Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Selasa, 13 Januari 2015

Comeback to me Chapter 5



|| Tittle : Comeback to me Chapter 5||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Sehun EXO| Kang Sora (oc/you)| Byun Baekhyun EXO ||
|| Genre :Romance, Sad, yadong (?)||
|| Rating : NC17||
|| Lenght : Chapter ||


Cuuuussss...........
Anyyeong headers setia autor, gumawo dah setia dengan FF hasil karya autor,, xixixi
Yuhu... yok langung ajha ke TKP,..!!!??
NO Plagiat, NO Coppy, NO, NO, NO!!!
Miane for typo

Happy reading***




Kim sora POV
Aku sangat sayang sehun oppa, namun pada kenyataatnya aku hanya melukainya.
“Oppa miane.....” suaraku lirih

Ingin ku lari mengejarnya, ingin ku lari memeluknya, namun kakiku tak mampu untuk melangkah. Aku hanya tertunduk, rasa bercampur aduk di benakku, bagaimana aku bisa sejahat ini dengan sehun oppa??

BRAAAAAKKKKKKK..................
Suara benturan keras terdengar di telingaku, reflek mataku mengarah pada suara itu... dan...

“OPPAAAAAAAA.............” aku berteriak di tengah kerasnya tangisku.
 Dengan mata kepalaku sendiri, aku melihat bagaimana mobil itu menghantam tubuh oppa hingga terpental dan tersungkur ketanah.....


***

@Hangguc Hospital
Kamar 0494

Keluar seorang dokter menggunakan masker penutup wajah, dan berjalan kearahku.
“adakah keluarga dari oh sehun?”
“ne dokter saya dongsaengnya” kuusap sisa airmata dipipiku
“boleh kita bicara sebentar ke ruanganku...” ku menoleh ke arah baekhyun, ia mengangguk kecil tanda memperbolehkanku.
“ne dokter”

Ku berjalan mengikuti langkah dokter menuju rungnya
“silahkan duduk”
Aku duduk di kursi
“noona sebenarnya luka yang dideriha tuan oh sehun akibat kecelakaan itu tidak terlalu parah,, perdarahan kecil terjadi di beberapa bagian tubuhnya, namun masih bisa di tangani dengan maksimal, namun noona,,, yang aku khawatirkan adalah mengenai penyakitnya, semakin hari semakin parah, namun dia tak ingin menjalani pengobatan, kebetulan tuan oh sehun adalah pasien saya disini” penjelasan dokter membuatku sedikit bingung.

“penyakit??? Oppa sakit apa dokter? ”
“kangker paru stadium 3C noona, semakin lama kangker itu akan menyebar kesekujur ttubuhnya”

DEG!!!
Seperti petir yang menyambar tubuhku, sekilas ku ingat saat beberapa kali melihat oppa mengeluarkan darah dari mulutnya.
Aku menangis, membayangkan betapa kesakitanya oppa. Dan selama ini apa yang aku lakukan?

Masih menangis.

Aku keluar dari ruangan, terlihat baekhyun masih setia menungguku. Ku peluk erat tubuhnya,,, entah mengapa aku belum berani menemui sehun oppa, rasa berslah bergelayut pada sanubariku. Dikala sakit seperti itu seharusnya aku di sampingnya, dan berada di dekatnya.

“baekki~~ boleh aku mengatakan sesuatu”
Kita berdua duduk di sebuah cooffe shop yang berada di lingkup rumah sakit.

“nde sora~~”
Baekki menatapku tajam, sepertinya ia sudah tau apa yang ingin aku katakan, atau mungkin hanya tebakanku?

“baekki, bolehkah aku kembali kerumah oppa, aku sangat mencintai kamu, namun aku tak bisa meninggalkan oppa dengan kondisi seperti ini”
Tak ada jawaban dari baekhyun, hanya senyum mengembang di sudut bibirnya.

“Sora, coba tanya hatimu, apakah kamu benar-benar mencintai aku, atau mungkin aku hanya cinta sesaatmu?”
Aku melongo dengan apa yang dikatakan baekhyun, tak sedikitpun ada kemarahan hinggap pada wajah indahnya.

“Baekki~” suaraku lirih, bahkan nyaris tak terdengar olehnya.
“aku mencintaimu baekki, sungguh,, hanya saj~~”
“anii~~ aku mengerti perasaan kamu sora, kamu nyaman bersamaku, namun setiap kamu bersamaku sehun selalu ada di fikiranmu, aku sangat merasakan akan hal itu”
 Sungguh baekhyun manusia yang sangat sempurna, akan tidak adil rasanya jika aku harus melepaskan pegangan tangannya.

“baekki miane,,”
Aku tertunduk, entah benar atau tidak apa yang dikatakan baekhyun aku juga tidak tau, yang pasti saat ini aku harus berada di samping oppa.

***


“ahhhkk,,,,ahhhkkkkk,,,,”
Sepertinya oppa mulai sadar, tanganya bergerak, kepalanya mulai menoleh kekiri dan kekanan, bibirnya terdengar merancau.

“oppa? Bangun oppa~~ ini sora,,, jebaaal”
Mata sehun mulai terbuka dan memangdang langit-langit kamar ini.

“akkh dimana aku??”
sehun berbicara, namun tidak begitu jelas.

“oppa sekarng berada di rumah sakit,,,, “
Matanya menanggakap sosok diriku di sampingnya.

“Wae? Mengapa kamu disini?”
“aku ingin berada disini, bersama oppa”
“KHA,,,, temui namjacingumu, aku bisa mengurus diriku sendiri”
“Oppa~~” butiran bening lagi-lagi terjatuh di kedua pipiku.
Aku menganis dalam sesakku, akankah oppa memaafkanku?


***
1 minggu telah berlalu, hari ini dia di perbolehkan pulang dengan dokter dan selama 1 minggu ini juga oppa masih menganggapku seperti tak ada dan tidak memperdulikan keberadaanku.

Aku masukan baju-baju oppa, dan aku beresi semua barang yang dimilikinya.
“oppa semua sudah siap”
Aku memberitahukannya ketika ia kembali dari ruang dokter.
Hanya tatapan sinis yang aku terima, hatiku sangat sakit ketika melihat mata itu, mata yang biasanya memancarkan kehangatan kini seperti api yang setiap saat bisa membakarku hidup-hidup.

Dengan tas di kedua tanganya ia melangkah keluar kamar

“Pergilah, jangan pernah muncul dihadapanku lagi, ARA?”
Sesaat iya menoleh dan meninggalkanku melangkah dan menghilang di blik tembok yang kokoh itu.

****

Aku berjalan di taman icheon, duduk dibangku salah satu sudut taman, betapa dingin cuaca di sini, seakan aku bisa merasakan betapa kedinginanya sehun saat ia menungguku. Aku teringat semua kenangan bersamanya, mengapa aku selabil itu? Benar yang dikatakan baekhyun, mungkin aku nyaman denganya, karna aku sangat mengagumi kebaiakan dan ketampanannya. Dan sekarang aku baru sadar, jika cintaku hanya pada sehun oppa!

Ku lirik jam yang melingkar di tangan 23.00...
“omo sudah tengah malam”(menghela nafas dalam)
Aku beranjak dari dudukku dan mencari taxi, sudah kuputuskan untuk pulang kerumah sehun.

Ting tong...
berkali-kali aku menekan bel, tapi sehun tidak juga membukakan pintu untukku.

“Oppa~ aku tau oppa didalam, aku tau oppa melihatku, aku akan menunggu oppa disini, aku akan selalu di sini oppa”
Seperti orang bodoh yang hanya berbicara pada kamera didpan pintu.

Tubuhku terasa capek, mungkin saat menjaga sehun di rumah skit aku jarang tertidur, satu minggu juga aku tak masuk sekolah, kangen rasanya ingin berkumpul dengan teman-teman dsekolahku.

Ku sandarkan tubuhku di dinding rumah ini,, mataku sepertinya tak bisa ku ajak kompromi,aku terduduk,,,
“oppa aku merindukanmu, aku sangat merindukanmu”
Mataku terasa nanar, buram pandanganku karna mataku di penuhi air yang mungkin sebentar lagi akan keluar. Aku lelah.


Sehun POV
Pagi itu, sebelum aku janjian dengan sora, dokter memvonisku menyidap kangker paru-paru, sengaja ku temua sora, untuk merelakannya bersama baekhyun. Untuk tetap menjadi dongsaeng kesayanganku tanpa ada perselisihan lagi, dan biarkan cinta ini aku bawa sampai mati. Namun sora tak menepati janji yang dibuatnya, bahkan ia datang bersama dengan baekhyun orang yang sora cintai, mungkinkah aku tak begitu berharga dimata sora?

Yang awalnya aku ingin memperbaiki hubunganku denganya leyap sudah, hatiku terlalu sakit melihat kedatangan mereka setalh berjam-jam aku menunggunya di tengah hujan.
Semoga kamu bahagia bersama baekhyun sora. hanya itu keinginanku, karna cepat atau lambat, Tuhan akan memanggilku.

Ting tong..
Aku melangkah d dpan pintu, terlihat di layar pantau, seseorang yg datang itu adalah sora. Berkali-kali bel berbunyi tak aku hiraukan, tapi entah mengpa aku tak ingin beranjak dari tempat ini.

“Oppa~ aku tau oppa didalam, aku tau oppa melihatku, aku akan menunggu oppa disini, aku akan selalu di sini oppa”

Ku pandang wajah sora, membiarkan dia menunggu diluar, kalaupun lelah ia pasti akan pulang.
Aku beranjak kekamar dan kurebahkan tubuhku, jam menunjukan pukul 24.37
“ah mungkin sora sudah pulang,,,” tapi fikiranku tidak bisa tenang.

Aku keluar kamar, ku lihat dari layar pantau, sora sudah tak ada. Akhirnya dia pulang juga,,, tapi kekwatiran menyelimuti diriku, bukanya skrng sdah terlalu malam untuk seorang gadis pulang sendirian,,,,,

“ah....” aku ambil jaket, dan sengaja mengejarnya, namun langkahku berhenti ketika di didepan pintu

DEG!!!
“pabo...”
Dia tertidur didpan, bersandarkan dinding, ku coba perlahan menggendongnya, sengaja ku tidurkan ia di kamarku, karana kmar yang ia tempati dulu pasti sangat kotor sama sekali tak pernah aku bersihkan.

Ku tatap lekat wjah yeoja yang sekarng  tidur di dapanku
“sora betapa aku merindukanmu” gumamku lirih


Kim sora POV
 Sinar Mentari menyapu sebagian wajahku, membangunkan dari tidur nyenyakku,,
“ah,, kenapa begitu silau”
Tiba-tiba aku mengingat sesuatu, DAMN!!!

Bukankah semalam, aku berada di rumah sehun oppa? Sekarang aku dimana?
Ku buka mataku lebar-lebar,, aku kenal dengan kamar ini, ini adalah kamar milik sehun.
Aku beranjak keluar dari kamar, ku dapati sehun duduk di meja makan.

“oppa~~gumawo”
Tak ada reaksi sedikitpun darinya.

“oppa aku mau mandi dulu ne,,, setelah itu aku akan masak untuk kita sarapan”
sehun tetep diam.

Aku beranjak mandi dan membuatkan sarapan, kulihat oppa sedang melihat tv dengan santai

“oppa sarapannya sudah siap” niatku memanggilnya untuk sarapan bersama.
“makanlah, setelah itu kau boleh pulang”
Berdesir rasa sakit direlung hatiku, benarkah oppa tak mengizinkanku tinggal disini kembali.

Tangisku menyapa, rasa pedih di hatiku kian menyobek kekuatan batinku
“oppa aku sudah minta maaf atas semua kesalahanku, oppa maafkan aku, apapun akan aku lakukan oppa, aku janji, ijinkan aku tinggal disini seperti dulu, aku tak akan tergantung dengan oppa, aku akan bekerja paruh waktu untuk bisa membiayai kebutuhanku sendiri, aku berjanji oppa, tapi jangan usir aku dari sini, jebaal”

“pergilah,, aku tak ingin tinggal satu atap denganmu lagi”

“oppa~~bukanya opp~~”

Ting...tong....
Kata-kataku terputus oleh kedatangan seseorang, ku berjalan membuka pintu, ku dapati seorang yeoja berdiri disna
“bukankah dia yeoja, yang pernah berciuman dengan oppa di sekolah? Ada apa kemari?” bisik hatiku
“sehun ada??” tanyanya dengan lembut.
“Nde,,” ia berjalan masuk, dan mungkin mata yeoja itu menangkap keberadaan sehun, hingga nelonyor saja masuk ke arah sehun yang sedang menonton tv, aku hanya bisa duduk di meja makan.

Perasaanku terluka saat melihat mereka bercanda dengan manja, sesekali tangan yeoja itu mengusap wajah sehun, aku tak kuasa melihat adegan itu di depanku, aku ingin menangis sungguh aku ingin. Bolehkah aku menangis?

Meraka berciuman? Di depnku? Bukankah itu keterlaluan?
Sesak nafasku seketika
Deburan luka yang aku rasakan sungguh mencekik leherku
Aku berjalan kearah mereka kutarik kasar tangan sehun yang memeluk tubuh yeoja itu, entah kekuatan dari mana hingga aku bisa melakukannya.

“HENTIKAN oppa~~”
“Wae????” di lemparnya tanganku.

“oppa~~ bukankah kalian keterlaluan? Kalian berbuat mesum di depanku? Oppa mengapa oppa berubah seperti ini, OPPPAAAA”
Aku berteriak sekuat tenagaku.

“sehun ak~”
“DIAM kamu pelacur”
Entah apa yang ingin di katakan yeoja itu, namun aku terburu mengumpatnya melampiaskan semua kekesalah hatiku

PLAK...
sebuah tamparan mendarat di pipiku
“oppa~” kuraba dimana tangan sehun menampar pipiku.

“yoo ri pulanglah dulu, miane aku tak bisa mengantarmu”
Ternyata yeoja itu bernama yoo ri.
Walau oppa menamparku dengan sangat keras, namun luka di wajahku tak sesakit luka dihatiku.

“apa maumu?”
Wajah oppa begitu serius menatapku, tak pernah selama ini aku melihat wajah oppa yang seserius ini terhadpku

“oppa aku tak ingin melihat oppa mencium yeoja lain, aku tak ingin melihat semuanya oppa, aku tak ingin” aku terisak dalm tangisku

Tiba-tiba oppa menciumku dengan kasar
‘hhhmmmm,, oppa,,, ahhh eeeemmmmhhhhh”
“oppa lepas,” ku dorang tubuhnya kebelakang.
Namun tangan oppa mencengkram erat lenganku dengan sedikit melintirnya

“aakh oppa sakit”
“bukankah itu yang kamu inginkan, apakah kamu benar-benar merindukan cumbuanku, kajja ayo kita lakukan, seperti yang sudah-sudah”

“anii,,, akhhk” oppa mencengkramku dengan kuat, mengapa ia berubah jadi sekasar ini kepadaku, ada apa dengan oppa?

“oppa,,( ku tatap sayu kearahnya), saranghae,,,, aku sadar aku mencintai oppa, aku sayang oppa, aku ingin tinggal selamanya dengan oppa, oppa juga mencintai akukan? Kita akan hidup berdua oppa,, hikzzzz hikzzzz” tiba-tiba tangannya melemah, ia berjalan meninggalkanku begitu saja masuk ke dalam kamar, meninggalkanku disini dengan kegelisahan, dengan kesakitan yang mendera batinku, dengan luka yang menggores hatiku. Dengan sejuta pertanyaan dalam otakku. Ada apa dengan sehun oppa??

To be contineu.....

*No Silent... Beri comment ne, headers yang baek!!
tinggalkan jejak, jika next chapter ingin di tag Ne....
Gamsamida ****

1 komentar:

  1. Kenapa sehun oppa jahat banget sih :( sora juga ngga peka banget perasaab sehun oppa .. ya tuhan bisakah penyakit sehun oppa sembuh ... aku penasaran lanjutannya eonni :D heheh FIGHTING !!

    BalasHapus