Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Rabu, 24 Desember 2014

I Was Peterpan It



|| Tittle : I Was Peterpan It ||
|| Author : Park Nayya ||
||Terinspirasi : Lagu Peterpan [EXO] ||
|| Cast : Chanyeol EXO | Sooyoung (oc/You) ||
|| Genre :Romance, ||
|| Rating : T ||
|| Lenght : Oneshoot ||

FF ini reques dari salah satu headers yang selalu setia membaca FF karyaku, dan terinspirasi dari lagu peterpan EXO, semoga nie FF bisa di terima yak ^.^
Miane jika terdapat banyak keselahan.

NO PLAGIAT, NO COPY, NO, NO, NO!!!

Happy Reading**




Rambutnya terlihat basah,, keringat mengucur di wajah, lengan bahkan membasahi sekujur tubuhnya, terlihat seorang namja yang begitu tampan berlari sambil membawa bola basket ditanganya, melompat dan melempar dengan istilah yang nyaris sempurna, oh God dialah chanyeol siswa dari kelas 2A Jongi School.
Tak ada yeoja di sekolah ini, yang tak mengenalnya bahkan mampir 90% para yeoja menginginkan ia jadi namjacingunya.

***

“ah kenapa selalu ada barang-barang seperti ini(kado), tidakah mereka bosan dan lelah selalu memberikanya padaku? Aaiiish kapan mereka akan berhenti mengikutiku?” gerutu chayeol.
Setiap hari minimal 4 kado pasti ada di atas meja, sungguh hal itu membuat ia begitu kesal.

“woi ngapain manyun” tanya chen padanya
“nih (nunjuk kado) ,,, ambil aja tu chen buat kamu”
“serius yeol???  gumawo, tiap hari aja kayak gini yak,, hihihihi”
Di ambilnya semua kado yang ada dimeja chanyeol,

Chanyeol memang tak pernah merespon para yeoja yang mengejarnya, bahkan tidak ada satupun yang bisa menarik perhatiannya, menurut chayeol ia sudah mempunyai yeojacingu, walau sudah 4 tahun ini, ia tak pernah bertemu. namun hati chayeol tidak bisa pindah kelain hati, sudah ia cari keberaadan yeojachingunya, tak pernah tau dimana tempat tinggalnya bahkan khabarnyapun tak pernah ia dengar, chanyeol akan tetap setia pada janji mereka, sebelum ada kata putus chanyeol masih menggagap ia adalah namjacingu yeoja itu. Walau hanya sebatas kenangan namun amat sangat berarti bagi seorang chayeol.

***

“Untuk PR kali ini, silahkan buka halaman 19, baca dan ringkas pada selembar catatan, besok pagi saya tidak mau tau, semua harus sudah terkumpul di meja saya,” kata Seonsangnim mengakhiri pelajaran hari ini.

Belpun berbunyi,, semua siswa berhamburan keluar kelas, begitu juga dengan chanyeol ia keluar melangkah menuju gerbang, biasanya sepulang sekolah chanyeol akan kerumah chen untuk bermain game, namun tidak untuk hari ini,sepertinya ia merasa sangat lelah

miane chen sepertinya aku akan langsung pulang”
Kata chayeol pada chen
wae? bukankah kita akan bermain lagi(seperti kemarin)”
“aku lelah hari ini chen, mianhe”
“arraso,, hati-hati dijalan”
Jawab chen sambil melambaikan tangan.

***

Chanyeol POV
Ku sandarkan tubuhku di atas ranjang, ku mencoba pejamkan mata, berharap bisa merasakan nikamatnya tidur siang, selama ini memang aku tak pernah tidur di siang hari karna asyik ngegame, main basket, dan kadang hanya sekedar ngobrol bareng teman-teman sekolahku.

Diluar sedang turun hujan mengakibatkan cuaca begitu dingin. Serasa menusuk sendi dan tulang-tulangku.

“kenapa aku tak bisa juga untuk tidur” bisiku dalam hati
Ku beranjak duduk dan turun dari tempat tidur, ingatan menuntunku mengambil tas yang tergelantung di belakang pintu.

“haduh dimana buku sastraku?”
Ku obrak-abrik buku-buku yang ada di dalam tas.
Aku memang bukan seorang yang pintar dan rajin, tapi kalau untuk PR pasti aku selalu mengerjakan, setidaknya saat aku bolos mata pelajaran sastra, nilaiku tak begitu hancur karna PRku telah terkumpul.

Akhirnya kutemukan buku itu,, ku buka-buka dan mencari halaman 19,,
“ini dia”
Ku baca bait pertama dari lembar ini,

Deg
Dadaku seakan beku membaca kata dari judul cerita sastra ini
“PETERPAN”

Ku tutup buku itu,, Kenangan yang sangat menyakitkan menyapaku, airmataku meleleh tanpa bisa dia ajak kompromi lagi.
Teringat yeojacinguku ”_”

Aku melangkah mendekati meja, ku ambil sebuah buku berwarna biru didalam kotak dibawah meja, sudah terlihat lusuh dan penuh debu, terlihat jika sudah lama buku ini tak terpegang olehku.

Kuberanikan diri untuk membuka setiap lembar di buku ini.
“senyumnya”
Tanpa sadar tanganku meraba sebuah foto yang terselip disana, kenangan itu seakan terputar kembali di otakku. tubuhku menjadi sangat lemah dan gemetar. Terduduk aku bersandarkan pada ranjang tidurku.

Flashback
“Lepaskan dia”
Teriaku pada saat kulihat 4 namja telah memaksa seorang yeoja menyerahkan uang yang ia miliki. Dan sontak semua menoleh ke arahku.
Entahlah mengapa aku sampai berani berteriak pada mereka, dilihat kasat mata saja mereka lebih tinggi dan besar dariku.

“jangan beraninya sama seorang yeoja kalian, sini lawan aku”
Walau hatiku tak yakin melawan mereka, namun bibirku melontar begitu saja.

Mereka berempat langsung mendekat kearahku, tanpa aba-aba salah satu dari mereka memukul perutku dengan sangat keras, aku melakukan perlawanan, kupukul tepat di bagian hidung, hingga darah bercucuran keluar dari hidungnya. Ke tiga dari mereka terlihat begitu marah, pandangan mereka seakan ingin menelanku hidup-hidup. Dan ternyata benar, mereka bersamaan menyerangku memukuliku di bagian wajah perut dan juga dadaku, tapi aku tetap bertahan dan ku coba melawan, terjadi perkelahian yang sangat sengit, walaupun luka lebam dan darah di wajahku, aku tetap tidak akan menyerah, walaupun kalah setidaknya harga diriku tetap bisa aku pertahankan.

“tolooong,,, toloooong,,,” ku degar yeoja tadi berteriak ketakutan dan meminta bantuan pada orang yang melintas di daerah itu.

Selang beberapa menit beberapa orang menghampiri kami,, dan mereka, 4 namja itu lari ketakutan membiarkan ku dan yeoja itu begitu saja.

gwenjana?” ia memapahku berusaha membantuku untuk berdiri, aku hanya bisa mengangguk pelan.
 kami berjalan mencari tempat untuk bisa kami tempati, setidaknya  hanya sekedar melepas lelah. Akhirnya ada sebuah warung tenda di pinggir jalan, kita putuskan berhenti disana.

“tunggulah disini sebentar” pinta yeoja itu kepadaku
Ne,,”

Dia berlari keluar tenda, sedangkan aku masih duduk disini sambil sesekali meringis kesakitan, lengan dan wajahku cukup parah mendapatkan luka.

“sini aku obati”
Ia duduk disebelahku, sambil mengeluarkan salep dan beberapa plaster pembalut luka di dalam kantong plastik.

Saat dia mengobati lukaku, ku hanya bisa menatap lekat wajahnya, bahkan sesekali kurasakan hembusan nafasnya menerpa kulitku, sungguh cantik yeoja ini tidak kalah dengan cinderella di sebuah cerita dongeng. Ah fikiranku.....

“siapa namamu?” kuberanikan diri bertanya padanya
Sooyoung
Jawabnya singkat tanpa meloleh kearahku.
“seragam sekolah kita sama, tapi aku belum pernah melihatmu sebelumnya”

Ia berhenti dan menatapkanku sejenak
“aku baru pindah dua yang hari lalu, dan berada di kelas 7B, kamu?”
Dia kembali membersihakan luka di wajahku
“akh” pekikku
“ kelas 7A, aku chayeol”
ku memperkenalkan diriku kepadanya, takut tak ada kesempatan lgi buatku untuk memperkenalkan diri.

Akhirnya kita makan ramen di tenda ini, suasana benar-benar romantis, getaran hatiku saat menatapnya sungguh luar biasa, cara dia berbicara seakan membisukan suaraku.
Mungkingkah aku jatuh cinta pada pandangan pertama? Entahlah....

Saat kami beranjak untuk berdiri

Brruuuk
miane,,”
Ah kenapa juga tubuhku menabrak tubuhnya, mungkin ini adalah efek dari rasa gugupku,  kuambilkan buku yang terjatuh dari peganganya

“ini,,” ku sodorkan buku yang jatuh tadi kearahnya
Gumawo
“kamu suka baca cerita itu,” tanyaku sambil menunjuk pada buku yang baru saja aku kembalikan

Ne,, aku suka sekali baca dongeng tentang Peterpan”
Kami berjalan dibawah senja sore yang memantulkan bias jingga di ufuk barat, kami saling bertukar nomor HP dan berjanji akan saling menghubunginya.

“Sooyoung miane,,”
Cup,, sebuah kecupan bibir ku berikan padanya, terlihat kedua pipinya memarah, dan bagaimana wajahku saat ini,,, aku tak yakin jika wajahku masih dalam keadaan sempurna.

***

Bibb biibb...
Sebuah pesan masuk pada Hpku...
“ Selamat malam petepanku, sudahkah kamu tidur?”

Sooyoung mengirim pesan selamat malam untukku
“selamat malam juga Sooyoung, aku belum tidur, tapi mengapa kau panggil aku dengan sebutan paterpan?” ku balas pesan itu penuh selidik

“kamu penyelamatku hari ini, aku anggap kau seperti seorang peterpan bagiku, apakah kamu keberatan aku memanggilmu dengan sebutan itu”
“ah sungguh kenak-kanakan” fikirku, tapi aku menyukainya.

anii,,, aku justru senang kau anggap aku sebagai pahlawan”

Perasaan ini muncul dengan berjalanya waktu, hingga suatu ketika kita putuskan untuk berkencan, walau banyak yang bilang kita tidak akan bertahan dan hanya sebagai cinta monyet, namun kita tak perduli dengan hal itu, karna perasaanku sungguh nyata untuknya,,,
Aku sangat mencintai Sooyoung.

Setiap kencan kita selalu mengabadikanya pada sebuah foto, sungguh hari-hari yang sangat membahagiakan untuku dan untuknya....

Satu tahun hubunganku dengan Sooyoung telah berjalan, tak pernah bosan aku jalani hari- hari bersamanya

“paggiii my peterpan..” sapanya di depan gerbang sekolah
“ah tumben kamu gak telat sayang”
“engk dong,, masa aku harus setiap hari di hukum gara-gara telat,, hahaha”

Kami berjalan menuju kelas sambil bergandengan tangan, kelas kami memang bersebelahan, jadi sewaktu-waktu kami bisa saling melihat satu dengan yang lainya.

“chanyeol, hari ini akan turun salju untuk pertama kali, ayo kita kencan”
“kamu yakin bisa? Bukanya kamu harus menunggu jiyeon di rumah sakit?”
Dua hari lalu adiknya memang masuk rumah sakit, kakinya patah karna tertabrak seorang pengemudi mobil.

anii,, aku bisa, kita ketemu di tempat bisa ya,, tepat jam 7, awas telat” pintanya padaku
arasso
Ia masuk kedalam kelas, ku liat punggungnya, sampai ia duduk di bangku biasanya, kakiku meneruskan langkah menuju kedalam kelasku.

***

Ini bukan pertama kalinya kita kencan, entah mengapa perasaanku kali ini sedikit agak gugup, ku belikan ia seikat bunga, aku menunggu di sebuah bangku di sudut taman yang biasa kita bertemu,
“Tepat jam 7, tapi mengapa Sooyoung belum datang” gerutuku
Ku coba telf dan sms hpnya namun sama sekali tak ada respon, sedikit ketakutan menyelimuti hatiku, berandai-andai mungkinkah terjadi sesuatu denganya?

Salju mulai turun satu persatu hingga butiranya mengenai tubuhku, ku tetap bertahan demi orang yang aku cintai,, ku lihat lagi jam, sekarang menunjuknan puluk 20.30, Sooyoung juga sama sekali belum terlihat, kucoba lagi dan lagi menghubunginya,, namun tetap tak bisa,, airmataku leleh, mungkinkah ia lupa? Bukankah ia yang berjanji menemuiku ditempat ini?
Aku kan bertahan sekuat kemampuanku disni.

Keesokan harinya sengaja aku berangkat lebih pagi, untuk menunggu Sooyoung didepan gerbang, sampai bel berbunyi Sooyoung tak juga muncul, ku lari kesemua sudut sekolah tetap tak nampak keberadaan Sooyoung, ku lihat di dalam kelasnya, kutanyakan teman-teman di kelasnya namun satupun tak ada yang tau keberadaanya, akhirnya beranikan diri  menemui wali kelasnya.

“hari ini Sooyoung sudah tidak disini lagi, dia pindah ke london bersama keluarganya”
“london”  bisik hatiku
Gamsamida Seonsangnim” kuanggukan badanku

Ku berjalan pada lorong sekolah, hatiku sakit mendengar apa yang tak ingin aku dengarkan.
Mengapa secara tiba-tiba? Tak sepatah katapun ia katakan padaku? Ada apa denganya? Hatiku berkecamuk dengan beribu pertanyaan, perih yang sungguh belum pernah aku rasakan, sakitnya tak bisa untuk dilukiskan, airmataku jatuh,, tangisku pecah, dadaku seakan ingin meledak,, aku lari sekencang kencangnya,, keluar gerbang sekolah,, ku terus berlari menuju rumahnya, berharap dia masih dirumah dan menungguku disana,

Ting tong ,, ting tong...
Rumah ini terlihat sepi tak perpenghuni walau sebenarnya aku tahu gerbang ini sudah di kunci dengan rantai dan sebuah gembok yang cukup besar, aku tetap berusaha meyakinkan diriku bahwa sooyoung ada di didalam.
Kami berjanji untuk tidak saling meninggalkan
Kami berjanji untuk selamanya bersama
Kami berjanji tidak akan pernah mengingkari
Kami berjanji untuk berjalan bergandengan hingga kita tua nanti
Tapi janji tinggalah janji,,, ia meninggalkanku dengan sejuta luka tertanam disanubari.

Hari-hari ku lalui begitu berat, masa SMP yang seharusnya kulalui dengan cerita-cerita indah dan lucu, aku melaluinya dengan penuh kesedihan, bahagia seakan tidak lagi berpihak kepadaku.
Flasback and


Teringat kembali kenangan yang telah terkubur, namum namanya, wajahnya, senyumnya dan semua tentangnya msih ada dalam hatiku. Dan aku adalah bagian dari masalalunya.

Sedihku tak bertepi jika mengingatnya, isak tangi mengalahkan logika dalam otakku,,,
“aku sangat meridumu sooyoung,, aku sangat merindukanmu”

Tangisku saat ini tak bisa ku tahan, tak bisa ku sembunyikan kesedihan ini, di tambah suara hujan di luar sana yang menambah kerinduan dihatiku.
“aku akan bertemu denganmu sooyoung, aku pasti menemukanmu”
Keyakinan dalam hatiku yang tak pernah sma sekali surut sedikitpun.

Berusaha melupannya memang pernah aku lakukan, namun sama sekali tak berhasil, hingga membuat diriku semakin ingin menemukanya.

***

Pagi ini cuaca agak mendung, chayeol berjalan menyusuri jalan menuju sekolah, udara pagi ini sepertinya bersahabat dengannya, damai menyapa disetiap belaian angin pada kulit tubuhnya.
Sekolah sudah ramai dengan lalu lalang para siswa, dan mata yeoja-yeoja itu menatap chanyeol tanpa berkedip, tatapan seperti binatang buas yang menemukan mangsanya.

an-nyeong,,, sebelum pelajaran kali ini dimulai, saya akan memperkenalkan siswa baru yang akan bergabung dengan kelas kita,,, masuklah”

“ah membosankan”
suara lirih chayeol, ia berdiri dan minta ijin untuk keluar kelas


Seonsangnim, ijin kebelakang”
Saat kakinya melangkah kluar melewati pintu belakang , sepasang kaki melangkah masuk kelas melewati pintu depan, namun sama sekali tak  chanyeol perdulikan, sesi perkenalan akan sangat membosankan buatnya, ia pikir lebih baik keluar dari kelas ini. Saat chanyeol rasa sudah selesai ia akan kembali kekelas, atau ia teruskan bolos untuk mata pelajaran ini.

Kurang lebih 15menit chanyeol berada di luar, entah mengapa hatinya gelisah ingin kembali ke dalam kelas, tak biasanya seperti ini, apakah mungkin ada free test dadakan???

“aiish ada apa denganku hari ini, mengapa gelisah sekali, lebih baik aku kembali kekelas, jika bosan aku bisa tidur”
chanyeol beranjak dari tempat duduknya, ia masuki ruang kelas, walau ia tahu semua melihat kearahnya, namun ia tetap berjalan lurus menuju bangku tanpa menoleh siapapun.

“nyeol dari mana lu?” tanya chen kepadanya
“eh liat tu ada yeoja pindaan dari luar negri, cantik banget, belom ada yeoja di sekolah kita secantik dia”
Chanyeol  menoleh kearah yeoja yang dimaksut chen, tapi sayang yeoja itu membelakanginya, hanya punggungnya yang mampu ia lihat.

“Berapa ribu wanita yang sudah kau katakan cantik chen? aku tak akan heran lagi, kuda di luarpun kalau cewek juga akan kamu katakan cantik,, hehe”
Terlihat cengir wajah chen.

Setelah bel istirahat berbunyi, chanyeol tetap duduk di bangku kelas, malas beranjak dari tempt ini, ia ambil sebuah buku sastra, disana ada sebuah cerita yang sangat chanyeol suka walaupun setiap membacanya beribu luka terbuka dihatinya, ia panjatkan kaki diatas meja hingga bangku yang ia duduki terdorong ke belakang, kakinya ia luruskan diatas meja, punggungnya bersandar pada bangku tempat ia duduk,, sambil membaca cerita itu.

 Ia menyadari jika seseorang berjalan kearahnya dan berdiri tepat dibelakangnya, terlihat dia seperti seorang yeoja, tapi tak sedikitpun ia  menoleh kearahnya,,
paling-paling yeoja yang minta nomor HP, klu gak gitu yeoja yang sekedar memberikan kado-kado konyol untukku” bisik chanyeol dalam hati

“Paterpanku akan tersenyum saat seseorang tersenyum kepadanya,
paterpanku akan selalu menyapa saat seseorang menyapa kearahnya,
namun sepertinya Tinkerbell membawa terbang semua keindahan yang
dimiliki paterpanku ke Neverland”

Deg
Detak jantung chanyeol seakan berhenti mendengar apa yang yeoja itu katakan, suara itu... mungkinkah??
Chanyeol menurunkan buku yang ia pegang, ia mulai berdiri, dan menatap kearah yeoja yang mengatakan kalimat itu, ia melangkah perlahan, yeoja itu hanya terdiam melihat jendela, tanpa berpaling menghadap chanyeol, mungkinkah ia yeoja yang selama ini chanyeol rindukan??  Chanyeol semakin jelas dengan pandanganya, di tatapnya dalam yeoja itu dari samping tubuhnya.

Sooyoung
Mata indah yeoja itu terlihat nanar, ia meneteskan butiran bening dari bola matanya.
Hati chanyeol belum mempercayai apa yang ada di depannya, benarkah ini, atau hanya sebuah impian karna terlalu merindukannya.

“chanyeol aku yakin bisa bertemu lgi denganmu”
Kata yeoja itu saat menatap chanyeol, Belum bisa chanyeol merespon apa yang ia katakan.

Mereka sejenak diam, dan saling menatap satu dan lainya.

“benarkah kamu Sooyoung?”
chanyeol mulai mendekat kearah tubuhnya, ia pegang bahu dan ia alihkan tangannya keatas, ia pegang ke dua pipi yeoja itu,
“ini bukanlah mimpi, ini adalah Sooyoung ku”

di peluknya ia seerat-eratnya
“tahukah kamu, aku hampir gila merindukanmu Sooyoung

Ku lepaskan pelukanku, kutatap lekat wajahnya, ku pandang dari ujung rambut sampai kaki
“gadis kecilku, kau kini menjelma jadi yeoja yang begitu cantik, dan keyakianan untuk bisa bertemu lagi, kini membawamu dihadapanku Sooyoung

Kelas begitu ramai dan  riuh, saat ini banyak pasang mata sedang melihat kearah meraka entah mengapa mereka berdua tidak memperdulikanya sama sekali,

Wajah chanyeol semakin mendekat kearah sooyoung, bibirnya meraih lembut bibir sooyoung, bibir mereka bertemu pada sebuah ciuman yang penuh cinta, seakan mereka melepaskan semua beban kerinduan yang selama ini dirasakan.
Ramaipun terasa sepi
Terangpun terlihat gelap
Hanya mereka berdua disana
Bahagia menjadi cahaya pada pantulan setiap senyum di bibirnya.


THE AND


*Miane jika kurang berkenan dengan cerita ini
*Kritik saran tetap dinanti cingu...


Ini Terjemahan Bahasa Indonesia
PETERPAN [EXO]

(D.O) Kubuka buku catatan yang sudah usang ini, halaman terbuka
Dan masih terlukis dengan jelas, gambaranmu disana

(Baekhyun) Bergetar tubuh ini, saat memori tentangmu yang selama ini kulupakan kembali menyapa
Ini sungguh menyedihkan, karena aku tidak bisa kembali ke masa itu


(All)Terbang bersama Tinkerbell akan ku temui dirimu di Neverland bersama semua kenangan ini
Ditempat itu, dimana kita bisa kembali saling memandang dan tersenyum
Aku akan menjadi Peterpanmu, Lelaki yang berhenti ditengah waktu
Aku akan selalu bersamamu dan selalu mencintaimu, meski canggung kadang menyapaku


(Baekhyun) Masih lekat dalam ingatanku, saat menolongmu dari sekelompok pengganggu
Sejak saat itu, aku berani menunjukan isi hatiku bahkan memberimu satu ciuman
Hatiku terbang terlempar ke puncak awan

(D.O) Bagiku kau lebih cantik dari Wendy atau Cinderella
Hanya dirimu satu – satunya yang membuat hatiku berdebar

(Suho) Sesaat itu aku mulai jatuh untukmu, dengan mata bersinarku

(All)Terbang bersama Tinkerbell akan ku temui dirimu di Neverland bersama semua kenangan ini
Ditempat itu, dimana kita bisa kembali saling memandang dan tersenyum
Aku akan menjadi Peterpanmu, Lelaki yang berhenti ditengah waktu
Aku akan selalu bersamamu dan selalu mencintaimu, meski canggung kadang menyapaku


[(D.O) Kita selalu bersama, Aku akan terus berpegang padamu, Kuulurkan tangan ini, tapi kau pergi menjauh

(Baekhyun) Tolong jangan tinggalkan aku, Aku bagian dari masa lalumu ada disini, Dimana kau berada?]

(Chanyeol) Pipi meronamu, Terasa seperti berjalan diatas awan,
baby boo~, kecantikanmu membuat hatiku berdebar

(Sehun) Seperti caramu tersenyum lembut pada saat itu, andai kau bisa terbang ke pintu hatiku yang terbuka

(Kai) Kau berada dalam kisah dongenku, Dan kau selalu disini selamanya, sayangku

Aku masih saja gugup, tanpa dirimu hatiku hanyalah pulau tak berpenghuni
(Sehun) Kutulis semua tentangmu dalam memoriku, yg takan pernah terhapus, sayangku
Hatiku masih terus berlari, Hati ini tanpamu hanyalah…

(All) Berapa banyak kau berubah seiring berputarnya sang waktu
Aku sampai pada halaman terakhir tulisan tentangmu
Tetapi aku tidak beranu untuk membacanya, akan kuhapus semua kalimat sedih
cerita kita tidak akan pernah berakhir(Baekhyun) Karena kita akan bertemu lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar