|| Tittle : BAD BOY
Saranghae Chapter 4 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Kim Jong in EXO| Do seul bi (oc/you)| Chanyeol EXO|
Suho EXO| Do kyunsoo ||
|| Genre :Romance, Sad, Scoollife||
|| Rating : PG||
|| Lenght : Chapter ||
Terima ksih headers yang masih setia dengan FF ini,,, berasa
ini FF patas banget ne.... hehehe
Dalam 1 hari langsung jadi, semoga cerita masih tetap
berbobot dan tidak hanya sekedar cerita,, ini real imajinasi autor jadi hargai
karya autor dalam membuat alur cerita,,, apabila tidak berkenan dengan alurnya
mianhe, karna memang sengaja autor buat seperti ini dan hanya ini yang ada di
otak autor.
NO Plagiat, NO
copy, NO, NO, NO!!!
**Sory For Typo**
==Happy
Reading==
Do
Seul Bi POV
“KIM
JONG IN...”
Tangan
jong in hendak memukul kyunsoo lagi, namun suho datang dan berteriak memanggil
namanya... jong in menatap ke arah suho,,, dan,,,,
Buk....
sebuah
pukulan suho berikan pada jong in,,, mereka hanya saling menatap tajam satu dan
lainnya,,,
“HENTIKAN,,,
“
Aku
mendekati jong in yang masih mematung menatap tajam suho.
“Ada
apa denganmu? Kalau kamu memiliki masalah denganku, jebaal jangan bawa-bawa
oppaku, ARA?” tiba-tiba aku sangat benci dengan namja yang ada di depanku saat
ini.
“Seul
bi,,, kajja, bukankah kita harus membersihkan lukaku ini” kyunso menarik tanganku
menjauhi mereka, sepertinya kyunsoo tau situasi macam apa ini. Dan hanya aku
yang masih bingung dengan situasi ini.
“suho
oppa, aku ke ruang UKS,,,”
“Nde
seul bi....”
sama
sekali tak ku hiraukan keberadaan jong in disini.
Kim
Jong In POV
“Oppa?
Jangan2 dia oppa kandungnya? Apa yang aku lakukan” bisik hatiku penuh
penyesalan, tapi mengapa aku terbakar amarah saat seul bi berada di pelukan
namja lain. Aiiishh.......
“Jong
in apa yang kamu lakukan?” tanya suho yang sedari tadi hanya menatapku tajam.
“aku
hanya berusaha melindungi wanitamu” kilahku, aku beranjak pergi
meninggalkannya, entah mengapa suho menghentikanku.
“Tunggu~~
“ aku melonoleh ke arahnya.
“apa
kamu menyukai seul bi?”
“mungkin”
tanpa memperdulikan apa yang ada di fikiran suho, aku pergi begitu saja.
===***===
Do
seul bi POV
“oppa
kenapa harus diam saja di pukuli jong in”
“hehehehehee...”
kyunsoo terkekeh
“oppa~~~~”
“Bukanya
tadi kamu bilang menyukainya, apa mungkin oppa tega menyakiti namja yang kamu
sukai” jawab kyunsoo.
“oppa~
tapi jong in keterlaluan, walau dia tidak tau oppa adalah oppaku, tapi tak bisa
dong dia langsung memukul oppa, kenapa juga dia memukul oppa? Apa dia takut
jika suho oppa akan melihatnya”
“seul
bi kamu itu bodoh atau bego sih”
“Kyaa,,
kenapa oppa mengataiku”
“jong
in mencintaimu,”
“hah?”
“hanya
lelaki yang mengetahui kenapa dia melakukan itu, makanya oppa hanya diam saat
dia memukul oppa, oppa jadi tau seberapa besar dia menyukaimu.”
“Jinjja??
ah tidak mungkin oppa, tapi kan,,” kalimatku berhenti ketika melihat suho
memasuki ruangan.
“apa
kamu sudah baikan? mianhe jong in sebenarnya seorang yang baik, hanya dia tak
tau kalian saudara.?”
“Nde,
jangan kwtir suho, aku tau dia dongsaengmu, mungkin dia hanya melindungi calon
kakak iparnya,” aku baru tau jika ternyata suho dan kyunsoo adalah teman satu
kelas,
“seul
bi ada apa denganmu, apa terjadi sesuatu” tanya suho heran
“wae..”
“matamu”
“ouh,,
semalam tidak bisa tdur oppa, makanya sekarng agak ngantuk, hehe..” aku
tersenyum kecut.
“oppa
disini gak apa2kan, aku harus kembali kekelas” pintaku kepada kyunsoo, dan aku
meninggalkan mereka berdua di dalam ruang kesehatan.
Aku
keluar dr ruang kesehatan,dan berlari menuju balkon sekolah, entah mengapa
tempat ini sekarng menjadi tempat favoritku. Melangkah melawati pintu, namun ku
lihat sosok jong in sudah berdiri disin, sebelum dia sadar akan keberadaanku,
aku berbalik arah dan melangkah
“Tunggu~~~
“ Aiiishh..... rupanya dia tau aku disini.
Aku
berbalik menatapnya.
“Mianhe, aku tak tau jika namja tadi adalah oppamu, miane juga untuk kemarin menuduhmu menulis dipapan, ternyata ada yeoja lain yg melakukanya karna sakit hati dengan penolakanku, chanyeollah yang menemukan pelakunya. Mianhe,,,”
“Mianhe, aku tak tau jika namja tadi adalah oppamu, miane juga untuk kemarin menuduhmu menulis dipapan, ternyata ada yeoja lain yg melakukanya karna sakit hati dengan penolakanku, chanyeollah yang menemukan pelakunya. Mianhe,,,”
Nada
penyesalan terlihat jelas dari suara namja yang sekarng ada di depanku.
Tiba-tiba
jong in mendekat denganku dan memeluk tubuhku dengan erat
“lepaaas,,kan,,,,,
ahhhk jong in leeepaskan.......apa maumu..” ku dorong dadanya sekuat tenaga
namun tetap tak terlepas.
Mengapa
hatiku merasa sakit setengah mati
mendapat perlakuan seperti ini, mengapa jong in terus-terusan menyakitiku,
nanar mulai terlihat di mataku, tak sanggup aku memikul sakit hati karna orang
yang aku sayangi, apa benar jong in mencintaiku? seperti apa yang kyunsoo
katakan? Ani,, tidak mungkin itu terjadi.
Suho
POV
Dadaku
serasa panas ketika melihat jong in memeluk seul bi didepan mataku, apakah ini
cara jong in balas dendam kepadaku? Entahlah~~~~~
Ku
mendekat ke arah mereka...
Buk,
Lagi!
tangan ini tak bisa terkendali, pipi jong in jd sasaran kemarahanku.
“Inikah
perlakuanmu kepada calon kakak iparmu?” ku tarik tangan seul bi yang terdiam
dlam tangisnya.
“HYUNG,,,,
lepaskan seul bi”
“Wae?
Apa katamu?”
“biarkan
seul bi bersamaku, setidaknya kita sama-sama anak pemilik perusahaan, yang
menjadi alasan kalian di jodohkan”
“jaga
ucapanmu jong in, kenapa kamu masih kekanak-kanakan”
“Aku
tau hyung mencintai seul bi, belum pernah hyung memperlakukan wanita seperti ini,
dulu aku melepas eunji untuk hyung,,, akhirnya hyung tinggallkan dia begitu
saja, dan sekarang hyung hrus merelakan seul bi untukku, hyung akan merasakan
bagaimana rasanya melepas orang yang kita cintai,,,,, kita bisa impas HYUNG”
“apakah
kamu balas dendam?”
“Ani,,,
aku mencintai seul bi” jong in menatap tajam kearah seul bi yang masih larut
dengan tangisnya.
“Bukan
aku meninggal eunji, tapi aku tak mencintainya, dan aku tak bisa melepas seul
bi untuk siapapun termasuk untukmu jong in...” aku berjalan keluar dari tempat
ini, tangan seul bi masih aku genggam dengan erat
“TAPI
SEUL BI MENCINTAIKU HYUNG,, aaaahhgggggkkhhhggg” tiba-tiba jong in berteriak
dengan begitu keras...
Do
seul bi POV
Kumengikuti
jalan suho, tanganku masih saja di cengkeramnya kuat,,, airmataku sama sekali
tak bisa berhenti ketika teringat perkacaapan 2 saudara ini..
“Dendam??
ternyata jong in berbuat seperti itu hanya untuk mendekatiku dan menyakiti
suho,! kyunsoo salah,, dia salah menilai
jong in, apa yang di katakan khunsoo jika jong in mencintaiku ternyata tak
benar” bisik hatiku yang terus menenus menimbulkan rasa sakit yang melilit
menjalar di setiap urat nadiku. Darahku beku membayangkan cinta pertamaku yang
begitu menyakitkan.
“Mianhe,,
aku tadi mengikutimu, karna kwatir tentang ke adaanmu, tirlihat matamu sembab
dan wajahmu pucat, tapi apa yang aku dapati sungguh sangat menyakitkan”
Aku
hanya tertunduk saat suho seakan protes dengan apa yang ia lihat.
“Siapa
eunji?” entah keberanian dari mana tiba-tiba aku benarni bertanya sesuatu
tentang enji.
“Dia
adalah cinta pertama Jong in,, mereka pernah berpacaran 2 bulan, namun ternyata
eunji dari awal menyukaiku, karna jong in mengetahui hal itu, akhirnya mereka
putus,,, namun aku tetap tidak bisa menerima eunji karna aku tidak
mencintainya,,, eunji memutuskan pergi ke jerman untuk sekolah, dengan begitu
dia berharap bisa melupakanku. Namun jong in menyalahkanku karna kepergian
eunji,, setelah itulah hubunganku dan jong in mulai memburuk sampai saat ini”
“Cinta
pertama??” 2 kalimat yang tajamnya seperti belati menusuk hatiku, Tuhan aku tak
ingin mendengarnya....diriku berbicara dalam diam.
“Seul bi,,,apa yang jong in katakan apakah benar?
“wae?”
“kamu
mencintainya?” suho menatapku, mungkin mencari jawaban di kedua bola mataku,
kata orang mata lebih jujur daripada mulut yang berbicara.
“Oppa~~~”
aku terdiam tanpa bisa menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh suho.
“aku
sudah tau jawabannya, aku tak perduli siapa yang kamu cintai, namun bagiku aku
mencintaimu sudah cukup, dan kamu ibu dari calon anak-anakku, mulai sekarang lupakan perasaanmu untuk jong in, dan
mulailah melihatku seul bi”
Tubuh
suho mendekat ke arah tubuhku, bibirnya menyentuh lembut bibirku. Suho menciumku
dengan penuh kelembutan, namun kesakitan bertubi-tubi menghujam jantungku. Aku terpaku
sesaat setelah mendapatkan ciuman dari suho, mungkin inilah yang terbaik
untukku, aku harus bisa melupakan jong in, karna aku hanya menjadi alat balas
dendam untuknya.
---***---
Aku
sengaja pulang sekolah tak mau di antar suho, dengan alasan kyunsoo ingin
mengajaku belanja kebutuhan rumah, walau dia menawariku untuk mengantarnya,
namun aku menolaknya, karna memang aku tak ingin berbelanja.
Fikiranku
akan tambah kacau ketika aku terus-terusan berada di dekat suho.
Langit
terlihat mendung, gemuruh guntur juga bergelegar, sedangkan cuaca begitu dingin
hingga menusuk setiap senti pori-poriku, awalnya aku pulang kerumah bersama
kyunsoo, namun di tengah jalan dia harus kerumah temannya untuk mengambil kaset
PSnya.
Aku
berjalan lebih cepat takut jikalau bentr lagi hujan akan turun saat aku di
tengah jalan.
DEG!!!
Ku
tatap seorang namja yang berdiri didepan pagar rumahku
“Jong
in,,,”
“seul
bi,,” jong in mendekat ke arahku, saat ia sadar akan kehadiranku
“wae,, mengapa kamu disini”
“lepaskan
suho hyung,,,” iya berkata tanpa menjawab pertanyaanku
“siapa
kamu? Menyuruhku untuk melepaskan suho oppa?
“aku
namja yang mencintaimu, seul bi”
“Daebakkk,,,
sungguh hebat aktingmu jong in, aku kau jadikan alat balas dendam? Setelah kau
mengambiku dari suho? Kau puas menyakiti hatinya? Apa kau juga sadar jika
tindakanmu itu akan melukai perasaanku”
“Ani,,
aku jujur mencintai kamu”
“aku
mendengar dengan sangat jelas, apa yang kamu katakan dengan suho oppa, jadi
jangan harap aku percaya dengan kata-katamu” aku masuk kedalam gerbang dan ku
tutp rapat gerbang itu.
Braaak!!!
“AKU
AKAN BERDIRI DISINI SAMPAI KAU PERCAYA DENGANKU SEUL BI”
“berteriaklah
sampai suaramu habis, tak akan pernah aku percaya” bisik hatiku
--***--
Hujan
mulai mengguyur kota seoul,,, entah mengapa tiba-tiba aku teringat jong in, mungkinkah
ia msih berahan di sana? Ah tidak akan mungkin seorang jong in msih mampu
berdiri dicuaca sedingin dan di guyur hujan lebat seperti ini.
Hampir
3 jam berlalu, tapi fikiranku tak tenang dan tetap meikirkan jong in, walau
hujan tak sederas tadi, ada terbelisit kekwatiran, jangan-jangan ia msih
bertahan disna. Aku Berjalan ingin mengintip di jendela dan tau keadaan diluar,
namun....
“kamu
mau ke mana” surara kyunsoo mengagetkanku
“ah,,,
eng...” aku tak bisa meneruskan kalimatku, ketika kulihat jong in dengan tubuh
basah kuyup, menggigil dan terlihat pucat berdiri tepat dibelakang kyunsoo.
“Jong
in, ayo aku antar kekamar mandi, mandilah dulu dan sementara bergantilah dengan
pakainku, aku rasa kita satu ukuran”
“hajing(bersin),,,
nde oppa...” jawab jong in sambil menggigil
“bukankah
kamu putra bungsu keluarga kim? Kenapa bisa basah seperti itu,,, ayo cepat
ganti pakaianmu dengan punyaan kyunsoo” eomma datang ikut-ikutan mempersilahkan
jong in untuk mandi.
“seul
bi, buatkan teh hangat untuk temanmu” aku yang sedari tadi terpaku, kaget ketika
eomma memintaku membuatkan teh untuk jong in.
Kyunsoo
berjalan didepan jong in, untuk menunjukkan kamar mandi.
“oppa
mengapa menyuruhnya masuk? Bukankah dia yang memukuli oppa tadi?’
“dia
sudah minta maaf” jawab kyunso singkat dan berasa tak punya dosa.
“tapi
oppa,,,,”
“Aiissshhhh.....
tidak ada tapi-tapian”
Aku
hanya manyun mendengar jawaban kyunsoo.
---***----
Eomma
menyuruh jong in ikut makan malam bersama dengan kita, akhirnya kita semua
duduk dalam satu meja makan, awalnya aku duduk tepat disamping jong in, tapi
entah mengapa aku merasa tak nyaman, dan berpindah duduk di sebrerang tempat
duduknya.
“hajing,,
hajing(bersin) gumawo ajjuma,,, tadi aku hanya lewat sebentar tapi bertemu
dengan khyunsoo hyung, mkanya mampir”
“nde,,
tidak apa-apa, saya justru senang, kamu datang ke rumah ajjuma, kajja,,, ayo
kita makan”
Entah
mengapa nasi yang aku makan saat ini berasa bukan seperti nasi, namun seperti
memakan asap, tak berasa sama sekali..
Kriiiing
Kriiing......
Telepon
rumah berdering, pembantu rumahku berlari menganggat telefon
“nyonya~~~~ada
telefon untuk nyonya..”
Eomma
berdiri, mengambil telefon itu, entah telefon dari siapa? Namun eomma nampak
begitu senang dan bersemangat.
“Seul
bi,, barusan nyonya kim telefon”
“eomma”
lirih terucap dari bibir jong in.
“mereka
menginginkan pertunganmu dan kim joon myun di percepat, katanya permintaan dari
jon myun sendiri,,, aiiiiigoooo ternyata kalian berdua sudah bergitu akrab ya?”
DEG!!!
Sepertinya
bangunan rumah ini roboh dan menimpa tubuhku, tubuhku menjadi lemah dan
bergetar dengan sangat hebat, mataku tiba-tiba menatap ke arah jong in dengan
begitu ketakutan, entah ketakutan karna apa aku juga tak mengerti sama
sekali...
To be contineu.....
To be contineu.....
*Yang
mau di tag next chapter,, jebal comment ne ^^
Saran
Tetap dinanti ya headers,,,, jadilah headers yg baik, No silent headers,,
hehehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar