||
Tittle : I Was Peterpan It ||
||
Author : Park Nayya ||
||Terinspirasi
: Lagu Peterpan [EXO] ||
||
Cast : Chanyeol EXO | Sooyoung (oc/You) ||
||
Genre :Romance, ||
||
Rating : T ||
||
Lenght : Oneshoot ||
FF
ini reques dari salah satu headers yang selalu setia membaca FF karyaku, dan terinspirasi dari lagu peterpan EXO, semoga nie FF bisa di
terima yak ^.^
Miane jika terdapat banyak keselahan.
NO PLAGIAT, NO COPY, NO, NO, NO!!!
Happy Reading**
Rambutnya
terlihat basah,, keringat mengucur di wajah, lengan bahkan membasahi sekujur
tubuhnya, terlihat seorang namja yang
begitu tampan berlari sambil membawa bola basket ditanganya, melompat dan
melempar dengan istilah yang nyaris sempurna, oh God dialah chanyeol siswa dari
kelas 2A Jongi School.
Tak
ada yeoja di sekolah ini, yang tak
mengenalnya bahkan mampir 90% para yeoja menginginkan
ia jadi namjacingunya.
***
“ah
kenapa selalu ada barang-barang seperti ini(kado), tidakah mereka bosan dan lelah
selalu memberikanya padaku? Aaiiish kapan mereka akan berhenti mengikutiku?”
gerutu chayeol.
Setiap
hari minimal 4 kado pasti ada di atas meja, sungguh hal itu membuat ia begitu
kesal.
“woi
ngapain manyun” tanya chen padanya
“nih
(nunjuk kado) ,,, ambil aja tu chen buat kamu”
“serius
yeol??? gumawo, tiap hari aja kayak gini yak,, hihihihi”
Di
ambilnya semua kado yang ada dimeja chanyeol,
Chanyeol
memang tak pernah merespon para yeoja
yang mengejarnya, bahkan tidak ada satupun yang bisa menarik perhatiannya,
menurut chayeol ia sudah mempunyai yeojacingu,
walau sudah 4 tahun ini, ia tak pernah bertemu. namun hati chayeol tidak bisa
pindah kelain hati, sudah ia cari keberaadan yeojachingunya, tak pernah tau dimana tempat tinggalnya bahkan
khabarnyapun tak pernah ia dengar, chanyeol akan tetap setia pada janji mereka,
sebelum ada kata putus chanyeol masih menggagap ia adalah namjacingu yeoja itu. Walau hanya sebatas kenangan namun amat
sangat berarti bagi seorang chayeol.
***
“Untuk
PR kali ini, silahkan buka halaman 19, baca dan ringkas pada selembar catatan,
besok pagi saya tidak mau tau, semua harus sudah terkumpul di meja saya,” kata Seonsangnim mengakhiri
pelajaran hari ini.
Belpun
berbunyi,, semua siswa berhamburan keluar kelas, begitu juga dengan chanyeol ia
keluar melangkah menuju gerbang, biasanya sepulang sekolah chanyeol akan
kerumah chen untuk bermain game, namun tidak untuk hari ini,sepertinya ia
merasa sangat lelah
“miane chen sepertinya aku akan langsung
pulang”
Kata
chayeol pada chen
“wae? bukankah kita akan bermain
lagi(seperti kemarin)”
“aku
lelah hari ini chen, mianhe”
“arraso,,
hati-hati dijalan”
Jawab
chen sambil melambaikan tangan.
***
Chanyeol POV
Ku
sandarkan tubuhku di atas ranjang, ku mencoba pejamkan mata, berharap bisa
merasakan nikamatnya tidur siang, selama ini memang aku tak pernah tidur di
siang hari karna asyik ngegame, main basket, dan kadang hanya sekedar ngobrol
bareng teman-teman sekolahku.
Diluar
sedang turun hujan mengakibatkan cuaca begitu dingin. Serasa menusuk sendi dan tulang-tulangku.
“kenapa aku tak bisa
juga untuk tidur” bisiku dalam hati
Ku
beranjak duduk dan turun dari tempat tidur, ingatan menuntunku mengambil tas
yang tergelantung di belakang pintu.
“haduh
dimana buku sastraku?”
Ku
obrak-abrik buku-buku yang ada di dalam tas.
Aku
memang bukan seorang yang pintar dan rajin, tapi kalau untuk PR pasti aku
selalu mengerjakan, setidaknya saat aku bolos mata pelajaran sastra, nilaiku
tak begitu hancur karna PRku telah terkumpul.
Akhirnya
kutemukan buku itu,, ku buka-buka dan mencari halaman 19,,
“ini
dia”
Ku
baca bait pertama dari lembar ini,
Deg
Dadaku
seakan beku membaca kata dari judul cerita sastra ini
“PETERPAN”
Ku
tutup buku itu,, Kenangan yang sangat menyakitkan menyapaku, airmataku meleleh
tanpa bisa dia ajak kompromi lagi.
Teringat
yeojacinguku ”_”
Aku
melangkah mendekati meja, ku ambil sebuah buku berwarna biru didalam kotak
dibawah meja, sudah terlihat lusuh dan penuh debu, terlihat jika sudah lama
buku ini tak terpegang olehku.
Kuberanikan
diri untuk membuka setiap lembar di buku ini.
“senyumnya”
Tanpa
sadar tanganku meraba sebuah foto yang terselip disana, kenangan itu seakan
terputar kembali di otakku. tubuhku menjadi sangat lemah dan gemetar. Terduduk
aku bersandarkan pada ranjang tidurku.
Flashback
“Lepaskan
dia”
Teriaku
pada saat kulihat 4 namja telah
memaksa seorang yeoja menyerahkan
uang yang ia miliki. Dan sontak semua menoleh ke arahku.
Entahlah
mengapa aku sampai berani berteriak pada mereka, dilihat kasat mata saja mereka
lebih tinggi dan besar dariku.
“jangan
beraninya sama seorang yeoja kalian,
sini lawan aku”
Walau
hatiku tak yakin melawan mereka, namun bibirku melontar begitu saja.
Mereka
berempat langsung mendekat kearahku, tanpa aba-aba salah satu dari mereka
memukul perutku dengan sangat keras, aku melakukan perlawanan, kupukul tepat di
bagian hidung, hingga darah bercucuran keluar dari hidungnya. Ke tiga dari
mereka terlihat begitu marah, pandangan mereka seakan ingin menelanku
hidup-hidup. Dan ternyata benar, mereka bersamaan menyerangku memukuliku di
bagian wajah perut dan juga dadaku, tapi aku tetap bertahan dan ku coba melawan,
terjadi perkelahian yang sangat sengit, walaupun luka lebam dan darah di wajahku,
aku tetap tidak akan menyerah, walaupun kalah setidaknya harga diriku tetap
bisa aku pertahankan.
“tolooong,,,
toloooong,,,” ku degar yeoja tadi
berteriak ketakutan dan meminta bantuan pada orang yang melintas di daerah itu.
Selang
beberapa menit beberapa orang menghampiri kami,, dan mereka, 4 namja itu lari ketakutan membiarkan ku
dan yeoja itu begitu saja.
“gwenjana?” ia memapahku berusaha
membantuku untuk berdiri, aku hanya bisa mengangguk pelan.
kami berjalan mencari tempat untuk bisa kami tempati,
setidaknya hanya sekedar melepas lelah.
Akhirnya ada sebuah warung tenda di pinggir jalan, kita putuskan berhenti
disana.
“tunggulah
disini sebentar” pinta yeoja itu
kepadaku
“Ne,,”
Dia
berlari keluar tenda, sedangkan aku masih duduk disini sambil sesekali meringis
kesakitan, lengan dan wajahku cukup parah mendapatkan luka.
“sini
aku obati”
Ia
duduk disebelahku, sambil mengeluarkan salep dan beberapa plaster pembalut luka
di dalam kantong plastik.
Saat
dia mengobati lukaku, ku hanya bisa menatap lekat wajahnya, bahkan sesekali
kurasakan hembusan nafasnya menerpa kulitku, sungguh cantik yeoja ini tidak kalah dengan cinderella
di sebuah cerita dongeng. Ah fikiranku.....
“siapa
namamu?” kuberanikan diri bertanya padanya
“Sooyoung”
Jawabnya
singkat tanpa meloleh kearahku.
“seragam
sekolah kita sama, tapi aku belum pernah melihatmu sebelumnya”
Ia
berhenti dan menatapkanku sejenak
“aku
baru pindah dua yang hari lalu, dan berada di kelas 7B, kamu?”
Dia
kembali membersihakan luka di wajahku
“akh”
pekikku
“
kelas 7A, aku chayeol”
ku
memperkenalkan diriku kepadanya, takut tak ada kesempatan lgi buatku untuk
memperkenalkan diri.
Akhirnya
kita makan ramen di tenda ini, suasana benar-benar romantis, getaran hatiku
saat menatapnya sungguh luar biasa, cara dia berbicara seakan membisukan
suaraku.
Mungkingkah
aku jatuh cinta pada pandangan pertama? Entahlah....
Saat
kami beranjak untuk berdiri
Brruuuk
“miane,,”
Ah
kenapa juga tubuhku menabrak tubuhnya, mungkin ini adalah efek dari rasa gugupku,
kuambilkan buku yang terjatuh dari
peganganya
“ini,,”
ku sodorkan buku yang jatuh tadi kearahnya
“Gumawo”
“kamu
suka baca cerita itu,” tanyaku sambil menunjuk pada buku yang baru saja aku
kembalikan
“Ne,, aku suka sekali baca dongeng
tentang Peterpan”
Kami
berjalan dibawah senja sore yang memantulkan bias jingga di ufuk barat, kami
saling bertukar nomor HP dan berjanji akan saling menghubunginya.
“Sooyoung
miane,,”
Cup,,
sebuah kecupan bibir ku berikan padanya, terlihat kedua pipinya memarah, dan bagaimana
wajahku saat ini,,, aku tak yakin jika wajahku masih dalam keadaan sempurna.
***
Bibb
biibb...
Sebuah
pesan masuk pada Hpku...
“
Selamat malam petepanku, sudahkah kamu tidur?”
Sooyoung mengirim pesan selamat malam untukku
“selamat
malam juga Sooyoung, aku belum
tidur, tapi mengapa kau panggil aku dengan sebutan paterpan?” ku balas pesan
itu penuh selidik
“kamu
penyelamatku hari ini, aku anggap kau seperti seorang peterpan bagiku, apakah
kamu keberatan aku memanggilmu dengan sebutan itu”
“ah sungguh
kenak-kanakan” fikirku, tapi aku
menyukainya.
“anii,,, aku justru senang kau anggap aku
sebagai pahlawan”
Perasaan
ini muncul dengan berjalanya waktu, hingga suatu ketika kita putuskan untuk
berkencan, walau banyak yang bilang kita tidak akan bertahan dan hanya sebagai
cinta monyet, namun kita tak perduli dengan hal itu, karna perasaanku sungguh
nyata untuknya,,,
Aku
sangat mencintai Sooyoung.
Setiap
kencan kita selalu mengabadikanya pada sebuah foto, sungguh hari-hari yang
sangat membahagiakan untuku dan untuknya....
Satu
tahun hubunganku dengan Sooyoung telah
berjalan, tak pernah bosan aku jalani hari- hari bersamanya
“paggiii
my peterpan..” sapanya di depan gerbang sekolah
“ah
tumben kamu gak telat sayang”
“engk
dong,, masa aku harus setiap hari di hukum gara-gara telat,, hahaha”
Kami
berjalan menuju kelas sambil bergandengan tangan, kelas kami memang
bersebelahan, jadi sewaktu-waktu kami bisa saling melihat satu dengan yang
lainya.
“chanyeol,
hari ini akan turun salju untuk pertama kali, ayo kita kencan”
“kamu
yakin bisa? Bukanya kamu harus menunggu jiyeon di rumah sakit?”
Dua
hari lalu adiknya memang masuk rumah sakit, kakinya patah karna tertabrak
seorang pengemudi mobil.
“anii,, aku bisa, kita ketemu di tempat
bisa ya,, tepat jam 7, awas telat” pintanya padaku
“arasso”
Ia
masuk kedalam kelas, ku liat punggungnya, sampai ia duduk di bangku biasanya,
kakiku meneruskan langkah menuju kedalam kelasku.
***
Ini
bukan pertama kalinya kita kencan, entah mengapa perasaanku kali ini sedikit
agak gugup, ku belikan ia seikat bunga, aku menunggu di sebuah bangku di sudut
taman yang biasa kita bertemu,
“Tepat
jam 7, tapi mengapa Sooyoung belum datang”
gerutuku
Ku
coba telf dan sms hpnya namun sama sekali tak ada respon, sedikit ketakutan
menyelimuti hatiku, berandai-andai mungkinkah terjadi sesuatu denganya?
Salju
mulai turun satu persatu hingga butiranya mengenai tubuhku, ku tetap bertahan
demi orang yang aku cintai,, ku lihat lagi jam, sekarang menunjuknan puluk
20.30, Sooyoung juga sama sekali belum
terlihat, kucoba lagi dan lagi menghubunginya,, namun tetap tak bisa,,
airmataku leleh, mungkinkah ia lupa? Bukankah ia yang berjanji menemuiku
ditempat ini?
Aku
kan bertahan sekuat kemampuanku disni.
Keesokan
harinya sengaja aku berangkat lebih pagi, untuk menunggu Sooyoung didepan gerbang, sampai bel berbunyi Sooyoung tak
juga muncul, ku lari kesemua sudut sekolah tetap tak nampak keberadaan Sooyoung, ku lihat di dalam kelasnya, kutanyakan teman-teman di kelasnya namun
satupun tak ada yang tau keberadaanya, akhirnya beranikan diri menemui wali kelasnya.
“hari
ini Sooyoung sudah tidak disini lagi, dia
pindah ke london bersama keluarganya”
“london” bisik hatiku
“Gamsamida Seonsangnim” kuanggukan
badanku
Ku
berjalan pada lorong sekolah, hatiku sakit mendengar apa yang tak ingin aku
dengarkan.
Mengapa
secara tiba-tiba? Tak sepatah katapun ia katakan padaku? Ada apa denganya?
Hatiku berkecamuk dengan beribu pertanyaan, perih yang sungguh belum pernah aku
rasakan, sakitnya tak bisa untuk dilukiskan, airmataku jatuh,, tangisku pecah,
dadaku seakan ingin meledak,, aku lari sekencang kencangnya,, keluar gerbang
sekolah,, ku terus berlari menuju rumahnya, berharap dia masih dirumah dan
menungguku disana,
Ting
tong ,, ting tong...
Rumah
ini terlihat sepi tak perpenghuni walau sebenarnya aku tahu gerbang ini sudah
di kunci dengan rantai dan sebuah gembok yang cukup besar, aku tetap berusaha
meyakinkan diriku bahwa sooyoung ada di didalam.
Kami
berjanji untuk tidak saling meninggalkan
Kami
berjanji untuk selamanya bersama
Kami
berjanji tidak akan pernah mengingkari
Kami
berjanji untuk berjalan bergandengan hingga kita tua nanti
Tapi janji tinggalah janji,,, ia meninggalkanku
dengan sejuta luka tertanam disanubari.
Hari-hari ku lalui begitu berat, masa
SMP yang seharusnya kulalui dengan cerita-cerita indah dan lucu, aku melaluinya
dengan penuh kesedihan, bahagia seakan tidak lagi berpihak kepadaku.
Flasback and
Teringat kembali kenangan yang telah
terkubur, namum namanya, wajahnya, senyumnya dan semua tentangnya msih ada
dalam hatiku. Dan aku adalah bagian dari masalalunya.
Sedihku tak bertepi jika mengingatnya,
isak tangi mengalahkan logika dalam otakku,,,
“aku sangat meridumu sooyoung,, aku
sangat merindukanmu”
Tangisku saat ini tak bisa ku tahan, tak
bisa ku sembunyikan kesedihan ini, di tambah suara hujan di luar sana yang
menambah kerinduan dihatiku.
“aku akan bertemu denganmu sooyoung, aku
pasti menemukanmu”
Keyakinan dalam hatiku yang tak pernah
sma sekali surut sedikitpun.
Berusaha melupannya memang pernah aku
lakukan, namun sama sekali tak berhasil, hingga membuat diriku semakin ingin
menemukanya.
***
Pagi ini cuaca agak mendung, chayeol berjalan
menyusuri jalan menuju sekolah, udara pagi ini sepertinya bersahabat dengannya,
damai menyapa disetiap belaian angin pada kulit tubuhnya.
Sekolah sudah ramai dengan lalu lalang
para siswa, dan mata yeoja-yeoja itu
menatap chanyeol tanpa berkedip, tatapan seperti binatang buas yang menemukan
mangsanya.
“an-nyeong,,,
sebelum pelajaran kali ini dimulai, saya akan memperkenalkan siswa baru yang
akan bergabung dengan kelas kita,,, masuklah”
“ah membosankan”
suara lirih chayeol, ia berdiri dan
minta ijin untuk keluar kelas
“Seonsangnim,
ijin kebelakang”
Saat kakinya melangkah kluar melewati
pintu belakang , sepasang kaki melangkah masuk kelas melewati pintu depan,
namun sama sekali tak chanyeol perdulikan,
sesi perkenalan akan sangat membosankan buatnya, ia pikir lebih baik keluar
dari kelas ini. Saat chanyeol rasa sudah selesai ia akan kembali kekelas, atau
ia teruskan bolos untuk mata pelajaran ini.
Kurang lebih 15menit chanyeol berada di
luar, entah mengapa hatinya gelisah ingin kembali ke dalam kelas, tak biasanya
seperti ini, apakah mungkin ada free test dadakan???
“aiish ada apa denganku hari ini,
mengapa gelisah sekali, lebih baik aku kembali kekelas, jika bosan aku bisa
tidur”
chanyeol beranjak dari tempat duduknya,
ia masuki ruang kelas, walau ia tahu semua melihat kearahnya, namun ia tetap
berjalan lurus menuju bangku tanpa menoleh siapapun.
“nyeol dari mana lu?” tanya chen
kepadanya
“eh liat tu ada yeoja pindaan dari luar negri, cantik banget, belom ada yeoja di sekolah kita secantik dia”
Chanyeol menoleh kearah yeoja yang dimaksut chen, tapi sayang yeoja itu membelakanginya, hanya punggungnya yang mampu ia lihat.
“Berapa ribu wanita yang sudah kau
katakan cantik chen? aku tak akan heran lagi, kuda di luarpun kalau cewek juga
akan kamu katakan cantik,, hehe”
Terlihat cengir wajah chen.
Setelah bel istirahat berbunyi, chanyeol
tetap duduk di bangku kelas, malas beranjak dari tempt ini, ia ambil sebuah
buku sastra, disana ada sebuah cerita yang sangat chanyeol suka walaupun setiap
membacanya beribu luka terbuka dihatinya, ia panjatkan kaki diatas meja hingga
bangku yang ia duduki terdorong ke belakang, kakinya ia luruskan diatas meja,
punggungnya bersandar pada bangku tempat ia duduk,, sambil membaca cerita itu.
Ia menyadari jika seseorang berjalan kearahnya
dan berdiri tepat dibelakangnya, terlihat dia seperti seorang yeoja, tapi tak sedikitpun ia menoleh kearahnya,,
“paling-paling
yeoja yang minta nomor HP, klu gak gitu yeoja yang sekedar memberikan kado-kado
konyol untukku” bisik chanyeol dalam hati
“Paterpanku akan tersenyum saat
seseorang tersenyum kepadanya,
paterpanku akan selalu menyapa saat
seseorang menyapa kearahnya,
namun sepertinya Tinkerbell
membawa terbang semua keindahan yang
dimiliki paterpanku ke Neverland”
Deg
Detak jantung chanyeol seakan berhenti mendengar apa yang yeoja itu katakan, suara itu...
mungkinkah??
Chanyeol menurunkan buku yang ia pegang, ia mulai berdiri,
dan menatap kearah yeoja yang
mengatakan kalimat itu, ia melangkah perlahan, yeoja itu hanya terdiam melihat jendela, tanpa berpaling menghadap
chanyeol, mungkinkah ia yeoja yang
selama ini chanyeol rindukan?? Chanyeol
semakin jelas dengan pandanganya, di tatapnya dalam yeoja itu dari samping tubuhnya.
“Sooyoung”
Mata indah yeoja
itu terlihat nanar, ia meneteskan butiran bening dari bola matanya.
Hati chanyeol belum mempercayai apa yang ada di depannya,
benarkah ini, atau hanya sebuah impian karna terlalu merindukannya.
“chanyeol aku yakin bisa bertemu lgi denganmu”
Kata yeoja itu saat
menatap chanyeol, Belum bisa chanyeol merespon apa yang ia katakan.
Mereka sejenak diam, dan saling menatap satu dan lainya.
“benarkah kamu Sooyoung?”
chanyeol mulai mendekat kearah tubuhnya, ia pegang bahu dan ia
alihkan tangannya keatas, ia pegang ke dua pipi yeoja itu,
“ini bukanlah mimpi, ini adalah Sooyoung ku”
di peluknya ia seerat-eratnya
“tahukah kamu, aku hampir gila merindukanmu Sooyoung”
Ku lepaskan pelukanku, kutatap lekat wajahnya, ku pandang
dari ujung rambut sampai kaki
“gadis kecilku, kau kini menjelma jadi yeoja yang begitu cantik, dan keyakianan untuk bisa bertemu lagi,
kini membawamu dihadapanku Sooyoung”
Kelas begitu ramai dan riuh, saat ini banyak pasang mata sedang
melihat kearah meraka entah mengapa mereka berdua tidak memperdulikanya sama
sekali,
Wajah chanyeol semakin mendekat kearah sooyoung, bibirnya
meraih lembut bibir sooyoung, bibir mereka bertemu pada sebuah ciuman yang
penuh cinta, seakan mereka melepaskan semua beban kerinduan yang selama ini
dirasakan.
Ramaipun terasa sepi
Terangpun terlihat gelap
Hanya mereka berdua disana
Bahagia menjadi cahaya pada pantulan setiap senyum di
bibirnya.
THE AND
*Miane jika kurang berkenan dengan cerita ini
*Kritik saran tetap dinanti cingu...
Ini
Terjemahan Bahasa Indonesia
PETERPAN
[EXO]
(D.O) Kubuka
buku catatan yang sudah usang ini, halaman terbuka
Dan masih terlukis dengan jelas, gambaranmu disana
(Baekhyun) Bergetar tubuh ini, saat memori tentangmu yang selama ini kulupakan kembali menyapa
Ini sungguh menyedihkan, karena aku tidak bisa kembali ke masa itu
(All)Terbang bersama Tinkerbell akan ku temui dirimu di Neverland bersama semua kenangan ini
Ditempat itu, dimana kita bisa kembali saling memandang dan tersenyum
Aku akan menjadi Peterpanmu, Lelaki yang berhenti ditengah waktu
Aku akan selalu bersamamu dan selalu mencintaimu, meski canggung kadang menyapaku
(Baekhyun) Masih lekat dalam ingatanku, saat menolongmu dari sekelompok pengganggu
Sejak saat itu, aku berani menunjukan isi hatiku bahkan memberimu satu ciuman
Hatiku terbang terlempar ke puncak awan
(D.O) Bagiku kau lebih cantik dari Wendy atau Cinderella
Hanya dirimu satu – satunya yang membuat hatiku berdebar
(Suho) Sesaat itu aku mulai jatuh untukmu, dengan mata bersinarku
(All)Terbang bersama Tinkerbell akan ku temui dirimu di Neverland bersama semua kenangan ini
Ditempat itu, dimana kita bisa kembali saling memandang dan tersenyum
Aku akan menjadi Peterpanmu, Lelaki yang berhenti ditengah waktu
Aku akan selalu bersamamu dan selalu mencintaimu, meski canggung kadang menyapaku
[(D.O) Kita selalu bersama, Aku akan terus berpegang padamu, Kuulurkan tangan ini, tapi kau pergi menjauh
(Baekhyun) Tolong jangan tinggalkan aku, Aku bagian dari masa lalumu ada disini, Dimana kau berada?]
(Chanyeol) Pipi meronamu, Terasa seperti berjalan diatas awan,
baby boo~, kecantikanmu membuat hatiku berdebar
(Sehun) Seperti caramu tersenyum lembut pada saat itu, andai kau bisa terbang ke pintu hatiku yang terbuka
(Kai) Kau berada dalam kisah dongenku, Dan kau selalu disini selamanya, sayangku
Aku masih saja gugup, tanpa dirimu hatiku hanyalah pulau tak berpenghuni
(Sehun) Kutulis semua tentangmu dalam memoriku, yg takan pernah terhapus, sayangku
Hatiku masih terus berlari, Hati ini tanpamu hanyalah…
(All) Berapa banyak kau berubah seiring berputarnya sang waktu
Aku sampai pada halaman terakhir tulisan tentangmu
Tetapi aku tidak beranu untuk membacanya, akan kuhapus semua kalimat sedih
cerita kita tidak akan pernah berakhir(Baekhyun) Karena kita akan bertemu lagi
Dan masih terlukis dengan jelas, gambaranmu disana
(Baekhyun) Bergetar tubuh ini, saat memori tentangmu yang selama ini kulupakan kembali menyapa
Ini sungguh menyedihkan, karena aku tidak bisa kembali ke masa itu
(All)Terbang bersama Tinkerbell akan ku temui dirimu di Neverland bersama semua kenangan ini
Ditempat itu, dimana kita bisa kembali saling memandang dan tersenyum
Aku akan menjadi Peterpanmu, Lelaki yang berhenti ditengah waktu
Aku akan selalu bersamamu dan selalu mencintaimu, meski canggung kadang menyapaku
(Baekhyun) Masih lekat dalam ingatanku, saat menolongmu dari sekelompok pengganggu
Sejak saat itu, aku berani menunjukan isi hatiku bahkan memberimu satu ciuman
Hatiku terbang terlempar ke puncak awan
(D.O) Bagiku kau lebih cantik dari Wendy atau Cinderella
Hanya dirimu satu – satunya yang membuat hatiku berdebar
(Suho) Sesaat itu aku mulai jatuh untukmu, dengan mata bersinarku
(All)Terbang bersama Tinkerbell akan ku temui dirimu di Neverland bersama semua kenangan ini
Ditempat itu, dimana kita bisa kembali saling memandang dan tersenyum
Aku akan menjadi Peterpanmu, Lelaki yang berhenti ditengah waktu
Aku akan selalu bersamamu dan selalu mencintaimu, meski canggung kadang menyapaku
[(D.O) Kita selalu bersama, Aku akan terus berpegang padamu, Kuulurkan tangan ini, tapi kau pergi menjauh
(Baekhyun) Tolong jangan tinggalkan aku, Aku bagian dari masa lalumu ada disini, Dimana kau berada?]
(Chanyeol) Pipi meronamu, Terasa seperti berjalan diatas awan,
baby boo~, kecantikanmu membuat hatiku berdebar
(Sehun) Seperti caramu tersenyum lembut pada saat itu, andai kau bisa terbang ke pintu hatiku yang terbuka
(Kai) Kau berada dalam kisah dongenku, Dan kau selalu disini selamanya, sayangku
Aku masih saja gugup, tanpa dirimu hatiku hanyalah pulau tak berpenghuni
(Sehun) Kutulis semua tentangmu dalam memoriku, yg takan pernah terhapus, sayangku
Hatiku masih terus berlari, Hati ini tanpamu hanyalah…
(All) Berapa banyak kau berubah seiring berputarnya sang waktu
Aku sampai pada halaman terakhir tulisan tentangmu
Tetapi aku tidak beranu untuk membacanya, akan kuhapus semua kalimat sedih
cerita kita tidak akan pernah berakhir(Baekhyun) Karena kita akan bertemu lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar