Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Senin, 09 Februari 2015

Black Rose’s chapter 3



|| Tittle : Black Rose’s chapter 3 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Kim Jong in EXO| Park Ji hyun (oc/you)| Tao EXO||
|| Genre : Sad, Schoollife, Agust, Kekerasan, Yadong ||
|| Rating : NC21 ||
|| Lenght : Chapter ||


Annyeong... chapter 3 akhirnya meluncur juga. Ini adalah FF terLIAR yang pernah autor kerjakan, aaaisssh... rasanya merinding disco saat mengerjakannya #curhat
.
WARNING : NC21++, Yadong akut dan kekerasan.
STOP!!! Jangan dilanjut jika gak mau baca.
NO BASH, BASH TINDAS! Karna autor sudah memberi peringatan exstra.
*nah_Lho_galaknya_keluar_pan??!
.
Bagi autor ini adalah bagian dari seni, jika ada headers yang menganggap ini tabu, tidak pantas dan menjijikan! Maka jangan dilanjutkan.........
NO Plagiat, NO Copy, NO, NO, NO!!!
Sory For typo, gag typo gag gaul ^.^
.
.
Happy Reading***
.

------------***--------------        
==Park Ji hyun POV==
Airmataku tak bisa aku bendung lagi, dadaku terasa sesak menahan semua perlakuan gila orang yang ada di kota seoul ini, dengan nyeri hebat di bagian perutku aku coba untuk terus berjalan menuju rumah, walau sepertinya aku sekolah, namun tak satupun pelajaran yang aku ikuti di kelas, mengapa nasibku bisa seperti ini, haruskah aku katakan pada eomma? Tapi bagaimana jika eomma kuatir dengan keadaanku, sedangkan aku merasakan eomma begitu bahagia dengan keluarga barunya. Masih bergulat dengan kebingungan fikiranku, namun tiba-tiba sebuah tangan membekap mulutku,

“aaaahk,,,,,” aku mencoba meronta sekuat tenaga, namun pandanganku memudar, tubuhku lemas, dan semua terlihat gelaaaaaaaapppp......
.
.
------------------****-----------------
Kepalaku terasa pusing, pandanganku kabur, namun telingaku berfungsi dengan baik, aku mendengar beberapa namja mengobrol di sekitarku, dari yang aku dengar mereka bernama chen, xiumin dan juga jong in. Jong in? Yup benar, kim jong in...
.
Aku mulai membuka lebar mataku, aku perhatikan semua yang berada di sekelilingku, ruang ini begitu mewah, lebih tepatnya, ini adalah sebuah kamar, dengan warna dominan putih, terdapat ranjang ukuran big size, almari kokoh dengan tiga pintu, TV 59 inc, dan masih banyak lagi barang mewah yang tertata rapi rapi di kamar ini, aku lihat jong in duduk di sofa besar yang terdapat di sudut ruangan bersama teman-temanya.
.
.
“Sudah bangun chagiya?”
Kata jong in, setelah menyadari jika aku sudah mulai sadar dari pengaruh obat bius yang ia berikan. Aku mencoba bergerak, tapi mengapa tanganku terasa sulit untuk di gerakkan??
.
SIALL!!
.
Tanganku di ikat ke belakang dengan begitu kuat. Tak aku respon apa yang di katakan jong in, aku mencoba setenang mungkin, walau di hatiku bergemuruh rasa ketakutan yang begitu menggebu, takut apa yang akan ternyadi pada diriku.
.
“ap-apa maumu membawaku ke tempat ini jong in?
Dengan bibir gemetar, aku beranikan untuk bertanya padanya.
“sudah sangat jelas bahwa kita akan bermain chagi...menuntaskan permainan kita di sekolah tadi, bukankah di apartementku ini, kita lebih leluasa?” ia tersenyum seduktif
.
.
“Cukup jong in, lepaskan aku,,,, lepaskan ikatan ini, sungguh ini sangat menyiksaku,, jebbaaaall,,,,,”
“Arraso chagiya~~ aku akan melepaskanmu”
Kini ikatanku di lepas oleh jong in, rasanya tanganku tidak bisa merasakan apapun karena kesemutan.
.
.
“kamu boleh pulang ji hyun, silahkan pintu sebelah sana” ia menunjuk kearah pintu, dan kembali duduk di sofa bersama teman-temannya.
Kenapa dia mneculikku, jika untuk melepaskan aku begitu sja? Entahlah~~ yang pasti aku tak akan sia-siakan kesempatan ini,,aku ambil tasku, dan berjalan kearah pintu, saat aku memegang hendel pintu, suara jong in menghentikanku.
.
“tunggu”
Aku menoleh kearahnya, namun sama sekali ia tak melihat kearahku, justru ia asyik menuangkan minuman ke dalam gelas, dan meminumnya sampai habis, itu bukan minuman biasa, tetapi minuman yang mengandung alkohol.
.
“Sebelum pulang periksa dulu ponselmu cantik?”
Kalimat jong in membuat aku kaget, jangan-jangan ini berhubungan lagi dengan eomma. Aku cari ponselku kedalam tas namun tidak aku temukan. Aku melihat sekeliling, namun tak juga mataku menagkap keberadaan ponselku.
.
“apa kamu mencari ini?”
Ponselku ternyata berada pada genggaman jong in, aku berjalan ke arahnya, dan berusaha mengambilnya, namun tidak begitu saja ia memberikan barang yang sesungguhnya adalah miliku itu.
.
“sini, duduk di sebelahku”
Aku turuti semua kemauannya, aku duduk di sebelahnya.
Tanganku di buka jong in, ia letakan ponsel tepat di atasnya,  aku mencoba untuk membukanya, tapi entah mengapa ada rasa takut yang bergelayut saat aku ingin membuka ponselku sendiri
.
23 miscall “Eomma”
.
Riwayat messeger :
Eomma :
“Ji hyun,, kamu dimana? Kog tidak diangkat telfon eomma?”
.
Me:
“mianhe eomma, ji hyun sekarang lagi belajar kelompok bersama teman-teman, karna ji hyun murid pindahan, makanya harus mengejar pejalaran yang ada disini”
.
Eomma:
“arraso, belajar yang rajin, sekarng eomma mau berangkat ke itali dulu ne, karna sudah menunggu ji hyun lama, eomma dan appa takut ketinggalan pesawat, trus maslah eomma keserempet motor tadi, eomma baik-baik saja sayang”
.
Me :
“ne eomma, mianhe jadi tidak bisa mengatar eomma, tapi eomma, bisakah aku minta alamat eomma yang di itali?”
.
Eomma
“gwenjana sayang, ini alamat eomma dan appa di itali nanti, Shit Georgge, Utah,  no.78 Italia, baik-baik dirumah sayang, saranghae”
.
Me:
“Saranghae eomma”
.
.Airmata tak bisa aku bendung lagi, isakku mulai menggema pada ruangan ini.
“eomma.. hiks, hiks,,, “
.
“wae? Jangan menagis chagiya,,,” tangan jong in menyusap lembut airmataku, namun aku menolak perlakuannya.
“Hentikan bajingan..apa yang kamu inginkan dariku, aku sudah tidak takut denganmu, eommaku sudah tidak ada di korea, aku tidak pernah takut lagi, ARA?”
.
Justru jong in terkekeh mendengar ucapanku.
“Ah,, jinjja?? Setelah aku menyimpan alamat lengkap rumah yang di tinggali appa dan eommamu?”
“Kalian... maukah bersamaku menikmati tubuh mungil ini”
Lanjutnya sambil melirik teman-temannya.
.
.
DEG!!!
Apa yang jong in katakan? Menikmati tubuhku bersama? Apakah ia sudah gila,,, anni~~ tak akan aku biarkan itu terjadi, aku tak rela tubuhku di jamah oleh namja-namja kotor sepeti mereka.
.
“jong in,, apa maksutmu, hentikan tindakan konyolmu,”
“aku bisa melakukan apapun dengan appa dan eommamu, apa kamu ingin sebelum mereka sampai di rumah, meraka mendapatkan kecelakaan, atau penculikan, ooooh~~ atau pembunuhan dengan kasus mutilasi, pilih yang mana sayang?”
.
“KAMU MEMANG BENAR-BENAR SUDAH GILA!!!!!! Jebaal jangan lakukan itu,,, biarkan mereka bahagia, jangan sentuh mereka, lakukan apapun sesukamu padaku, pada tubuhku, tapi jangan lakukan apapun pada mereka hiks hiks...” airmata yang dari tadi keluar, kini semakin bercucuran membasahi ke dua pipiku. Dan tunduk, satu-satunya cara untuk menyelamatkan keluargaku dari perbuatan brutal kim jong in, Tuhan aku ingin keluar dari tempat terkutuk ini.
.
“Arra... kamu memang yeoja yang sangat pandai chagiya..”
.
Jong in memberi kode dengan menggerakkan kepalanya, kepada ke dua temannya untuk keluar dari ruangan ini, mereka keluar dan menutup pintu itu dengan rapat.
.
Tanpa komando, jong in mencium bibirku, tidak seperti biasa kini ia melakukannya dengan sangat lembut, mungkin karna pengaruh alkohol yang ia minum. Aku hanya pasrah menerima keadaan ini, lidahnya menjalar ke dalam mulutku, menghisap lidahku dengan lembut, ciumananya mulai turun pada telingaku, aku menahan desahan yang rasanya ingin membobol pertahananku, aku gigit bibir bawaku sekuat tenaga, dan hasilnya kini bibir ini mengeluarkan darah. Lagi!  harga diriku benar-benar terluka oleh perbuatan jong in. Sungguh sakit yang teramat dalam, menantap pada hatiku.
.
.
“mendesahlah chagiya,,,” ia berbisik pada telingku, ciumananya kini mulai turun pada leherku, meninggalkan banyak bercak merah kebiruan disana, tangannya melepas kancing satu persatu yang berhias pada bajuku. Di remas ke dua belah payudaraku, di lilin nipleku secara bergantian...kini posisi jong in jongkok di depanku,  walau aku menahan perih karna luka dibibirku, namun tak seperih yang aku rasakan pada jiwaku... haruskah aku benar-benar melepas kesucianku padanya?
.
.
==Kim Jong in POV==
Aku menikamati tubuh mungil yang ada di depanku ini,aku mulai membuka kacing bajunya satu persatu, ku sergap kedua gundukan yang sangat menangtang di depanku, ku gigit-gigtit kecil, sesekali ku lilin niple yang berwarna coklat kemerahan ini, namun mengapa tangis yeoja ini semakin lama, semakin kencang sungguh mengganggu konsentrasi kenikmatanku, sedikit ku abaikan, ciumanku,kini turun pada perut datarnya, pemandangan yang tadi pagi masih indah aku lihat kini sama sekali membuatku sedikit jengkel.
.
“Wae? Kenapa dengan perutmu?”
 Ketika ku lihat tanda kebiruan yang cukup lebar menghias perut indahnya, sama sekali tak ada respon darinya,sengaja ku dongakkan wajahku, mencari tahu sebab mengapa ia  tak menjawab pertanyaanku. Airmata terus mengucur di kedua bola matanya, dan bibirnya keluar darah, yang tidak bisa di katakan hanya sedikit karna darah itu kini mengalir pada dagunya.

“mendesahlah,,, pabo,, bukankah sangat sakit jika kau siksa dirimu seperti itu, hah? Kita sudahi sampai di sini, bersihkan lukamu dan kita akan memulainya dengan permainan yang lebih seru,, ara?”
.
Ada apa denganku, mengapa tiba-tiba rasa kasian bergelayut pada hatiku, bukankah hal seperti ini yang di lakukan tao pada noonaku? Aku ingin ji hyun merasakan seperti apa yang noonaku  merasakan, dan tao? Akan merasakan betapa sakitnya kelilangan saudara yang satu-satunya ia miliki. Secara perlahan akan ku bunuh yeoja ini dengan caraku, masuk penjarapun aku sudah siap menjalaninya.
.
Ku hilangkan rasa kasian yang beberapa detik lalu muncul pada hatiku, kini aku berjaln meninggalkannya, belum sampai aku pada pintu, tiba-tiba chen masuk dan melempar tubuh tao tepat di hadapanku.
.
Buuuk.........
“aachk..” ia terpekik kesakitan karna kerasnya dorongan chen,,
.
“daebak,, akhirnya kamu mau juga datang di apartementku, tempat dimana kamu mengiksa dan juga membunuh noonaku tao...”
Tanpa sadar, kakiku menendang tubuhnya yang tergolek lemas,,,
.
“ouuh,, permainan yang sangat aku nantikan, dimana ada oppa dan juga dongsaengnya disini,, tao,,, lihatlah, appa yang akan aku lakukan pada deongsang kesayangmu,, hahahaha”
Lagi! Aku tendang tubuhnya, yang sama sekali tanpa perlawanan, mungkin ia pasrah, namun ia bukan namja yang mudah pasrah dalam kesakitan.
.
“OPPA~~”
Ji hyun berlari ke arah tao, berusaha untuk menolong tubuh yang kini tersungkur ke lantai,,,

“hentikan Jong in,,, hentikan, jebaal, jangan sakiti oppaa,,aku mohon,,,,, hikss hikss”
.
“hentikan?!!! Arraso, tapi kamu sebagai gantinya, biar oppamu melihat betapa sakitnya melihat dongsaengnya di perlakukan dengan cara yang sangat keji”
Ji hyun menangis sesegukan di depanku, dengan keberadaan tao di sini menghapus rasa kasian yang tadi bersarang di hatiku,,
.
“lakukan sesukamu, tapi biarkan oppaku pergi dari tempat ini, jebbbal, aku akan turuti semua permintaanmu jong in,,, ”
Ji hyun seperti orang kesurupan yang memohon kepadaku
.
PLAAAAK
Tubuh ji hyun kini terjatuh di dekat tao,,,
“lihatllah tao, apa yang bisa aku lakukan pada dongsaengmu”
Aku mendekat ke arah kearh ji hyun, namun kini tao berdiri dengan tegak..
.
“HAHAHAHA,, Jong in, jong in,,, pabo, apa kamu akan melukai ji hyun? Silahkan, lukai sesukamu, kalau perlu bunuh dia di depanku.”
Tao kini berjalan ke arah ji hyun yang tergolek lemah dilantai,,
.
Jllleeeb......
“AACCCHHHHHKK,,,oppa~~~~~~~~~~~”
Tao menendang perut ji hyun dengan sangat keras, terlihat jelas tergambar di wajah ji hyun, jika ia menahan sakit yang amat sangat mendera tubuhnya.
Dan sama sekali aku tidak paham dengan situasi ini. Membuatku sedikit kebingungan. Bagaimana mungkin tao melakukannya?
.
“Dia sebatas adik tiri yang dibawa seorang pelacur dirumahku, sudah satu minggu dia sangat mengganggu ketenanganku, lakukan sesukamu. Kaki kanan tao kini terangkat, ia mengijak kepala ji hyun, dan menggerakkannya seperti menginjak binatang dengan sangat kuat.
“apakah kamu juga akan melakukannya seperti ini, hah?”
.
“oppa hen-ti---kan...... aaccchhhhk sa----kiiiittt, oppaa, jeeebaaal,,,,,, sak-kit ooppaaa, aku tak tahannn , aaacccckkkk sak-kit op-paaaaaaaaaa”
Tanganku mengepal menahan amarah, melihat tao menyakiti ji hyun, dan bagaimana mungkin jadi seperti ini? Melihat ketidak berdayaan ji hyun menciptakan penyesalan yang luar biasa dihatiku.
.
Buuuk,,, bukkk.......
Kaki tao kini menendang wajah ji hyun dengan begitu keras.
.
“AAAAAAAGGGRH, hentikan BAJINGAN”
Habis sudah kesabaranku,,, kupukuli tao, tanpa ampun sama sekali, tindakanku berhenti ketika ku dengar suara rintihan ji hyun....
.
“aachhk,, hentik.........” belum selesai kalimat yang ia ucapkan, kesadarannya hilang seketika,
Aku kini merlari mendekati ji hyun,
.
.
“:ji hyun bangun,, ji hyun,,, apa kau mendengarku”
Saat sibuk mengkwatirkan keadaan ji hyun, tao lari keluar sedangkan chen dan xiumin ingin  mengejarnya dengan cepat aku mencegahnya.
.
“jangan kejar dia,, kita bawa ji hyun sekarang di rumah sakit”
.
.
.
-------------------------*******--------------------------
Aku bendiri di depn ruang perawatan rumah sakit, bagaimana mungkin aku balas dendam dengan orang yang salah, mana mungkin aku jadi namja yang begitu kejam bagi ji hyun...
Tak pernah sedikitpun aku menyakiti yeoja, namun sekarng? Penyesalan yang teramat dalam kini seperti belati menyayat di ulu hati.
.
“noona, apakah aku salah, apakah noona akan marah padaku? Betapa kejamnya aku noona, apa yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahanku” aku terum menerus berbicara dalam diaam.
.
.
 ==Autor POV==
Kim jong in hanya mondar-mandir di depan ruang pemeriksaan, ia merasa tak tenang menunggu seseorang keluar dari ruangan, dimana ji hyun di rawat.
.
Kim jong in adalah seorang namja yang brutal dan juga nakal, ia tak pernah sekalipun takut oleh siapapun, karna beground keluarga yang begitu perpengaruh di seoul. Semua ia anggap mudah dan berjalan seperti apa yang ia mau, namun ia memiliki perinsip yang sangat kuat, sekalipun ia sangat nakal, ia tak akan mungkin melukai dan berbuat kasar kepada seorang yeoja.
.
Walau ia belum pernah jatuh cinta, namun tidur dengan seorang yeoja, sering ia lakukan setidaknya 1 minggu sekali dan itupun dengan yeoja yang berbeda-beda untuk kesenangan semata.
Karna baginya melukai seorang yeoja, sama dengan melukai noonanya, noona yang sangat ia cintai, namun kini, karna dendam akibat kematian noonanya, ia melanggar perinsip itu, dan berbuat hal yang fatal pada Park ji hyun.
.
.
.
Setelah 40 menit ia menunggu di luar ruangan, seorang dokter keluar, dan berjalan ke arahnya..
.
“jong in,, apakah dia yeojacingumu?”
Diketahui jika dokter itu adalah dokter pribadi keluarga kim, yang kebetulan berdinas di rumah sakit ini.
.
‘ani,, dia temanku ajjusi, bagaimana keadaannya?”
.
“Luka di perutnya tidak seberapa parah karna tidak sampai melukai organ dalamnya, tapi luka di wajahnya, itu yang sedikit mengkhawatirkan”
.
“maksut ajjusi?” tanya jong in penuh selidik
.
“luka di wajah, yang paling parah itu di matanya, namun kita sebagai tim medis belum bisa memastikan seberapa parah luka di matanya, setelah ia sadar, kita baru bisa melakukan pemeriksaan secara menyeluruh”
.
DEG!!
Seperti bom yang kini meledak di tubuh jong in... ia bergetar menerima penjelasan dari dokter pribadinya, matanya terlihat nanar,, yang mungkin airmata yang mengantung di kelopak matanya akan jatuh dalam hitungan detik....
Setelah dokter meninggalkannya, ia tertunduk, dan menangis seketika
.
“hikss,,, hikss bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Awttoke?”
Sakit di hatinya begitu memelilit seakan mengikat ternggorokannya yang membuatnya sulit untuk bernafas,
.
Ia berjalan menuju ruangan ji hyun, dengan seribu keberanian ia kumpulkan agar bisa berdiri di depannya,
namun mampukah ia benar-benar berdiri di depan ji hyun? Atau ia akan lari, bersembunyi dan hanya mengawasi ji hyun dari kejauhan? Entahlah.....
.
.
==Kim Jong in POV==
Aku semakin mendekatinya, menatap lekat wfj ktkkjktk hyjjjjht khhj kajah cantik yang berbaring diatas ranjang. Tangisku semakin pecah, ketika melihat warna kebiruan di sekujur tubuh mungil yang tadinya putih tanpa cacat itu. Melihatnya tidak berdaya seperti ini, mengingatkanku pada sosok wanita yang sangat aku cintai, kim hye in kakak perempuanku.
.
“ji hyun mianhe, aku telah banyak menyakitimu,,,”kalimat itu yang kini terus muncul pada fikiranku. Aku beranikan menyentuh wajahnya. Wajah tidak berdosa yang selama ini aku siksa. Bagaimanapun aku harus menebus rasa bersalahku padanya, tapi bagaimana caranya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar