|| Tittle : Slowly In
Love ||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Byun Baekhyun EXO | Jung Ha-na (oc/you)| Chanyeol
EXO ||
|| Genre :Romance, Sad ||
|| Rating : PG17 ||
|| Lenght : Chapter ||
Yang menanti-nanti chapter 2 akhirnya kelar juga, ini adalah
lahir dari imajinasi autor, jadi hargai pemikiran para penulis ya~~~cingu,
jangan main srobrot sana-sini, karna semua ada aturanya J
NO PLAGIAT, NO COPY,
NO, NO, NO !!!!
Warning : banyak typo gentayangan ckckckckck
Happy Reading***
Jung Ha-na POV
Acara
pernikahanku sangatlah sakral, hanya kedua orang tua kita yang hadir bahkan
canyeol dan yoona tidak tau jikalau hari ini adalah hari pernikahanku.
Impianku
menikah secara mewah kini pupus sudah, aku menikah dengan namja yang tidak aku kenal dengan baik, dengan namja yang paling cuek sedunia dan namja paling tidak punya hati nurani, apakah hidupku benar-benar
berakhir dengan ketidak beruntungan?
***
Ku
lihat baekhyun keluar dari kamar mandi, sedangkan aku duduk di depan kaca rias,
untuk membersihkan wajahku dari sisa make up yang tersisa saat pernikahan tadi.
“oppa mau kemana?” saat ku lihat dia
berjalan menuju satu-satunya ranjang dikamar ini.
“tidur”
jawabnya singkat
“Kyaa~~
oppa!! Mana mungkin kita tidur satu ranjang” teriaku padanya
“kenapa
tidak? Kita kan suami istri” jelasnya
“aku
tidak mau tidur satu ranjang bersamamu, oppa
adalah seorang namja mesum, dan aku tak mau antara aku dan oppa ada sentuhan fisik sekecil apapun,arra??”
“aaaisssh~~~naluri
mesumku tidak berfungsi saat di dekatmu jung ha-na” ia tersenyum licik.
Kini
ia berdiri, mengambil sesuatu dari dalam almari, dilemparnya ke bawah sebuah
kasur lantai dan selimut besar,
“tidurlah
dibawah jika tak mau seranjang denganku”
Dia
kembali berbaring di ranjang, memejamkan mata dengan selimut menutupi setengah
tubuhnya, terlihat sama sekali tak perduli denganku
“keterlaluan~~”
malam ini aku harus tidur di bawah, ataukah bakal banyak malam lagi ku habiskan
tidur di bawah?? Molla~~
***
Pagi
ini aku bangun lebih awal dari biasanya, walau pernikahan ini bukan
keinginanku, namun statusku sebagai istri mengharuskanku mengerjakan semua
pekerjaan rumah, karna kami sepakat jika tidak akan ada pembantu di rumah ini,
berharap semua rahasia kita akan tetap aman sampai waktu yang telah di
tentukan.
Aku
telah memakai seragamku, dan duduk di meja makan menunggu baekhyun keluar dari
kamar untuk sarapan.
“oppa~~sarapan dulu ya?”
Ia
melirik sekilas, 1 lembar roti diatas piring
“Ne,,”
Kulihat
ia menyantap sarapanya tanpa menolehku atau sekedar ngobrol denganku.
Setelah
Ia beranjak keluar rumah, aku mengikutinya dari belakang tepat di samping mobil
kami berhenti, dan dia hanya menatapku dingin.
“apa
yang kamu lakukan?”
Tanya
baekhyun tanpa exspresi
“berangkat
sekolah!! Ayo oppa nanti kita bisa terlambat”
“kamu
mau kita berangkat bersama? Kamu ingin semua tau kita tinggal satu atap? Pabo”
Belum
aku sempat memjawabnya, ia sudah masuk mobil dan berlalu begitu saja
“ah
dasar baekhyun gila, idiot, gak punya hati, masa gue suruh naek bis, hufh”
***
Aku
berlari dari pemberhentian bis hingga gerbang sekolah, sumpah capeknya banget,
nafasku seakan tinggal 1 ons~~ kakiku
tak bisa terkontrol lagi untuk berhenti.
“yyyyyaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkk,,”
Bruuuk
“miane~~miane”
Ku
menabrak seorang yeoja di depanku, aku sedikit kaget ketika melihat yeoja ini.
“bukankah
kamu yang di perpustakaan waktu itu bersama baekhyun oppa?”
ku
tanya yeoja yang ada di depanku.
“kamu~~
yang waktu itu berada di perpus kan?”
Dia
justru baik bertanya kepadaku.
“Ne,,,aku yang melihatmu dan baekhyun
oppa berciuman, eh miane”
“tak
apa, aku teman satu kelas baekhyun, tapi apakah kamu mengenal baekhyun?
kita berjalan sambil mengobrol tentang baekhyun, entah apa yang ada di fikiranku hingga perasaanku mengatakan ingin mengenalnya lebih jauh.
kita berjalan sambil mengobrol tentang baekhyun, entah apa yang ada di fikiranku hingga perasaanku mengatakan ingin mengenalnya lebih jauh.
“eonni, siapa yang tidak kenal oppa sih di sekolah ini”
Hehehe,,
aku tertawa masam, ketika ku banyangkan wajah baekyun! eonni tiba-tiba mengajakku duduk di bangku taman sekolah.
“namaku
park jiyeon, kamu?”
“Jung
Ha-na”
“bel
masuk masih 20menit lagi, ha-na mau menemaniku duduk disini sebentar”
“ne,,, eonni”
“aku
baru 2minggu pindah dari jepang, jadi di sini belum punya teman, dan saat kita
bertemu di perpustakan, aku baru 2hari tiba di sini” ia mulai bercerita
denganku.
“wah
jauh sekali ya eonni, eonni apakah yeojacingu baekhyun oppa?”
Entah
mengapa pertanyaan yang aku lontarkan membuat hatiku merasakan sesuatu yang tidak
nyaman.
“aku
tak tau~~(ia menghela nafas) 2 tahun lalu sebelum aku ke jepang kita memang
pacaran, kita saling mencintai, tapi sekarang aku sudah mempunyai tunangan,
bahkan baru kemarin baekhyun menikah dengan orang lain ”
Aku
menelan ludah, syok dengan apa yang di ceritakan oleh jiyeon.
“tapi
pernikahan itu bukan keingin bakhyun, tapi paksaan orang tuanya, setelah aku
memutuskan tunanganku, dia akan menceraikan istrinya, dan mengatakan pada orang
tuanya jika istrinya bukanlah wanita yang sempurna, dengan begitu semua akan
baik-baik saja, dan aku yakin orang tuanya akan tunduk pada keputusan baekhyun,
semoga saja (ia tersenyum kecil) bukankah ceritaku sangat lucu ha-na?” dia
melanjutkanya lagi.
“ah
i,, iya eonni, cerita lucu, heh
lucu~~eonni miane aku harus masuk
kelas sekarang, sampai jumpa oenni”
aku berlari menuju kelas meninggalkan jiyeon tiba-tiba.
“ha-na~~
kapan-kapan boleh kita bertemu lagi?” jiyeon teriak kepadaku
Aku
hanya bisa menoleh dan tersenyum kearahnya.
Ku
tetap berlari menyusuri lorong sekolah, sambil sekuat tenaga menahan air mata
yang hampir jatuh membasahi pipiku.
“cerai~~semudah itukah baekhyun
mengucapkanya, walau aku tau pada akhirnya kita tak akan terus bersama, tp
kata-kata jiyeon membuat hatiku sakit”
“apakah jiyeon sengaja mengatakanya padaku?
Karna dia tau aku istri baekhyun, atau dia memang benar-benar tidak tau dan
hanya butuh teman ngobrol?”
Hatiku
terus saja berkata dalam diam.
***
2
bulan sudah pernikahanku dengan baekhyun berjalan, kami masih seperti dulu,
tetap tak bisa mengenal satu dan lainya, sulit bagiku untuk bisa masuk pada
kehidupan pribadinya, bahkan dengan sifatnya yang dingin seakan ada jarak
antara kita yang tidak bisa aku lewati, anehnya aku sudah terbiasa dengan semuanya.
“oppa~~ barusan eommanim telfon, nanti malam kita disuruh kesana untuk makan malam
di rumah” ku tatap baekhyun yang membaca
sebuah buku di ruang tengah
“arraso, nanti kita kesana” jawab baekyun
sambil melihatku berdiri dengan membawa alat pel di tanganku.
Bibiiibb
biiibbiib,,,,
sebuah
nada pesan masuk berbunyi di HP baekhyun, dengan cepat ia meraihnya, sekilas
kulihat ia membaca pesan itu, dan beranjak masuk kamar mengambil mantel dan
keluar seperti tergesa-gesa.
“Ha-na
aku mau keluar, nanti kamu siap-siap jam 7 pas aku jemput, kita makan malam di
rumah eomma”
“ne..”jawabku
ogah-ogahan
Mau
kemana dia? Kenapa buru-buru sekali...
***
Jam
7, kenapa baekhyun belum datang?
Jam
7.30, baekhyun msih juga belum terlihat...
Sebuah
telfon masuk, dan nama baekhyun “namja mesum” tertera pada layar
Baekhyun POV
Tanganku masih memeluk erat tubuh jiyeon
“jiyeon,, gwencana”
Wajahnya
sudah terlihat pucat, tubuhnya makin melemah
“ah, mengapa dia bisa mabuk sampai
seperti ini” pikirku
“jiyeon,
ayo aku antar kamu pulang”
“baek~~aku
sangat mencintaimu, tapi aku juga tak mampu melepaskan kyunsoo tunanganku, apa
yang harus aku lakukan baekhyun, dan setelah pernikahanmu, mengapa sikapmu
sedikit berubah?, apakah kamu sudah tak mencintaiku lagi” kata jiyeon di tengah
mabuknya.
“jiyeon~~
aku masih sama seperti dulu, mencintaimu dan akan terus mencintaimu, kelak kita
akan hidup bersama jiyeon, percayalah sebentar lagi, setidaknya sampai kita
lulus sekolah, bertahanlah untukku” semakin ku perdalam pelukanku padanya,
entah mengapa tiba-tiba aku teringat jung ha-na
“bukankah kita akan makan malam
bersama eomma” ku lihat jam menunjukan 7.30
Ku
ambil telfon dan ku berusaha menghubungi ha-na
“ha-na
kamu berangkatlah sendiri kerumah eomma,
sepertinya aku akan telat kesana”
“Ne
oppa.. tapi oppa dimana?” ha-na bertanya kepadaku
“aku
masih ada urusan sebentar, ara?”
Segera
kututup telfon, ku papah jiyeon menuju mobil
***
Jung Ha-Ha POV
Aku
berjalan kedepan untuk mencari taxi, jika tau dari tadi baekhyun tidak bisa
menjemputku sudah dari sore aku berangkat kerumah eommanim.
Terlihat
jalanan begitu ramai, banyak mobil berlalu lalang, hingga taxi yang aku
tumpangi berhenti dan merayap di stopan lampu merah, sudah 3x terhitung kami
terjebak lampu merah yang sama, karna panjangnya kendaraan yang ada di deretan
depan kami,
sengaja
ku turunkan kaca mobil sebelah kiri, untuk mendapatkan udara segar, berharap udara
itu bisa menerpa jenuhku menunggu kemacetan dan menerpa sedikit marahku pada baekhyun
karna telah mengabaikanku, dan menunggunya begitu lama.
Mataku
tertuju pada sebuah mobil sport berwana merah menyala.
“bukankah itu mobil oppa?”kulihat
lagi dengan seksama, terlihat samar-samar ada wanita yang duduk di samping
tempat duduk pengemudi.
“Mungkinkan itu baekhyun oppa? Tapi
siapa wanita yang bersandar padanya”
Taxi
yang kunaiki berjalan, melewati mobil merah yang masih berhenti itu, ku tatap
mobil itu
Dan
terlihat jelas bahwa jiyeon sedang bersandar mesra pada pundak baekhyun.
DEG~~!!
Udara
yang semestinya dingin menerpa kulit wajahku entah mengapa kini berubah panas
seketika, mengakibatkan mataku nanar karena kepanasan.
Ku
tutup kembali kaca taxi, bodohnya aku menunggu baekhyun yang sedang pacaran.
Ku
urungkan niatku untuk kerumah eommanim,
ku hubungi eommanim memberitahukan
kalau kita tak jadi kesana karna ada sesuatu tugas sekolah yang harus kita
kerjakan.
Ku
minta taxi mengantarkanku ke sungai han, mungkin tempat itu bisa untuk lebih menetralkan perasaanku yang seperti ini,
entah seperti apa aku tak bisa menggambarkanya, bercampur aduk, rancuh di otak,
hati dan perasaanku.
Perasaan
sakit melihat mereka? “mungkinkah aku
mulai mencintai baekhyun?”
Hatiku
terus saja bertanya, namun tak aku temui jawabannya
Jam
11.00 ku putuskan untuk pulang kerumah, berjalan menelusuri bantaran sungai
han,, sungguh indah pemandangan dimalam hari seperti ini, dadaku sesak saat mengingat mereka bermesraan tadi~~
“hei,,
heii kamu”
Terdengar
seseorang dari arah belakang berteriak-teriak memanggil, tapi disini tidak ada
orang selain aku, ku coba menoleh.
“aku”
sambil ku tunjuk diriku sendiri
“Ne~~ kamu, bukankah ini ponselmu?” ku
tatap posel yang dibawa namja itu dan
ku coba mencari-cari ponselku di tas, ternyata tak ada.
“Ne~~ sepertinya itu ponselku” ku
berjalan ke arahnya
Ia
menyodorkan ponsel itu kepadaku
“Gamsamida” ku bungkukan badanku
kearahnya
“sepertinya
kamu sedang sedih?” tanya namja didepanku ini dengan sok tau
“ani~~”
“aku
memanggilmu dari tadi, tapi kamu berjalan sambil melamun, bahkan kerasnya
teriakanku kamu tak mendengarnya, aku kyunsoo, kamu?” dia memperkenalkan diri.
“Jung
ha-na~~”
“kenapa
kita tidak ngobrol sambil minum kopi?” di menawariku
“miane~~ sudah malam, aku harus pulang”
“oh
~~~ kalau gitu boleh aku antar, ini sudah malam gak baik buat yeoja berjalan sendirian”
“gamsamida~~
tapi aku akan pulang sendiri” ku melangkah semakin menajuhinya, sepertinya
kyunsoo adalah orang baik, tapi aku tak bisa menerima kebaikannya begitu saja.
***
Ku
memasuki rumah, terlihat rumah sepi, lampu juga belum di hidupkan, apa mungkin
baekhyun belum pulang? Kucoba melihat ke dalam kamar namun kosong, mungkinkah
dia tidak pulang? Semalaman bersama jiyeon? Apa yang mereka lalukan~~ fikiranku
terus saja tertuju pada baekhyun, mataku tak bisa terpejam, airmataku meleleh,
apakah aku kalah? Karna aku mencintainya? Ah tidak mungkin...
Pagi
ini aku sarapan sendiri karna baekhyun benar-benar tak pulang ke rumah, ku
berangkat sekolah sambil bermalas-malasan, jiwaku seakan tertinggal di rumah,
nyawaku kurasa tinggal setengah, otakku mungkin sudah lari dari tempatnya,,
bingung saat ingin ku gambarkan perasaan yang tak karuan ini, berkecamuk dalam
hatiku.
“Ha-na~~
kenapa di tekuk tu muka?”
Suara
chanyeol mengagetkanku, dia duduk di sebelahku, kami sedang duduk di bangku
taman sekolah,
“kamu
tidak bahagia dengan pernikahanmu?”
Pertanyaan
chanyeol membuatku lebih dari kaget
“kamu??
Tau dari mana kamu? Tentang pernikahanku?” tanyaku penuh selidik
“semuanya
aku tau ha-na”ku lihat chanyeol menghela nafas
“miane Ha-na walau selama ini aku tau
perasaanmu, aku telah mengabaikannya, aku fikir kehidupanmu akan terjamin jika
bersama oarng yang lebih memiliki segalanya dari pada aku, namun aku salah, 2 bulan
ini ku melihatmu tersiksa dengan pernikahan yang kau jalani”
“ani~~ kalaupun saat itu kamu menerima
perasaanku, kita tak bisa berbuat apapun, karna ini sudah jadi keinginan orang
tuaku chanyeol”
“jung
ha-na” chanyeol menggenggam tanganku dan menatap tajam mataku,
“masihkah
ada kesempatan untukku bersamamu? Karna Aku tau kalau suamimu juga tak
menginginkanmu”
“chanyeol
semua sudah terlambat, dan~~”
Belum
selesai aku berbicara ada seseorang yang memanggil namaku
“jung
ha-na”
Ku
toleh ke arahnya
“Oppa~~~” kulihat baekhyun datang ke
sekolah bersama dengan jiyeon bahkan mereka sekarng sedang bergandengan tangan,
hatiku sakit, mataku mulai perih, apa yang terjadi.
Ku
lihat chanyeol masih fokus padaku tanpa memperdulikan kehadiran mereka.
“chanyeol
walau semua sudah terlambat, tapi kesempatan itu selalu ada buatmu”
Entah
mengapa aku ingin menunjukan pada baekhyun bahwa aku biasa saja melihatnya
dengan jiyeon, bahwa aku tidak sakit saat membayangkan apa yang dia dan jiyeon
lakukan,
”miane chanyeol”
hatiku menangis dalam kebisuan.
Baekyun Pov
Ku
turun dari mobil ku bukakan pintu buat jiyeon,
Kami
berjalan menuju kelas sambil bergandengan tangan, sudah lama kami tak melakukan
hal-hal seperti ini, hatiku sangat bahagia pagi ini.
Tanpa
menggunakan seragam aku kesekolah, karna semalam aku memang tak pulang kerumah,
aku tidur di rumah jiyeon,
“jiyeon
kita lewat samping, Aku harus mengambil
seragam di lokerku” pintaku pada jiyeon
“Ne~~ baek” jawabnya lembut
Kami
melewati lapangan basket, setelah itu melewati taman sekolah, entah mengapa
mataku tertuju pada seorang yeoja dan
namja sedang berpegangan tangan,
tanpa sadar ku tarik tangan jiyeon mendekati mereka
“jung
ha-na”
Yeoja
yang aku lihat perpegangan tangan itu adalah istriku.
Aku
tak mengerti apa yang terjadi denganku, namun amarah tiba-tiba menyelimuti
kesadaranku, terlebih saat aku mendengar ha-na mengatakan
“chanyeol walau semua sudah
terlambat, tapi kesempatan itu selalu ada buatmu”
Jadi
diakah namja yang ia cintai selama
ini? Cih, apa sempurnanya namja ini,
sampai ha-na mencintainya? Ha-na juga terlihat bahagia bersamanya...
*
Jung Ha-na POV
Kulihat
ada tanda merah di leher baekhyun~ mungkinkah semalam mereka melakukan hubungan
itu, hubungan yang seharusnya hanya dilakukan suami dan istri? Bahkan 2bulan usia
pernikahanku, aku dan baekhun belum pernah melakukannya~~
Ku
lirik jiyeon dia hanya tersenyum kecil sambil mengangguk, menandakan dia sedang
menyapaku~~
“jiyeon~~”
sapa seorang namja pada jiyeon,, dan
jiyeon dengan cepat melepas pegangan tangan baekhyun, namja
itu mulai mendekat kearah kami..
Dia
menatapku
“Bukankah
kamu yeoja yang semalam?” namja itu adalah kyunsoo, yang semalam ku temui dibantaran sungai han,
aku hanya tersenyum kearahnya.
“Semalam?
Ada apa dengan semalam?” baekhyun tiba-tiba bertanya kepadaku.
Aku
tak memperdulikannya, ku tarik tangan chanyeol, terus berjalan tanpa henti~~
“ha-na
berhenti~~~ ha-na~~ha-na berhenti” ia berkata dengan pelan
Di
dalam lorong sepi depan kelas chanyeol berusaha menghentikanku, namun lagi-lagi
aku tak perduli.
“JUNG
HA_NA” dia berhenti dan menarik tanganku,
Aku
sudah tak mempu menahan airmata yang ingin keluar,, ku menangis sejadi-jadinya
di depan chanyeol, dia menarikku dalam pelukanya. Tangisku meledak saat
mengingat wajah baekhyun, saat mengingat baekhyun berpegangan tangan, saat
membanyangkan apa yang baekhyun lakukan bersama jiyeon, aku mengingat tanda
merah dileher baekhyun, aku tak mampu lagi untuk menahan semuanya~~~
To
Be Continue.....
*Kritik dan saran selalu di tunggu
cingu...
*Yang ingin di tandai lagi di next chapter, jebaal comment ya jangan sekedar like
*Yang ingin di tandai lagi di next chapter, jebaal comment ya jangan sekedar like
Karna pasti akan terlewat,,
Gamsamida~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar