|| Tittle : Slowly In Love chapter 4||
|| Author : Park Nayya ||
|| Cast : Byun Baekhyun EXO | Jung
Ha-na (oc/you)| Chanyeol EXO ||
|| Genre :Romance, Sad ||
|| Rating : NC17 ||
|| Lenght : Chapter ||
Gumawo
yang masih setia dengan FF ini~~ tidak perlu panjang kata autor menulis basa
basinya hehehe
Kembali
autor ingatkan, ini murni dari imajinasi autor jadi NO PLAGIAT, NO COPY, NO, NO, NO dan NO!!!
Awaaas
Typo masih banyak gentayangan ^.^
Happy Reading***
Byuuur,,,
Semua
mata melihat ke arah aku dan jiyeon, bahkan baekhyun dan kyunsoo berlari kearah
kami, akankah baekhyun menolongku??
Aku
sangat mengharapkan itu terjadi~~ ku tetap bertahan, karna air adalah
kelamahanku, aku yeoja yang sama
sekali tak bisa berenang,
“bakhyun tolong
aku”
hatiku terus saja mengharapkanya,
***
Sebuah
tangan meraih tubuhku, kesadaranku sepertinya masih ada pada tempatnya, seorang
namja mengendongku keluar dari dalam
air, siapa dia??
“Jung
ha-na, gwenjana”
Tubuhku
di goyang-goyang, kepalaku merasakan tenggelam dalam sebuah dada yang bidang,
terasa sangat hangat walau tubuhku kini basah kuyup karena air.
Mataku
mulai terbuka, samar-samar ku lihat di sekitar, ku dongakkan wajahku penasaran
siapa yang memelukku dengan penuh kehangatan ini.
“chanyeol~~”
sesosok namja yang sangat aku kenal dengan baik.
Baekyun POV
Bruuuur~~
Seketika
ku toleh kearah kolam sepertinya seseorang telah terjebur disana,
Kulihat
dengan seksama, wajahnya begitu tak asing bagiku
“ha-na~~”
aku lari berusaha menolongnya namun seorang namja
telah menjeburkan diri ke kolam dan meraih tubuhnya.
“chanyeol~”
ketika ku lihat dia menggendong tubuh ha-na, di tidurkannya ha-na di pinggir
kolam.
Entah
apa yang merasukiku, kemarahan lagi-lagi datang ketika tubuh ha-na di sentuh
oleh seorang namja terlebih itu
chanyeol.
“minggir~~biar
aku yang melakukannya” segera ku ambil alih tubuh ha-na
Aku
keluar dari gedung pesta ini, semua orang tertuju pada kami tak terkecuali jiyeon
dan kyunsoo.
“ha-na
gwenjana, kamu tunggu sebentar disini,
aku akan mengambil jaket di dalam”
Ku
dudukan ha-na di dalam mobil sementara aku kembali kedalam untuk mengambil
jaket.
Segera
aku berlari kedalam gedung, Sekilas ku lihat jiyeon, ku mendekat kerahnya
“jiyeon
pulanglah bersama kyunsoo~aku akan pulang bersama ha-na”
“baekhyun~
jangan pergi dari sini jebaaal”
tangan jiyeon memegang erat tanganku, namun aku tak bisa memenuhi
permintaannya.
“Miane jiyeon, tapi ha-na membutuhkanku”
Jiyeon POV
Sepertinya
baekhyun benar-benar sudah jatuh cinta dengan jung ha-na, sikapnya sangat
berubah saat jung ha-na datang di tengah-tengah hungunganku dan baekhyun. Tapi
semua akan berakhir ketika baekhyun benar-benar menjadi milikku, dan apapun
akan aku lakukan untuk itu.
-and
pov-
***
Bukankah
chanyeol tidak akan datng kepesta? sekarng ada disini, dia pasti membohongiku,
tapi chanyeol bukan orang yang suka berbohong.
“ha-na~~
apakah kamu merasa lebih baik?”
Suara
chanyeol mengagetkanku dari balik jendela mobil,
“Ne~ aku baik-baik saja, gumawo yeol, kamu menyelamatkanku lagi
(beberapa kali saat aku tenggelam chanyeol selalu menyelamatkanku) tapi mengapa
kamu ada disini?” tanyaku penasaran.
“kamu
tak melihat pakaianku(Pakaian khas wetres)? Pesta ini memesan catering dari
tempatku bekerja, awalnya aku juga tidak tau, hehehe karna ini acara sekolahku,
pimpinan memintaku untuk jadi kepala wetres disini”
Aku
dan chanyeol hanya tertawa kecil, ku lihat baekhyun lari dari kejauhan,,
“aku
ke dalam dulu ha-na”
“oh~
Ne~~”
Ku
lihat chayeol berjalan menghindari berpapasan dengan baekhyun
“oppa~”
Baekhyun
menatapku dengan lembut, belum pernah ku melihat tatapan mata yang seteduh ini
sebelumnya,
Ia
mulai menutupi tubuhku dengan jaket yang ia bawa dari dalam.
Sesampainya
di rumah dia memapahku kekamar,
“ha-na
gantilah baju, aku akan membuatkanmu susu hangat”
Kulihat
ia melangkah keluar kamar.
Walau
sudah berganti baju, namun tetap saja tubuhku terasa dingin, hingga membawaku
keluar kamar untuk mencari sesuatu yang bisa menghangatkan tubuhku.
“ha-na,
kemarilah minum susumu dulu, biar badanmu lebih terasa lebih baik” wah
kebetulan, ternyata dia benar-benar membuatkanku susu.
Ku
toleh ke arah baekhyun dia sedang melihat tv di atas meja terlihat satu gelas
gelas susu,
Aku
meraihnya dan duduk tepat di samping baekhyun, ku tatap wajah baekhyun dari
samping, sungguh sangat manis suamiku,, kenapa aku baru sadar sekarang~~hehehehe
Biiib
biiib biib biiii,,,
Hp
baekhyun diats meja berbunyi, terlihat nama jiyeon di dalam layar, namun
baekhyun sama sekali tidak menggubrisnya, bahkan sudah lebih dari 3x hp itu
terus –terusan berbunyi
“oppa~eonni telfon, kenapa oppa tidak mengangkatnya”
Ia
hanya diam tanpa menjawab, di raihnya hp itu, dimatikan lalu di lempar di kursi
sebelahnya.
Aku
teringat apa yang jiyeon katakan padaku, ingin rasanya aku bertanya langsung
kepada baekhyun, namun tak cukup keberanian untukku membuka mulut, tapi otaku
sudah tak mampu untuk memendamnya sendiri,, aaakhhh aku bisa gila!!
“oppa~”
ku awali pembicaraan
“sampai
kapan kita seperti ini?”
Baekhyun
sepertinya kaget dengan pertanyaanku, terlihat sekali dari tatapan matanya
“Wae?
Apa maksutmu?”
“bukankah
bagimu pernikahan kita sia-sia? Kapan~ oppa~
akan menceraikanku”
Ku
kumpulkan kekuatan untuk mengatakan kata cerai keluar dari bibirku.
“apa
maksutmu?” tanganku di cengkram baekhyun dengan sangat keras
“aakh
oppa sakit”
“apakah
kamu ingin hidup dengan chanyeol? Kamu ingin menikah denganya? Seberapa besar
cintamu pada chanyeol?” kenapa baekhyun
membawa-bawa nama chanyeol?
“aakhhh~~”
tanganya tambah keras mencengkram tanganku
“oppa bukan itu maksutku, akhh”
“Bisakah
kau tidak memikirkan chanyeol saat bersamaku(ia berteriak)”
“ha-na
jebaal jangan cintai chanyeol~~” suara baekhyun melemah, tatapannya
tajam ke arahku, tubuhnyapun semakin mendekat dengan tubuhku.
“oppa maksutku bukan itu~” wajahnya
semakin mendekat ke arah wajahku
Bibirnya
mulai melumat lembut bibirku, entah ada apa denganku, aku tak berdaya untuk
menolaknya, jantungku berdetup kencang, diriku jatuh kedalam pesona namja yang bersetatus suamiku ini,
Tangan
baekhyun mulai meraba seluruh bagian sensitif tubuhku, aku mendesah tidak
karuan merasakan sensasi yang baekhyun berikan. Namun kesadaranku kembali dan
kini aku sadar apa yang kita lakukan adalah salah.
“oppa
hentikan, kita tidak boleh melakukannya”
“Wae?
Kenapa tidak, kamu adalah istriku” kembali ia mengecup mesra telingaku hingga turun
ke bagian leher, menciptakan banyak kiss mark disetiap jengkal kulit leherku.
Aku
sungguh terbawa oleh permainan baekhyun,kehilangan semua akal sehatku, entah
kapan dan bagaimana cara baekhyun membawaku masuk kedalam kamar yang aku tau
kini aku dan dirinya bergumul di atas ranjang, menikmati setiap menit waktu
bersama, kami saling terperdaya oleh kenikmatan yang tercipta, sepertinya kita
tak akan pernah mengakhiri semua kenikmatan ini.
***
Hangat
mentari pagi membangunkaku dengan sinarnya yang hangat dan menyilaukan, ahh~~
pagi ini sungguh aku berada di syurga, kepalaku masih terbenam di pelukan
baekhyun suamiku, andai bisa ku hentikan waktu aku ingin menghentinyanya pada
titik ini, titik dimana aku trus berada dalam pelukan baekhyun,
Fikiranku
tiba-tiba teringat lagi apa yang dikatakan jiyeon, bahwa baekhyun sebentr lagi
akan meninggalkanku, mungkinkah itu benar adanya? Walau semalam kita telah
melakukan ‘itu’~~ entahlah!
Ku
tatap wajah teduh baekhyun saat terlelap tidur seperti ini, ku beranikan meraba
wajahnya mulai dahi hingga turun ke mulut melalui hidungnya
“Sungguh tampan namja yang kini
jadi suamiku ini” bisiku dalam hati.
“Apakah
aku begitu tampan? Hingga pandanganmu dari tadi tak bisa lepas dari wajahku?”
tiba-tiba suara baekhyun terdengar, walau matanya masih tertutup namun dia
menyadari bahwa aku dari tadi memandanginya dan itu membuatku merasakan malu.
Baekhyun
membuka matanya, dia mengecup bibirku dengan mesra, semoga kebahagiaan yang aku
rasakan ini tak akan pernah berakhir, kebahagiaan hidup bersama suamiku,
kebahagian bersama seorang namja yang
kini aku sangat cintai.
“oppa-ah~mulai
kapan oppa terbangun?”gerutuku
sedikit kesal, namun baekhyun hanya tersenyum ke arahku.
Sambil
geruk-garuk kepala, ia beranjak duduk di tepi ranjang.
“oppa
keluarlah sebentar, aku mau kekamar mandi” ku sadari bahwa diriku sekarang
masih full naked, memalukan!
“kenapa
aku harus keluar ha-na?” katanya protes
“aku
malu” menunduk
“hahaha~~
apa yang membuatmu malu, semalam aku sudah melihat semuanya, apa kamu lupa?”
“Aiiish
dasar,,” ku lilitkan selimut yang aku pakai pada tubuhku dan beranjak kekamar
mandi, namun tangan baekhyun meraihku, sambil berdiri ia memegang kedua pipiku
dengan lembut
“Ha-na,
sekali lagi aku memintamu berpalinglah pada chanyeol, jebaal ha-na~~ dan~ “ ah bibirku di usah dengan mesra oleh jari
jempol baekhyun.
“jangan
pernah keluar kata cerai dari bibirmu, karna sampai kapanpun aku tak akan
pernah menceraikanmu, aku akan disini selamanya bersamamu, ara?” dia mengecup keningku. Aku hanya bisa menganguk dengan
pelan.
“ah apa-apaan ini? Kenapa baekhyun
serius sekali, mungkinkah dia skrng mulai mencintaiku, seperti aku
mencintainya?
Ia
melangkah memasuki kamar mandi
“kyaaa~~
oppa, aku mau mandi duluan, kenapa oppa
yang msuk”
“aku
mau duluan ha-na, sudah gak kuat nahan”
“anii~aku duluan”
Aku
melangkah mendahuluinya.
“Arraso~kalau begitu ayo mandi bersama”
“Baekhyun
oppa!! kenapa sifat mesummu terus-terusan kau tunjukan padaku” gerutuku sambil membalikan badan, ku urungkan
niatku untuk berebut kamar mandi dengannya.
***
Sarapan
kali ini begitu nikmat, belum pernah aku rasakan kenikmatan yang seperti ini,
walaupun masih dengan orang yang sama, tempat yang sama, menu yang sama tapi
suasana sungguh berbeda, kami sarapan sambil bercerita, bahkan baekhyun
sesekali menggodaku dan menyuapiku dengan tanganya.
Kamipun
berangkat sekolah bersama, di usia pernikahanku yang menginjak 6ulan ini, baru
sekarang kami berangkat sekolah dengan satu mobil, walaupun dulu pernah, tapi
aku di turunkannya di tengah jalan. Hufh.
hari ini musim panas, tapi mengharuskanku
memakai syal untuk menutupi kiss mark yang baekhyun ciptakan semalam, sungguh
membuatku kerepotan dan sangat malu.
Ku
lihat kebahagiaan juga terpancar dari wajah baekhyun, saat tangannya menggandeng
tanganku turun dari mobil. Ah~~ sungguh tak bisa aku lukiskan perasaan yang
kini muncul di hatiku. “Oppa sangahae”!!!
aku berkata dalam diam J
“Baekhyun~~”
Suara
seorang yeoja memanggil nama
baekhyun, kami sontak menoleh kearah suara itu.
“jiyeon~”
kata baekhyun lirih, aku berusaha melepas genggaman tangan baekhyun, namun dia justru
lebih kuat menggenggam tanganku. dan aku tau jika jiyeon menyadari akan hal itu.
“Apa
yang terjadi” dia bertanya pada baekhyun, ku lihat airmatanya mulai membasahi
pipi, baekhyun hanya diam seribu bahasa.
“Jauh-jauh
kamu menyuruhku balik kekorea hanya untuk melihat pertunjukanmu ini? Apakah
kamu tau apa yang aku rasakan? Kamu berubah saat kamu menikah dengannya?
(baekhyun sekilas menolehku) Kamu mulai tak memprhatikan aku dan mulai menjauh
dariku, inikah katamu yang akan selalu menjagaku?” jiyeon terisak dalam
tangisnya.
“apa maksut jiyeon, baekhyun
berubah saat dia menikah denganku? Mungkinkah?”selalu
saja aku bicara dalam diam
“jiyeon
kita bicara nanti, setelah aku mengantar Ha-na kekelas, ara”
“Ha-na~kajja~~” baekhyun menarik tanganku
melangkah menuju kelas, namun tiba-tiba sebuah suara lagi-lagi membuat kami
reflek untuk menolehnya.
Buuk...jiyeon
pingsan!!
“Jiyeon~”
teriak baekhyun, tangan baekhyun lepas dari genggamanku, dia berlari, dan
segera menggendong tubuh jiyeon ke ruang UKS, wajah baekhyun begitu sangat
kuatir dan panik, semua yang terlihat di depanku slow~bahkan biasanya daun yang
jatuh dengan hitungn detik sudah menyentuh tanah kali ini daun-daun yang jatuh
itu butuh waktu 3 menit untuk bisa menyentuh tanah.
Mungkin
aku yang salah, aku yang menyebabkan jiyeon seperti ini, setidaknya aku harus
minta maaf padanya, ku beranikan diri untuk melihat ke adaan jiyeon di UKS,
walau kakiku begittu berat untuk melangkah, namun aku harus menemuinya, meminta
maaf dan mengatakan semuanya, sebelum semua terlambat.
bagaimanapun
aku tak mau kebahagianku hanya berakhir disini. Apakah aku terlalu egois hanya
mementingkan perasaanku saja? Molla~~
untuk saat ini aku hanya ingin bersama
baekhyun.TITIK!
Pintu
UKS terlihat sedikit terbuka dari kejauhan, aku mendekat, aku hampir
melangkahkan kaki memasukinya, namun ku mendengar baekhyun dan jiyeon sedang
berbicara, baekhyun duduk di sebuah kursi, sedangkan jiyeon duduk di tepian
ranjang, meraka saling merhadapan bahkan bangan baekhyun menggengam erat tangan
jiyeoan.
“Miane jiyeon, aku terlalu egois dengan
keputusanku, tanpa memperdulikan perasaanmu, aku yang memintamu kesini, aku
juga yang berjanji akan menjagamu, miane”
kata baekhyun membuat hatiku merasa perih.
“baek~kamu
hanya miliku, hatimu tak boleh berpaling ke siapapun termasuk istrimu Arraso”
jiyeon
menoleh kearahku, aku tau dia menyadiri jika aku disini, berdiri menyaksikan
suamiku sedang bermesraan denganya, entah apa yang jiyeon fikirkan, ataukah dia
sengaja melakukanya?
tiba-tiba
jiyeon mencium mesra bibir baekhyun, yang sangat membuatku terluka ketika ku
lihat baekhyun juga menikmati ciuman itu.
Mungkinkah
yang terjadi semalam tak berarti apapun bagi baekhyun? Tangiku meledak, dadaku
seperti terhimpit tanpa bisa bernafas, kakiku lemas hingga aku tak kuasa
menahan berat tubuhku, aku terduduk dengan penuh luka dihatiku, tangisku tak
bisa mereda sakit yang mendera perasaaku, aku harus berlari dari tempat ini,,
namun tubuhku sama sekali tak bereaksi,, Tuhan bantu aku pergi dari tempat
terkutuk ini~~~
To
be contineu...
*Miane
yang masih setia pada FF ini
*Yang
masih ingin di tag next chapter, jebaal comment ya ^.^
Kritik
dan saran masih di tunggu~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar