanganmu”
Kyunsoo
tersenyum seduktif ke arah Sehun dan juga Min ah, ia menampik kedua tangan Sehun,
dan berlalu dari hadapan mereka begitu saja.
Min
ah menunduk dengan segala kepasrahannya. Pernikahan satu-satunya kewajiban yang
harus iya jalani saat ini.
.
.
.
.
-------------**********-------------
Gaun
putih dan panjang melekat sempurna di tubuh choi min ah. Dia berjalan pelan di
altar gereja, dengan tangan menggenggam sebuket bunga pernikahan. Dan salah
satu tangannya yang melingkar lembut pada lengan appanya. Tepuk tangan terus
menggema dari para undangan yang hadir di gereja itu. Min ah menebarkan senyum tipisnya
yang sangat manis. Sesosok namja bermarga Do dengan setelan jas rapi telah
berdiri di ujung sana bersama sang pendeta. Benar! Sekarang adalah hari dimana
Choi min ah menikah dengan Do kyungsoo. Namja pilihan dari appanya itu. Min ah
dan Kyunsoo telah mengikat janji suci mereka di gereja itu. Mereka telah sah
menjadi sepasang suami-istri.
.
Rangkaian
acara pernikahan telah selesai. Kyunsoo membawa Min ah ke apartemennya. Ya!
Kini Min ah harus tinggal seatap dengan suaminya itu.
.
.
===Choi
Min ah POV==
Aku
melangkah kesebuah kamar yang di tunjukan Kyunsoo kepadaku, berusaha membuka
baju putih yang melekat pada tubuhku,
“
kenapa susah sekali untuk membukanya, ahkkh”
.
Klek
Suara
pintu terbuka, sontak aku menoleh dengan muka yang begitu kaget.
‘KYAAAAAAAAAA,,,,,,,,,,
kenapa kamu masuk, keluuuaaar.......” teriakku ketika melihat Kyunsoo masuk
kedalam kamar ini, aku berusaha menutupi bagian depan bajuku, yang hampir saja
terlepas.
.
‘Kenapa
kamu berteriak? Aku Cuma ingin mandi,,,”
“mandi?
Kenapa harus dikamarku?”
“kamarmu?
Ini kamar kita Min ah...” terlihat Kyunsoo tersenyum di ujung bibirnya
“Kita?
An-anii.. aku tidak mau, pasti kamu... ah pasti kamu namja mesum?”
Kyunsoo
mendekat kearahku.. ia semakin mendekatiku, hingga tiada jarak lagi antara
kita, sedikit celahpun untuk udara melewati antara tubuh kami sama sekali tidak
ada.
.
Jantungku
berdetak dengan cepat, keringat dingin mengucur membasahi keningku, telihat
sekali jika sekarang aku ketakutan hingga gemetar sekujur tubuhku.
“Namja
mesum?” kata Kyunsoo berbisik di telingaku, hingga deru nafasnya bisa aku
rasakan membidik di leher jenjangku.
“Wae?
Wae?... ap-apa yang akan kam-mu lakukan”
Aku
semakin kebelakang, namun iya terus melangkah pelan mengikuti langkahku, tak sengaja
aku mulai memejamkan mataku rapat ketika wajahnya semakin mendekat karah ku,
hatiku berdesir merasakan perasaan yang susah untuk bisa aku cerna, ada apa
denganku? Aku hanya diam dan..................
.
.
.
To
Be Contineu.....
.
.
.
*Seperti
biasa tinggalkan jejak yang masih ingin di tag di next chapter.... jadi TIDAK
MELAYANI INBOX dgn asalan LUPA COMMENT,,
helloooow outor juga bisa lupa ngeTAG lho.......kita sama2 manusia yang sering lupa kan??? FIX!!!
helloooow outor juga bisa lupa ngeTAG lho.......kita sama2 manusia yang sering lupa kan??? FIX!!!
.
*Coment satu kata, ‘NEXT’ dan ‘TAG ME’ bakal
autor untag!
Warning
: Autor songgong, sombong, peliit,,, haha #biarin (weeksss)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar