Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Rabu, 24 Desember 2014

Slowly In Love [chapter 4]



|| Tittle : Slowly In Love chapter 4||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Byun Baekhyun EXO | Jung Ha-na (oc/you)| Chanyeol EXO ||
|| Genre :Romance, Sad ||
|| Rating : NC17 ||
|| Lenght : Chapter  ||

Gumawo yang masih setia dengan FF ini~~ tidak perlu panjang kata autor menulis basa basinya hehehe

Kembali autor ingatkan, ini murni dari imajinasi autor jadi NO PLAGIAT, NO COPY, NO, NO, NO dan NO!!!
Awaaas Typo masih banyak gentayangan ^.^

Happy Reading***



Byuuur,,,
Semua mata melihat ke arah aku dan jiyeon, bahkan baekhyun dan kyunsoo berlari kearah kami, akankah baekhyun menolongku??
Aku sangat mengharapkan itu terjadi~~ ku tetap bertahan, karna air adalah kelamahanku, aku yeoja yang sama sekali tak bisa berenang,
“bakhyun tolong aku” hatiku terus saja mengharapkanya,

***


Sebuah tangan meraih tubuhku, kesadaranku sepertinya masih ada pada tempatnya, seorang namja mengendongku keluar dari dalam air, siapa dia??

“Jung ha-na, gwenjana
Tubuhku di goyang-goyang, kepalaku merasakan tenggelam dalam sebuah dada yang bidang, terasa sangat hangat walau tubuhku kini basah kuyup karena air.
Mataku mulai terbuka, samar-samar ku lihat di sekitar, ku dongakkan wajahku penasaran siapa yang memelukku dengan penuh kehangatan ini.
“chanyeol~~”  sesosok namja yang sangat aku kenal dengan baik.


Baekyun POV
Bruuuur~~
Seketika ku toleh kearah kolam sepertinya seseorang telah terjebur disana,
Kulihat dengan seksama, wajahnya begitu tak asing bagiku
“ha-na~~” aku lari berusaha menolongnya namun seorang namja telah menjeburkan diri ke kolam dan meraih tubuhnya.

“chanyeol~” ketika ku lihat dia menggendong tubuh ha-na, di tidurkannya ha-na di pinggir kolam.

Entah apa yang merasukiku, kemarahan lagi-lagi datang ketika tubuh ha-na di sentuh oleh seorang namja terlebih itu chanyeol.

“minggir~~biar aku yang melakukannya” segera ku ambil alih tubuh ha-na
Aku keluar dari gedung pesta ini, semua orang tertuju pada kami tak terkecuali jiyeon dan kyunsoo.

“ha-na gwenjana, kamu tunggu sebentar disini, aku akan mengambil jaket di dalam”
Ku dudukan ha-na di dalam mobil sementara aku kembali kedalam untuk mengambil jaket.

Segera aku berlari kedalam gedung, Sekilas ku lihat jiyeon, ku mendekat kerahnya
“jiyeon pulanglah bersama kyunsoo~aku akan pulang bersama ha-na”
“baekhyun~ jangan pergi dari sini jebaaal” tangan jiyeon memegang erat tanganku, namun aku tak bisa memenuhi permintaannya.
Miane jiyeon, tapi ha-na membutuhkanku”

Jiyeon POV
Sepertinya baekhyun benar-benar sudah jatuh cinta dengan jung ha-na, sikapnya sangat berubah saat jung ha-na datang di tengah-tengah hungunganku dan baekhyun. Tapi semua akan berakhir ketika baekhyun benar-benar menjadi milikku, dan apapun akan aku lakukan untuk itu.

-and pov-

***

Bukankah chanyeol tidak akan datng kepesta? sekarng ada disini, dia pasti membohongiku, tapi chanyeol bukan orang yang suka berbohong.

“ha-na~~ apakah kamu merasa lebih baik?”
Suara chanyeol mengagetkanku dari balik jendela mobil,

Ne~ aku baik-baik saja, gumawo yeol, kamu menyelamatkanku lagi (beberapa kali saat aku tenggelam chanyeol selalu menyelamatkanku) tapi mengapa kamu ada disini?” tanyaku penasaran.

“kamu tak melihat pakaianku(Pakaian khas wetres)? Pesta ini memesan catering dari tempatku bekerja, awalnya aku juga tidak tau, hehehe karna ini acara sekolahku, pimpinan memintaku untuk jadi kepala wetres disini”
Aku dan chanyeol hanya tertawa kecil, ku lihat baekhyun lari dari kejauhan,,

“aku ke dalam dulu ha-na”
“oh~ Ne~~”
Ku lihat chayeol berjalan menghindari berpapasan dengan baekhyun

oppa~
Baekhyun menatapku dengan lembut, belum pernah ku melihat tatapan mata yang seteduh ini sebelumnya,
Ia mulai menutupi tubuhku dengan jaket yang ia bawa dari dalam.

Sesampainya di rumah dia memapahku kekamar,
“ha-na gantilah baju, aku akan membuatkanmu susu hangat”
Kulihat ia melangkah keluar kamar.

Walau sudah berganti baju, namun tetap saja tubuhku terasa dingin, hingga membawaku keluar kamar untuk mencari sesuatu yang bisa menghangatkan tubuhku.

“ha-na, kemarilah minum susumu dulu, biar badanmu lebih terasa lebih baik” wah kebetulan, ternyata dia benar-benar membuatkanku susu.

Ku toleh ke arah baekhyun dia sedang melihat tv di atas meja terlihat satu gelas gelas susu,
Aku meraihnya dan duduk tepat di samping baekhyun, ku tatap wajah baekhyun dari samping, sungguh sangat manis suamiku,, kenapa aku baru sadar sekarang~~hehehehe

Biiib biiib biib biiii,,,
Hp baekhyun diats meja berbunyi, terlihat nama jiyeon di dalam layar, namun baekhyun sama sekali tidak menggubrisnya, bahkan sudah lebih dari 3x hp itu terus –terusan berbunyi

oppa~eonni telfon, kenapa oppa tidak mengangkatnya”

Ia hanya diam tanpa menjawab, di raihnya hp itu, dimatikan lalu di lempar di kursi sebelahnya.

Aku teringat apa yang jiyeon katakan padaku, ingin rasanya aku bertanya langsung kepada baekhyun, namun tak cukup keberanian untukku membuka mulut, tapi otaku sudah tak mampu untuk memendamnya sendiri,, aaakhhh aku bisa gila!!

oppa~  ku awali pembicaraan
“sampai kapan kita seperti ini?”
Baekhyun sepertinya kaget dengan pertanyaanku, terlihat sekali dari tatapan matanya

“Wae? Apa maksutmu?”
“bukankah bagimu pernikahan kita sia-sia? Kapan~ oppa~ akan menceraikanku”
Ku kumpulkan kekuatan untuk mengatakan kata cerai keluar dari bibirku.
“apa maksutmu?” tanganku di cengkram baekhyun dengan sangat keras
“aakh oppa sakit”

“apakah kamu ingin hidup dengan chanyeol? Kamu ingin menikah denganya? Seberapa besar cintamu pada chanyeol?” kenapa baekhyun membawa-bawa nama chanyeol?

“aakhhh~~” tanganya tambah keras mencengkram tanganku
oppa bukan itu maksutku, akhh”

“Bisakah kau tidak memikirkan chanyeol saat bersamaku(ia berteriak)”
“ha-na jebaal jangan cintai chanyeol~~” suara baekhyun melemah, tatapannya tajam ke arahku, tubuhnyapun semakin mendekat dengan tubuhku.

oppa maksutku bukan itu~” wajahnya semakin mendekat ke arah wajahku
Bibirnya mulai melumat lembut bibirku, entah ada apa denganku, aku tak berdaya untuk menolaknya, jantungku berdetup kencang, diriku jatuh kedalam pesona namja yang bersetatus suamiku ini,

Tangan baekhyun mulai meraba seluruh bagian sensitif tubuhku, aku mendesah tidak karuan merasakan sensasi yang baekhyun berikan. Namun kesadaranku kembali dan kini aku sadar apa yang kita lakukan adalah salah.

“oppa hentikan, kita tidak boleh melakukannya”
“Wae? Kenapa tidak, kamu adalah istriku” kembali ia mengecup mesra telingaku hingga turun ke bagian leher, menciptakan banyak kiss mark disetiap jengkal kulit leherku.

Aku sungguh terbawa oleh permainan baekhyun,kehilangan semua akal sehatku, entah kapan dan bagaimana cara baekhyun membawaku masuk kedalam kamar yang aku tau kini aku dan dirinya bergumul di atas ranjang, menikmati setiap menit waktu bersama, kami saling terperdaya oleh kenikmatan yang tercipta, sepertinya kita tak akan pernah mengakhiri semua kenikmatan ini.

***

Hangat mentari pagi membangunkaku dengan sinarnya yang hangat dan menyilaukan, ahh~~ pagi ini sungguh aku berada di syurga, kepalaku masih terbenam di pelukan baekhyun suamiku, andai bisa ku hentikan waktu aku ingin menghentinyanya pada titik ini, titik dimana aku trus berada dalam pelukan baekhyun,

Fikiranku tiba-tiba teringat lagi apa yang dikatakan jiyeon, bahwa baekhyun sebentr lagi akan meninggalkanku, mungkinkah itu benar adanya? Walau semalam kita telah melakukan ‘itu’~~ entahlah!

Ku tatap wajah teduh baekhyun saat terlelap tidur seperti ini, ku beranikan meraba wajahnya mulai dahi hingga turun ke mulut melalui hidungnya
“Sungguh tampan namja yang kini jadi suamiku ini” bisiku dalam hati.

“Apakah aku begitu tampan? Hingga pandanganmu dari tadi tak bisa lepas dari wajahku?” tiba-tiba suara baekhyun terdengar, walau matanya masih tertutup namun dia menyadari bahwa aku dari tadi memandanginya dan itu membuatku merasakan malu.

Baekhyun membuka matanya, dia mengecup bibirku dengan mesra, semoga kebahagiaan yang aku rasakan ini tak akan pernah berakhir, kebahagiaan hidup bersama suamiku, kebahagian bersama seorang namja yang kini aku sangat cintai.

“oppa-ah~mulai kapan oppa terbangun?”gerutuku sedikit kesal, namun baekhyun hanya tersenyum ke arahku.

Sambil geruk-garuk kepala, ia beranjak duduk di tepi ranjang.
“oppa keluarlah sebentar, aku mau kekamar mandi” ku sadari bahwa diriku sekarang masih full naked, memalukan!

“kenapa aku harus keluar ha-na?” katanya protes
“aku malu” menunduk
“hahaha~~ apa yang membuatmu malu, semalam aku sudah melihat semuanya, apa kamu lupa?”
“Aiiish dasar,,” ku lilitkan selimut yang aku pakai pada tubuhku dan beranjak kekamar mandi, namun tangan baekhyun meraihku, sambil berdiri ia memegang kedua pipiku dengan lembut

“Ha-na, sekali lagi aku memintamu berpalinglah pada chanyeol, jebaal ha-na~~ dan~ “ ah bibirku di usah dengan mesra oleh jari jempol baekhyun.
“jangan pernah keluar kata cerai dari bibirmu, karna sampai kapanpun aku tak akan pernah menceraikanmu, aku akan disini selamanya bersamamu, ara?” dia mengecup keningku. Aku hanya bisa menganguk dengan pelan.

“ah apa-apaan ini? Kenapa baekhyun serius sekali, mungkinkah dia skrng mulai mencintaiku, seperti aku mencintainya?

Ia melangkah memasuki kamar mandi
“kyaaa~~ oppa, aku mau mandi duluan, kenapa oppa yang msuk”
“aku mau duluan ha-na, sudah gak kuat nahan”

anii~aku duluan”
Aku melangkah mendahuluinya.

Arraso~kalau begitu ayo mandi bersama”
“Baekhyun oppa!! kenapa sifat mesummu terus-terusan kau tunjukan padaku”  gerutuku sambil membalikan badan, ku urungkan niatku untuk berebut kamar mandi dengannya.

***

Sarapan kali ini begitu nikmat, belum pernah aku rasakan kenikmatan yang seperti ini, walaupun masih dengan orang yang sama, tempat yang sama, menu yang sama tapi suasana sungguh berbeda, kami sarapan sambil bercerita, bahkan baekhyun sesekali menggodaku dan menyuapiku dengan tanganya.

Kamipun berangkat sekolah bersama, di usia pernikahanku yang menginjak 6ulan ini, baru sekarang kami berangkat sekolah dengan satu mobil, walaupun dulu pernah, tapi aku di turunkannya di tengah jalan. Hufh.

 hari ini musim panas, tapi mengharuskanku memakai syal untuk menutupi kiss mark yang baekhyun ciptakan semalam, sungguh membuatku kerepotan dan sangat malu.
Ku lihat kebahagiaan juga terpancar dari wajah baekhyun, saat tangannya menggandeng tanganku turun dari mobil. Ah~~ sungguh tak bisa aku lukiskan perasaan yang kini muncul di hatiku. “Oppa sangahae”!!! aku berkata dalam diam J

“Baekhyun~~”
Suara seorang yeoja memanggil nama baekhyun, kami sontak menoleh kearah suara itu.

“jiyeon~” kata baekhyun lirih, aku berusaha melepas genggaman tangan baekhyun, namun dia justru lebih kuat menggenggam tanganku. dan aku tau jika jiyeon menyadari akan hal itu.

“Apa yang terjadi” dia bertanya pada baekhyun, ku lihat airmatanya mulai membasahi pipi, baekhyun hanya diam seribu bahasa.

“Jauh-jauh kamu menyuruhku balik kekorea hanya untuk melihat pertunjukanmu ini? Apakah kamu tau apa yang aku rasakan? Kamu berubah saat kamu menikah dengannya? (baekhyun sekilas menolehku) Kamu mulai tak memprhatikan aku dan mulai menjauh dariku, inikah katamu yang akan selalu menjagaku?” jiyeon terisak dalam tangisnya.

“apa maksut jiyeon, baekhyun berubah saat dia menikah denganku? Mungkinkah?”selalu saja aku bicara dalam diam

“jiyeon kita bicara nanti, setelah aku mengantar Ha-na kekelas, ara

“Ha-na~kajja~~” baekhyun menarik tanganku melangkah menuju kelas, namun tiba-tiba sebuah suara lagi-lagi membuat kami reflek untuk menolehnya.

Buuk...jiyeon pingsan!!
“Jiyeon~” teriak baekhyun, tangan baekhyun lepas dari genggamanku, dia berlari, dan segera menggendong tubuh jiyeon ke ruang UKS, wajah baekhyun begitu sangat kuatir dan panik, semua yang terlihat di depanku slow~bahkan biasanya daun yang jatuh dengan hitungn detik sudah menyentuh tanah kali ini daun-daun yang jatuh itu butuh waktu 3 menit untuk bisa menyentuh tanah.

Mungkin aku yang salah, aku yang menyebabkan jiyeon seperti ini, setidaknya aku harus minta maaf padanya, ku beranikan diri untuk melihat ke adaan jiyeon di UKS, walau kakiku begittu berat untuk melangkah, namun aku harus menemuinya, meminta maaf dan mengatakan semuanya, sebelum semua terlambat.

bagaimanapun aku tak mau kebahagianku hanya berakhir disini. Apakah aku terlalu egois hanya mementingkan perasaanku saja? Molla~~ untuk saat ini aku hanya  ingin bersama baekhyun.TITIK!

Pintu UKS terlihat sedikit terbuka dari kejauhan, aku mendekat, aku hampir melangkahkan kaki memasukinya, namun ku mendengar baekhyun dan jiyeon sedang berbicara, baekhyun duduk di sebuah kursi, sedangkan jiyeon duduk di tepian ranjang, meraka saling merhadapan bahkan bangan baekhyun menggengam erat tangan jiyeoan.

Miane jiyeon, aku terlalu egois dengan keputusanku, tanpa memperdulikan perasaanmu, aku yang memintamu kesini, aku juga yang berjanji akan menjagamu, miane” kata baekhyun membuat hatiku merasa perih.

“baek~kamu hanya miliku, hatimu tak boleh berpaling ke siapapun termasuk istrimu Arraso
jiyeon menoleh kearahku, aku tau dia menyadiri jika aku disini, berdiri menyaksikan suamiku sedang bermesraan denganya, entah apa yang jiyeon fikirkan, ataukah dia sengaja melakukanya?

tiba-tiba jiyeon mencium mesra bibir baekhyun, yang sangat membuatku terluka ketika ku lihat baekhyun juga menikmati ciuman itu.
Mungkinkah yang terjadi semalam tak berarti apapun bagi baekhyun? Tangiku meledak, dadaku seperti terhimpit tanpa bisa bernafas, kakiku lemas hingga aku tak kuasa menahan berat tubuhku, aku terduduk dengan penuh luka dihatiku, tangisku tak bisa mereda sakit yang mendera perasaaku, aku harus berlari dari tempat ini,, namun tubuhku sama sekali tak bereaksi,, Tuhan bantu aku pergi dari tempat terkutuk ini~~~

To be contineu...

            *Miane yang masih setia pada FF ini
            *Yang masih ingin di tag next chapter, jebaal comment ya ^.^
            Kritik dan saran masih di tunggu~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar