|| Tittle : Slowly In Love
5 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Byun Baekhyun EXO | Jung
Ha-na (oc/you)| Chanyeol EXO ||
|| Genre :Romance, Sad
||
|| Rating : T ||
|| Lenght : Chapter ||
Anneyeong!!!
Nie
FF akhirnya dipenghujung cerita, miane
jika endingnya gag sesuai seperti yang cingu harapkan ^.^ autor bener-bener berjuang di ending FF ini
#lebayplak~
NO PLAGIAT, NO COPY, NO,NO,NO!!!
Sory
for typo :)
Happy Reading***
tiba-tiba
jiyeon mencium mesra bibir baekhyun, yang sangat membuatku terluka ketika ku
lihat baekhyun juga menikmati ciuman itu.
Mungkinkah
yang terjadi semalam tak berarti apapun bagi baekhyun? Tangisku meledak, dadaku
seperti terhimpit tanpa bisa bernafas, kakiku lemas hingga aku tak kuasa
menahan berat tubuhku, aku terduduk dengan penuh luka dihatiku, tangisku tak
bisa mereda sakit yang mendera perasaaku, aku harus berlari dari tempat ini,,
namun tubuhku sama sekali tak bereaksi,, Tuhan bantu aku pergi dari tempat
terkutuk ini~~~
Sepasang
tangan memegang erat pundakku, membawaku pergi dari tempat ini, tempat dimana
semua hilang kekuatan tubuhku.
Airmataku
masih mengucur tanpa bisa ku kendalikan, perih yang menusuk hatiku tak semudah
itu akan berlalu.
“Ha-na
lepaskan baekhyun” ku sadari bahwa itu adalah suara chanyeol, ku tatap dia,
kami saling berhadapan. Ku peluk erat tubuhnya, berharap berada di peluknya
bisa sedikit mengobati luka di hatiku.
***
Baekhyun POV
“Miane jiyeon, aku terlalu egois dengan
keputusanku, tanpa memperdulikan perasaanmu, aku yang memintamu kesini, aku
juga yang berjanji akan menjagamu, miane”
“baek~kamu
hanya miliku, hatimu tak boleh berpaling ke siapapun termasuk istrimu Arraso”
Jiyeon
menciumku dengan kelembutanya, namun sama sekali aku tak merasakan kenikmatan,
di otakku hanya ada jung ha-na, sekali lagi aku menyakitinya, sekali lagi aku
membuatnya terluka, apa yang harus aku lakukuan? Bertanggung jawab pada istri
dan cintaku? Atau janji pada jiyeon, yeoja yang pernah aku cintai?
“jiyeon
aku keluar sebentar” kulepas ciuman jiyeon yang menyiksa hatiku
“apa
kamu akan mencari ha-na?”
“miane jiyeon,,” tanpa ku jawab
pertanyaanya, aku beranjak dari tempat dudukku.
“aku
ikut~~”
Jiyeon
mengikutiku dari belakang, sepertinya dia sudah sehat, dari wajahnya tidak
pucat seperti tadi.
Aku
mencari keberadan ha-na dengan hati sangat ketakutan, takut ia akan sangat
terluka karenaku,
Langkahku
berhenti ketika, melihat jung ha-na dipelukan chanyeol
Tanganku
mengepal menahan amarah yang mungkin sebentar lagi akan meledak,,
Terlintas
difikiranku apa yang pernah ha-na katakan
“alasan aku di peluk chanyeol karna hanya dia
yang bisa membuatku nyaman, bukan kamu sebagai suamiku!!??”(baca part 3)
Ku
urungkan niatku untuk mendekatinya, walau hatiku tak bisa menerima mereka
bersama, namun tak cukup keberanian aku menghentikannya setelah apa yang aku
lakukan dengan jiyeon.
Terluka??
Saat jiyeon meninggalkan aku tak kurasakan seterluka aku melihat ha-na dan
chanyeol berpelukan....
16.30
“kamana ha-na?
Mengapa dia belum pulang?
17.58
Berkali-kali
ku coba hubungi hpnya namun tak pernah aktif
“mungkinkah dia masih bersama
chanyeol?”
19.46
“kemana dia sebenarnya”
tak bisa ku tutupi ke kwatiranku terhadap ha-na
Ku
ambil kunci mobil dan langsung menuju kerumah eommonim, aku berharap ha-na
berada disna.
Ting
tong
“annyeong” ku bungkukan badanku ke arah
eommonim,
“kamu
sendirian nak, mana ha-na”
Dari
pertanyaan emmonim aku tau jika ha-na tidak berada di sini.
“masuk
nak’
“anii~~ eomma saya kesini untuk
menanyakan rumah chanyeol, buku ha-na ada yang mesti saya ambil disna”
“jadi
kamu tidak masuk dulu,,,”
“Sebentar
ya, eomma tuliskan alamatnya”
“gamsamida oemma “
Setelah menerima selembar kertas, Aku langsung meluncur
ke rumah chanyeol dengan perasaan yang sangat tidak karuan, mungkinkah mereka
menghabiskan waktu bersama, membayangkan hal itu membuat ngilu ulu hatiku.
Ting
tong~~
“dimana
ha-na” saat kulihat chanyeol mulai membuka pintu
Aku
sudah tak bisa berbasa-basi lagi.
“ha-na?
Dia tak bersamaku”
Aku
nelonyor masuk kedalam rumahnya, yang hanya ada 1 kamar, ruang tamu dan dapur. namun
sosok ha-na tidak juga ku temukan,
“dia tidak disini, lalu dimana
dia?”
Tanpa
memperdulikan chanyeol, aku melangkah keluar,
“ceraikan
ha-na”
Kata
chanyeol tanpa expresi, membuat darahku naik seketika
Jleb,,,
Satu
tonjokan aku berikan pada pipi kirinya.
“Ha-na
terlalu baik untuk orang semacam kamu”
lanjut
chanyeol sambil meringis kesakitan.
“dia
selalu terluka dengan sikapmu selama ini, dan kamu menyia-nyikan yeoja yang sangat special seperti dia”
lanjutnya
“Aku
suaminya, aku tau apa yang harus aku lakukan”
Nafasku
susah sekali ku hembuskan, dadaku sakit mendengar semua dari mulutnya
“hehehe~~
dengan ciuman bersama yeoja lain di
depan dia, daebak”
DEG~
Ciuman? Mungkinkah ha-na melihat
apa yang terjadi di UKS tadi?
Aku
berlari keluar dari kerumah chanyeol tanpa menoleh juga memperdulikanya
23,00
Dimana aku harus mencari ha-na ?
Sudah
hampir 1tahun usia pernikahan kita, namun aku belum tau siapa teman2nya, aku
juga tidak tau dimana dia sering pergi, terus saja aku hanya memutar-mutar kota
seoul tanpa ada tujuan, dan harapanku hanya bisa menemukan keberadaan ha-na
***
Sengaja
aku tak langsung pulang ke rumah, terlalu sakit perasaanku jika aku melihat
baekhyun, haruskah ku akhiri rumah tangga ini?
Apa
aku terlalu egois menginginkan seutuhnya baekhyun jadi miliku, walau aku tau
dia sangat mencintai jiyeon??
Malam
ini aku harus tidur dimana? Gak mungkin juga aku pulang kerumah oemma,,
Apa
aku harus tidur di hotel? Ah tapi aku masih memakai seragam dan tidak terbiasa
untukku tidur di hotel, mungkin aku pulang saja, berpura-pura tidak mengetahui
apa yang terjadi di UKS?
Aku
tidak bisa berbuat apapun untuk saat ini, fikiranku berasa mau pecah, aku
mengira semua adalah awal keharmonisan rumah tangga kami, tapi ternyata~~
“apa
kamu semalaman akan berada disini?”
Suara
seseorang mengagetkanku
“chanyeol?
Darimana kamu tau aku disini”
“
saat kamu sedih, kemana lagi kamu akan pergi? Ha-na gwencana? Wajahmu terlalu
pucat”
Chanyeol
mengkwatirkan aku, dia tau semua kebiasaanku, karna ini adalah taman favoritku,
taman ini bisa jadi pendengar yang baik saat aku lagi sedih :’(
“anii~ aku baik-baik saja nyeol”
“ayo
aku antar kamu pulang, selesaikan masalahmu bersama baekhyun, dan datanglah
padaku”
Aku
membelalak apa yang dikatakan chanyeol, mungkinkah chanyeol benar-benar
menginginkanku pisah dengan baekhyun?
“tapi
aku mencintainya” suaraku lirih dan tangisku seketika pecah
“kajja~~” chanyeol menarik tanganku
Kami
berjalan di trotoar, chanyeol berjalan di depanku sambil trus menggandeng
tanganku, aku tak tau chanyeol akan membawaku kemana? Sebuah mobil melintasi
kami, namun kemudian pelan dan mundur,
“ Bukankah itu mobil baekhyun?”
bisik hatiku
Ternyata
benar, baekhyun keluar dari mobil itu dan bersandar pada pintu mobil
“Ou
ternyata disni kau sembunyikan istriku, ah-anii~~
kau sembunyikan wanitamu?”
Apa
yang baekhyun katakan? Ku lihat chanyeol hanya diam saja, dan menatap baaekhyun
dengan tajam,
“Jung
ha-na~ ternyata kamu lebih kotor dari yang aku bayangkan”
Jleeb
Chanyeol
memukul pipi baekhyun dengan keras,,,
Aku
sangat kaget tentang apa yang terjadi saat ini
“tutup
mulutmu, jangan pernah berfikiran negatif tentang ha-na bajingan”
Sekali
lagi tangan chanyeol, mengarah pada muka baekhyun
“hentikan”
teriaku untuk menghentikan aksi chanyeol
“Oppa
fikiranmu yang terlalu kotor menilaiku, oppa sama sekali tidak berubah, aku
sudah tak tahan dengan semua ini~~ mungkin perpisahan yang terbaik buat kita,
oppa bisa hidup dengan yeoja yang
oppa cintai dan aku bisa melanjutkan kehidupanku yang normal, tak perduli lagi
jika appaku harus bangkrut tanpa keluargamu, mungkin orang tuaku menjualku pada
keluargamu, namun aku manusia yang mempunyai perasaan dan perasaaku tak mau
lagi terluka karna sikapmu” amarahku
sudah menguasai jiwaku.
“jika
kamu menginginkan itu, aku akan menceraikanmu”
Hatiku
tak kuasa mendengar apa yang dikatakan baekhyun, ku pegang tangan chanyeol dan
meningggalkan baekhyun dengan fikiran kotornya disana, kulihat mobil baekhyun
melaju dengan begitu kencang.
“ha-na
gwenjana” lagi-lagi suara chanyeol
begitu mengkhawatirknku ketika melihatku menagis terisak,
Baekhyun POV
“jika
kamu menginginkan itu aku akan menceraikanmu”
Ha-na
aku terluka melihatmu memegang erat tangan chanyeol namun aku lebih terluka
dengan apa yang aku katakan kepadamu.
Sakit
hatiku sudah melampoi batas kemampuanku, tangisku meledak, seorang namja sepertiku bisa menangis seperti
ini,
Aku
mulai mencintaimu ha-na, bahkan aku sangat mencintaimu walau aku bersalah namun
tak seharusnya kamu bersama chanyeol dan menikmati malam bersamanya
bagaimanapun kamu adalah istriku.
Malam
ini sama sekali aku tak bisa tidur, masih saja teringat ha-na, mungkinkah saat
ini aku mampu hidup tanpanya? Ku pandangi dengan lekat foto pernikahan kita
yang terpasang dengan rapi di dinding kamarku.
Apa
yang harus aku lakukan? Haruskah aku melepaskan ha-na bersama chanyeol?
Karna
aku tau chanyeollah cinta ha-na, cinta pertama ha-na.
*
Setiap
pagi ha-na selalu menyipakan sarapan untukku namun tidak untuk hari ini, aku
kangen ha-na~~ aku rindu senyumnya, aku rindu cerewetnya, aku rindu semua yang
ada pada ha-na sudah 2 minggu ha-na tak pulang juga tak masuk sekolah, apa khabar
denganya? aku sangat merindukannya...
“baekhyun~~”
ku lihat jiyeon berlari kearahku
“jiyeon~
kajja” ku pegang tangannya, dia terus
mengikutiku dari belakang, sengaja ku mengajaknya duduk di sebuah bangku yang
ada di taman sekolah,
“jiyeon
miane~ aku mencintai jung ha-na, aku
sangat mencintainya dan aku tidak bisa bersamamu seperti apa yang kamu harapkan
jiyeon, miaen”
Kulihat
butiran airmata menetes di pipi jiyeon, mungkin ia terluka dengan yang aku
katakan,
“tapi
aku mencintaimu baek, aku tidak mau melepaskanmu” ia berkata dalam isak
tangisnya
“apa
yang kamu harapkan dari suami dan cinta orang lain jiyeon?” ku tatap lekat
wajahnya
“miane aku salah, aku memintamu kembali
kesini, namun kenyataan sudah berubah jiyeon,, miane” ku peluk erat tubuh jiyeon, berharap bisa memberi ketenangan
pada batinya.
Aku
melangkah di lapangan indor sekolah, pada saat seperti ini biasanya sepi, namun
hari ini terlihat begitu ramai, dari
banyaknya namja dan yeoja disini kulihat sosok chanyeol
berada disana, ku dekati dia dan duduk disebelahnya
“bagaimana kondisi ha-na, apakah dia baik-baik
saja?”
Dia
menolehku sekilas, setelah itu kembali menatap para namja yang sedang bermain basket.
Ku
lihat ia menghela nafas dalam,
“Ha-na
mencintai kamu baek”
Rasanya
hatiku bagai disambar petir mendengar yang dikatakan chanyeol
“Selama
ini aku memang mencintainya, namun cintanya hanya untukmu, dia rela berpisah
denganmu, karna berharap kamu bisa hidup bahagia bersama jiyeon”
“wae?
Jadi selama ini ha-na tidak mencintaimu dan berharap hidup denganmu?” tanyaku
penuh selidik
“Ne,,,”
jawab chanyeol
“dimana
ha-na sekarang, katakan padaku?”
“aku
tidak tau dimana dia, karna terakir aku ketemu dia malam itu, saat kamu salah
paham terhadapku” dia mengatakan tanpa expresi.
“baek
aku rasa aku harus memberi tahumu,” chanyeol menatap wajahku dalam
“semalam
dia menghubungiku, dan dia ingin bertemu denganku setelah selesai mengurus
surat pindah sekolah”
“pindah
sekolah?” kataku lirih
“dia
tk menjelaskan apa alasanya, dan~~” chanyeol berhenti berkata, pandanganya
terlihat kosong melihat namja
berlarian didepanya.
Aku
menunggu apa yang akan chanyeol katakan.
“dan
sesegera mungkin dia akan mengurus surat cerai denganmu, kalau kau mencintainya
cegah dia baek, karna setelah hari ini mungkin kamu tidak akan pernah lagi
bertemu denganya”
“mengurus surat,
mungkin dia sekarang di kantor” kata
hatiku
Aku
langsung berlari menuju kantor sekolah
“ha-na tunggu
aku~jebal” kataku dalam hati, aku berlari sekuat tenaga,
sesekali menghapus air mata yang menetes dipipiku, biasanya sekolah ini begitu
sempit namun mengapa kali ini terlihat begitu jauh, kekantor saja dari tadi aku
tak sampai-sampai
“Anyeong seonsaengnim, apa ha-na kesini” tanyaku pada salah satu petugas T.U
“maksut kamu jung ha-na?”
“Ne”
“baru saja dia keluar,,,” sambil
menunjuk pintu keluar
“gamsamida”
Aku terus berlari mencari keberadaan
ha-na
“ha-na
ijinkan q bertemu denganmu, jebal”
Ku masih mencari dimana ha-na mungkinkah
dia sudah meninggalkan sekolah?
Aku berlari menuju gerbang, kakiku
berhenti ketika kulihat sosok ha-na melangkah mendekati gerbang,,
“Jung ha-na” teriaku padanya, tanpa
memperduliakan semua semua siswa melihat kearahku
Ha-na menolehku~~ dia berhenti dan
menatapku, aku berjalan mendekatinya
“gwenjana~
dari mana saja kamu ha-na?”
Ku taatap kedua matanya, kedua mata yang
begitu teduh dan lembut,
“Miane
Oppa~~ selama ini aku menyulitkanmu, karna keluargaku kehidupanmu berantakan, miane”
Ku peluk erat tubuh mungilnya
“Ha-na pulanglah kerumah, aku
merindukanmu, sangat merindukanmu” makin erat pelukanku pada tubuhnya
“anii”
di dorongnya tubuhku menjauh darinya
“oppa~~” sejenak kami membisu
aku kalah miane~” apa maksut ha-na?
aku kalah miane~” apa maksut ha-na?
“aku mencintai oppa, aku mencintai
suamiku, aku mencintai namja milik
orang lain, aku kalah oppa, dan janjiku, aku akan meninggalkan sekolah ini, aku
akan meninggalkan semua perasaan dan kenanganku disni, miane oppa” kulihat tangis ha-na meledak
“anii~
kau tak boleh meninggalkanku seperti ini ha-na, karna aku membutuhkanmu”
“oppa tidak hanya sekedar butuh aku
harus disamping oppa, fikirkan perasaan seseorang yang oppa cintai dan aku
sudah cukup terluka oppa, jaga diri oppa baik-baik,, saranghae”
Ku lihat ha-na perpaling dariku dan
terus melangkah,,
“ha-na~~ jung ha-na” namun tetep dia tidak
memperdulikanku, dia melangkah semakin jauh
“JUNG HA-NA~ SARANGHAE~~~~” aku
berteriak sekeras-kerasnya sambil berlutut, menandakan aku juga kalah melawan
perasaanku, aku kalah dari pertama kali menikahi ha-na, aku sudah kalah dari dulu.
***
Jung
ha-na POV
“JUNG HA-NA~SARANGHAE”
Baekhyun mengatakannya, aku menoleh. dia
berlutut dan menunduk
Aku hanya terpaku melihatnya, melihat
apa yang dilakukan baekhyun.
Semua mata tertuju pada kami, baekhyun
berdiri dan melangkah kearahku
Iya memelukku dengan erat,
“Ha-na akupun kalah, aku juga kalah
melawan perasaanku, aku sudah kalah saat kau jadi istriku, aku kalah ha-na~~~ miane selalu menyakiti perasaanmu, wajahnya
kian mendekat pada wajahku, sebuah ciuman mendarat di bibirku, keadaan seperti
sepi tak berpenghuni, seperti hanya kita yang berdiri di padang pasir, kebahagian
jadi satu disudut hati kami. Mungkin Inilah akhir indah dari ketulusan yang
dinamakan CINTA!!?
Dan kami hidup layaknya pasangan suami
istri, layaknya keluarga lain.
Bahagia dan selalu penuh cinta!!
Baekhyun saranghae
The
And
*Miane cingu jika di FF ini ada
yang tidak puas..
*Saran dan kritik tetap di tunggu~~
*Nantikan karya FFku lagi yaa
Gamsamida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar