Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Kamis, 12 Februari 2015

Sweetest Sin Chapter 4



|| Tittle : Sweetest Sin Chapter 4||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Baekhyun EXO|  Jung Shena (oc/you)| Park Yoon so(oc) ||
|| Genre :Romance, Sad, Agust||
|| Rating : PG17||
|| Lenght : Chapter ||

100% ide dari imajinasi liar autor,
Kamu Plagiat? Tukang copy? Mending ke laut ajha.....

*Sory For Typo*

Happy Reading***


Baekhyun POV
Cuaca pagi begitu dingin, aku malas untuk beranjak, namun mataku sudah tak mampu lagi untuk di pejamkan, tidak seperti biasa aku bangun sepagi ini, kepalaku sedikit pusing mungkin karna semalam aku terlalu banyak menangis. Aku melihat jam dinding yang tergantung rapi di kamarku, jarum menunjukan pukul 08.00 waktu korea. Ku cari keberadaan hpku. Dilayar hape terlihat 1 sms di terima, sambil mengucek-ucek mata aku coba untuk membukanya.

Yoon so :
“Chagiya,,, sudah bangun?”
Tanpa membalas ku coba hubungi yoon so via telfphone

“yoon so, aku lapar, bisakah kamu ke apartement”
Suaraku masih sangat serak terdengar.

“Mianhe baekki, pagi ini kita tidak bisa bertemu, eomma mengajakku ke rumah ajjusi kim lagi, ah menyebalkan sekali”

“arraso,, aku mau keluar cari sarapan ne, kita ketemu di kampus hah?! Saranghae chagi”
“saranghae baekki” aku menutup telephone dan lari kekamar mandi untuk membersihkan diri.
.
.
.
Berjalan di pagi hari, sungguh menyenangkan, jarang sekali aku bertemu dengan udara sesejuk ini, aku biasa bangun sore, kalau tidak  pasti di atas jam 11 siang.

Sengaja aku tidak mencari sarapan dengan menu makanan berat, aku masuk ke dalam coffeshop yang juga menyediakan hamburger dan juga roti untuk sarapan.
Mencari tempat duduk yang paling pojok tepat di samping jendela, menjadi pilihanku, sekalian melihat orang yang berlalu lalang sibuk dengan aktifitasnya,

“Annyeong, mau pes...”

“shena”
Kaget!! ketika kulihat shena menjadi pelayan di coffeshop ini.



Jung Shena POV
Aku berlari, mengambil catatan dan langsung melayani pelanggan yang datang.

“annyeong mau pes...”

DEG!!!

Tubuhku mematung, ketika melihat pelanggan itu adalah baekhyun. Untung saja kesadaranku cepat kembali seketika.

“mau pesen apa?” ku lanjutkan tugasku, tanpa memperdulikan jika baekhyun yang kini dihadapanku. tapi reaksi tubuhku tak bisa di bohongi, jantungku berdetup dengan cepat, rasa kakiku kini seakan tak menyentuh lantai lagi. Gugup!

“shena kamu beneran kerja disini?”
Tak hiraukan apa yang dia katakan. Aku terus menganggapnya sebagai pelanggan di coffeshop ini.

“mianhe, mau pesan apa?”
“hah? Ou, ice copucino cremer”
“Ada lagi?”
“ani, itu saja”
Langung aku meninggalkan meja baekhyun, selang beberapa menit minuman yang baekhyun pesan sudah siap, karna yang menerima pesanan aku, aku juga yang haarus memberikanya kepada pelanggan.

“ini pesanannya”
Ku letakkan gelas diatas meja tanpa menoleh baekhyun, sebelum aku berbalik untuk kembali, tangan baekhyun mencegahku dengan begitu cepat

“tunggu”

“lepaskan..jika meneger caffe tau, aku bisa dipecat”
Aku mencari alasan agar baekhyun mau melepaskan tanganku, jujur aku tak bisa terus-terusan berhadapan dengan baekhyun, namja yang telah menghancurkan kehidupanku, satu-satunya namja yang ingin aku lupakan didalam hidupku.

“Kenapa kamu bekerja disini, bukanya suamimu kerja diluar negri?”

“Urus kehidupanmu sendiri, dan jangan pernah mencampuri urusanku, aku mohon pura-puralah tak mengenalku baekhyun”
Mana mungkin aku bisa berlama-lama memandang wajahnya? Jika sebentar saja hatiku begitu sakit, perih melilit setiap deru nafas yang keluar dari tubuhku

“lepaskan, aku bisa di pecat”

“Wae? Kenapa kamu takut kehilangan pekerjaan, jika suamimu menafkahimu”

“suami, suami dan suami, kenapa baekhyun selalu menyebut kata suami, sungguh ini sangat melukaiku” bisik hatiku menahan kemarahan. Tiba-tiba semua kebencianku padanya muncul dalam diriku.

“nde...(aku mengangguk-ngangguk perlahan) benar katamu, sudah ada yang menafkahiku.. dan sekarang aku tak takut jika harus di pecat” air mata menerobos keluar dari pertahananku.

BYUUR.....
Kuambil minuman yang tadi ia pesan dan sengaja ku siram kearahnya.

“Shena kamu” ia terpaku dengan apa yang aku perbuat.

“HENTIKAN SEMUA PERTANYAAN KONYOLMU, DAN PERGI JAUH DARI HIDUPKU”
Aku berteriak tanpa perduli dimana sekarng aku berada. Kemarahan, kebencian benar-benar  jadi satu menguasai diriku saat ini.

“SHENA..”
Manajer caffeshop lari kearah ku,  aku sadar jika sekarang aku membuat ke gaduhan ditempat ini.

“masih dua minggu kamu disini, tapi dua kali sudah membuat onar, silahkan kebelakang dan kemasi barang-barangmu”
Aku hanya terdiam, menghela nafas begitu dalam dan berlari kebelakang,

Tuhan mengapa kau pertemuakan aku lagi dengannya, jika dia hanya terus-terusan melukai perasaanku?

Aku keluar, kulihat sekilas baekhyun masih ngobrol dengan menejer coffeshop, tanpa memperdulikanya, aku berklari secepat mungkin.

“jung shena tunggu...”

Aku berlari secepat yang aku manpu, airmata sudah tak mampu terkendali, aku berharap baaekhyun tak bisa mengejarku, namun aku salah, dengan hitungan detik ia meraih pundakku.

“shena tunggu”

“WAE?”

“mianhe, gara-gara aku, kamu dipecat”

“Cukup baekhyun, aku sudah tak mau berurusan denganmu, angap kita sebatas teman kuliah, aku sudah melupakan semua tentangmu, jebbaaaall bantu aku, jauhi aku.. hikkss hiksss”


Baekhyun POV
Dia melangkah menjauhiku, melihat punggungnya berjalan berbesit penyesalan yang begitu dalam, mengapa aku harus berbuat kesalahan lagi padanya, dan terus-terusan melukainya.

 Tanpa ia tau, aku berjalan mengikutinya, terlihat ia masuk kesebuah toko, aku hanya bisa menunggu di luar
Entah membeli apa, tapi ia membawa bunkusan yang di masukan ke dalam tas.
.
.
.
.

“Horeee,,,eomma sudah pulang, eomma tidak kerja ya?”

“nde,, sayang, kata bos eomma, eomma suruh menemani hyun joon yang lagi sakit, hehe”
Terdegar sayu pembicaran mereka, melihat mereka tersenyum mengapa aku merasakan sakit yang begitu perih.

Mereka duduk di teras sambil bercanda

“Shena, andai kamu tau, hatiku berdebar begitu cepat ketika melihatmu”
Aku berbicara dalam diam.

“ini,, eomma belikan ramen untuk kakek dan hyun joon”

“jinja?”

Shena mengeluarkan bungkusan dari dalam tasnya dan di berikan kepada hyun joon, senyun hyun joon begitu lebar, ia berlari memasuki rumah.

“Wae? dia menangis”
Ku lihat shena menunduk menutupi wajahnya dengan ke dua telapak tangannya. Ku beranikan diri semakin mendekatinya.

“Shena,,”
Ku temukan ekspresi yang begitu kaget dari raut wajahnya


 Jung Shena POV
“Apa yang kamu lakukan disini, pergi....”
Baeakhyun kini ada di depanku, dia tidak boleh terus-terusan ada di dekatku.

“Shena, gwenjana”
 tanganya seperti ingin menghapus air mataku, spontan ku tepis perlakuannya.

“Aku tak akan pernah baik-baik saja, jika kamu masih ada disini, pergilah....”
Airmata tambah menjadi, bagaimana mungkin kini dia sering muncul dihadapanku?

“baekhyun kamu salah ke tempat ini, kamu salah datang ke rumah yeoja yang sudah memiliki suami dan anak, jebaal pergilah”

“Ani aku ke sini ingin tau semua tentangmu, aku tak mengerti mengapa aku ingin tau, tapi tolong jangan usir aku”

“Apa lagi yang ingin kamu ketahui dariku? Kamu sudah menghacurkan kehidupanku, kamu merampas masa mudaku, kamu membuat hilang pekerjaanku, apalagi yang kau inginkan dariku”

“aku ingin tau~~~ apa kamu masih mencintaiku?”

DEG!!!

Pertanyaan macam apa ini.

“apakah kamu pantas bertanya seperti itu, saat kamu sudah memiliki yoon so? Saat  aku sudah mempunyai suami?”

“tatap dan jawab aku, apa kamu masih mencintaiku, SHENA JAWAB AKU?”
Tangan baekhyun mencengkeram ke dua pudua pundakku.
Lagi! air mataku menetes, ku tatap tajam kearahnya.

“nde...aku masih MENCINTAI KAMU, apa KAMU PUAS?”

“apakah Hyun joon darah dagingku?”

“apa kamu gila? bagaimana mungkin hyun joon adalah darah dagingmu?”

“Karna, saat melihat hyun joon, seperti aku melihat diriku sendiri, jebal katakan shena”

“An,, anii,, hyun joon bukan anakmu! setelah kamu tau semuanya, apa kamu ingin menertawakanku yang masih mencintaimu, HAH? APA KAMU AKAN TERTAWA?”

BRANG.........
Serentak kami menoleh ke dalam rumah

“hyun joon..”
Aku berlari kedalam setelah mendengar sesuatu yang pecah

“eomma..”
Hyun joon menangis sesegugan, ke dua tangannya gemetar dengan sangat hebat,,,

“hyun joon,, gwenjana?”
Ku peluk erat hyun joon yang sedang menangis, hatiku teramat sakit melihat keadaan hyun soo seperti ini.

“eomma, tanganku gemetar, aku tak bisa memegang piring itu, mianhe eomma,,, makanannya tumpah lagi,, hikkzz hikzzz” bukan hanya tangan, tapi tubuh hyun joon kini sangat gemetar.

“sayang tidak apa-apa kok, eomma tidak marah sama hyun joon,,,nanti  sebelum eomma berangkat kuliah, kita cari makan dulu di luar ne” ku peluk lagi tubuh mungil hyun joon dengan penuh kasih sayang. Dialah satu-satunya alasanku tetap bertahan hingga saat ini.



==***==
Baekhyun POV
Saat memasuki gerbang kampus fikiranku tetap di penuhi dengan shena dan hyun joon, ada apa dengan mereka, melihat kejadian tadi bukannya aku mendekat, tapi mengapa aku justru lari, apakah aku tak bisa menerima kenyataan bahwa shena yang masih mencintaiku, kini telah menikah dan memiliki anak? Entahlah....

Saat didepan pintu kelas, aku melihat shena berjalan tergesa-gesa, aku mengikutinya dan

Bruk,,,

“Mianhe,,”
Ia menabrak salah satu yeoja, smua yang ada di tanganya berhamburan kelantai, namun yeoja itu pergi begitu saja, reflek aku mendekatinya dan membantu mengambilkan beberapa barang yang terjatuh di lantai, ia berdiri tanpa menolehku dan melanjutkan berjalan.

“shena TUNGGU”

Airmataku nyaris keluar saat aku melihat sebuah kotak bertuliskan
TO : Byun Hyun Joon

“apa ini?”
“hah?” iya menoleh, sadar dengan apa yang aku bawa, ia mengambil paksa kotak yang ada di tanganku
“ini milik hyun joon”

“anii... bukan kotak ini yang aku tanyakan, tapi marga yang dimiliki oleh hyun joon, bukankah itu margaku, KATAKAN SIAPA HYUN JOON SEBENARNYA”

Inilah firasat yang selama ini aku rasakan, bahwa hyun joon adalah anakku, aku merasa ada sesuatu ikatan batin dengannya, namun untuk mendekati dan menatapnya, aku terlalu takut.

“Shena katakah siapa hyun joon, apakah dia darah dagingku? PALLI  katakan”

Tangis shena meledak seketika, dan tanpa dia menjawab, aku sudah tau jawabannya.
Isak tangsnya semakin kencang, ku raih tubuhnya, peluk erat,, sangat erattt....ku tenggelamkan wajahnya pada dadaku.
Akupun tak kuasa menahan air mata, begitu jahatkah aku selama ini pada shena?
Membiarkan shena dan darah dagingku hidup terlantar, tapi bagaimana dengan pernikahan shena? Apakah hanya sandiwara? Karna aku yakin kotak itu di bungkus shena untuk melabuhi hyun joon jika appanya di luar negri. Jika benar, alangkah bodohnya aku!  Tuhan dengan cara apa aku bisa menebus dosa ini?


“Baekki”
Suara Yoon so! Benar!

Kini ia memaku melihat apa yang terjadi di hadapannya, kulepas pelukan shena, kami hanya saling memandang,,

Yoon so berjalan kearah kami dengan wajah tanpa ekspresi.
“apa yang kalian lakukan, inikah sikap kalian di belakangku? Shena~~ inikah yang kuanggap sebagai teman ?”

PLAAAAK..........

To be contineu

*Seperti biasa jika ingin di tag di next chapter Jebaal coment...
*Yang hanya menulis “NEXT” autor sarankan, tidak usah di tulis di colom comentar ne....
*karna tanpa ada tulisan “NEXT” nie FF bakal di lanjut demi headers yang baik n setia,,,
Gumawo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar