|| Tittle : Sweetest
Sin Chapter 4||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Baekhyun EXO|
Jung Shena (oc/you)| Park Yoon so(oc) ||
|| Genre :Romance, Sad, Agust||
|| Rating : PG17||
|| Lenght : Chapter ||
100% ide dari imajinasi liar autor,
Kamu Plagiat? Tukang copy? Mending ke laut ajha.....
*Sory For Typo*
Happy Reading***
Baekhyun
POV
Cuaca
pagi begitu dingin, aku malas untuk beranjak, namun mataku sudah tak mampu lagi
untuk di pejamkan, tidak seperti biasa aku bangun sepagi ini, kepalaku sedikit
pusing mungkin karna semalam aku terlalu banyak menangis. Aku melihat jam
dinding yang tergantung rapi di kamarku, jarum menunjukan pukul 08.00 waktu
korea. Ku cari keberadaan hpku. Dilayar hape terlihat 1 sms di terima, sambil
mengucek-ucek mata aku coba untuk membukanya.
Yoon
so :
“Chagiya,,,
sudah bangun?”
Tanpa
membalas ku coba hubungi yoon so via telfphone
“yoon
so, aku lapar, bisakah kamu ke apartement”
Suaraku
masih sangat serak terdengar.
“Mianhe
baekki, pagi ini kita tidak bisa bertemu, eomma mengajakku ke rumah ajjusi kim
lagi, ah menyebalkan sekali”
“arraso,,
aku mau keluar cari sarapan ne, kita ketemu di kampus hah?! Saranghae chagi”
“saranghae
baekki” aku menutup telephone dan lari kekamar mandi untuk membersihkan diri.
.
.
.
Berjalan
di pagi hari, sungguh menyenangkan, jarang sekali aku bertemu dengan udara
sesejuk ini, aku biasa bangun sore, kalau tidak
pasti di atas jam 11 siang.
Sengaja
aku tidak mencari sarapan dengan menu makanan berat, aku masuk ke dalam coffeshop
yang juga menyediakan hamburger dan juga roti untuk sarapan.
Mencari
tempat duduk yang paling pojok tepat di samping jendela, menjadi pilihanku,
sekalian melihat orang yang berlalu lalang sibuk dengan aktifitasnya,
“Annyeong,
mau pes...”
“shena”
Kaget!!
ketika kulihat shena menjadi pelayan di coffeshop ini.
Jung
Shena POV
Aku
berlari, mengambil catatan dan langsung melayani pelanggan yang datang.
“annyeong
mau pes...”
DEG!!!
Tubuhku
mematung, ketika melihat pelanggan itu adalah baekhyun. Untung saja kesadaranku
cepat kembali seketika.
“mau
pesen apa?” ku lanjutkan tugasku, tanpa memperdulikan jika baekhyun yang kini
dihadapanku. tapi reaksi tubuhku tak bisa di bohongi, jantungku berdetup dengan
cepat, rasa kakiku kini seakan tak menyentuh lantai lagi. Gugup!
“shena
kamu beneran kerja disini?”
Tak
hiraukan apa yang dia katakan. Aku terus menganggapnya sebagai pelanggan di
coffeshop ini.
“mianhe,
mau pesan apa?”
“hah?
Ou, ice copucino cremer”
“Ada
lagi?”
“ani,
itu saja”
Langung
aku meninggalkan meja baekhyun, selang beberapa menit minuman yang baekhyun
pesan sudah siap, karna yang menerima pesanan aku, aku juga yang haarus
memberikanya kepada pelanggan.
“ini
pesanannya”
Ku
letakkan gelas diatas meja tanpa menoleh baekhyun, sebelum aku berbalik untuk
kembali, tangan baekhyun mencegahku dengan begitu cepat
“tunggu”
“lepaskan..jika
meneger caffe tau, aku bisa dipecat”
Aku
mencari alasan agar baekhyun mau melepaskan tanganku, jujur aku tak bisa
terus-terusan berhadapan dengan baekhyun, namja yang telah menghancurkan
kehidupanku, satu-satunya namja yang ingin aku lupakan didalam hidupku.
“Kenapa
kamu bekerja disini, bukanya suamimu kerja diluar negri?”
“Urus
kehidupanmu sendiri, dan jangan pernah mencampuri urusanku, aku mohon
pura-puralah tak mengenalku baekhyun”
Mana
mungkin aku bisa berlama-lama memandang wajahnya? Jika sebentar saja hatiku
begitu sakit, perih melilit setiap deru nafas yang keluar dari tubuhku
“lepaskan,
aku bisa di pecat”
“Wae?
Kenapa kamu takut kehilangan pekerjaan, jika suamimu menafkahimu”
“suami,
suami dan suami, kenapa baekhyun selalu menyebut kata suami, sungguh ini sangat
melukaiku” bisik hatiku menahan kemarahan. Tiba-tiba semua kebencianku padanya
muncul dalam diriku.
“nde...(aku
mengangguk-ngangguk perlahan) benar katamu, sudah ada yang menafkahiku.. dan
sekarang aku tak takut jika harus di pecat” air mata menerobos keluar dari
pertahananku.
BYUUR.....
Kuambil
minuman yang tadi ia pesan dan sengaja ku siram kearahnya.
“Shena
kamu” ia terpaku dengan apa yang aku perbuat.
“HENTIKAN
SEMUA PERTANYAAN KONYOLMU, DAN PERGI JAUH DARI HIDUPKU”
Aku
berteriak tanpa perduli dimana sekarng aku berada. Kemarahan, kebencian
benar-benar jadi satu menguasai diriku
saat ini.
“SHENA..”
Manajer
caffeshop lari kearah ku, aku sadar jika
sekarang aku membuat ke gaduhan ditempat ini.
“masih
dua minggu kamu disini, tapi dua kali sudah membuat onar, silahkan kebelakang
dan kemasi barang-barangmu”
Aku
hanya terdiam, menghela nafas begitu dalam dan berlari kebelakang,
Tuhan
mengapa kau pertemuakan aku lagi dengannya, jika dia hanya terus-terusan
melukai perasaanku?
Aku
keluar, kulihat sekilas baekhyun masih ngobrol dengan menejer coffeshop, tanpa
memperdulikanya, aku berklari secepat mungkin.
“jung
shena tunggu...”
Aku
berlari secepat yang aku manpu, airmata sudah tak mampu terkendali, aku
berharap baaekhyun tak bisa mengejarku, namun aku salah, dengan hitungan detik
ia meraih pundakku.
“shena
tunggu”
“WAE?”
“mianhe,
gara-gara aku, kamu dipecat”
“Cukup
baekhyun, aku sudah tak mau berurusan denganmu, angap kita sebatas teman
kuliah, aku sudah melupakan semua tentangmu, jebbaaaall bantu aku, jauhi aku..
hikkss hiksss”
Baekhyun
POV
Dia
melangkah menjauhiku, melihat punggungnya berjalan berbesit penyesalan yang
begitu dalam, mengapa aku harus berbuat kesalahan lagi padanya, dan
terus-terusan melukainya.
Tanpa ia tau, aku berjalan mengikutinya,
terlihat ia masuk kesebuah toko, aku hanya bisa menunggu di luar
Entah
membeli apa, tapi ia membawa bunkusan yang di masukan ke dalam tas.
.
.
.
.
“Horeee,,,eomma
sudah pulang, eomma tidak kerja ya?”
“nde,,
sayang, kata bos eomma, eomma suruh menemani hyun joon yang lagi sakit, hehe”
Terdegar
sayu pembicaran mereka, melihat mereka tersenyum mengapa aku merasakan sakit
yang begitu perih.
Mereka
duduk di teras sambil bercanda
“Shena,
andai kamu tau, hatiku berdebar begitu cepat ketika melihatmu”
Aku
berbicara dalam diam.
“ini,,
eomma belikan ramen untuk kakek dan hyun joon”
“jinja?”
Shena
mengeluarkan bungkusan dari dalam tasnya dan di berikan kepada hyun joon,
senyun hyun joon begitu lebar, ia berlari memasuki rumah.
“Wae?
dia menangis”
Ku
lihat shena menunduk menutupi wajahnya dengan ke dua telapak tangannya. Ku
beranikan diri semakin mendekatinya.
“Shena,,”
Ku
temukan ekspresi yang begitu kaget dari raut wajahnya
Jung Shena POV
“Apa
yang kamu lakukan disini, pergi....”
Baeakhyun
kini ada di depanku, dia tidak boleh terus-terusan ada di dekatku.
“Shena,
gwenjana”
tanganya seperti ingin menghapus air mataku, spontan
ku tepis perlakuannya.
“Aku
tak akan pernah baik-baik saja, jika kamu masih ada disini, pergilah....”
Airmata
tambah menjadi, bagaimana mungkin kini dia sering muncul dihadapanku?
“baekhyun
kamu salah ke tempat ini, kamu salah datang ke rumah yeoja yang sudah memiliki
suami dan anak, jebaal pergilah”
“Ani
aku ke sini ingin tau semua tentangmu, aku tak mengerti mengapa aku ingin tau,
tapi tolong jangan usir aku”
“Apa
lagi yang ingin kamu ketahui dariku? Kamu sudah menghacurkan kehidupanku, kamu
merampas masa mudaku, kamu membuat hilang pekerjaanku, apalagi yang kau
inginkan dariku”
“aku
ingin tau~~~ apa kamu masih mencintaiku?”
DEG!!!
Pertanyaan
macam apa ini.
“apakah
kamu pantas bertanya seperti itu, saat kamu sudah memiliki yoon so? Saat aku sudah mempunyai suami?”
“tatap
dan jawab aku, apa kamu masih mencintaiku, SHENA JAWAB AKU?”
Tangan
baekhyun mencengkeram ke dua pudua pundakku.
Lagi!
air mataku menetes, ku tatap tajam kearahnya.
“nde...aku
masih MENCINTAI KAMU, apa KAMU PUAS?”
“apakah
Hyun joon darah dagingku?”
“apa
kamu gila? bagaimana mungkin hyun joon adalah darah dagingmu?”
“Karna,
saat melihat hyun joon, seperti aku melihat diriku sendiri, jebal katakan shena”
“An,,
anii,, hyun joon bukan anakmu! setelah kamu tau semuanya, apa kamu ingin
menertawakanku yang masih mencintaimu, HAH? APA KAMU AKAN TERTAWA?”
BRANG.........
Serentak
kami menoleh ke dalam rumah
“hyun
joon..”
Aku
berlari kedalam setelah mendengar sesuatu yang pecah
“eomma..”
Hyun
joon menangis sesegugan, ke dua tangannya gemetar dengan sangat hebat,,,
“hyun
joon,, gwenjana?”
Ku
peluk erat hyun joon yang sedang menangis, hatiku teramat sakit melihat keadaan
hyun soo seperti ini.
“eomma,
tanganku gemetar, aku tak bisa memegang piring itu, mianhe eomma,,, makanannya
tumpah lagi,, hikkzz hikzzz” bukan hanya tangan, tapi tubuh hyun joon kini
sangat gemetar.
“sayang
tidak apa-apa kok, eomma tidak marah sama hyun joon,,,nanti sebelum eomma berangkat kuliah, kita cari
makan dulu di luar ne” ku peluk lagi tubuh mungil hyun joon dengan penuh kasih
sayang. Dialah satu-satunya alasanku tetap bertahan hingga saat ini.
==***==
Baekhyun
POV
Saat
memasuki gerbang kampus fikiranku tetap di penuhi dengan shena dan hyun joon,
ada apa dengan mereka, melihat kejadian tadi bukannya aku mendekat, tapi
mengapa aku justru lari, apakah aku tak bisa menerima kenyataan bahwa shena
yang masih mencintaiku, kini telah menikah dan memiliki anak? Entahlah....
Saat
didepan pintu kelas, aku melihat shena berjalan tergesa-gesa, aku mengikutinya
dan
Bruk,,,
“Mianhe,,”
Ia
menabrak salah satu yeoja, smua yang ada di tanganya berhamburan kelantai,
namun yeoja itu pergi begitu saja, reflek aku mendekatinya dan membantu
mengambilkan beberapa barang yang terjatuh di lantai, ia berdiri tanpa
menolehku dan melanjutkan berjalan.
“shena
TUNGGU”
Airmataku
nyaris keluar saat aku melihat sebuah kotak bertuliskan
TO
: Byun Hyun Joon
“apa
ini?”
“hah?”
iya menoleh, sadar dengan apa yang aku bawa, ia mengambil paksa kotak yang ada
di tanganku
“ini
milik hyun joon”
“anii...
bukan kotak ini yang aku tanyakan, tapi marga yang dimiliki oleh hyun joon,
bukankah itu margaku, KATAKAN SIAPA HYUN JOON SEBENARNYA”
Inilah
firasat yang selama ini aku rasakan, bahwa hyun joon adalah anakku, aku merasa
ada sesuatu ikatan batin dengannya, namun untuk mendekati dan menatapnya, aku
terlalu takut.
“Shena
katakah siapa hyun joon, apakah dia darah dagingku? PALLI katakan”
Tangis
shena meledak seketika, dan tanpa dia menjawab, aku sudah tau jawabannya.
Isak
tangsnya semakin kencang, ku raih tubuhnya, peluk erat,, sangat erattt....ku
tenggelamkan wajahnya pada dadaku.
Akupun
tak kuasa menahan air mata, begitu jahatkah aku selama ini pada shena?
Membiarkan
shena dan darah dagingku hidup terlantar, tapi bagaimana dengan pernikahan
shena? Apakah hanya sandiwara? Karna aku yakin kotak itu di bungkus shena untuk
melabuhi hyun joon jika appanya di luar negri. Jika benar, alangkah bodohnya
aku! Tuhan dengan cara apa aku bisa
menebus dosa ini?
“Baekki”
Suara
Yoon so! Benar!
Kini
ia memaku melihat apa yang terjadi di hadapannya, kulepas pelukan shena, kami
hanya saling memandang,,
Yoon
so berjalan kearah kami dengan wajah tanpa ekspresi.
“apa
yang kalian lakukan, inikah sikap kalian di belakangku? Shena~~ inikah yang
kuanggap sebagai teman ?”
PLAAAAK..........
To
be contineu
*Seperti
biasa jika ingin di tag di next chapter Jebaal coment...
*Yang
hanya menulis “NEXT” autor sarankan, tidak usah di tulis di colom comentar
ne....
*karna tanpa ada tulisan “NEXT” nie FF bakal di lanjut demi headers yang baik n setia,,,
*karna tanpa ada tulisan “NEXT” nie FF bakal di lanjut demi headers yang baik n setia,,,
Gumawo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar