Title : Caught In Love (capter 2)
Autor : Park Nayya
Cast
: -
Luhan EXO
-
Park ha ni (CO/you)
-
Kai EXO
Rating : NC 17
Genre :
Romance, sad, yadong (?)
Lenght :
Chapter
Ini adalah
pyur 100% ide dari autor, awalnya sih buat sequelnya yang lebih romance biar
feelnya dapet,, eh setelah dibaca lagi kenapa larinya nie FF ke yadong ya?? Keterangan
sudah sangat jelas, YADONG!! Jd no complain, no bash, jika tak suka YADONG,
silahkan tutup headers J J tetep positif thingking ya,,, lihat
dari sisi sebuah seni,, arraso?....
*Bahasanya
sedikit aneh, Sengaja meniru translate yang biasanya ada di K-drama gtu,, atau
autornya yang aneh? #plak abaikan
No Plagiat,
No copy, NO,NO,NO !!!
Warning :
Typo bergentayangan ,,,,,
Happy Reading.....
***
“apa
mau kalian? lepaskan aku” tangisku pecah tidak kuasa kubayangkan apa yang akan
terjadi padaku, ku tatap kearah kai, dia tetap meronta ingin lepas dr ikatan
itu, air matanya bercucuran melihat keadaanku, sungguh ingin aku secepatnya keluar
dari keadaan ini.
“Seseorang
menginginkan aku memperlakukanmu dengan baik ha ni, agar lebih bisa menikmati
hidup,,” kata luhan, lagi-lagi membuat aku kaget.
“Siapa
orang itu? Siapa bajingan yang menyuruhmu memperlakukanku seperti ini? Siapa? Katakan
siapa orang itu? “ sedikit memohon jawaban dari luhan dan ke dua namja itu.
Karna aku tau arti kiasan dari kata-katanya.
“Apa
yang kamu mau? Aku bisa memberikanmu semuanya? Uang? Berapa seseorang itu
membayarmu? Katakan,, aku akan membayar kamu lebih besar, 2kali lipat, anii 3kali lipat, anii 4kali lipat,, berapa katakan padaku palli?” keputus asaanku,,,
“Hahahahahahaha,,,,,
ha ni, bukan uang yang aku mau, mungkin aku lebih kaya dari kamu, sangat tak
butuh uang kamu sayang” dia tertawa licik, sungguh membuatku jijik. Dia
berjalan mendekatiku di raihnya daguku, di pegangnya dengan sangat erat,
lagi-lagi dia ingin menciumku,,,
“eeehhhmmm,,,
ahk,, ehmmm” kututup rapat bibirku, namun aku gagal menghindarinya, lidahnya
mampu menerobos masuk dalam mulutku,,,kali ini ku balas permainan bibirnya, ku
lumat bibir bawah luhan ku kerahkan semua kekuatanku pada permainan ini, ku
gigit dengan sangat keras bibir bawh
miliknya.
Plaaaaaak,,,,,,,
pipi kiriku jadi sasaran tamparan tangan luhan, ku lihat sekilas bibir luhan
berdarah, sungguh puas hatiku, akhirnya aku bisa melampiaskan amarahku padanya.
Dia melangah mundur mengambil tisu diatas meja
tepat sebelah kai terikat.
Brrruuuuuuukkkk,,,,,,,
Kaki
luhan menendang sangat keras kearah
kai,,, membuat kai terjatuh dengan posisi masih terikat dengan kursi,,,
Aku
tau kai sangat kesakitan, aku salah, aku yang bersalah,, akibat ulahku luhan
membalasnya pada kai,,,
“lepaskan
dia bajingan,, jangan sakiti kai” teriaku pada luhan, luhan tetap saja
menendang trus menerus perut kai, tak bisa terus-terusan aku melihat kai
kesakitan seperti itu, apa yang harus aku lakukan?
“tolong
hentikan, hentikan luhan,, aku mohon”
Luhan
melirik kearahku tanpa expresi, lalu ia menoleh ke ke dua temanya, entah
memberi kode atau apa,, mereka melangkah mendekati kai, mendudukan kai seperti
keadaan semula.
“Buka
matamu lebar-lebar park ha ni,,,, agar seditikpun tak kau lewatkan dimana nafas
kekasihmu ini tidak lagi berhembus” kata luhan penuh dengan amarah
Kai
meronta-ronta, matanya menunjukan emosi yang sudah tidak bisa dibendung lagi.
“Aku
mohon jangan sentuh kai,, aku mohon pada kalian, akan aku lakukan apapun yang
kalian mau tp tolong jangan sakiti kai” untuk ke sekian kalinya aku memohon
pada mereka. Kekasihku dihajar didepanku, hatiku amat sakit dengan ketidak
berdayaan ini.
“Hahahahaaaa.....”
senyum licik itu tergambar lagi disudut bibir luhan
Ia
kembali berjalan kearahku, di bukanya satu persatu kancing baju yang ia kenakan.
“ka,,kamu
mau apa?”
“
Nikmati apa yang akan aku lakukan kepadamu, atau akan ku bunuh kai,, ARRASO!!”
Tak
mampu ku jawab apa kata luhan, seakan-akan luhan ingin menerkamku hidup-hidup.
Bibir
luhan mulai mencium telingaku,,perlahan lahan turun keleher sepertinya
meninggalkan banyak mark kiss disana,,, aku hanya terdiam kugigit bibir bawahku
menahan sensasi yang belum pernah aku rasakan. Tangannya mulai meraba-raba
payudaraku, dengan perjuangan yang sangat hebat ku berusaha menahan desahan yang
rasanya ingin keluar dari bibirku, di ciumnya bibirku dengan lembut,, entah
kapan ia melepas celananya, skrng aku melihatnya sudah telanjang bulat tanpa
apapun yang menempel pada tubuhnya. Ku rasakan sesuatu menempel pada vaginaku.
“jangaaan,,,,,
hentikan, aku mohon jangan lakukan itu, aku msih perawan dan AKU TIDAK INGIN
MENYERAHKAN MAHKOTAKU PADA LELAKI BEJAT SEPERTIMU,,, tidak tidak akan”
“aaaggghhhrrrghhh,,,,”
ku toleh arah suara itu, kai merintih kesakitan saat sebuah kayu tumpul
mengarah pada dadanya,,,
“apakah
masih kamu pertahankan mahkotamu sayang? Benarkah kau relakan tubuh pacarmu
mati hanya karna keegoisanmu?” kutatap wajah luhan yang seakan menang dengan
kata-katanya.
Airmataku
keluar lebih banyak,, isakanku lebih keras dari sebelumnya, ku lirik kai dari
arahku
Kepalanya
menggeleng kekanan dan kekiri, aku tau dia menyuruhku unuk mempertahankan
mahkotaku, seakan-akan ia berkata “biarkan
aku yang mati ha ni, tolong jangan serahkan kesucianmu”
Aaaaagggggggggrrrrrrrh,,,
kudengarkan lagi lolongan kesakitan kai, ulah dari ke dua teman luhan.
“Kai miane aku menghianatimu, ini semata-mata
untuk melepaskan kamu dari kesakitan ini... jika kita bebas dr keadaan ini, ku
relakan kamu bersama sahabat baikku luna,, karna mungkin aku telah kotor,miane
kai,, miane” bisiku dalam hati, entah mengapa aku teringat luna, dan aku
akan merelakan jika kelak mereka bersama.
“lakukan
apa maumu, tp tolong jangan sakiti kai”
Ia
mulai beraksi dengan tubuhku, ciuman, rabaan setiap sengkal kulitku tak sedikitpun
terlewatkan, ia memasukan ‘miliknya’ pada vaginaku,,, ku hanya bisa menoleh
pada kai ku tatap lembut wajahnya, airmataku mengucur deras tanpa henti,
menahan semua kesakitan yang aku
rasakan. Saat luhan selesai menjamahku, ia mengenakan baju sambil melangkah
keluar sambil berkata kepada ke dua temanya.
“giliran
kalian menikmatinya” sungguh seseorang yang sangat biadap
***
“aakhhh,,,,”
ku rasakan tubuhku berasa sakit semua, aku teringat apa yang terjadi padaku
tadi sore. Ku ingat kai,,,,dimana dia? Mataku mencari dimana keberadaannya,, dan
mataku berhenti tepat dibelakangku dia tergeletak disana, dengan luka disekujur
tubuhnya.. disebelah kai terdapat berserakan bajuku, ku ambil dan ku kenakan
kembali.
“kai,,
bangun kai” airmataku leleh, tak tega melihat keadaanya yang seperti ini,
kupeluk erat kepala kai, berharap ia cepat sadar,,,, ku toleh kekanan dan
kekiri
”diamana meraka” kata
hatiku
“kai
bangun, ayo kita pergi dari sini,, kai ayo bangun”
Tangannya
bergerak menandakan dia sadarkan diri, matanya terbuka perlahan,, ia menatapku
dan langsung duduk memeluku,,,, dia menangis, mengangis dan terus menangis
“gwencana ,,,,miane ha ni,,, aku tak
mampu melindungimu” lagi lagi dipeluk lebih erat tubuhku
Akhirnya
kita beranjak dari tempat terkutuk itu.
***
Setelah
dua minggu berlalu dari kejadian itu,,, ku putuskan untuk berangkat kesekolah.
Jarak antara sekolah dan rumahku memang cukup dekat, dengan berjalan kaki tidak
kurang dari 20menit aku sudah nyampai di sekolah. Tapi entah mengapa hari ini ada yang beda, sepertinya ada
seseorang yang mengikutiku.
“eeehhhhmmmm...ehmmmm”
ku rasakan lagi sapu tangan menutup hidung dan mulutku seperti waktu itu,,,,,
Saat
mataku terbuka, ku lihat di sekeliling, tempat ini sungguh asing tp terlihat
sangat mewah, dengan satu ranjang berukuran big size, 1 almari yang cukup
besar,, 2 meja kecil di samping ranjang,, karpet yang sunguh elegan,, tv yng
berukuran besar beserta sound n dvd dsana, dan ada lagi sebuah pintu, ku buka
pintu itu ternyata kamar mandi,, ada shower, buthtab dan kca yang cukup besar
menghiasinya. Ku kembali duduk di pinggiran ranjang,,, ada sebuah pintu lagi,
ku perkirakan itu adalah pintu keluar dari kamar ini. Ku berdiri mencoba
membuka pintu itu,, namun nihil pintu itu tak bisa terbuka. Aku berjalan menuju
jendela,, namun,,
Kleek,,,
suara pintu terbuka
“Luhan,,,”
reflek keluar dari mulutku, setelah melihat namja yang masuk pada kamar ini
“sudah
bangun park ha ni?”
Aku
Msih berdiri mematung melihat sosoknya berdiri di depanku
“apa
maumu,, kenapa kau bawa aku kesini, kurang cukupkah apa yang kamu lakukan
kepadaku” tanyaku padanya dengan katakutan yang mendera batinku.
Namun
ia hanya tersenyum kecil, ku lari ke arh pintu, namun tangan luhan berhasil menangkapku,
hingga aku mendapatkan tamparan, tubuhku tumbang seketika, jatuh terkulai
dilantai,kali ini bibirku sampai mengeluarkan darah, terlihat wajahnya penuh
amarah.
“jangan
coba lari dari sini sayang” kata luhan, setelah itu ia berdiri tanpa
memperdulikan aku yang menangis terisak,
“mandilah
aku akan keluar sebentar membeli makanan” ia keluar dan menutup lagi pintu itu
terdengar suara pintu di kunci dari luar. Aku sudah tak bisa berfikir apapun,
tetap terlunglai lemas di disna tanpa beranjak dan bergerak,, hanya menangis
yang mampu aku lakukan.
Entah
mulai kapan aku tertidur, ku rasakan sebuah tangan mengusap lembut rmbutku,
tubuhku sepertinya diangkat seseorang, ku buka mataku,, benar tubuhku diangkat
oleh luhan,,, ia membawaku menuju kamar mandi
“apa
yang kamu lakukan, lepaskan aku,,,”aku meronta dari gendonganya. Di turunkanya
aku di atas buthtab,,,
“mandilah sekarang, kalau kamu tidak mau aku mandikan”
“Ara,,, aku akan mandi, tolong keluar
dari sini dan,,,” blum selesai bicara luhan sedah beranjak keluar dari kamar
mandi,,,
Kubuka
semua bajuku,, mulai ku sirami seluruh tubuhku dengan air, ku bersihkan setiap
lekuk tubuhku dengan sabun, sungguh jiwaku ketakutan, tiada kata yang bisa aku
ungkapkan dari rasa takut ini. tiba-tiba
luhan masuk dengan membawa handuk berdiri disebelahku.
“pakailah
ini” di letakanya handuk itu pada wastafel.
“apa
yang kamu lakukan, keluar” bentaku. Di luar dugaanku, tanpa respon apapun dia
keluar dari kamar mandi.
Kulilitkan
handuk, ku cari-cari dimana pakaianku, namun tak aku temukan,, kubuka almari
tetap tak ku temukan pakaianku, tak ada satu potongpun pakaian aku temukan di
almari itu,,,
Namun
ada baju putih terletak dinggir ranjang.
“mungkinkah luhan menyuruhku memakai pakaian
ini, namun dimana bra n cdku?” kata hatiku.
Setidaknya ini lebih baik walau tanpa bra dan cd daripada tubuhku hanya
terlilit handuk saja. Ia masuk ke dalam
kamar lagi
“Sungguh
terlihat sexy kamu saat memakai itu ha ni” luhan menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki
membuatku risih.disodorkanya sepiring nasi kepadaku
“makanlah”
ku ambil piring itu, ku lempar pada dinding kamar
Praaaang
,,,,,,
Tatapannya
sungguh amat marah, tak kalah marah tutatap ke dua matanya. Rasa takutku hilang
seketika, entah apa yang merasuki tubuhku, hingga berani melawannya.
“tak
akan pernah aku makan sesuatu yang dari tanganmu bajingan”
Plak,,,
ditamparnya lagi pipiku, kali ini di tariknya tubuhku,, dilumatnya bibirku,
kucoba meronta tp juga tak terlepas,, dibukanya satu persatu kancing bajuku,,,
bajingan itu meniduriku dengan kasar,, aku hanya bisa menangis lagi.
“lihatlah
seberapa kuat kamu akan bertahan park ha ni” kata yang diucapkan setelah dia
menjamahku,, ia keluar dengan membawa pakaian yang aku kenakan tadi.
Lagi-lagi
aku hanya bisa menangis.
***
Klek
Suara
pintu terbuka, sosok luhan kembali lagi dengan sebuah piring di tanganya
“terserah
kamu makan atau tidak,” ia meletakan piring itu di meja dekat dengan ranjang
lalu ia beranjak keluar.
“bajingan,,,,
sampai kapan kau kurung aku disini?” teriaku padanya
Ku
hampiri dia ku pukul dadanya sebisaku,,, kupukul lagi dan lagi, airmataku terus
keluar tanpa bisa aku bendung
“lepaskan
aku dari sni, aku mohon” pintaku memelas
Tanganku
diraihnya, menghentikan aksiku memukulinya,,, di dekatkanya wajahnya pada
wajahku,, lagi-lagi dia menciumku,,, namun aku rasakan kali ini berbeda dia
sedikit lembut dan penuh perasaan,
“sarange,,
ha ni” ku dengar bisiknya saat ciumanya beralih pada telingaku
Ku
dorong tubuhnya, ku lari ke arah pintu yang masih terbuka,,, dan tanganya mampu
meraih tubuhku lagi, di lemparnya aku diatas karpet, di tindihnya tubuhku,,
hinggu pemerkosaan itu aku alami lagi.
Ke
putus asaan sungguh mendera hidupku, entah apa kesalahku pada luhan hingga ia
memperlakukanku seperti budak sex baginya, rasanya ingin ku akhiri hidupku
sampai disini Tuhan...mengapa tak ada satu orangpun yang mencariku, Orang tuaku
memang tinggal di jepang, tp setidaknya pembantu-pembantuku tau jika aku tak
plng selama ini, kai,,,, dmana dia? Apakah ia kebingunan mencariku? 3minggu d
tempat ini membuatku frustasi,, apa yang harus aku lakukan.
***
“Adakah
seseorang diluar?” kudekatkan telingaku pada pintu. aku baru saja mendengar
suara wanita bernyanyi pelan diluar kamar yang aku tempati.
Klek
kleek,,, ku berusaha membuka pintu itu,, namun tetap tidak terbuka.
“Siapapun
diluar tolong bukakan pintu ini” ku dengar langkah kaki mendekat,,
Klek,,
pintu itu terbuka, terlihat seorang Ahjumma berdiri didpan pintu sambil memegang
sapu.
“ada
apa non? Ada sesuatu yang dibutuhkan, wah sungguh cantik nona ini, pantesan
tuan begitu suka sama non?” tanya Ahjumma itu kepadaku, dari pernyatanya aku
sangat yakin kalau dia tau mengenai keberadaanku disini, tapi,,, ah tidak
mungkin dia tau keadaan yang sesungguhnya. Kalau dia tau tak mungkin pintu ini
dibukakan olehnya.
“Ahjumma, luhan kemana?”
mataku melirik dari sudut ke sudut ruangan diluar kamar yang ku tempati,,,
daebaaak sungguh rumah ini bak istana di film dongeng.
“tuan
barusan keluar beli sesuatu dimarket nona”
Langsung
saja aku keluar berlari, tu toleh lagi Ahjumma itu, dia hanya
berdiri memaku sambil berteriak.
“Nona
klu keluar pakai baju dulu nonaaa,,,,” tak ku hiraukan apa yang ia katakan, aku
hanya berlari sekuat kemampuanku,, tanpa alas kaki bahkah hanya lilitan selimut
tipis yang menutupi tubuhku. Aku tak perduli, yang ada dioatakku saat ini hanya
ingin keluar dari cengkraman baekhyun. Lari sekencang-kencangnya. Ku buka
gerbang rumah itu, bukan! lebih tepatnya ini dalah villa karna hanya
pemandangan yang tak berpenghujung yang aku lihat... beberapa bangunan terlihat disana namun satu ornagpun tak ada,,
sungguh sepi jalanan ini, terdengar deru mobil dibelakangku, sedikit lega
hatiku setidaknya aku bisa menumpang mobil itu sampai ke kota ku
Ku
berhenti berlari, kuhentikan mobil itu dengan lambaian tangan,,, diriku
tercengang ketika melihat samar-samar wajah pengemudi mobil,,
“luhan..”
aku berbalik arah berharap bisa lari dan lepas darinya,, sial kakiku
terpeleset,, aku jatuh berguling guling terperosok ke dalam tempat yang curam.
“ha
ni,,,, park ha ni,,,” terdengar suara luhan menggema dari atas sayup-sayup
memanggilku, kedua tanganku penuh luka akhibat gorean pepohonan, bahkan
keningku mengeluarkan darah. Ku berusaha berdiri semampuku, ku terus berjalan
banyaknya luka tidak sama sekali membuatku ingin kembali ke tmpat terkutuk itu,
luhan sudah tak lagi bisa menemukanku,, ke dua tanganku tetap memegang lilitan
selimut yang menutupi tubuhku,, ku temukan jalan setapak ,, ku ikuti jalan
itu,,,,
Saat
itu dari arah berlawanan ku lihat ada dua namja berjalan, dari apa yang mereka
pakai dan bawa, sepertinya mereka adalah pendaki gunung.
“anenyong,, boleh aku meminta tolong” ke
dua namja itu saling bertatapan sepertinya mereka bingung melihat keadaanku.
“ne,,
ada apa denganmu yeoja? Mengapa keadaanmu seperti ini?” tanya salah satu dari
mereka
“ceritanya
panjang , tp bolehkah aku minta tlng,tlng bawa aku kekota, aku mohon tolonglah
aku” kumemohon dengan penuh iba, kulihat mereka berbisik bisik didepanku, entah
apa yang mereka bicarakan karna aku tak mampu mendengarnya
“baiklah,,
aku akan mengantarkanmu ke kota yeoja” aku berjalan mengikutinya dari belakang.
Tapi
mengapa ada yang aneh, bukanya meraka berjalan lurus,, mereka berjalan kluar
dari jalan setapak itu.
“yeoja kamu terlihan cntik dengan pakaian
itu” senyuman nakal tersungging dari salah satu dari mereka. Ku benarkan
lilitan selimut yang menutupi tubuhku, fikiranku sedikit takut jangan-jangan
mereka,,,, belum selesai aku berfikir. Tanganku diraihnya dengan kasar.
“aiikhhh,,,
lepaskan,,, apa maumu?” aku meronta hingga selimut yang aku kenakan terlepas,
tubuhku terpampang jelas didpan meraka
“bajingan
lepaskan aku,, tolooooong.... toloooooooong,,,” tubuhku dtariknya hingga
tertidur
“teriaklah
sekencang-kencangnya tak akan pernah ada yang mendengarkanmu..hahahaha” sambil mengeluarkan ‘barangnya’ dari balik
celana... oh sungguh biadab mereka, secara bergantian mereka memperkosaku, dan
meninggalkanku begitu saja,,, ku mencoba berdiri, kulilitkan kembali selimut
yang penuh sperma ini,,
Aku
berjalan menyusuri pepehonan, hingga ku temukan senuah jalan setapak lagi,,,
aku terus berjalan, terlihat jurang yang amat dalam didepanku. Aku berdiri
disana,,, aku tak sanggup lagi menaggung semua ini, aku lelah,,, mungkin jika
aku mati semua ini akan berakhir,,,
“miane oemma, appa ku akhiri hidupku
sampai disni, miane blum bisa membuat
kalian bahagia”
Otaku
teringat sahabat baikku, sungguh betapa kejam aku dulu, merebut namja yang sangat dicintainya, semoga
dengan meniggalnya aku antara luna dan kai bisa bersama dan bahagia.
“miane kai,, sarange,,” kulompatkan kakiku ke dalam jurang namun sebuah tangan
menangkapku,, hingga aku terjatuh diatas badannya, kucoba berdiri dan merota,
kulihat sejenak, ternyata luhan menemukanku
“lepaskan,,,
aaakhhh lepaskan aku” tangisku meledak, dibaliknya tubuhku dan dipeluknya erat,
ia menagis sambil memeluku.
“aku
mohon jangan lakukan hal boh ha ni, aku tak bisa hidup tanpamu, aku sangat
mencintaimu, tolong jangan lakukan hal bodoh seperti ini lagi” kulepaskan
pelukanya,, ia memegang sesuatu di selimut yang menutupi tubuhku
“sperma??” bisiknya sambil memegang cairan kering di selimutku
“siapa
yang melakukanya, katakan padaku siapa yang melakukanya,, ha ni?” ia menggoyang
goyangkan bahuku,, ku tetap menngis tanpa henti,,
“akan
aku bunuh siapapun yang memegang tubuhmu, karna kamu hanya miliku”
“bukankah
ini mua mu,,, bukankah rencanamu menghancurkan hidupku.. kamu dan meraka sama,,
kalian bajingan biadap,,,aaakhhhhh hidupku benar-benar hancur karnamu” kursakan
tubuhku semakin lemas, tangisku tiada bisa berhenti
“miane ha ni,,,”
tatapan
itu,,, belum pernah aku melihatnya, ketulusan terpancar dari matanya, dan
dipelukanya lagi tubuhku, digendongnya menuju mobil,, aku duduk tepat
disampingnya,, deru nafasnya kurasakan saat ia mengenakan sabuk pengaman di
tubuhku,,
Perlakuanya
saat itu membuat jantungku berdenyut kencang, airmatanya membuat hatiku
merasakan sakit, pelukanya hangat dan nyaman, ku tatap wajahnya,, pandanganya
lurus kedepan fokus pada jalan yang kita lewati,,,
“Siapa sebenarnya dia? Apa tujuanya? Kenapa
tiba-tiba perlakuanya berbeda dari biasanya?” bisiku dalam hati.
To
be contineu....
*Jeball
comment saeng yang ingin di tag next chapter~~
*tinggalkan jejak, saran dan kritik tetap di tunggu
*tinggalkan jejak, saran dan kritik tetap di tunggu
Gamsamida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar