Blogger Widgets
Assalamualaikum, Welcome To My blog's!!
"

Rabu, 24 Desember 2014

Caught In Love [capter 2]



Title     : Caught In Love (capter 2)
Autor   : Park Nayya
Cast :   -     Luhan EXO
-          Park ha ni (CO/you)
-          Kai EXO
Rating :  NC 17
Genre  :  Romance, sad, yadong (?)
Lenght :  Chapter


Ini adalah pyur 100% ide dari autor, awalnya sih buat sequelnya yang lebih romance biar feelnya dapet,, eh setelah dibaca lagi kenapa larinya nie FF ke yadong ya?? Keterangan sudah sangat jelas, YADONG!! Jd no complain, no bash, jika tak suka YADONG, silahkan tutup headers J J tetep positif thingking ya,,, lihat dari sisi sebuah seni,, arraso?....

*Bahasanya sedikit aneh, Sengaja meniru translate yang biasanya ada di K-drama gtu,, atau autornya yang aneh?  #plak abaikan

No Plagiat, No copy, NO,NO,NO !!!
Warning : Typo bergentayangan ,,,,,

 Happy Reading.....


***

“apa mau kalian? lepaskan aku” tangisku pecah tidak kuasa kubayangkan apa yang akan terjadi padaku, ku tatap kearah kai, dia tetap meronta ingin lepas dr ikatan itu, air matanya bercucuran melihat keadaanku, sungguh ingin aku secepatnya keluar dari keadaan ini.

“Seseorang menginginkan aku memperlakukanmu dengan baik ha ni, agar lebih bisa menikmati hidup,,” kata luhan, lagi-lagi membuat aku kaget.
“Siapa orang itu? Siapa bajingan yang menyuruhmu memperlakukanku seperti ini? Siapa? Katakan siapa orang itu? “ sedikit memohon jawaban dari luhan dan ke dua namja itu. Karna aku tau arti kiasan dari kata-katanya.

“Apa yang kamu mau? Aku bisa memberikanmu semuanya? Uang? Berapa seseorang itu membayarmu? Katakan,, aku akan membayar kamu lebih besar, 2kali lipat, anii 3kali lipat, anii 4kali lipat,, berapa katakan padaku palli?” keputus asaanku,,,
“Hahahahahahaha,,,,, ha ni, bukan uang yang aku mau, mungkin aku lebih kaya dari kamu, sangat tak butuh uang kamu sayang” dia tertawa licik, sungguh membuatku jijik. Dia berjalan mendekatiku di raihnya daguku, di pegangnya dengan sangat erat, lagi-lagi dia ingin menciumku,,,

“eeehhhmmm,,, ahk,, ehmmm” kututup rapat bibirku, namun aku gagal menghindarinya, lidahnya mampu menerobos masuk dalam mulutku,,,kali ini ku balas permainan bibirnya, ku lumat bibir bawah luhan ku kerahkan semua kekuatanku pada permainan ini, ku gigit  dengan sangat keras bibir bawh miliknya.

Plaaaaaak,,,,,,, pipi kiriku jadi sasaran tamparan tangan luhan, ku lihat sekilas bibir luhan berdarah, sungguh puas hatiku, akhirnya aku bisa melampiaskan amarahku padanya.
 Dia melangah mundur mengambil tisu diatas meja tepat sebelah kai  terikat.

Brrruuuuuuukkkk,,,,,,,
Kaki luhan menendang  sangat keras kearah kai,,, membuat kai terjatuh dengan posisi masih terikat dengan kursi,,,
Aku tau kai sangat kesakitan, aku salah, aku yang bersalah,, akibat ulahku luhan membalasnya pada kai,,,
“lepaskan dia bajingan,, jangan sakiti kai” teriaku pada luhan, luhan tetap saja menendang trus menerus perut kai, tak bisa terus-terusan aku melihat kai kesakitan seperti itu, apa yang harus aku lakukan?

“tolong hentikan, hentikan luhan,, aku mohon”
Luhan melirik kearahku tanpa expresi, lalu ia menoleh ke ke dua temanya, entah memberi kode atau apa,, mereka melangkah mendekati kai, mendudukan kai seperti keadaan semula.

“Buka matamu lebar-lebar park ha ni,,,, agar seditikpun tak kau lewatkan dimana nafas kekasihmu ini tidak lagi berhembus” kata luhan penuh dengan amarah
Kai meronta-ronta, matanya menunjukan emosi yang sudah tidak bisa dibendung lagi.
“Aku mohon jangan sentuh kai,, aku mohon pada kalian, akan aku lakukan apapun yang kalian mau tp tolong jangan sakiti kai” untuk ke sekian kalinya aku memohon pada mereka. Kekasihku dihajar didepanku, hatiku amat sakit dengan ketidak berdayaan ini.

“Hahahahaaaa.....” senyum licik itu tergambar lagi disudut bibir luhan
Ia kembali berjalan kearahku, di bukanya satu persatu kancing baju yang ia kenakan.
“ka,,kamu mau apa?”
“ Nikmati apa yang akan aku lakukan kepadamu, atau akan ku bunuh kai,, ARRASO!!”
Tak mampu ku jawab apa kata luhan, seakan-akan luhan ingin menerkamku hidup-hidup.

Bibir luhan mulai mencium telingaku,,perlahan lahan turun keleher sepertinya meninggalkan banyak mark kiss disana,,, aku hanya terdiam kugigit bibir bawahku menahan sensasi yang belum pernah aku rasakan. Tangannya mulai meraba-raba payudaraku, dengan perjuangan yang sangat hebat ku berusaha menahan desahan yang rasanya ingin keluar dari bibirku, di ciumnya bibirku dengan lembut,, entah kapan ia melepas celananya, skrng aku melihatnya sudah telanjang bulat tanpa apapun yang menempel pada tubuhnya. Ku rasakan sesuatu menempel pada vaginaku.

“jangaaan,,,,, hentikan, aku mohon jangan lakukan itu, aku msih perawan dan AKU TIDAK INGIN MENYERAHKAN MAHKOTAKU PADA LELAKI BEJAT SEPERTIMU,,, tidak tidak akan”

“aaaggghhhrrrghhh,,,,” ku toleh arah suara itu, kai merintih kesakitan saat sebuah kayu tumpul mengarah pada dadanya,,,
“apakah masih kamu pertahankan mahkotamu sayang? Benarkah kau relakan tubuh pacarmu mati hanya karna keegoisanmu?” kutatap wajah luhan yang seakan menang dengan kata-katanya.

Airmataku keluar lebih banyak,, isakanku lebih keras dari sebelumnya, ku lirik kai dari arahku
Kepalanya menggeleng kekanan dan kekiri, aku tau dia menyuruhku unuk mempertahankan mahkotaku, seakan-akan ia berkata “biarkan aku yang mati ha ni, tolong jangan serahkan kesucianmu”

Aaaaagggggggggrrrrrrrh,,, kudengarkan lagi lolongan kesakitan kai, ulah dari ke dua teman luhan.
Kai miane aku menghianatimu, ini semata-mata untuk melepaskan kamu dari kesakitan ini... jika kita bebas dr keadaan ini, ku relakan kamu bersama sahabat baikku luna,, karna mungkin aku telah kotor,miane kai,, miane” bisiku dalam hati, entah mengapa aku teringat luna, dan aku akan merelakan jika kelak mereka bersama.

“lakukan apa maumu, tp tolong jangan sakiti kai”
Ia mulai beraksi dengan tubuhku, ciuman, rabaan setiap sengkal kulitku tak sedikitpun terlewatkan, ia memasukan ‘miliknya’ pada vaginaku,,, ku hanya bisa menoleh pada kai ku tatap lembut wajahnya, airmataku mengucur deras tanpa henti, menahan  semua kesakitan yang aku rasakan. Saat luhan selesai menjamahku, ia mengenakan baju sambil melangkah keluar sambil berkata kepada ke dua temanya.
“giliran kalian menikmatinya” sungguh seseorang yang sangat biadap

***

“aakhhh,,,,” ku rasakan tubuhku berasa sakit semua, aku teringat apa yang terjadi padaku tadi sore. Ku ingat kai,,,,dimana dia? Mataku mencari dimana keberadaannya,, dan mataku berhenti tepat dibelakangku dia tergeletak disana, dengan luka disekujur tubuhnya.. disebelah kai terdapat berserakan bajuku, ku ambil dan ku kenakan kembali.
“kai,, bangun kai” airmataku leleh, tak tega melihat keadaanya yang seperti ini, kupeluk erat kepala kai, berharap ia cepat sadar,,,, ku toleh kekanan dan kekiri
”diamana meraka” kata hatiku

“kai bangun, ayo kita pergi dari sini,, kai ayo bangun”
Tangannya bergerak menandakan dia sadarkan diri, matanya terbuka perlahan,, ia menatapku dan langsung duduk memeluku,,,, dia menangis, mengangis dan terus menangis
gwencana ,,,,miane ha ni,,, aku tak mampu melindungimu” lagi lagi dipeluk lebih erat tubuhku
Akhirnya kita beranjak dari tempat terkutuk itu.

***

Setelah dua minggu berlalu dari kejadian itu,,, ku putuskan untuk berangkat kesekolah. Jarak antara sekolah dan rumahku memang cukup dekat, dengan berjalan kaki tidak kurang dari 20menit aku sudah nyampai di sekolah. Tapi entah mengapa  hari ini ada yang beda, sepertinya ada seseorang yang mengikutiku.
“eeehhhhmmmm...ehmmmm” ku rasakan lagi sapu tangan menutup hidung dan mulutku seperti waktu itu,,,,,

Saat mataku terbuka, ku lihat di sekeliling, tempat ini sungguh asing tp terlihat sangat mewah, dengan satu ranjang berukuran big size, 1 almari yang cukup besar,, 2 meja kecil di samping ranjang,, karpet yang sunguh elegan,, tv yng berukuran besar beserta sound n dvd dsana, dan ada lagi sebuah pintu, ku buka pintu itu ternyata kamar mandi,, ada shower, buthtab dan kca yang cukup besar menghiasinya. Ku kembali duduk di pinggiran ranjang,,, ada sebuah pintu lagi, ku perkirakan itu adalah pintu keluar dari kamar ini. Ku berdiri mencoba membuka pintu itu,, namun nihil pintu itu tak bisa terbuka. Aku berjalan menuju jendela,, namun,,
Kleek,,, suara pintu  terbuka

“Luhan,,,” reflek keluar dari mulutku, setelah melihat namja yang masuk pada kamar ini
“sudah bangun park ha ni?”
Aku Msih berdiri mematung melihat sosoknya berdiri di depanku
“apa maumu,, kenapa kau bawa aku kesini, kurang cukupkah apa yang kamu lakukan kepadaku” tanyaku padanya dengan katakutan yang mendera batinku.

Namun ia hanya tersenyum kecil, ku lari ke arh pintu, namun tangan luhan berhasil menangkapku, hingga aku mendapatkan tamparan, tubuhku tumbang seketika, jatuh terkulai dilantai,kali ini bibirku sampai mengeluarkan darah, terlihat wajahnya penuh amarah.

“jangan coba lari dari sini sayang” kata luhan, setelah itu ia berdiri tanpa memperdulikan aku yang menangis terisak,
“mandilah aku akan keluar sebentar membeli makanan” ia keluar dan menutup lagi pintu itu terdengar suara pintu di kunci dari luar. Aku sudah tak bisa berfikir apapun, tetap terlunglai lemas di disna tanpa beranjak dan bergerak,, hanya menangis yang mampu aku lakukan.

Entah mulai kapan aku tertidur, ku rasakan sebuah tangan mengusap lembut rmbutku, tubuhku sepertinya diangkat seseorang, ku buka mataku,, benar tubuhku diangkat oleh luhan,,, ia membawaku menuju kamar mandi
“apa yang kamu lakukan, lepaskan aku,,,”aku meronta dari gendonganya. Di turunkanya aku di atas buthtab,,,

“mandilah sekarang, kalau kamu tidak mau aku mandikan”
Ara,,, aku akan mandi, tolong keluar dari sini dan,,,” blum selesai bicara luhan sedah beranjak keluar dari kamar mandi,,,
Kubuka semua bajuku,, mulai ku sirami seluruh tubuhku dengan air, ku bersihkan setiap lekuk tubuhku dengan sabun, sungguh jiwaku ketakutan, tiada kata yang bisa aku ungkapkan dari rasa takut ini.  tiba-tiba luhan masuk dengan membawa handuk berdiri disebelahku.
“pakailah ini” di letakanya handuk itu pada wastafel.
“apa yang kamu lakukan, keluar” bentaku. Di luar dugaanku, tanpa respon apapun dia keluar dari kamar mandi.

Kulilitkan handuk, ku cari-cari dimana pakaianku, namun tak aku temukan,, kubuka almari tetap tak ku temukan pakaianku, tak ada satu potongpun pakaian aku temukan di almari itu,,,
Namun ada baju putih terletak dinggir ranjang.

mungkinkah luhan menyuruhku memakai pakaian ini, namun dimana bra n cdku?” kata hatiku.  Setidaknya ini lebih baik walau tanpa bra dan cd daripada tubuhku hanya terlilit handuk saja. Ia  masuk ke dalam kamar lagi

“Sungguh terlihat sexy kamu saat memakai itu ha ni” luhan  menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki membuatku risih.disodorkanya sepiring nasi kepadaku
“makanlah” ku ambil piring itu, ku lempar pada dinding kamar

Praaaang ,,,,,,
Tatapannya sungguh amat marah, tak kalah marah tutatap ke dua matanya. Rasa takutku hilang seketika, entah apa yang merasuki tubuhku, hingga berani melawannya.

“tak akan pernah aku makan sesuatu yang dari tanganmu bajingan”
Plak,,, ditamparnya lagi pipiku, kali ini di tariknya tubuhku,, dilumatnya bibirku, kucoba meronta tp juga tak terlepas,, dibukanya satu persatu kancing bajuku,,, bajingan itu meniduriku dengan kasar,, aku hanya bisa menangis lagi.
“lihatlah seberapa kuat kamu akan bertahan park ha ni” kata yang diucapkan setelah dia menjamahku,, ia keluar dengan membawa pakaian yang aku kenakan tadi.
Lagi-lagi aku hanya bisa menangis.

***


Klek
Suara pintu terbuka, sosok luhan kembali lagi dengan sebuah piring di tanganya
“terserah kamu makan atau tidak,” ia meletakan piring itu di meja dekat dengan ranjang lalu ia beranjak keluar.
“bajingan,,,, sampai kapan kau kurung aku disini?” teriaku padanya
Ku hampiri dia ku pukul dadanya sebisaku,,, kupukul lagi dan lagi, airmataku terus keluar tanpa bisa aku bendung

“lepaskan aku dari sni, aku mohon” pintaku memelas
Tanganku diraihnya, menghentikan aksiku memukulinya,,, di dekatkanya wajahnya pada wajahku,, lagi-lagi dia menciumku,,, namun aku rasakan kali ini berbeda dia sedikit lembut dan penuh perasaan,

“sarange,, ha ni” ku dengar bisiknya saat ciumanya beralih pada telingaku
Ku dorong tubuhnya, ku lari ke arah pintu yang masih terbuka,,, dan tanganya mampu meraih tubuhku lagi, di lemparnya aku diatas karpet, di tindihnya tubuhku,, hinggu pemerkosaan itu aku alami lagi.

Ke putus asaan sungguh mendera hidupku, entah apa kesalahku pada luhan hingga ia memperlakukanku seperti budak sex baginya, rasanya ingin ku akhiri hidupku sampai disini Tuhan...mengapa tak ada satu orangpun yang mencariku, Orang tuaku memang tinggal di jepang, tp setidaknya pembantu-pembantuku tau jika aku tak plng selama ini, kai,,,, dmana dia? Apakah ia kebingunan mencariku? 3minggu d tempat ini membuatku frustasi,, apa yang harus aku lakukan.

***


“Adakah seseorang diluar?” kudekatkan telingaku pada pintu. aku baru saja mendengar suara wanita bernyanyi pelan diluar kamar yang aku tempati.
Klek kleek,,, ku berusaha membuka pintu itu,, namun tetap tidak terbuka.

“Siapapun diluar tolong bukakan pintu ini” ku dengar langkah kaki mendekat,,
Klek,, pintu itu terbuka, terlihat seorang Ahjumma berdiri didpan pintu sambil memegang sapu.
“ada apa non? Ada sesuatu yang dibutuhkan, wah sungguh cantik nona ini, pantesan tuan begitu suka sama non?” tanya Ahjumma itu kepadaku, dari pernyatanya aku sangat yakin kalau dia tau mengenai keberadaanku disini, tapi,,, ah tidak mungkin dia tau keadaan yang sesungguhnya. Kalau dia tau tak mungkin pintu ini dibukakan olehnya.

Ahjumma, luhan kemana?” mataku melirik dari sudut ke sudut ruangan diluar kamar yang ku tempati,,, daebaaak sungguh rumah ini bak istana di film dongeng.
“tuan barusan keluar beli sesuatu dimarket nona”
Langsung saja aku keluar berlari, tu toleh lagi Ahjumma itu, dia hanya berdiri memaku sambil berteriak.

“Nona klu keluar pakai baju dulu nonaaa,,,,” tak ku hiraukan apa yang ia katakan, aku hanya berlari sekuat kemampuanku,, tanpa alas kaki bahkah hanya lilitan selimut tipis yang menutupi tubuhku. Aku tak perduli, yang ada dioatakku saat ini hanya ingin keluar dari cengkraman baekhyun. Lari sekencang-kencangnya. Ku buka gerbang rumah itu, bukan! lebih tepatnya ini dalah villa karna hanya pemandangan yang tak berpenghujung yang aku lihat... beberapa bangunan  terlihat disana namun satu ornagpun tak ada,, sungguh sepi jalanan ini, terdengar deru mobil dibelakangku, sedikit lega hatiku setidaknya aku bisa menumpang mobil itu sampai ke kota ku

Ku berhenti berlari, kuhentikan mobil itu dengan lambaian tangan,,, diriku tercengang ketika melihat samar-samar wajah pengemudi mobil,,
“luhan..” aku berbalik arah berharap bisa lari dan lepas darinya,, sial kakiku terpeleset,, aku jatuh berguling guling terperosok ke dalam tempat yang curam.
“ha ni,,,, park ha ni,,,” terdengar suara luhan menggema dari atas sayup-sayup memanggilku, kedua tanganku penuh luka akhibat gorean pepohonan, bahkan keningku mengeluarkan darah. Ku berusaha berdiri semampuku, ku terus berjalan banyaknya luka tidak sama sekali membuatku ingin kembali ke tmpat terkutuk itu, luhan sudah tak lagi bisa menemukanku,, ke dua tanganku tetap memegang lilitan selimut yang menutupi tubuhku,, ku temukan jalan setapak ,, ku ikuti jalan itu,,,,

Saat itu dari arah berlawanan ku lihat ada dua namja berjalan, dari apa yang mereka pakai dan bawa, sepertinya mereka adalah pendaki gunung.
anenyong,, boleh aku meminta tolong” ke dua namja itu saling bertatapan sepertinya mereka bingung melihat keadaanku.
“ne,, ada apa denganmu yeoja? Mengapa keadaanmu seperti ini?” tanya salah satu dari mereka
“ceritanya panjang , tp bolehkah aku minta tlng,tlng bawa aku kekota, aku mohon tolonglah aku” kumemohon dengan penuh iba, kulihat mereka berbisik bisik didepanku, entah apa yang mereka bicarakan karna aku tak mampu mendengarnya

“baiklah,, aku akan mengantarkanmu ke kota yeoja” aku berjalan mengikutinya dari belakang.
Tapi mengapa ada yang aneh, bukanya meraka berjalan lurus,, mereka berjalan kluar dari jalan setapak itu.
yeoja kamu terlihan cntik dengan pakaian itu” senyuman nakal tersungging dari salah satu dari mereka. Ku benarkan lilitan selimut yang menutupi tubuhku, fikiranku sedikit takut jangan-jangan mereka,,,, belum selesai aku berfikir. Tanganku diraihnya dengan kasar.

“aiikhhh,,, lepaskan,,, apa maumu?” aku meronta hingga selimut yang aku kenakan terlepas, tubuhku terpampang jelas didpan meraka
“bajingan lepaskan aku,, tolooooong.... toloooooooong,,,” tubuhku dtariknya hingga tertidur

“teriaklah sekencang-kencangnya tak akan pernah ada yang mendengarkanmu..hahahaha”  sambil mengeluarkan ‘barangnya’ dari balik celana... oh sungguh biadab mereka, secara bergantian mereka memperkosaku, dan meninggalkanku begitu saja,,, ku mencoba berdiri, kulilitkan kembali selimut yang penuh sperma ini,,

Aku berjalan menyusuri pepehonan, hingga ku temukan senuah jalan setapak lagi,,, aku terus berjalan, terlihat jurang yang amat dalam didepanku. Aku berdiri disana,,, aku tak sanggup lagi menaggung semua ini, aku lelah,,, mungkin jika aku mati semua ini akan berakhir,,,
miane oemma, appa ku akhiri hidupku sampai disni, miane blum bisa membuat kalian bahagia”
Otaku teringat sahabat baikku, sungguh betapa kejam aku dulu, merebut namja yang sangat dicintainya, semoga dengan meniggalnya aku antara luna dan kai bisa bersama dan bahagia.

miane kai,, sarange,,” kulompatkan kakiku ke dalam jurang namun sebuah tangan menangkapku,, hingga aku terjatuh diatas badannya, kucoba berdiri dan merota, kulihat sejenak, ternyata luhan menemukanku
“lepaskan,,, aaakhhh lepaskan aku” tangisku meledak, dibaliknya tubuhku dan dipeluknya erat, ia menagis sambil memeluku.

“aku mohon jangan lakukan hal boh ha ni, aku tak bisa hidup tanpamu, aku sangat mencintaimu, tolong jangan lakukan hal bodoh seperti ini lagi” kulepaskan pelukanya,, ia memegang sesuatu di selimut yang menutupi tubuhku

“sperma??” bisiknya sambil memegang cairan kering di selimutku
“siapa yang melakukanya, katakan padaku siapa yang melakukanya,, ha ni?” ia menggoyang goyangkan bahuku,, ku tetap menngis tanpa henti,,
“akan aku bunuh siapapun yang memegang tubuhmu, karna kamu hanya miliku”

“bukankah ini mua mu,,, bukankah rencanamu menghancurkan hidupku.. kamu dan meraka sama,, kalian bajingan biadap,,,aaakhhhhh hidupku benar-benar hancur karnamu” kursakan tubuhku semakin lemas, tangisku tiada bisa berhenti

miane ha ni,,,”
tatapan itu,,, belum pernah aku melihatnya, ketulusan terpancar dari matanya, dan dipelukanya lagi tubuhku, digendongnya menuju mobil,, aku duduk tepat disampingnya,, deru nafasnya kurasakan saat ia mengenakan sabuk pengaman di tubuhku,,

Perlakuanya saat itu membuat jantungku berdenyut kencang, airmatanya membuat hatiku merasakan sakit, pelukanya hangat dan nyaman, ku tatap wajahnya,, pandanganya lurus kedepan fokus pada jalan yang kita lewati,,,
Siapa sebenarnya dia? Apa tujuanya? Kenapa tiba-tiba perlakuanya berbeda dari biasanya?” bisiku dalam hati.

To be contineu....

*Jeball comment saeng yang ingin di tag next chapter~~
*tinggalkan jejak, saran dan kritik tetap di tunggu
Gamsamida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar