Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Rabu, 24 Desember 2014

Slowly In Love [Chapter 5]



|| Tittle : Slowly In Love 5 ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Byun Baekhyun EXO | Jung Ha-na (oc/you)| Chanyeol EXO ||
|| Genre :Romance, Sad ||
|| Rating : T ||
|| Lenght : Chapter  ||

Anneyeong!!!
Nie FF akhirnya dipenghujung cerita, miane jika endingnya gag sesuai seperti yang cingu harapkan ^.^  autor bener-bener berjuang di ending FF ini #lebayplak~

NO PLAGIAT, NO COPY, NO,NO,NO!!!
Sory for typo :)

Happy Reading***



tiba-tiba jiyeon mencium mesra bibir baekhyun, yang sangat membuatku terluka ketika ku lihat baekhyun juga menikmati ciuman itu.
Mungkinkah yang terjadi semalam tak berarti apapun bagi baekhyun? Tangisku meledak, dadaku seperti terhimpit tanpa bisa bernafas, kakiku lemas hingga aku tak kuasa menahan berat tubuhku, aku terduduk dengan penuh luka dihatiku, tangisku tak bisa mereda sakit yang mendera perasaaku, aku harus berlari dari tempat ini,, namun tubuhku sama sekali tak bereaksi,, Tuhan bantu aku pergi dari tempat terkutuk ini~~~

Sepasang tangan memegang erat pundakku, membawaku pergi dari tempat ini, tempat dimana semua hilang kekuatan tubuhku.
Airmataku masih mengucur tanpa bisa ku kendalikan, perih yang menusuk hatiku tak semudah itu akan berlalu.

“Ha-na lepaskan baekhyun” ku sadari bahwa itu adalah suara chanyeol, ku tatap dia, kami saling berhadapan. Ku peluk erat tubuhnya, berharap berada di peluknya bisa sedikit mengobati luka di hatiku.

***

Baekhyun POV
Miane jiyeon, aku terlalu egois dengan keputusanku, tanpa memperdulikan perasaanmu, aku yang memintamu kesini, aku juga yang berjanji akan menjagamu, miane

“baek~kamu hanya miliku, hatimu tak boleh berpaling ke siapapun termasuk istrimu Arraso
Jiyeon menciumku dengan kelembutanya, namun sama sekali aku tak merasakan kenikmatan, di otakku hanya ada jung ha-na, sekali lagi aku menyakitinya, sekali lagi aku membuatnya terluka, apa yang harus aku lakukuan? Bertanggung jawab pada istri dan cintaku? Atau janji pada jiyeon, yeoja yang pernah aku cintai?

“jiyeon aku keluar sebentar” kulepas ciuman jiyeon yang menyiksa hatiku
“apa kamu akan mencari ha-na?”
miane jiyeon,,” tanpa ku jawab pertanyaanya, aku beranjak dari tempat dudukku.

“aku ikut~~”
Jiyeon mengikutiku dari belakang, sepertinya dia sudah sehat, dari wajahnya tidak pucat seperti tadi.

Aku mencari keberadan ha-na dengan hati sangat ketakutan, takut ia akan sangat terluka karenaku,
Langkahku berhenti ketika, melihat jung ha-na dipelukan chanyeol
Tanganku mengepal menahan amarah yang mungkin sebentar lagi akan meledak,,

Terlintas difikiranku apa yang pernah ha-na katakan
alasan aku di peluk chanyeol karna hanya dia yang bisa membuatku nyaman, bukan kamu sebagai suamiku!!??”(baca part 3)
Ku urungkan niatku untuk mendekatinya, walau hatiku tak bisa menerima mereka bersama, namun tak cukup keberanian aku menghentikannya setelah apa yang aku lakukan dengan jiyeon.

Terluka?? Saat jiyeon meninggalkan aku tak kurasakan seterluka aku melihat ha-na dan chanyeol berpelukan....

16.30
“kamana ha-na? Mengapa dia belum pulang?

17.58
Berkali-kali ku coba hubungi hpnya namun tak pernah aktif
“mungkinkah dia masih bersama chanyeol?”

19.46
“kemana dia sebenarnya” tak bisa ku tutupi ke kwatiranku terhadap ha-na
Ku ambil kunci mobil dan langsung menuju kerumah eommonim, aku berharap ha-na berada disna.

Ting tong
annyeong” ku bungkukan badanku ke arah eommonim,
“kamu sendirian nak, mana ha-na”
Dari pertanyaan emmonim aku tau jika ha-na tidak berada di sini.
“masuk nak’

anii~~ eomma saya kesini untuk menanyakan rumah chanyeol, buku ha-na ada yang mesti saya ambil disna”
“jadi kamu tidak masuk dulu,,,”

“Sebentar ya, eomma tuliskan alamatnya”
gamsamida oemma

Setelah  menerima selembar kertas, Aku langsung meluncur ke rumah chanyeol dengan perasaan yang sangat tidak karuan, mungkinkah mereka menghabiskan waktu bersama, membayangkan hal itu membuat ngilu ulu hatiku.

Ting tong~~
“dimana ha-na” saat kulihat chanyeol mulai membuka pintu
Aku sudah tak bisa berbasa-basi lagi.

“ha-na? Dia tak bersamaku”
Aku nelonyor masuk kedalam rumahnya, yang hanya ada 1 kamar, ruang tamu dan dapur. namun sosok ha-na tidak juga ku temukan,
“dia tidak disini, lalu dimana dia?”

Tanpa memperdulikan chanyeol, aku melangkah keluar,
“ceraikan ha-na”
Kata chanyeol tanpa expresi, membuat darahku naik seketika

Jleb,,,
Satu tonjokan aku berikan pada pipi kirinya.
“Ha-na terlalu baik untuk orang semacam kamu”
lanjut chanyeol sambil meringis kesakitan.

“dia selalu terluka dengan sikapmu selama ini, dan kamu menyia-nyikan yeoja yang sangat special seperti dia” lanjutnya

“Aku suaminya, aku tau apa yang harus aku lakukan”
Nafasku susah sekali ku hembuskan, dadaku sakit mendengar semua dari mulutnya

“hehehe~~ dengan ciuman bersama yeoja lain di depan dia, daebak

DEG~
Ciuman? Mungkinkah ha-na melihat apa yang terjadi di UKS tadi?
Aku berlari keluar dari kerumah chanyeol tanpa menoleh juga memperdulikanya

23,00
Dimana aku harus mencari ha-na ?
Sudah hampir 1tahun usia pernikahan kita, namun aku belum tau siapa teman2nya, aku juga tidak tau dimana dia sering pergi, terus saja aku hanya memutar-mutar kota seoul tanpa ada tujuan, dan harapanku hanya bisa menemukan keberadaan ha-na

***

Sengaja aku tak langsung pulang ke rumah, terlalu sakit perasaanku jika aku melihat baekhyun, haruskah ku akhiri rumah tangga ini?
Apa aku terlalu egois menginginkan seutuhnya baekhyun jadi miliku, walau aku tau dia sangat mencintai jiyeon??

Malam ini aku harus tidur dimana? Gak mungkin juga aku pulang kerumah oemma,,
Apa aku harus tidur di hotel? Ah tapi aku masih memakai seragam dan tidak terbiasa untukku tidur di hotel, mungkin aku pulang saja, berpura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi di UKS?

Aku tidak bisa berbuat apapun untuk saat ini, fikiranku berasa mau pecah, aku mengira semua adalah awal keharmonisan rumah tangga kami, tapi ternyata~~

“apa kamu semalaman akan berada disini?”
Suara seseorang mengagetkanku

“chanyeol? Darimana kamu tau aku disini”

“ saat kamu sedih, kemana lagi kamu akan pergi? Ha-na gwencana? Wajahmu terlalu pucat”
Chanyeol mengkwatirkan aku, dia tau semua kebiasaanku, karna ini adalah taman favoritku, taman ini bisa jadi pendengar yang baik saat aku lagi sedih :’(
anii~ aku baik-baik saja nyeol”

“ayo aku antar kamu pulang, selesaikan masalahmu bersama baekhyun, dan datanglah padaku”
Aku membelalak apa yang dikatakan chanyeol, mungkinkah chanyeol benar-benar menginginkanku pisah dengan baekhyun?
“tapi aku mencintainya” suaraku lirih dan tangisku seketika pecah

kajja~~” chanyeol menarik tanganku

Kami berjalan di trotoar, chanyeol berjalan di depanku sambil trus menggandeng tanganku, aku tak tau chanyeol akan membawaku kemana? Sebuah mobil melintasi kami, namun kemudian pelan dan mundur,
“ Bukankah itu mobil baekhyun?” bisik hatiku

Ternyata benar, baekhyun keluar dari mobil itu dan bersandar pada pintu mobil
“Ou ternyata disni kau sembunyikan istriku, ah-anii~~ kau sembunyikan wanitamu?”
Apa yang baekhyun katakan? Ku lihat chanyeol hanya diam saja, dan menatap baaekhyun dengan tajam,

“Jung ha-na~ ternyata kamu lebih kotor dari yang aku bayangkan”

Jleeb
Chanyeol memukul pipi baekhyun dengan keras,,,
Aku sangat kaget tentang apa yang terjadi saat ini

“tutup mulutmu, jangan pernah berfikiran negatif tentang ha-na bajingan”
Sekali lagi tangan chanyeol, mengarah pada muka baekhyun

“hentikan” teriaku untuk menghentikan aksi chanyeol

“Oppa fikiranmu yang terlalu kotor menilaiku, oppa sama sekali tidak berubah, aku sudah tak tahan dengan semua ini~~ mungkin perpisahan yang terbaik buat kita, oppa bisa hidup dengan yeoja yang oppa cintai dan aku bisa melanjutkan kehidupanku yang normal, tak perduli lagi jika appaku harus bangkrut tanpa keluargamu, mungkin orang tuaku menjualku pada keluargamu, namun aku manusia yang mempunyai perasaan dan perasaaku tak mau lagi terluka karna sikapmu”  amarahku sudah menguasai jiwaku.

“jika kamu menginginkan itu, aku akan menceraikanmu”
Hatiku tak kuasa mendengar apa yang dikatakan baekhyun, ku pegang tangan chanyeol dan meningggalkan baekhyun dengan fikiran kotornya disana, kulihat mobil baekhyun melaju dengan begitu kencang.

“ha-na gwenjana” lagi-lagi suara chanyeol begitu mengkhawatirknku ketika melihatku menagis terisak,

Baekhyun POV
“jika kamu menginginkan itu aku akan menceraikanmu”

Ha-na aku terluka melihatmu memegang erat tangan chanyeol namun aku lebih terluka dengan apa yang aku katakan kepadamu.
Sakit hatiku sudah melampoi batas kemampuanku, tangisku meledak, seorang namja sepertiku bisa menangis seperti ini,

Aku mulai mencintaimu ha-na, bahkan aku sangat mencintaimu walau aku bersalah namun tak seharusnya kamu bersama chanyeol dan menikmati malam bersamanya bagaimanapun kamu adalah istriku.

Malam ini sama sekali aku tak bisa tidur, masih saja teringat ha-na, mungkinkah saat ini aku mampu hidup tanpanya? Ku pandangi dengan lekat foto pernikahan kita yang terpasang dengan rapi di dinding kamarku.

Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku melepaskan ha-na bersama chanyeol?
Karna aku tau chanyeollah cinta ha-na, cinta pertama ha-na.

*

Setiap pagi ha-na selalu menyipakan sarapan untukku namun tidak untuk hari ini, aku kangen ha-na~~ aku rindu senyumnya, aku rindu cerewetnya, aku rindu semua yang ada pada ha-na sudah 2 minggu ha-na tak pulang juga tak masuk sekolah, apa khabar denganya? aku sangat merindukannya...

“baekhyun~~” ku lihat jiyeon berlari kearahku
“jiyeon~ kajja” ku pegang tangannya, dia terus mengikutiku dari belakang, sengaja ku mengajaknya duduk di sebuah bangku yang ada di taman sekolah,
“jiyeon miane~ aku mencintai jung ha-na, aku sangat mencintainya dan aku tidak bisa bersamamu seperti apa yang kamu harapkan jiyeon, miaen
Kulihat butiran airmata menetes di pipi jiyeon, mungkin ia terluka dengan yang aku katakan,

“tapi aku mencintaimu baek, aku tidak mau melepaskanmu” ia berkata dalam isak tangisnya
“apa yang kamu harapkan dari suami dan cinta orang lain jiyeon?” ku tatap lekat wajahnya
miane aku salah, aku memintamu kembali kesini, namun kenyataan sudah berubah jiyeon,, miane” ku peluk erat tubuh jiyeon, berharap bisa memberi ketenangan pada batinya.

Aku melangkah di lapangan indor sekolah, pada saat seperti ini biasanya sepi, namun hari ini terlihat begitu ramai,  dari banyaknya namja dan yeoja disini kulihat sosok chanyeol berada disana, ku dekati dia dan duduk disebelahnya
 “bagaimana kondisi ha-na, apakah dia baik-baik saja?”
Dia menolehku sekilas, setelah itu kembali menatap para namja yang sedang bermain basket.
Ku lihat ia menghela nafas dalam,

“Ha-na mencintai kamu baek”
Rasanya hatiku bagai disambar petir mendengar yang dikatakan chanyeol

“Selama ini aku memang mencintainya, namun cintanya hanya untukmu, dia rela berpisah denganmu, karna berharap kamu bisa hidup bahagia bersama jiyeon”

“wae? Jadi selama ini ha-na tidak mencintaimu dan berharap hidup denganmu?” tanyaku penuh selidik
“Ne,,,” jawab chanyeol
“dimana ha-na sekarang, katakan padaku?”

“aku tidak tau dimana dia, karna terakir aku ketemu dia malam itu, saat kamu salah paham terhadapku” dia mengatakan tanpa expresi.

“baek aku rasa aku harus memberi tahumu,” chanyeol menatap wajahku dalam
“semalam dia menghubungiku, dan dia ingin bertemu denganku setelah selesai mengurus surat pindah sekolah”
“pindah sekolah?” kataku lirih

“dia tk menjelaskan apa alasanya, dan~~” chanyeol berhenti berkata, pandanganya terlihat kosong melihat namja berlarian didepanya.
Aku menunggu apa yang akan chanyeol katakan.

“dan sesegera mungkin dia akan mengurus surat cerai denganmu, kalau kau mencintainya cegah dia baek, karna setelah hari ini mungkin kamu tidak akan pernah lagi bertemu denganya”

“mengurus surat, mungkin dia sekarang di kantor” kata hatiku
Aku langsung berlari menuju kantor sekolah

“ha-na tunggu aku~jebal” kataku dalam hati, aku berlari sekuat tenaga, sesekali menghapus air mata yang menetes dipipiku, biasanya sekolah ini begitu sempit namun mengapa kali ini terlihat begitu jauh, kekantor saja dari tadi aku tak sampai-sampai

Anyeong seonsaengnim, apa ha-na kesini” tanyaku pada salah satu petugas T.U

“maksut kamu jung ha-na?”
“Ne”
“baru saja dia keluar,,,” sambil menunjuk pintu keluar

gamsamida”

Aku terus berlari mencari keberadaan ha-na
“ha-na ijinkan q bertemu denganmu, jebal”

Ku masih mencari dimana ha-na mungkinkah dia sudah meninggalkan sekolah?
Aku berlari menuju gerbang, kakiku berhenti ketika kulihat sosok ha-na melangkah mendekati gerbang,,
“Jung ha-na” teriaku padanya, tanpa memperduliakan semua semua siswa melihat kearahku

Ha-na menolehku~~ dia berhenti dan menatapku, aku berjalan mendekatinya
“gwenjana~ dari mana saja kamu ha-na?”
Ku taatap kedua matanya, kedua mata yang begitu teduh dan lembut,
Miane Oppa~~ selama ini aku menyulitkanmu, karna keluargaku kehidupanmu berantakan, miane

Ku peluk erat tubuh mungilnya

“Ha-na pulanglah kerumah, aku merindukanmu, sangat merindukanmu” makin erat pelukanku pada tubuhnya
anii” di dorongnya tubuhku menjauh darinya
“oppa~~” sejenak kami membisu
 aku kalah miane~” apa maksut ha-na?

“aku mencintai oppa, aku mencintai suamiku, aku mencintai namja milik orang lain, aku kalah oppa, dan janjiku, aku akan meninggalkan sekolah ini, aku akan meninggalkan semua perasaan dan kenanganku disni, miane oppa” kulihat tangis ha-na meledak

anii~ kau tak boleh meninggalkanku seperti ini ha-na, karna aku membutuhkanmu”

“oppa tidak hanya sekedar butuh aku harus disamping oppa, fikirkan perasaan seseorang yang oppa cintai dan aku sudah cukup terluka oppa, jaga diri oppa baik-baik,, saranghae
Ku lihat ha-na perpaling dariku dan terus melangkah,,

 “ha-na~~ jung ha-na” namun tetep dia tidak memperdulikanku, dia melangkah semakin jauh
“JUNG HA-NA~ SARANGHAE~~~~” aku berteriak sekeras-kerasnya sambil berlutut, menandakan aku juga kalah melawan perasaanku, aku kalah dari pertama kali menikahi  ha-na, aku sudah kalah dari dulu.

***

Jung ha-na POV
“JUNG HA-NA~SARANGHAE”
Baekhyun mengatakannya, aku menoleh. dia berlutut dan menunduk
Aku hanya terpaku melihatnya, melihat apa yang dilakukan baekhyun.
Semua mata tertuju pada kami, baekhyun berdiri dan melangkah kearahku
Iya memelukku dengan erat,

“Ha-na akupun kalah, aku juga kalah melawan perasaanku, aku sudah kalah saat kau jadi istriku, aku kalah ha-na~~~ miane selalu menyakiti perasaanmu, wajahnya kian mendekat pada wajahku, sebuah ciuman mendarat di bibirku, keadaan seperti sepi tak berpenghuni, seperti hanya kita yang berdiri di padang pasir, kebahagian jadi satu disudut hati kami. Mungkin Inilah akhir indah dari ketulusan yang dinamakan CINTA!!?

Dan kami hidup layaknya pasangan suami istri, layaknya keluarga lain.
Bahagia dan selalu penuh cinta!! Baekhyun saranghae

The And




*Miane cingu jika di FF ini ada yang tidak puas..
*Saran dan kritik tetap di tunggu~~
*Nantikan karya FFku lagi yaa
Gamsamida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar