Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Sabtu, 17 Januari 2015

BAD BOY Saranghae chapter 2



|| Tittle : BAD BOY Saranghae Chapter 2 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Kim Jong in EXO| Do seul bi (oc/you)| Chanyeol EXO| Suho EXO| Do kyunsoo ||
|| Genre :Romance, Sad, Scoollife||
|| Rating : PG||
|| Lenght : Chapter ||


Akhirnya bisa menyelesaikan nie cerita dalam waktu satu malam,, semoga headers tidak kecewa dengan ceritanya ne, 100% imajinasi liar autor, jadi no copy, no plagiat, ara?
----Sory for typo---

Happy Reading****




kamu mengatakan aku gila? Palli tarik omonganmu atau....” belum selesai apa yang dikatakan jong in, seul bi terburu menyelahnya
“atau,,, atau apa? Hah”

“mianhe “ seorang namja bernama do kyunsoo tiba-tiba berada di tengah mereka,, menarik tangan seul bi dan menjauh dari tubuh jong in, seul bi masih membelalak tak percaya apa yang dilakukan namja yang kini tepat berdiri di depannya. Haruskan ia marah atau justru sebalikanya??


***
Do seul bi POV
“kyaa oppa,, lepaskan, tidak kah oppa keterlaluan ikut campur dalam masalahku?” kesal mendera setiap sendi di tubuhku
“seul bi, bukanya kamu yang keterlaluan? Sudah oppa katakan jangan berhubungan dengan sembarang namja di sekolah ini, ingatlah, sebentar lagi kamu tungangan seul bi” kyunsoo adalah oppa dan saudara satu-satunya yang aku miliki, aku sangat sayang padanya, namun pada saat titik yang seperti ini, sungguh aku sangat membencinya.SANGAT BENCI!!!

---Flashback----
“oemma mengapa harus aku yang harus di jodohkan, bukanya oppa yang lebih tua” protesku kepada eomma.

Sebenarnya kami sekeluarga hidup berkecukupan, perusahaan kami juga masih berdiri kokoh, walau appa sudah setahun meninggal dunia. Perusahaan yang dulu appa dirikan dengan rekan kerjanya. Dan perjodohan ini adalah satu-satunya cara, agar kami  tetap mendapat hal milik sah dari perusahaan yang bergerak di bidang elektronika itu. Haruskah aku merelakan kebahagianku demi mempertahankan perekonomian keluarga?

“oppa~~” ku tatap kyunsoo dengan wajah yang sangat berharap bantuannya.
Kyunsoo menarik nafas begitu dalam.
“seul bi, andai ajjusi mempunyai anak perempuan, oppa bersedia menikah dengannya, untuk menyelamatkan perusahaan yang di tinggalkan appa, namun ajjusi hanya memiliki anak laki-laki, apa harus oppa menikah dengannya?”
“oppa aku tidak bercanda”
“apakah sekarng kamu lihat oppa sedang bercanda?” kyunsoo ganti bertanya padaku

“sudahlah kalian jangan ribut, seul bi,,,,,, hanya kamu satu-satunya harapan eomma, eomma sangat mengerti dengan perasaanmu, namun eomma juga mengerti bagaimana perasaan appamu saat merintis perusahaan itu bersama dengan keluarga kim” raut wajah eomma berubah sedih seketika saat menyebut nama appa

Mungkin benar appa yang dikatakan eomma dan oppa, akulah satu-satunya harapan mereka, namun bagaimana kelak aku bisa hidup bahagia, jika lelaki yang ingin di jodohkan denganku saja, aku tak mengenalnya?

“arraaso,,,aku mau dengan perjodohan ini, selama eomma mengatakan kelak aku akan bisa hidup bahagia bersama namja itu”

“eomma sudah pernah bertemu dengan namja itu saeul bi, dia namja yang tidak banyak bicara,, dan juga baik, eomma rasa, kamu akan bisa hidup bahagia bersamanya

---Flashback and---

“arraso,,, jangan bawa-bawa masalah tunangan lagi oppa,,,,,,”
“tapi seul bi, benarkkah kamu tidak ingin melihatnya? Setidaknya tau namanya? Jika kamu ingin tau, akan oppa tanyakan kepada  eomma”

“anii,,,, lebih baik aku tak pernah tau sebelum hari itu di tentukan oppa, aku Cuma takut jika sekarang aku melihatnya, aku akan membatalkan rencana itu”
“seul bi, andai oppa seorang yeoja,, pasti oppa yang akan menggantikanmu” kyunsoo menarik tubuhku, dtenggelamkanya aku di dalam peluknya.


---***---
Autor POV
Langkah seul bi mengayun memasuki ruang perpustakaan, ia berharap disinilah tempat untuknya bisa merasa damai, tidak berisik dan penuh ketenangan, sebuah buku sastra seul bi ambil dari deretan buku yang tertata rapi di atas rak, ia duduk dan berkonsentrasi membacanya. Namun tiba-tiba sebuah suara mengagetkannya
“Seul bi,,,kamu sendirian?” tanya suho, namja yang seul bi kenal.

“nde.. suho oppa juga sendirian”
“nde,, boleh gabung”
“boleh oppa silahkan”
“lagi ada tugas?” tanya suho dengan memperhatikan buku yang ada di depan seul bi.
“anii... Cuma sekedar membaca” seul bi dan suho saling bercanda dan bertukar fikiran mengenai banyak hal, mulai dari sinilah mereka akhirnya dekat, setiap kali mendapat kesulitan masalah pelajaran, seul bi selalu datang kepada suho dari pada bertanya pada kyunsoo, karna seul bi tau jika suho adalah salah satu siswa terpandai di angkatanya, beda dengan kyunsoo, ia juara 37 dari 50 siswa dikelasnya. Begitu buruk!


---***----
Do seul bi POV
sehabis makan malam aku sengaja masuk ke kamar oppa, hanya ingin sekedar ngobrol denganya, karna inilah rutinitasku setiap malam, selalu mengganggu semua aktivitas oppa.

“OPPA~~~” teriakku saat ku buka pintu kamar kyunsoo
“KYYYYAAAA seul bi, bisakah kamu tidak mengagetkanku” suara kyunsoo tak kalah keras dari suaraku.
“mianhe” aku berjalan mendekatinya, dan berbaring tepat disebelahnya       `                                                                                                                                                                                                           ,
“oppa~~ jika kelak kita tidak tinggal satu atap lagi, apakah oppa akan merindukanku?
Apa oppa akan akan sering menelefonku? Jika kelak aku bertunangan, apakah oppa masih sayang aku?” airmataku menetes di kedua pipiku, membayangkan aku tak lagi hidup satu atap dengan kyunsoo dan eommaku.

Pandangan kyunsoo kini mengarah kepadaku,
“seul bi, kamu tetap dongsaeng kecil oppa, bagaimana oppa tak merindukanmu, 1 hari tak melihatmu saja, oppa serasa sesak bernafas, kamu dan eomma adalah jiwa oppa, jadi oppa akan menyanyangi kalian, lebih dari oppa menyayangi diri oppa sendiri, jika kelak kamu menikah, oppa akan selalu menghubungimu, bahkan kalau perlu kita tidak perlu tinggal berjauhan. Mulai sekarang jangan pernah berfikir yang tidak-tidak seul bi,, tapi kamu harus janji satu hal dengan oppa”
“janji? Apa oppa?”
“jika kamu akan hidup bahagia dengan suamimu kelak” mata kyunsoo terlihat nanar menahan airmatanya.

“oppa saranghae~~” ku peluk tubuh kyunsoo dengan begitu erat
“nado saranghaae seul bi” di kecup keningku dengan penuh kasih sayang
“oppa ijinkan malam ini aku tidur di sini ne,,,”
“ani...”
“wae? Katanya oppa menyayangiku” protesku.
“kha,,, tidur dikamarmu sendiri” tubuhku di dorong dengan sangat kuat oleh kyunsoo
“KYAA OPPA~~~ pasti mau lihat film yadongkan? Sampai tak memperbolehkanku tidur disini”
“palli,,, keluar dari kamarku palli,,,”
“EOMMA,,,, OPPA MELIHAT FILM YADONG”
“SEUL BI BOHONG EOMMA”  kami saling berteriak berharap eomma mendengar apa yang kita katakan.

“KALIAN CEPAT TIDUR, JANGAN BERISIK” teriak eomma dari daopur, tak kalah keras dari suara kami
Selalu di akhiri dengan pertengkaran, namun inilah yang membuatku sangat, sangat dan sangat menyayangi kyunsoo.


---***---
Pagi ini di sekolah ada jadwal olahraga, pelajaran yang paling aku benci, karna harus ganti baju dan ganti lagi.
Saat aku memasuki kelas terlihat kim jong in berdiri tepat di belakang bangkuku, mendengarkan earphone kesayangannya, mungkin? Karna setiap hari hanya itulah yang ia pakai, pandanganya terlihat kosong menatap arah jendela, saat aku melangkah maju, ia berbalik arah ingin melangkah dan

Bruuuuk
Kami bertabrakan, belum sempat aku terjatuh, ke dua tanganya menopang tubuhku, dan mata kami saling pandang tanpa berkedip, jantungku berdetub dengan cepat, rasa indah dan bahagia bergelayut dalam jiwaku, sepertinya aku benar  mencintai namja yang ada di depanku ini, Tuhan hentikan waktu, untuk saat ini saja! Tak ingin tangan namja ini lepas dari tubuhku, tatapan ini tak ingin aku akhiri.


---***---
Kim jong in POV
Musik mengalun indah di telingaku, ku tatap langit lepas dibalik jendela ini, entah mengapa aku merasakan rindu pada sang eunji, cinta pertamaku, bagaimana keadaanya sekarang? Aku sudah tak mengetahui kabar beritanya. Haruskah terus-terusan aku larut dalam kenangan masa lalu ini? Akal sehatku kembali, ingin ku sudahi mengenang sesuatu yang membuat hatiku sakit, kuhela nafas dalam, lebih baik sekarng aku cepat keruang ganti dan mengikuti pelajaran olah raga, dari pada terus-terusan seperti ini. Saat aku berbalik dan melangkah tiba-tiba....

Bruuuuuk...
Aku menabrak seorang yeoja, reflek tanganku menopang tubuhnya agar tidak jatuh, namun tatapan matanya membuatku menatapnya lebih dalam, dan hatiku tiba-tiba merasakan getaran yang sangat aneh, perasaanku berdesir dengan cepat, bahkan nafasku saat ini berasa berhenti,
“ahk,,, eh kamu lagi” aku lepaskan peganganku, dan cepat-cepat melangkah keluar kelas menuju ruang ganti, biasanya aku selalu berdebat dengannya, entah mengapa tidak untuk hari ini, aku merasakan gugup yang teramat sangat.
“Hufh~ ada apa denganku” gumamku lirih.


---***---
@gedung olahraga
Autor POV
Semua siswa mengikuti kelas olahraga, para namja duduk di luar garis kuning yang terdapat pada lantai, sedangkan siswa yeoja diberi pengarahan untuk bermain futsal, terlihat mereka begitu antusias, hanya seul bi yang terlihat jelas tidak menyukainya.

“jong in, lihat seul bi, ada apa dengannya? Wajahnya terlihat gag suka berada disitu”
Kata chayeol pada kim jong in.
“bukannya wajahnya memang selalu seperti itu?” jong in menatap ke arah seul bi.
“ngomong-ngomong bagaimana perkembangan taruhan kita? Tinggal 2 hari lagi, dan sepertinya aku akan mendapatkan laborghini baru,, hehehe” chanyeol terkekeh saat membayangkan memiliki mobil jong in yang baru di belinya 2 bulan lalu.
“taruhan? Selama ini, aku belum berusaha mengajaknya berkencan sama sekali, okke aku akan mulai dari sekarang.

Kim Jong in POV
“Lihat sekarng..” aku memandang kearah chanyeol, aku ambil bola yang ada disampingku, ku gelincirkan bola itu tepat dibawah kaki seu bi dan

Bruuuk
“yes berhasil,,” aku berdiri menghampiri seul bi yang terjatuh akhibat tergelincir bola.
“Mianhe,,,” kata penyesalan ku berikan kepada seul bi untuk menarik perhatiannya.

“Kamu? Akh dasar BAD BOY GILAAA,,,,!!!” Terlihat dari wajah seul bi begitu marah.
“mianhe, aku tak sengaja” ia hanya menatap tajam kearahku, uluran tanganku untuk membantunya namun, tidak sama sekali dia respon, ia berdiri dan berjalan tertatih keluar dari gedung ini,

“sialan, baru sekarang aku di tolak seorang cewek” gumamku
“Pabo! mencari perhatian bukan dengan menyakitinya”
Kata chanyeol membuatku tambah kesal, sepertinya ia berlari mengikuti seul bi
tapi mengapa aku tak suka dengan apa yang di lakukan chayeol, kenapa chayeol begitu perhatian dengan yeoja itu?

Chanyeol POV
“gwenjana,,,”
Aku melihat wajahnya begitu kesakitan saat kakinya melangkah
“Nde,, aku baik-baik saja” aku berusaha memegang tangannya untuk membantunya berjalan tapi dia menolak dengan sangat hallus,
“gumawo,,,, nyeol, tapi sungguh aku baik-baik sja”
Ah kenapa anak ini keras kepala, sudah sangat terlihat dia kesakitan seperti itu.
“kajja,,,,”aku jongkok membelakanginya, berharap ia mau aku gendong dan membawnya ke UKS, namun sama sekali dia tak bereksi.

“palli,,,,” tanpa persetujuanya
Ku raih badanya dan lari menuju UKS.
“Kyaa,,,,,ah yeol lepaskan”tak aku hiraukan apa yang dia katakan sampai kami berada di ruang UKS.
“baik-baiklah disini, aku harus kembali ke gedung olahraga”
“Nyeol, gumawo..” katanya lirih

Tak ingin berlama-lama denganya, karna aku tau apa yang aku rasakan saat ini, rasa yang begitu bahagia bisa di dekatnya, dan kebahagian ini bisa membuatku mati ditempat sekarang juga.
Aku berjalan kembali ke gedung olahraga, ku lihat kesemua penjuru untuk mencari keberadaan jong in, namu nihil.dia tak berada disini.



----***----
Do seul bi POV
”beginilah kalau kamu gak hati-hati seul bi” eomma yang selalu ngomel saat aku mendapatkan cidera.
“Cuma tergelincir aja eomma, eomma jangan kuatir ne”
“bagaimaa tidak kwatir,  lusa kamu akan bertemu dengan keluarga kim”

“Hah? Lusa??,,,, eommaaaaa,,,, kenapa secepat itu”
“karna sekarng waktu yang tepat seul bi” kata eomma sambil keluar meninggalkan kamarku.

Aku sudah bertekat untuk menerima perjodoahan ini, namun bagaimana dengan hatiku? Entah mengapa tiba-tiba kim jong in terlintas di fikiranku, aku tau jika hatiku memiliki rasa untuknya, nmun, setiap teringat kelakuannyya, membuatku sungguh sangat muak.

Malam ini aku tidak keluar dari kamar, Karna kakiku masih sedikit, membuatku malas beranjak, apalagi kekamar oppa hanya sekedar mengganggunya.


---***---
Kim Jong in POV
“bukankah hari ini, hari terakir pertaruhan kita?” aku bertanya pada chanyeol.
“Nde,,, dan sepertinya aku yang bakal memenagkannya” kata chanyeol bersemangat
“liat saja nanti”

Saat kami menaiki tangga, ku lihat seul bi berjalan di depanku
“Seul bi,,,” ia berhenti dan menatapku.
“Wae?”
“maukah kau jadi pacarku?”

Do Seul Bi POV
“maukah kau jadi pacarku”
Kata jong in sungguh sangat mengagetkanku
“Hah? Kamu...”
“Nde aku bersungguh-sungguh ingin menjadikanmu pacarku, apakah kamu mau”
Aku terdiam seribu bahasa, jantungku berdetup begitu cepat, karna aku tau, sebenarnya aku memang mencintai namja di depanku, ini, namun, aku sudah tak bisa terikat pada lingkaran cinta, perjodohan itu menjadi tembok kokoh didepanku, belum selesai aku selami fikiranku tiba-tiba.......

CUP,,,,
Jong in mengecup bibirku dengan lembut.
PLAAAK
“Dasar bajingan gila” hatiku sungguh sakit menerima perlakuan jong in yang kurang ajar, walau aku mencintainya bukan berati dia bisa memperlakukanku seperti ini, tangisku meleleh membasahi ke dua pipiku, ku tatap tajam ke arahnya. Ku tinggalkan dia dalam diam yang tak berujung. Entah mengapa dadaku serasa sesat saat ini, haruskah aku bersedih karna tak menerimanya? Atau aku bersedih karna perlakuaanya? Molla~~

--***--
“aku pulang....” fkiranku benar-benar kacau di penuhi dengan nama KIM JONG IN,, sungguh menyebalkan!!

“Waae,,, ada apa denganmu” kyunsoo memandangku dengan begitu lekat..
“ani,, aku baik-baik saja oppa”
“Omo,,, seul bi,, kenapa baru pulang” kata eomma begitu panik
“cepat mandi dan siap-siap hari ini kita ketemuan dengan keluarga kim” lanjutnya

“hari ini??? Eomma, bukankah eomma mengatakan besok?”
“Nyonya kim memintanya hari ini, karna bsok iya harus ke jerman ada urusan bisnis, cepat bersiap-siap”
“seul bi,,, oppa rasa lebih cepat juga lebih baik kan”

Kenapa hari ini dewi fortuna sama sekali tak memihakku, oppa, eomma dan juga jong in,,, semua memperlakukanku tidak adil sama sekali. HUFH!!


--***---
Kami memasuki sebuah restoran hotel bintang 5, tepat berada di tengah kota seoul, bagi kami makan malam di tempat seperti ini sangatlah biasa, walau kluarga kita bukan salah satu orang terkaya korea selatan, namun masih cukup untuk membeli makanan di tempat seperti ini. setidaknya 2 minggu sekali. Privat room adalah pilihan keluarga kami dan keluarga kim untuk pertemuan kali ini.

Saat pintu di buka terlihat ajjusi dan ajjuma sudah duduk di tempatnya,,, dan,,,,,
“kim jong in?”
“kalian sudah datang, kajja duduklah” sapa ajjuma dengan ramah.

“annyeong,,”kubunggukan badanku memberi hormat dan duduk di bangku tepat di didpan kim jong in
“marga kim? Kim jong in? Jadi yang mau di jodohkan denganku adalah jong in?benarkah? haruskah aku tak menerimanya? Atau justru aku senang karena dia namja yg aku sukai?” aku berbicara dalam diam.

Ku tatap ke arah jong in,, dia hanya menatapku tajam, terlihat di wajahnya  sama sekali tak suka dengan keadaan ini, atau mungkin dia tidak suka karna di jodohkan denganku?

“bukankah kalian sudah saling kenal?” tanya ajjuma kepadaku dan jong in
“Ne ajjuma,, kami berada dalam satu kelas” jawabku singkat.
“baguslah, kalau begitu, kalian tidak akan pernah canggung saat kelak kalian jadi saudara ipar”
“saudara ipar?” mataku melotot

 Klek
Sebuah pintu terbuka
“ mianhe~ aku terlambat..”
“ini adalah anak tertua kami Kim Joon-myun” ajjusi memperkenalkan.

“Annyeong..” ia menyapa ke arah eomma dan aku
“suho oppa?” kataku lirih
“Nde seul gi, nama asliku kim joon myun, cm selama ini semua memanggilku dengan sebutan suho,, bukankah lucu?”
“hehehe..” aku hanya tersenyum kecut, ku tatap jong in, sama sekali ia tidak bicara, dan hanya diam dengan wajah tanpa ekspresi.

“aigooo ternyata kalian sudah saling mengenal” kata eommaku
“Nde eomma,,, suho oppa adalah kakak kelasku”
“joon myun dan seul bi, sebelum hari pertunangan kalian di tentukan, sebaiknya kalian berteman baik agar mengenal satu dan lainnya” ternyata suho oppalah yang kelak akan menjadi suamiku, bukan jong in, namja yang ada di hatiku.

DEG!!
Kata ajjusi kali ini membuat jantungku berhenti memompa udara masuk ketubuhku, hatiku membeku, bahkan tubuh ini serasa kaku, mataku tanpa sadar menatap kearah jong in.
Kami hanya saling menatap tanpa berkedip, entah apa arti dari tatapan kami, akupun tak tau, yang aku tau kesedihan menjadi selimut diriku saat ini, perih seperti belati menusuk hatiku.


To be contineu,,,,,,

*Ini adalah cerita yang ada di dalam imajinasi autor, cerita memang membosankan.
Dan mungkin akan selalu membosankan seperti ini,, tapi inilah yang benar-benar ada dalam otak autor, jika tidak berkenan membacanya Jebal JANGAN MINTA DI TAG, dan yang masih ingin di Tag jebaal comment...
gumawo saeng saranghae ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar