PERUBAHAN
ANATOMI PADA IBU HAMIL
A. Trimester I
a.
Vagina
dan vulva
Sampai minggu ke-8 terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak
kebiruan(livide) tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna
portio pun tampak livide. Keasaman vulva dan vagina berubah dari 4 menjadi 6,5.
Peningkatan PH ini membuat wanita hamil menjadi lebih rentan terhadap infeksi
vagina, khususnya jamur Leukhore adalah rabas mukoid berwarna agak keabuan dan
berbau tidak enak.
b.
Serviks
uteri
Pada kehamilan juga mengalami
perubahan karena hormone estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan
adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplay darah, maka konsistensi
serviks menjadi lunak yang disebut tanda Goodell. Selama minggu-minggu awal kehamilan,
peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan kongesti
panggul. Akibatnya uterus, serviks dan ithmus melunak secara progresif dan
serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick),
tanda kemungkinan hamil).
c.
Uterus
Membesar pada bulan –bulan pertama
dibawah pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran disebabkan adanya (1)
peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah (2) hyperplasia (produksi
serabut otot dan jaringan fibroelastis baru) dan hipertropi ( pembesaran
serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada ) dan (3) perkembangan
desidua. Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk,
dan posisi. Dinding2 otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah fleksi
disebut tanda Mc Donald.
Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan
12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Hipertropi ithmus pada triwulan
pertama membuat ithmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar.
d.
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih
terdapat korpus luteum graviditatum, korpus luteum graviditatis berdiameter
kira-kira 3 cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormone
estrogen dan progesterone.
e.
Payudara/mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat
hormone somatomamotropin, estrogen dan progesterone akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Pengaruh progesterone dan somatomamotropin terbentuk lemak
disekitar alveolua-alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla
mammae membesar lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola
mammae karena hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea (lemak) yang muncul
di areola primer dan disebut tuberkel
Montgomery. Perubahan payudara ini adalah kemugkinan hamil.
2.
System
endokrin
Tes
HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi 2 kali lipat setiap 48 jam
sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan
terutama akibat produksi estrogen dan progesterone plasenta dan juga
hormon-hormon yang dikeluarkan oleh janin.
3.
Sistem
kekebalan
Peningkatan
PH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap
infeksi vagina. sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh,
kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah.
4.
Sistem
perkemihan
Pada
bulan-bulan pertama kehamialn kandung kencing tertekan sehingga sering timbul
kencing. Keadaan ini hilang denhgan tuanya kehamiulan bila uterus gravidus
keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak
berubah. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya
bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang
tidak hamil.
5.
Sistem
pencernaan
Perubahan
rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan
aliran asam ;lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun.
Sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus
digestivus juga berkurang. Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan dari
biasa. Pada beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan)yang mungkin
berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa
mengurangi rasa mual.
6.
Sistem
kardiovaskuler
Selama
kehamilan dan masa nifas terjadi perubahan-perubahan luar biasa pada jantung
dan sirkulasi perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada delapan
minggu pertama kehamilan. Curah jantung meningkat sedini minggu kelima
kehamilan dan peningkatan awal ini merupakan fungsi dari penurunan resistensi
vascular sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung. Antara minggu ke
10 sampai 20, peningkatan nyata pada volume plasma terjadi sedemikian sehingga
meningkatkan preload. Kinerja ventrikel selama masa kehamilan dipengaruhi oleh
penurunan resistensi vascular sistemik dan perubahan aliran darah arteri
pulsatil. Kapasitas vascular meningkat, sebagian disebabkan oleh peningkatan
komplians vascular.
7.
Sistem
musculoskeletal
Pada
trimester pertama tidak banyak perubahan pada musuloskeletal. Akibat
peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari
jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial.
Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas
persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila
asupan nutrisinya khususnya produk terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak
berubah pada kehamilan yang normal.
8.
Sistem
integument
Pada
bulan-bulan terakhir kehamilan, umumnya muncul garis-garis kemerahan yang
sedikit mencekung pada kulit abdomen dan kadangkala pada kulit payudara dan
paha pada sekitar separuh semua wanita hamil. Pada wanita multipara, selain
striae kemerahan dari kehamilan yang sekarang, sering terlihat garis-garis
keperakan mengkilat yang menunjukkan sikatriks striaekehamilan sebelumnya.
Pada
banyak wanita, garis tengah kulit abdomen menjadi sangat terpigmentasi,
berwarna hitam kecoklatan membentuk linea nigra. Kadangkala bercak-bercak
kecoklatan irregular dengan berbagai ukuran terlihat di wajah dan leher
sehingga membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng kehamilan).
Angioma,
yang juga disebut spider naevi, timbul pada sekitar dua per tiga wanita kulit
putih dan kira-kira 10 % wanita Amerika keturunan Afrika selama kehamilan.
Angioma ini berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah pada kulit,
terutama sering terdapat pada wajah, leher, dada atas dan lengan, dengan
jari-jari yang bercabang keluar dari badan sentralnya. Kondisi ini sering
disebut sebagai nevus, angioma atau telangiektasis. Eritema palmaris juga
ditemukan pada kehamilan pada sekitar dua per tiga wanita kulit putih dan
sepertiga wanita kulit hitam. Kedua kondisi ini sering terjadi bersamaan tetapi
tanpa makna klinis, dan menghilang pada sebagian besar wanita segera setelah
terminasi kehamilan. Keduanya kemungkinan besar merupakan akibat
hiperestrogenemia kehamilan.
9.
Sistem
metabolisme
Pada
wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi. BMR meningkat sehingga 15-20%
yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Kalori yang dibutuhkan untuk itu
diperoleh terutama dari pembakaran hidrat arang, khususnya sesudah kehamilan 20
mingghu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu untuk
mendapatkan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita
cukup hemat dalam pemakaian tenaga.
10.
Sistem
Pernapasan
Adaptasi
ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan ibu
dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan
laju metabolic dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara.
Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk memebuang karbondioksida.
Peningkatan
kadar estrogen menyebabkan ligamentumpada kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi
rongga dada meningkat.
11.
Sistem
persyarafan
Wanita
hamil sering melaporkan adanya masalah pemusatan perhatian, konsentrasi dan
memori selama kehamilan dan masa nifas awal. Namun, penelitian yang sistematis
tentang memori pada kehamila tidak terbatas dan seringkali bersifat anekdot.
Keenan dkk. (1998) secara longitudinal meneliti tentang memori pada wanita
hamil dengan kelompok control yang setara. Mereka menemukan adanya penurunan
memori terkait kehamilan yang terbatas pada trimester ketiga. Penurunan ini
disebabkan oleh depresi, kecemasan, kurang tidur atau perubahan fisik lain yang
dikaitkan dengan kehamilan. Penurunan memori yang diketahui hanyalah sementara
dan cepat pulih setelah kelahiran.
Mulai
sedini sejak usia gestasi 12 minggu, dan terus berlanjut hingga 2 bulan pertama
pascapartum, wanita mengalami kesulitan untul mulai tidur, sering terbangun,
jam tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang berkurang.
Ganguan tidur terbesar terjadi pascapartum dan dapat menimbulkan kemurungan
pascapartum (postpartum blues) dan/atau depresi.
12.
Kenaikan
berat badan
Pertambahan
berat badan selama kehamilan sebagian besar diakibatkan oleh uterus dan isinya
payudara, dan peningkatan volume darah serta cairan ekstraseluler
ekstravaskular. Sebagian kecil pertambahan berat badan terebut diakibatkan oleh
perubahan metabolic yang menyebabkan pertambahan air selular dan penumpukan
lemak dan protein baru, yang disebut cadangan ibu.
Kenaikan berat
badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya
merupakan kenaikan berat badan ibu.
Berat badan
dilihat dari Quatelet atau body mass index (Indek Masa Tubuh = IMT). Ibu hamil
dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas
kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight
meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin
besar sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan. Penilaian Indeks Massa Tubuh
diperoleh dengan memperhitungkan berat badan sebelum hamil dalam kilogram
dibagi tinggi badan dalam meter kuadrad. Indikator penilaian untuk IMT adalah
sebagai berikut :
Nilai
IMT
|
Kategori
|
Kurang dari 20
|
Underweight/ Dibawah normal
|
20-24,9
|
Desirable/ Normal
|
25-29,9
|
Moderate obesity/ Gemuk/ Lebih dari
normal
|
Over 30
|
Severe obesity/ Sangat gemuk
|
B. Trimester
II
1.
System
reproduksi
a. Vulva dan vagina
Karena hormon estrogen dan progesteron
terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh
darah alat genetalia membesar. Peningkatan sensivitas dapat meningkatkan
keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester kedua kehamilan.
Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang
berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva. Edema dan varises
biasanya membaik selama periode pasca partum.
b. Serviks uteri
Konsistensi serviks menjadi lunak dan
kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi
lebih banyak.
c. Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri
diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan ithmus menjadi bagian korpus
uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong
seperti telur, ukurannya kira- kira sebesar kepala bayi atau tinju orang
dewasa. Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga peritoneum.
a)
16
minggu : fundus uteri kira-kira terletak diantara ½ jarak pusat ke symphisis.
b)
20
minggu : fundus uteri kira-kira terletak dipinggir bawah pusat.
c)
24
minggu : fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat. Segera setelah bulan
keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen.
Kontraksi ini disebut tanda Braxton
hicks. Kontraksi Braxton hicks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak
menimbulkan nyeri, yang timbul secara intermiten sepanjang setiap siklus
menstruasi.
d. Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu,
plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
e. Payudara / mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari
puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut Colustrom.
Colustrom ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.selama trimester kedua
, pertubuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara meningkat secara
progresif. Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada
pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun,
yakni setelah janin dan plasenta lahir.
2.
System
endokrin
Perubahan
besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan,
pertumbuhan normal janin, dan pemulihan pasca partum
(nifas).perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan dari trimester I sampai
III
a.
Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan
dan pada akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.
b.
Progesterone
Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibanding
estrogen. Pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari. Progesterone
menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan subkutan di abdomen, punggung dan
paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan energy baik pada masa hamil maupun
menyusui.
c.
HCG
(Human Chorionic Gonadotropin
Hormone ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah
pembuahan dan merupakan dasar tes kehamilan. Puncak sekresinya terjadi kurang
lebih 60 hari setelah konsepsi. Fungsi utamanya adalah mempertahankan korpus
luteum.
d.
HPL
(Human Placental Lactogen)
Hormone ini diproduksinya terus naik dan pada saat aterm
mencapai 2 gram /hari. Efeknya mirip dengan hormone pertumbuhan.yang juga
bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
e.
Pituitary
Gonadotropin
FSH, LH berada dalam keadaan sangat rendah selama
kehamilan, karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.
f.
Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan
sekresi estrogen. Sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen ditingkat
target organ.
g.
Growth
hormone (STH)
Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan oleh
HPL.
h.
TSH,
ACTH, dan MSH
Hormone-hormon ini tidak dapat dipengaruhi oleh
kehamilan.
i.
Titoksin
Kelenjar tyroid mengalami hipertropi memproduksi T4
meningkat. Tetapi T4 bebas relative tetap, karena tyroid thyroid binding globulin meninggi, akibat tingginya estrogen, dan
juga merupakan akibat hyperplasia jaringan glandural dan peningkatan
vaskularisasi. Tyroksin mengatur metabolisme.
j.
Aldosteron,
Renin,dan Angiostensin
Hormone
ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intrvaskuler.
k.
Insulin
Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, dan
HPL.
l.
Parathormon
Hormone
ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan.
3.
Sistem
traktus urinarius
Kandung
kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar mulai berkurang, karena uterus
sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik
keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang sampai
7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas.kongesti panggul pada masa
hamil ditunjukkan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan
vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.
Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan histensi kandung kemih
sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung
kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi
sedikit urine.
4.
Sistem
muskuloskeletal
Selama
trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku
dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan
konektif atau jaringan yang berhubungan disekitarnya.
5.
Sistem
integument
Akibat
peningkatan kadar hormon esterogen dan progesterone, kadar MSH pun meningkat’
6.
Sistem
endokrin
Adanya
peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH
dan LH
7.
Kenaikan
berat badan
Kenaikan berat badan 0,4 – 0,5 kg
perminggu selama sisa kehamilan
C. Trimester
III
1.
Sistem
Reproduksi
a. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat
uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan
dinding 2,5 cm.
Posisi rahim dalam kehamilan memasuki rongga perut yang
dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati
Pada kehamilan
32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus
xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari
dibawah prossesus xipoideus, Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun
kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini
disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam
rongga panggul.
Pada trimester
III, istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi
segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua,
kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan
tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen
bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi
fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
b. Payudara
Pembentukan lobules dan alveoli mulai memproduksi dan
mensekresi cairan yang kental kekuningan → Kolostrum. Pada TM III → aliran
darah didlmnya lambat
& payudara mjd besar lagi.
c. Serviks uteri
Serviks uteri
pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat kadar
estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi
serviks menjadi lunak. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini
mungkin pada kehamilan.
Kelenjar-kelenjar
di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam
lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan
keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu
prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir
kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan.
d. Vagina
dan vulva
Vagina dan vulva
akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan
(livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia
interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi
pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada
kehamilan/persalinan maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat
mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai
meningkat dan lebih kental.
e. Mammae
Pada kehamilan 12
minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih
disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang
mulai bersekresi.
2. Sirkulasi
darah
Volume darah akan
bertambah banyak 25% pada puncak usia kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam
volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih
besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah.
Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi 120 g/L. Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai
hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil.
Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat ( 10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
Untuk mengatasi
pertambahan volume darah, curah jantung akan meningkat 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah
jantung tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi
frekuensi denyut jantung meningkat 15%. Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat
kecenderungan peningkatan tekanan darah.
Sama halnya dengan
pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkai
terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran
balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali
dari utrerus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena kava. Keadaan ini
menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada
wanita yang rentan.
Aliran darah
melalui kapiler kulit dan membran mukosa meningkat hingga mencapai maksimum 500
ml/menit pada minggu ke-36. Peningkatan aliran darah pada kulit disebabkanoleh
vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan mengapa wanita “merasa panas” mudah
berkeringat, sering berkeringat banyak dan mengeluh kongesti hidung.
3.
Sistem Respirasi
Pernafasan masih
diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan diafragma terbatas
setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatkan
volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan pencampuran gas
meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan
oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan
pernafasan berlebih
4.
Traktus Digestifus
Di mulut, gusi
menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan intraseluler yang
disebabkan oleh progesteron.
Spinkter
esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isi lmbung yang
menyebabkan rasa terbakar di dada (heathburn). Sekresi isi lambung berkurang
dan makanan lebih lama berada di lambung. Otot-otot usus relaks dengan disertai
penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak,
tetapi dapat menyebabkan konstipasi, yang memana merupakan salah satu keluhan
utamawanita hamil.
5.
Traktus Urinarius
Pada akhir
kehamilan, kepala janin mulai tuun ke PAP, keluhan sering kencing dan timbul
lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Disamping itu, terdapat
pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di
ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga meningkat sampai
69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah, sehingga produk-produk eksresi seperti
urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan.
6.
Sistem Imun
HCG dapat menurunkan
respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig A dan Ig M serum menurun
mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah pada minggu
ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.
7.
Metabolisme
Dalam Kehamilan
Pada trimester III Kalori yang
dibutuhkan meningkat hingga 15-20% untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran
karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk
mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa
wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya.
Janin membutuhkan
30-40 gr kalsium untuk pembentukan tulang-tulangnya dan hal ini terjadi
terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah
mengandung 1,5-2,5 gr kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam
badan untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya telah cukup untuk pertumbuhan
janin tanpa mengganggu kalsium ibu.
Segera setelah
haid terlambat, kadar enzim Pinosinase .Pinosinase adalah enzim yang dapat
membuat oksitosin tidak aktif. Pinositase ditemukan banyak sekali di dalam
darah ibu pada kehamilan 14-38 minggu.
Berat badan
wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg.
Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir.
Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi, fetus
placenta dan liquor.
DAFTAR RUJUKAN
Army.
2006. Dasar-dasar Ilmu Kebidanan. Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas.
Bobak. 2004. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. EGC. Jakarta .
Cunningham,
F.G, dkk. 2006. Obstetri Williams.
Edisi 21 Bahasa Indonesia. EGC. Jakarta.
Fraser, Diane M. 2009. Myles Buku Ajar Bidan . Edisi 14 EGC.
Jakarta.
Kusmiyati, yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil . Yogyakarta: Fitra
Maya.
WHO.
2003. Buku Saku Manajemen Komplikasi
Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC.
Manuaba,
Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC.
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Pusdiknakes-WHO. 2003. Asuhan Antepartum.
Saifuddin, Abdul Bari. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Varney, Helen. 2007. Buku
Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar